Anda di halaman 1dari 16

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas :X
Materi : Pertidaksamaan Linear

Kopetensi Dasar Pengetahuan:


2.7 Pertidaksamaan Linear.
IPK Kunci:
Menguraikan materi yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear.
IPK Pendukung:
1. Menjelaskan pengertian pertidaksamaan linear.
2. Menguraikan pertidaksamaan linear satu variabel.
3. Menentukan bentuk umum pertidaksamaan linear satu variabel
beserta contohnya.
4. Menguraikan pertidaksamaan linear dua variabel.
5. Menentukan bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel
beserta contohnya.
6. Menganalisis sistem pertidaksamaan linear.
KD keterampilan:
3.7 Menyelesaikan masalah kontekstual mengenai pertidaksamaan
linear.
IPK Kunci:
Menyelesaikan masalah kontekstual mengenai pertidaksamaan liner,
pertidaksamaan linear satu variabel dan pertidaksamaan linear dua
variabel.
IPK Pendukung:
1. Menyelesaikan masalah kontekstual mengenai pertidaksamaan liner.
2. Menyelesaikan masalah kontekstual mengenai pertidaksamaan linear
satu variabel dan pertidaksamaan linear dua variabel.
IPK Pengayaan:
Materi:
1. Menjelaskan pengertian pertidaksamaan linear.
2. Menjelaskan bentuk umum dari pertidksamaan linear.
3. Sifat-sifat Pertidksamaan Linear.
4. Menguraikan pertidaksamaan linear satu variabel.
5. Menentukan bentuk umum pertidaksamaan linear satu variabel
beserta contohnya.
6. Menguraikan pertidaksamaan linear dua variabel.
7. Menentukan bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel
beserta contohnya.
8. Menganalisis sistem pertidaksamaan linear.

A. Pengertian Pertidaksamaan Linier.


Pertidaksamaan adalah kalimat matematis yang memuat tanda
kurang dari " < ", lebih dari " > ", kurang dari atau sama dengan " ≤ ",
atau lebih dari atau sama dengan " ≥ ". Pertidaksamaan linier
merupakan pertidaksamaan dengan variabel pangkat tertingginya
adalah satu. Pertidaksamaan linier diselesaikan dengan terlebih dahulu
mengubahnya menjadi model matematika.
Bentuk umum dari pertidaksamaan linear satu variabel adalah
sebagai berikut:

 ax < c , ax ≤ c, ax > c, atau ax ≥ c

Bentuk pertidaksamaan tersebut memiliki syarat dengan x adalah


variabel, sedangkan a dan c adalah bilangan konstanta.
Contoh:
Aldo mempunyai 6 kantong bola, masing-masing kantong isinya sama.
Ayahnya memberi lagi 20 biji, ternyata banyak bola Aldo sekarang lebih
dari 90. Bila banyak bola tiap kantong adalah x biji, maka kalimat di
atas jika ditulis dalam kalimat matematika akan menjadi....
Penyelesaian:
Apabila kantong bola diwakili dengan variabel x maka bentuk
petidaksamaan atau
kalimat matematika dari masalah tersebut adalah 6x + 20 > 90.
Berdasarkan contoh masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa
pertidaksamaan satu variabel adalah setiap bentuk atau model
matematika yang memiliki simbol <, >, ≤ dan ≥ dan variabel berpangkat
satu.
B. Sifat-sifat Pertidksamaan Linear.
1. Jika kedua ruas pertidaksamaan dijumlahkan atau dikurangkan
dengan bilangan yang sama, maka tanda pertidaksamaan tetap.
2. Jika kedua ruas pertidaksamaan dikalikan atau dibagi dengan
bilangan positif yang sama, maka tanda pertidaksamaan tetap.
3. Jika kedua ruas suatu pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan
bilangan negatif yang sama, maka tanda pertidaksamaan berubah
C. Pertidaksamaan Linier Satu Variabel.
Pertidaksamaan linier satu variabel merupakan pertidaksamaan yang
terdiri dari satu variabel dan pangkat tertingginya adalah satu. Bentuk
umum pertidaksamaan linier satu variabel:
𝑎𝑥+𝑏<𝑐
𝑎𝑥+𝑏>𝑐
𝑎𝑥+𝑏≤𝑐
𝑎𝑥+𝑏≥𝑐
Keterangan:
𝑎=koefisien
𝑥=variabel
𝑏,𝑐=konstanta
<,>,≤,≥= tanda pertidaksamaan
Cara Penyelesaian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel:

1. Penjumlahan atau pengurangan kedua ruas pertidaksamaan dengan


bilangan yang sama menghasilkan pertidaksamaan baru yang sesuai
dengan pertidaksamaan awal.
2. Jika suatu pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan positif,
diperoleh pertidaksamaan baru yang setara dengan ketidaksetaraan
asli.
3. Ketika suatu pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan negatif,
diperoleh pertidaksamaan baru yang setara dengan pertidaksamaan
semula jika arah tanda pertidaksamaan dibalik.
4. Jika pertidaksamaan tersebut mengandung pecahan, dapat
diselesaikan dengan mengalikan di kedua sisi dengan KPK penyebut
sehingga penyebutnya hilang.

Contoh :
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan 5z - 2 > 18

Jawab :
5z – 2 > 18
5z > 18 + 2
5z > 20
z > 20/5
z>4
Contoh :
Jumlah 2 (dua) bilangan tidak lebih dari 120, jika bilangan kedua
bernilai 10 lebihnya dari bilangan yang pertama, maka tentukan batas
nilai bilangan pertama.
Jawab
Dari soal di atas bisa kita ketahui jika ada 2 (dua) besaran yang tidak
diketahui. Yaiut bilangan pertama dan bulangan kedua. Maka
berikutnya kita akan jadikan kedua besaran tersebut sebagai suatu
variabel.
Sebagai Contoh
Bilangan pertama disebut sebagai x, sedangkan untuk bilangan yang
kedua disebut sebagai y.
Dari soal tersebut kita bisa mengetahui jika bilangan kedua ”10 lebih
banyak dibandingkan dengan bilangan pertama ”, maka akan berlaku
seperti.
y = x + 10
Di dalam soal juga diketahui jika kedua bilangan dijumlahkan maka
tidak lebih dari 120. Kalimat tidak lebih merupakan tanda indikasi
pertidaksamaan kurang dari sama dengan (≤). Sehingga, bentuk dari
pertidaksamaannya dengan soal yaitu pertidaksamaan kurang dari
sama dengan (≤).
Setelah itu, kita susun pertidaksamaannya menjadi seperti di bawah
ini,

⇒ x + y ≤ 120
Sebab y = x + 10, sehingga pertidaksamaannya menjadi:
⇒x+x+10≤120
⇒2x+10≤120
⇒2x+10–10≤120–10
⇒2x≤110
⇒ x ≤ 55
Sehingga, batas nilai untuk bilangan yang pertama tidak lebih dari 55.
Contoh:
Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan dari 3x + 9 > 0.
Penyelesaiannya:
3x + 9 > 0
3x > -9
x > -9/3
x > -3
Maka, himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan tersebut adalah {x
| x > −3, x ∈ R}.
Contoh:
Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan dari – 9x ≥ 6x +
24.
Penyelesaiannya:
- 9x ≥ 6x + 24
- 9x + 6x ≥ 24
- 3x ≥ 24
x ≥ -8
Maka, himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan tersebut adalah {x
| x > −8, x ∈ R}.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 4x – 6x < –4 +
8.
Penyelesaian:
4x – 6x < –4 + 8
–2x < 4
x > –2
Jadi, himpunan penyelesaiannya dari pertidaksamaan tersebut adalah
HP = {x | x > –2}.
D. Pertidaksamaan Linier Dua Variabel.
Pertidaksamaan linier dua variabel merupakan pertidaksamaan yang
terdiri dari dua variabel dan pangkat tertingginya adalah satu.
Bentuk umum pertidaksamaan linier satu variabel:
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐
Keterangan:
𝑎, 𝑏 : koefisien
𝑥, 𝑦 : variabel
𝑐 : konstanta
< , > , ≤ , ≥ : tanda pertidaksamaan
Contoh:
Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua
variabel ini

5x + 6y > 30

Jawaban:

1. Mencari nilai x
Jika y = 0, 5x = 30
x = 30/5
x=6

2. Mencari nilai y
Jika x = 0, 6y = 30
y = 30/6
y=5

E. Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel.


Sistem pertidaksamaan linier dua variabel memuat beberapa
pertidaksamaan linier dua variabel.
Langkah-langkah untuk menentukan daerah penyelesaian :
1. Ubahlah tanda pertidaksamaan menjadi tanda sama dengan,
sehingga diperoleh persamaan linier dua variabel.
2. Lukis grafik/garis dari persamaan linier dua variabel tersebut
dengan membuat tabel. Tabel memuat titik potong terhadap
sumbu X dan sumbu Y dari persamaan. Garis yang terbentuk
akan membagi dua bidang kartesius.
3. Lakukan uji titik yang tidak dilalui oleh garis dengan cara
substitusi nilai sebarang x dan y ke pertidaksamaan. Jika
pertidaksamaan menghasilkan pernyataan yang benar, maka
daerah tersebut merupakan penyelesaiannya, namun apabila
pertidaksamaan menghasilkan pernyataan salah, maka bagian
daerah yang lainnya merupakan penyelesaiannya.
Contoh: :
Buat penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier dua variabel
berikut:
𝑥+3𝑦<9
4𝑥 + 3𝑦 ≤ 24
Penyelesaian:
Ubah tanda pertidaksamaan :
𝑥+3𝑦=9
4𝑥 + 3𝑦 = 24
Buat tabel kedua persamaan :
𝑥 + 3𝑦 = 9
x 0 9
y 3 0
(x,y) (0,3) (9,0)

4𝑥 + 3𝑦 = 24
x 0 6
y 8 0
(x,y) (0,8) (6,0)

Buat garis kedua persamaan pada bidang kartesius :

-10 -5 0 5

-5

Contoh:

Abel sedang berada di acara festival makanan. Di acara tersebut, ia


membeli dua jenis makanan favoritnya, yaitu takoyaki dan sate cumi.
Harga setiap makanannya pun juga terbilang murah. Total harga yang
harus dibayarkan Abel untuk pembelian 6 buah takoyaki dan 3 tusuk
sate cumi masih di bawah Rp72.000. Tentukan daerah penyelesaian
yang menunjukkan kemungkinan harga makanan Abel!

Pembahasan:

Mula-mula, kamu harus memisalkan takoyaki dan sate cumi dengan


variabel tertentu.

Misal, sebuah takoyaki = x dan satu tusuk sate cumi = y

Selanjutnya, buatlah model matematis dari harga makanan yang dibeli


Abel.

6 takoyaki + 3 tusuk sate cumi < 72.000

6x + 3y < 72.000

Setelah mendapatkan bentuk pertidaksamaannya, gunakan langkah-


langkah mencari daerah penyelesaian.

Langkah pertama, tentukan titik potong terhadap sumbu-x dan sumbu-


y.

6x + 3y < 72.000

x y Koordinat
0 24.000 (0; 24.000)
12.000 0 (12.000; 0)

Ingat, bahwa harga tidak ada yang bertanda negatif, maka berlaku
syarat x ≥ 0 dan y ≥ 0.

Langkah kedua, buatlah garis persamaan linearnya.


Langkah ketiga, lakukan pengujian titik di luar garis dan diperoleh hasil
sebagai berikut.

Ingat, bahwa harga tidak ada yang bertanda negatif, sehingga dibatasi
oleh garis x ≥ 0 dan y ≥ 0. Oleh karena tanda pertidaksamaannya “<”,
maka garisnya putus-putus.

Jadi, daerah penyelesaiannya adalah daerah yang diarsir, yaitu di


bawah garis putus-putus, di atas garis x = 0, dan di sebelah kanan
garis y = 0.
Contoh:

Tentukan daerah penyelesaian untuk pertidaksamaan berikut.

3x – 4y < 12

x + 5y ≤ 5

x≤2

Pembahasan:

Langkah pertama, tentukan semua titik potong terhadap sumbu-x dan


sumbu-y.

Titik potong 3x – 4y < 12

x y Koordinat
0 -3 (0, -3)
4 0 (4, 0)

Titik potong x + 5y ≤ 5

x y Koordinat
0 1 (0, 1)
5 0 (5, 0)

Lalu, substitusikan ke dalam koordinat Cartesius seperti berikut.

Garis  3x – 4y = 12
Garis  x + 5y = 5

Garis  x = 2

Lakukan pengecekan sifat daerah penyelesaian dengan titik uji (0, 0).
Dari pengecekan titik uji, diperoleh hasil sebagai berikut.

Daerah penyelesaian  3x – 4y < 12


Daerah penyelesaian  x + 5y ≤ 5

Daerah penyelesaian  x ≤ 2
Jika digabungkan, diperoleh daerah penyelesaian tunggal seperti
berikut.

Contoh:

 Dari pertidaksamaan 4x + 3y – 12 ≥ 0, tentukan daerah


penyelesaiannya!

Langkah-langkah untuk menentukan daerah penyelesaian adalah


sebagai berikut:

 Pindahkan variabel ke ruas kiri dan konstanta di ruas kanan.


4x + 3y ≥ 12
 Ubah tanda pertidaksamaan menjadi sama dengan.
4x + 3y = 12

 Tentukan titik poinnya, kalau akan menggunakan sumbu-x


berarti y=0, sebaliknya kalau menggunakan sumbu-y berarti
x=0.

X 3 0

Y 0 4

(3,0) (0,4)

 Gambar titik potongnya.

0 3 x

 Lakukan uji titik untuk mendapatkan daerah penyelesaiannya.


Kita ambil titik yang berada di dalam garis (kiri garis).

Misalnya titik (2,0). Sekarang kita substitusi ke dalam


persamaan 4x + 3y ≥ 12 menjadi 4(2) + 3(0) ≥ 12, hasilnya 8 ≥ 12.

Kira-kira benar gak kalau 8 lebih besar sama dengan 12? Salah
ya, berarti daerah penyelesaiannya ada di kanan garis atau di
luar garis.

Y
4

0 3 x

Kalau hasil uji titiknya salah, berarti daerahnya ada di luar garis
(kanan), sedangkan hasil uji titiknya benar, maka daerahnya ada di
dalam garis (kiri).

Perbedaan antara notasi ≥ dan > atau ≤ dan <?


Letak perbedaannya ada pada garis. Untuk notasi yang ada sama
dengannya (=) misal lebih besar sama dengan (≥) dan kurang dari sama
dengan (≤), maka garisnya nyambung, tidak terputus seperti pada
contoh penyelesaian daerah di atas. Sedangkan, untuk notasi lebih dari
(>) dan kurang dari (<), garisnya putus-putus seperti ini.

0 x

Anda mungkin juga menyukai