Anda di halaman 1dari 21

Konsep Fungsi dan Fungsi

Linier
Universitas Kuningan

Fauziyah Adzimatinur, SE., M.Si


KONSEP FUNGSI

Letak Suatu Titik

Pengertian Fungsi

Konstanta dan Variabel


Letak Suatu Titik

 Suatu titik yang terletak di sebuah bidang datar


 garis penolong yang disebut Sumbu
Koordinat.
 Sumbu koordinat : garis lurus yang saling
berpotongan tegak lurus.
 Garis yang tegak lurus  sumbu x, dan vertikal
sumbu y
(dalam literatur ekonomi, sumbu x sering
dinamakan sumbu Q dan sumbu P untuk sumbu
y).
 Perpotongan antara sumbu x dengan sumbu y
disebut titik origin/ titik asal/ titik nol, karena
jarak pada sumbu selalu dihitung mulai dari titik
asal ini  0
Contoh
Titik (3, 2) menunjukkan x= +3 dan y = +2 Titik (-2, 4) menunjukkan x= -2 dan y = 4

Titik (-4, -4) menunjukkan x= -4 dan y = -4


Pengertian Fungsi
Himpunan pasangan urut (x,y) dengan nilai-nilai x
disebut wilayah (domain), dan nilai-nilai y disebut
Definisi jangkau (range) yang dihubungkan sedemikian rupa
sehingga tidak ada dua pasangan urut yang memiliki
nilai x yang sama.

1. Cara daftar lajur


Cara menunjukkan fungsi 2. Cara penulisan lambang
3. Cara Grafik
Konstanta dan Variabel
Konstanta Variabel
Jumlah yang nilainya tetap dalam suatu Jumlah yang nilainya berubah-ubah pada
masalah tertentu. Dibedakan: suatu masalah. Dibedakan:
1. Konstanta absolut  jumlah yang 1. Variabel bebas  variabel yang
nilainya tetap untuk segala macam nilainya menentukan nilai fungsi, atau
masalah himpunan yang anggotanya adalah
2. Konstanta parametrik  jumlah yang variabel anggota pertama pasangan
nilainya tetap pada suatu masalah urut
tetapi dapat berubah pada masalah 2. Variabel tak bebas  variabel yang
lain nilainya sama dengan nilai fungsi
setelah variabel bebas ditentukan
nilainya, atau himpunan yang
anggotanya adalah anggota kedua
pasangan urut.
Contoh (1)

Pada persamaan garis lurus y = a + by, maka a dan b adalah


konstanta sedangkan x adalah variabel bebas dan y adalah
variabel tak bebas.
Contoh (2)

Hitunglah jarak antara titik A(1, 1) dan B (3, 4)!

AC = 2, BC = 3
ABC adalah segitiga siku-
siku, maka:
FUNGSI LINIER

Gradien

Bentuk Dua Titik

Bentuk Penggal Garis

Bentuk Gradien - Titik


Garis Sejajar, Tegak Lurus, dan
Berpotongan
Gradien
 Arah dari sebuah garis lurus 
kemiringan garis/ slope / curam
 Tangens dari sudut yang dibentuk oleh
suatu garis dengan sumbu x

 Untuk sudut α > 900 maka m bernilai


negatif , maka:

 Untuk garis yang sejajar dengan


sumbu x, maka m = 0
m = tg 0 = 0
Bentuk Dua Titik
Gradien garis untuk sebuah titik sembarang (x,y):

atau

Persamaan garis yang melalui dua titik A(x1, y1) dan B(x2, y2) :

atau

Secara sederhana: y – y1 = m (x – x1)


Contoh (1)

Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3, 2) dan titik (4,
5)!
Misalkan: (x1, y1) = (3, 2) dan (x1, y2) = (4, 5)

Maka: y – 2 = 3 (x – 3)
y = 3x – 9 + 2
y = 3x – 7 ( persamaan yang dicari)
Contoh (2)

Bukti garis tersebut melalui titik (3, 2) dan (4,5):


Masukkan (3, 2) ke y = 3x – 7
2 = 3 (3) – 7
2 = 2 (terbukti)
 
Masukkan (4, 5) ke y = 3x – 7
5 = 3(4) – 7
5 = 12 – 7
5 = 5 (terbukti)
Jadi, terbukti melalui (3, 2) dan (4, 5) maka persamaan
y = 3x - 7 adalah persamaan yang dicari.
Bentuk Penggal Garis
Untuk kasus tertentu di mana titik A (x1, y1) merupakan penggal x
yang ditunjukkan oleh (a, 0) dan titik B (x 2, y2) merupakan penggal y
yang ditunjukkan oleh (0, b), maka persamaan garisnya diperoleh
dengan memasukkan x1 = a, y1 = 0 dan x2 = 0 dan y2 = b ke dalam
persamaan:
Jika ke dua ruas dibagi dengan b: atau
Contoh
Cari persamaan garis yang mempunyai penggal (0, 5) dan (-4, 0).
Untuk a = - 4 dan b = 5
Nilainya masukkan ke:

Ruas kiri dan kanan persamaan dikalikan 20, hasilnya:


-5x + 4y = 20
5x – 4y + 20 = 0
Jadi, persamaan yang dicari adalah 5x – 4y + 20 = 0
Bentuk Gradien - Titik
Bentuk ini dapat digunakan untuk menentukan persamaan suatu garis
lurus yang diketahui gradien garisnya dan titik (x1, y1) yang terletak digaris
tersebut.

Maka persamaan:

Ditulis: atau
Contoh

Cari persamaan garis yang melalui titik (2, 5) dan mempunyai


gradien 3.
 
Nilai m = 3 dan (x1, y1) = (2, 5) dimasukkan ke dalam
persamaan:
y = y1 + m (x – x1)
y = 5 + 3 (x – 2)
y = 3x – 6 + 5
y = 3x – 1

Jadi persamaan yang dicari adalah y = 3x – 1


Garis Sejajar, Tegak Lurus, dan Berpotongan
Dua garis lurus yang terletak di satu bidang kemungkinannya dapat saling berimpit,
sejajar, tegak lurus, dan berpotongan satu sama lain.
 
Sifat 1:
Dua garis lurus akan saling berimpit kalau persamaan garis yang satu merupakan
kelipatan persamaan garis yang lain.
Sifat 2:
Dua garis akan sejajar bila gradiennya sama.
Sifat 3:
Dua garis lurus akan saling berpotongan tegak lurus apabila atau
m1.m2 = - 1
Sifat 4:
Dua garis lurus akan saling berpotongan apabila gradiennya tidak sama. Dua garis
yang berpotongan, koordinat titik potongnya harus memenuhi kedua persamaan
garis lurus. Koordinat titik potong ini diperoleh dengan mengerjakan kedua
persamaan secara serentak.
Contoh (1)

Perpotongan antara garis 3x – 4 y + 6 = 0 dan garis x – 2y – 3 = 0,


diperoleh dengan mengeleminir x, yaitu mengalikan persamaan ke dua
dengan -3 dan menambahkan dengan persamaan pertama:
Contoh (2)

Substitusikan y = -7,5 ke dalam persamaan pertama:


 
3x – 4 ( -7,5) + 6 = 0
3x + 30 + 6 = 0
3x = - 36
x = - 12
 
Jadi, titik potongnya adalah ( -12, - 7,5)
 
Pengujian: koordinat titik potong ini dimasukkan ke dalam persamaan. Bila memenuhi
persamaan maka artinya titik potong tersebut merupakan titik yang dicari.
 
Persamaan 1 : 3 x – 4y + 6 = 0 Persamaan 2 : x – 2y - 3 = 0
3 ( -12) – 4( -7,5) + 6 = 0 -12 – 2( -7,5) - 3 = 0
-36 + 30 + 6 = 0 -12 + 15 - 3 = 0
0 =0 0=0
 

Anda mungkin juga menyukai