FISIKA
“Listrik Statis”
Disusun oleh :
Kelas IX E
0
KATA PENGANTAR
Gafar, dkk.
1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
Lembar Pengesahan……………………………………………………………………………………………………...2
Daftar Isi……………….…………………………………………………………………………………….………………...3
BAB I.................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang………………..…………………………………………………………………………………………4
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………………………….16
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap benda di alam tersusun oleh atom-atom. Atom terdiri dari inti
bermuatan positif (proton), ruanng kosong, dan elektron (bermuatan negatif)
yang mengitari inti pada situasi normal, sebuah atom memiliki jumlah elektron
yang sama dengan proton, dan benda dikatakan dalam keadaan netral (tidak
bermuatan). Pada keadaan tertentu elektron pada atom bisa berpindah ke
tempat lain. hal ini menyababkan benda akan kehilangan muatan negatif
sehingga benda dikatakan bermuatan positif. Selain itu suatu benda juga dapat
menerima elektron dari benda lain. hal ini menyebabkan benda kelebihan
muatan negatif, sehingga dikatakan benda bermuatan negatif.
A. Rumusan Masalah
3
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah :
1. Mendeskripsikan langkah-langkah pembuatan elektroskop
sederhana.
2. Mendeskripsikan prinsip kerja elektroskop sederhana.
C. Manfaat Praktikum
1. Menambah wawasan siswa tentang listrik statis.
2. Praktikum ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan
pengalaman bagi siswa mengenai listrik statis, khususnya
pembuatan elektroskop sederhana.
3. Menumbuhkan sikap kreatif dan keingintahuan siswa.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
5
B. Hipotesis
Jika bola Styrofoam mendekati penggaris berarti benda tersebut
memiliki muatan listrik dan sebaliknya, jika styrofoam tidak bergerak
berarti benda tersebut tidak memiliki muatan listrik.
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Lokasi Praktikum
Ruang Kelas IX E
Styrofoam
Statif
7
3
Penggaris Plastik
Kain
Sutera
Benang Wol
8
7 Batang Kaca
C. Langkah Praktikum
1.
Siapkan semua alat dan bahan.
2.
Styrofoam dipotong-potong kecil dengan bentuk bola.
3.
Gantungkan styrofoam tersebut pada statif dengan benang.
4.
Gosokkan penggaris plastik pada kain sutera.
5.
Amati apa yang terjadi pada Styrofoam. Tetap diam atau bergerak
mendekat?
6. Gosokkan juga penggaris plastik pada kain wol.
7. Amati apa yang terjadi pada Styrofoam.
Mendeteksi muatan dengan ember alumunium
D. Data Percobaan
Tabel 1: hubungan listrik statis antara penggaris mika dengan bola
styrofoam.
9
Benda Keterangan Tarik menarik / tidak
Hal ini membuktikan bahwa styrofoam bermuatan positif, bila didekatkan dengan
penggaris mika yang bermuatan negatif akan tarik menarik. Karena penggaris
akan bermuatan negatif setelah digosoki dengan rambut, benang wol, ataupun
kain sutera.
Hal ini membuktikan bahwa ember alumunium yang bermuatan positif, bila
didekatkan dengan penggaris mika yang bermuatan negatif akan tarik menarik.
Karena penggaris akan bermuatan negatif setelah digosoki dengan kain sutera.
10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12