A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan literasi mengenai gejala kelistrikan, peserta didik dapat
menyebutkan pengertian listrik statis dengan tepat.
2. Setelah mengamati gambar/vidio, peserta didik dapat mengidentifikasi
contoh gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
3. Setelah mengamati contoh gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari,
peserta didikdapat menjelaskan konsep listrik statis pada benda bermuatan
listrik dengan benar.
4. Setelah melakukan percobaan listrik statis, peserta didik dapat menjelaskan
jenis interaksidiantara dua muatan listrik dengan tepat.
5. Setelah melakukan percobaan listrik statis, peserta didik dapat
menganalisis peristiwa yang terjadi pada penggaris plastik yang
digosokkan pada rambut dan kain wol dengan tepat.
6. Setelah melakukan melakukan percobaan listrik statis, peserta didik dapat
melakukan pengamatan tentang gelaja listrik statis yang terjadi pada
penggaris plastik dengan tepat.
7. Setelah melakukan melakukan percobaan listrik statis, peserta didik dapat
mengumpulkan data tentang hasil percobaan listrik statis yang dengan
tepat.
8. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menyajikan hasil percobaan
muatan listrikstatis dengan benar.
9. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat mempresentasikan hasil
percobaan listrik statis dengan benar
B. Uraian Materi
1. Gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari
Petir adalah salah satu contoh gejala listrik statis yang biasa kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Petir terjadi karena gesekan antar awan yang melahirkan
elektron- elektron bebas.
Tokoh pertama yang mengawali perkembangan teori atom ialah John dalton. Ia menyatakan
pendapatnya tentang atom pada tahun 1803. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum,
yaitu hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa dan hukum Proust atau hukum susunan
tetap.
Kemunculan teori atom Dalton membangkitkan rasa keingintahuan terkait dengan penelitian
beragam jenis atom. Isi teori atom John Dalton adalah seperti berikut ini:
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur-unsur dan tidak dapat dibagi lagi.
Atom-atom sejenis mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-atom dengan
unsur tidak sejenis memiliki sifat yang berbeda.
Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom.
Atom dapat bergabung dengan atom lainnya untuk membentuk molekul dengan
perbandingan bulat dan sederhana.
Dalam praktiknya, teori atom Dalton memiliki beberapa kekurangan di antaranya:
Setelah teori atom Dalton, tokoh perkembangan teori atom selanjutnya adalah teori atom
Thomson. Dalam perkembangannya, Thomson memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
ada pada teori atom Dalton sebleumnya. Pada tahun 1897, Thomson menemukan partikel
yang bermuatan negatif dan disebut dengan elektron.
Teori atom selanjutnya adalah teori dari Ernest Rutherford. Rutherford lahir di Selandia Baru
dan berkebangsaan Inggris. Ia adalah murid sekaligus partner dari Thomson. Meskipun
Rutherford seorang murid dari Thomson, tetapi ia mengembangkan teori atom dan
memperbaiki teori milik gurunya yaitu Thomson.
Niels Bohr merupakan fisikawan asal Denmark dan peraih Nobel Fisika pada tahun
1922. Bohr memulai penelitian tentang atom pada tahun 1913 dan nama dari hasil
penelitian itu adalah spektrum atom hidrogen.
Setelah teori Rutherford sudah mulai tersebar dan digunakan, para ilmuwan sepakat bahwa
sebuah atom terdiri dari elektron dan inti atom. Teori atom Bohr berawal dari kelemahan
teori atom Rutherford. Kelemahan itu adalah lintasan elektron yang disampaikan Rutherford
belum sempurna untuk menjelaskan struktur suatu atom karena dianggap bertentangan
dengan teori elektrodinamika klasik Maxwell.
Dari kelemahan itulah maka Bohr berusaha mengembangkan dan menyempurnakan teori
atom Rutherford dengan menggunakan model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum
Planck dan mengajukan teori atom yang saat ini dikenal dengan sebutan Teori Atom Bohr.
2. Ketika rol plastik digosok dengan rambut kering, maka elektron pada rambut akan
berpindah ke rol sehingga rol bermuatan negatif karena kelebihan elektron dan rol dapat
menarik sobekan kertas.
3. A bermuatan negatif, B bermuatan negatif dan C bermuatan positif.
D. Daftar Pustaka
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan
AlamSMP/MTsKelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal: 199- 204
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan
AlamSMP/MTsKelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal: 163- 168
Internet : https://www.gramedia.com/literasi/listrik-statis/
https://gurubelajarku.com/listrik-statis/
BAHAN AJAR
LISTRIK STATIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan literasi mengenai gejala kelistrikan, peserta didik dapat
menyebutkan bunyi hukum Coulomb dengan tepat.
2. Setelah mengamati gambar/vidio, peserta didik dapat faktor-faktor yang
mempengaruhi besar gaya Coulomb dua muatan listrik dengan benar.
3. Setelah melakukan percobaan listrik statis, peserta didikdapat menghitung besar
gaya Coulomb antara dua muatan listrik dengan benar.
4. Setelah melakukan percobaan listrik statis, peserta didik dapat menjelaskan
menganalisis hubungan antara gaya Coulomb, besar muatan dan Jarak Antar
muatan dengan tepat.
5. Setelah melakukan percobaan , peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang
interaksi dua benda bermuatan dengan tepat.
6. Setelah melakukan melakukan percobaan, peserta didik dapat mengumpulkan data
hasil pengamatan interaksi dua benda bermuatan dengan tepat.
7. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menyajikan hasil percobaan interaksi
dua benda bermuatan dengan benar.
8. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat mempresentasikan hasil percobaan
interaksi dua benda bermuatan dengan benar.
B. Uraian Materi
Penangkal petir yang biasanya ada di berbagai rumah. Cara kerja penangkal petir pada
umumnya memiliki muatan positif. Sehingga saat ada petir yang memiliki muatan negative,
penangkal petir akan menangkap petir tersebut kemudian akan dialirkan ke tanah
menggunakan kabel konduktor dan menjadikan aliran petir tersebut tidak masuk ke dalam
aliran listrik yang berada di dalam rumah.
kamu sudah tahu kalau muatan listrik terdiri dari dua jenis: muatan positif dan negatif.
Kenyataannya, interaksi dari muatan-muatan itu bisa menghasilkan gaya, lho. Wah, gaya?
Seperti apa itu? Di kelas delapan, kita sudah sama-sama tahu apa itu pengertian gaya dan
pengaruhnya terhadap benda lain.
Tapi, gaya hasil dari benda bermuatan listrik, kira-kira kayak gimana ya?
Supaya bisa menjawabnya, mari kita berkenalan dengan fisikawan Prancis bernama Charles-
Augustin de Coulomb.
Charles-Augustin de Coulomb (14 Juni 1736 - 23
Agustus 1806) yaitu seorang ilmuwan Perancis yang
diabadikan namanya bagi satuan listrik bagi
menghormati penelitian penting yang telah diterapkan
oleh ilmuwan ini.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Charles Auguste de Coulomb. Maka
muncul kesimpulan bahwa bunyi dari Hukum Coulomb tersebut ialah:
“Apabila terdapat dua benda bermuatan listrik maka akan menimbulkan gaya di antara
keduanya, yaitu tarik menarik atau tolak menolak, besarnya akan sebanding lurus dengan
hasil kali nilai kedua muatan dengan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara dua
benda tersebut.”
Kenapa dinamai dengan hukum Coulomb? Karena yang menemukan bernama Charles
Augustine Coulomb. Ia menyelidiki dua benda yang bermuatan listrik sejenis (posifit dengan
positif) akan tolak menolak sedangkan dua muatan yang tidak sejenis (positif dengan negatif)
akan tarik menarik.
Rumus hukum coulomb dan keterangannya adalah sebagai berikut :
4. Dua buah muatan listrik memiliki besar yang sama yaitu 6 μC. Jika gaya coulomb
yang terjadi antara dua muatan tadi adalah 1,6 N. Tentukan jarak pisah kedua muatan
tersebut!
5. Dua buah benda bermuatan listrik tidak sejenis, Tarik-menarik dengan gaya sebesar F.
Jika jarak kedua muatan didekatkan menjadi 1/3 kali semula, maka gaya Tarik-
mernarik antara kedua muatan menjadi …. F
q1 = 2 x 10-6C
q2 = 6 x 10-4C
r = 6 cm = 6 x 10-2m
k = 9 x 109Nm2/C2
Ditanyakan: FC = ….?
Jawaban:
FC = k x q1 x q2 /r2
FC = 9 x 109 x 2 x 10-6 x 6 x 10-4/(6 x 10-
2)2 FC = 108 x 10-1/36 x 10-4
FC = 3 x 103N
2. Pembahasan:
Diketahui:
FC = 1,6 N
r = 3 cm = 3 x 10-2m
QA = QB = Q
Ditanyakan: QA dan QB = …?
Jawaban:
FC = k . QA .
QB/r2 FC = k . Q .
Q/r2
1,6 = 9 x 109 . Q2/ (3 x 10-2)2
1,6 = 9 x 109 . Q2/ 9 x 10-4
1,6 = Q2 . 1013
Q2 = 1,6/1013
Q2 = 1,6 x 10-13
Q2 = 16 x 1014
Q = √16 x 1014 = 4 x 10-7C
3. Pembahasan:
Diketahui:
QA = Q
QB = Q
F = k Q . Q/r2
Q’ A = 2Q
Q’ B = 2Q
Ditanyakan: F’ = ….?
Jawaban:
F’ = k . QA . QB/r2
F’ = k . 2Q . 2Q /r2
F’ = 4k . Q . Q/r2
F’ = 4F
4. Pembahasan:
Diketahui:
q1 = 6μC = 6 x 10-
6C q2 = 6μC = 6 x
10-6C F = 1,6 N
Ditanyakan: r = ….?
Jawaban:
5. Pembahasan:
Diketahui:
F1 = F
r1 = r
r2 = 1/3r
Ditanyakan: F2 = ….?
Jawaban:
6. Pembahasan:
Diketahui:
F=2N
r = 1,5 m
k = 9 x 109 Nm2/C2
Ditanyakan: q1 dan q2 = ….?
Jawaban:
F = k . q1 . q2/r2
F = k . q2/r2
2 = 9 x 109 q2/1,52
2 x 2,25 = 9 x 109 q2
q2 = 4,5/9 x 109
q2 = 0,5 x 10-9
q2 = 5 x 10-10
q = √5 x 10-10 = 2,23 x 10-5 C
Jadi, nilai q1 dan q2 adalah 2,23 x 10-5 C
E. Daftar Pustaka
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan
AlamSMP/MTsKelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hal: 199- 204
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Ilmu
Pengetahuan AlamSMP/MTsKelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Hal: 163-168
Internet : https://fismath.com/rumus-hukum-coulomb-dan-contoh-soalnya-kelas-9-
smp/