“LISTRIK STATIS”
Dosen Mata Kuliah
Dr. Iqbal Limatahu, S.Pd., M. Si
OLEH:
KELOMPOK 1
Randi La Bauce
Nur Fadillah Putri Saiful
Nurfifi Arba
Julaina Lofonita
Fitriana Umasangaji
NurHasna Jasman
Fahria Alinu
Penulis
KELOMPOK 1
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB: I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
C. Manfaat Praktikum
BAB: V PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik
bisa negatif atau positif. Listrik statis juga bisa diartikan sebagai listrik yang tidak mengalir atau
listrik yang muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan
bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain.
Muatan listrik suatu benda terjadi karena susunan partikel benda yang terdiri dari molekul-
molekul dan atom, yang di dalamnya terdapat proton dan elektron dalam jumlah tertentu. Sesuai
dengan teori Thomson, Rutherford dan Bohr, atom terdiri dari muatan positif dan negatif.
Muatan positif dinamakan proton dalam inti, dan muatan negatif dinamakan elektron yang
bergerak mengelilingi inti. Jika proton dan elektron jumlahnya sama, maka benda dikatakan
bermuatan netral. Sebaliknya benda bermuatan negatif bila jumlah elektron lebih besar
dibandingkan proton. Benda bermuatan positif bila jumlah proton lebih besar dibandingkan
elektron. Proses seperti ini terjadi ketika atom membentuk ion dengan cara melepas atau
menangkap elektron. Muatan listrik pada benda dipengaruhi oleh atom penyusunnya yang
membentuk ion. Proses ionisasi terjadi karena beberapa hal seperti karena induksi, pengaruh
energi luar baik melalui gesekan, pemanasan, dan sebagainya
Kata listrik berasal dari bahasa Yunani elektron yang berarti amber, merupakan damar yang
membatu. Jika kita menggosok batang amber dengan sepotong kain, maka amber akan menarik
potongan daun kecil-kecil atau debu. Batang kaca atau penggaris plastik jika digosok dengan
sepotong kain akan menunjukkan efek amber atau listrik statis. Efek ini juga dapat terjadi ketika
kita menyisir rambut atau ketika menyeterika baju nilon, menyebakan suatu benda bermuatan
listrik karena proses gosokan dan dikatakan benda memiliki muatan listrik.
B.Tujuan Praktikum
Memperagakan dan mengetahui adanya pengaruh listrik statis pada sebuah benda (balon) yang
tidak bermuatan listrik menjadi bermuatan listrik.
C.Manfaat Praktikum
Agar dapat menimbulkan dan mengatauhi adanya pengaruh listrik static pada sebuah benda
(balon) yang tidak bermuatan listrik menjadi bermuatan listrik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Apabila ditinjau dari asal katanya, kata listrik yang diikuti kata “statis” artinya
“diam”.Listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana benda-benda yang memiliki aliran
listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik atau dengan kata lain benda
tersebut dapat menghasilkan proton maupun elektron tanpa menggunakan elemen
pembangkit energi listrik.Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki
muatan listrik berbeda. (Sucipto, Erwin.2004)
Muatan adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materibaik itu berupa proton (muatan
positif) maupun electron (muatan negatif). Besarnya muatan ergantung dari kelebihan atau
kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi atau atom merupakan kelipatan dari
satuan muatan dasar.Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron
yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan.
(Kamaruddin,Thamrin.2013)
Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui muatan listrik sebuah
benda. Elektroskop juga dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan suatu benda.
Elektroskop bekerja berdasarkan prinsip induksi listrik. Elektroskop terdiri atas bagian
dalam dan bagian luar. Pada bagian dalam, terdapat dua buah batang atau keping yang
dapat bergerak bebas dan biasanya terbuat dari emas. Pada bagian luarnya, terdapat
sebuah konduktor yang dipisahkan dengan bagian lainnyaoleh bahan isolator. Jika sebuah
benda bermuatan didekatkan pada kepala elektroskop, maka keping emas tersebut akan mekar.
(Halliday dan Resnick.1999)
BAB III
METOLOGI PRAKTIKUM
C.Prosedur Kerja
A. Hasil
DATA HASIL PRAKTIKUM
B. Pembahasan
Balon dapat menarik potongan-potongan kertas karena bermuatan listrik. Muatan listrik
tersebut berada dalam keadaan diam (statis). Muatan listrik yang dimiliki benda-benda itu bisa
bermuatan negatif maupun positif. Semua benda terbentuk dari atom-atom. Setiap atom
mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton
mempunyai muatan listrik positif, dan elektron mempunyai muatan listrik negatif. Ketika dua
benda seperti balon dan rambut jika digosokan berulang-ulang dimenit ke-1 tidak ada gerakan
karena tidak ada muatan listrik (statis),dan pada saat menit ke-2 balon digosok ke rambut
berulang-ulang dia dapat memberikan reaksi muatan listrik(statis)sehingga kertas dapat
menempel di balon sebanyak satu helai kertas begitu juga pada saat menit ke tiga,namun dia
terdapat peningkatan karena jika balon digosokan di rambut berulang-ulang dari menit satu
hingga ketiga kertas yang menempel juga bertambah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada laporan praktikum ini sebagai berikut.
1. Rambut yang telah di gosok dengan balon akan bermuatan positif, karena elektronnya
berpindah ke balon, sehingga balon bermuatan negative dan dapat menarik kertas
2. Balon yang telah di gosokan ke rambut akan bermuatan negatif,elektron tersebut akan
berpindah menuju kawat sampai ke alumunium sehingga balon akan kekurangan electron
dan bermuatan positif sedangkan alumunium foil akan kelebihan elektron dan
bermuatan negatif sehingga terjadi gaya tolak menolak dan menyebabkan
alumunium foil dapat membuka (mekar).
DAFTAR PUSTAKA