Anda di halaman 1dari 14

BAHAN AJAR

LISTRIK STATIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI

Sekolah : SMPN 3 SATU ATAP NA IX-X


Mata Pelajaran : IPA
Tema/Subtema : Listrik Statis/ Konsep listrik statis dan muatan Listrik
Kelas/Semester IX

A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan literasi mengenai gejala kelistrikan, peserta didik dapat
menyebutkan pengertian listrik statis dengan tepat.
2. Setelah mengamati gambar/vidio, peserta didik dapat mengidentifikasi
contoh gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
3. Setelah mengamati contoh gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari,
peserta didikdapat menjelaskan konsep listrik statis pada benda bermuatan
listrik dengan benar.
4. Setelah melakukan percobaan listrik statis, peserta didik dapat menjelaskan
jenis interaksidiantara dua muatan listrik dengan tepat.
5. Setelah melakukan percobaan listrik statis, peserta didik dapat
menganalisis peristiwa yang terjadi pada penggaris plastik yang
digosokkan pada rambut dan kain wol dengan tepat.
6. Setelah melakukan melakukan percobaan listrik statis, peserta didik dapat
melakukan pengamatan tentang gelaja listrik statis yang terjadi pada
penggaris plastik dengan tepat.
7. Setelah melakukan melakukan percobaan listrik statis, peserta didik dapat
mengumpulkan data tentang hasil percobaan listrik statis yang dengan
tepat.
8. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menyajikan hasil percobaan
muatan listrikstatis dengan benar.
9. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat mempresentasikan hasil
percobaan listrik statis dengan benar
B. Uraian Materi
1. Gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari
Petir adalah salah satu contoh gejala listrik statis yang biasa kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Petir terjadi karena gesekan antar awan yang melahirkan
elektron- elektron bebas.

Gambar 1. Gejala Listrik Statis (petir)


2. Pengertian Listrik Statis
Listrik statis adalah suatu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tidak
mengalir atau tetap (statis). Listrik statis timbul karena benda-benda yang beraliran listrik
saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik. Dengan kata lain, benda tersebut dapat
menghasilkan proton dan elektron tanpa menggunakan pembangkit listrik.
Suatu benda yang dikatakan bermuatan positif jika kekurangan elektron, dan
bermuatan negatif jika kelebihan elekton. Jika dua benda bermuatan listrik sejenis
didekatkan akan terjadi tarik menarik, dan jika dua benda berlainan jenis didekatkan akan
terjadi tolak- menolak
3. Muatan Listrik
Atom merupakan suatu dasar materi yang terdiri atas inti atom yang
dikelilingi oleh elektron. Partikel-partikel penyusun atom adalah:

Gambar 2. Bagian Atom


 Elektron → muatan negative
 Proton → muatan positif
 Neutron → muatan netral
Inti atom terdiri dari proton dan neutron, sementara elektron bergerak
mengelilingiinti atom dalam lintasan tertentu (berada di kulit atom). Nah, listrik
statis ini terjadi karena adanya perpindahan elektron. Benda menjadi bermuatan
karena elektronnya dipindahkan dari benda satu ke benda lain.
1. Teori Atom Dalton (John Dalton)

Tokoh pertama yang mengawali perkembangan teori atom ialah John dalton. Ia menyatakan
pendapatnya tentang atom pada tahun 1803. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum,
yaitu hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa dan hukum Proust atau hukum susunan
tetap.

Kemunculan teori atom Dalton membangkitkan rasa keingintahuan terkait dengan penelitian
beragam jenis atom. Isi teori atom John Dalton adalah seperti berikut ini:

 Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur-unsur dan tidak dapat dibagi lagi.
 Atom-atom sejenis mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-atom dengan
unsur tidak sejenis memiliki sifat yang berbeda.
 Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom.
 Atom dapat bergabung dengan atom lainnya untuk membentuk molekul dengan
perbandingan bulat dan sederhana.
Dalam praktiknya, teori atom Dalton memiliki beberapa kekurangan di antaranya:

 Tidak bisa menggambarkan bagaimana cara atom saling bergabung.


 Atom unsur yang satu dengan atom unsur lainnya tidak bisa dideskripsikan.
 Hubungan senyawa antara larutan senyawa dengan daya hantar arus listrik tidak
bisa dideskripsikan.
 Sifat listrik materi tidak bisa dideskripsikan.
Teori atom Dalton hanya mampu bertahan selama 90 tahun. Hal itu dikarenakan pada tahun
1886, Eugene Goldstein telah menemukan partikel listrik yang memiliki muatan positif dan
yang sekarang dikenal dengan nama proton. Setelah itu, pada tahun 1897 Thomson
mendapatkan penemuan berupa partikel bermuatan negatif yang diberi nama elektron.
2. Teori Atom Thomson (Sir Joseph John Thomson)

Setelah teori atom Dalton, tokoh perkembangan teori atom selanjutnya adalah teori atom
Thomson. Dalam perkembangannya, Thomson memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
ada pada teori atom Dalton sebleumnya. Pada tahun 1897, Thomson menemukan partikel
yang bermuatan negatif dan disebut dengan elektron.

3. Teori Atom Rutherford (Ernest Rutherford)

Teori atom selanjutnya adalah teori dari Ernest Rutherford. Rutherford lahir di Selandia Baru
dan berkebangsaan Inggris. Ia adalah murid sekaligus partner dari Thomson. Meskipun
Rutherford seorang murid dari Thomson, tetapi ia mengembangkan teori atom dan
memperbaiki teori milik gurunya yaitu Thomson.

4. Teori Atom Bohr (Niels Bohr)

Niels Bohr merupakan fisikawan asal Denmark dan peraih Nobel Fisika pada tahun
1922. Bohr memulai penelitian tentang atom pada tahun 1913 dan nama dari hasil
penelitian itu adalah spektrum atom hidrogen.

Setelah teori Rutherford sudah mulai tersebar dan digunakan, para ilmuwan sepakat bahwa
sebuah atom terdiri dari elektron dan inti atom. Teori atom Bohr berawal dari kelemahan
teori atom Rutherford. Kelemahan itu adalah lintasan elektron yang disampaikan Rutherford
belum sempurna untuk menjelaskan struktur suatu atom karena dianggap bertentangan
dengan teori elektrodinamika klasik Maxwell.
Dari kelemahan itulah maka Bohr berusaha mengembangkan dan menyempurnakan teori
atom Rutherford dengan menggunakan model atom nuklir Rutherford dan teori kuantum
Planck dan mengajukan teori atom yang saat ini dikenal dengan sebutan Teori Atom Bohr.

4. Sifat-sifat muatan listrik


Listrik statis yang memuat muatan positif dan negatif memenuhi sifat-sifat
muatan listrik. Suatu atom dikatakan netral apabila jumlah proton di inti sama
dengan jumlah elektron di kulit, dikatakan bermuatan positif apabila jumlah proton
di inti lebih banyak daripada jumlah elektron di kulit, dan dikatakan bermuatan
negatif jika jumlah proton diinti lebih sedikit daripada jumlah elektron di kulit. Dari
sifat-sifat muatan tersebut, dapat memungkinkan terjadi interaksi. Interaksitersebut
bisa jadi tarik-menarik atau tolak-menolak.

Gambar 3.Sifat Muatan


5. Cara membuat benda bermuatan listrik
Ada tiga cara untuk memberi muatan pada listrik statis, yaitu: penggosokan,
konduksidan induksi.
 Penggosokan
 Konduksi
 Induksi

Gambar 4. Cara memberi muatan pada benda


C. Latihan
a. Tulislah 3 contoh gejala kelistrikan dalam kehidupan sehari-hari. (skor 5)
b. Ahmad menggosokkan rol plastik ke rambutnya. Kemudian rol tersebut didekatkan ke
sobekan kertas kecil, ternyata rol tadi menarik sobekan kertas. Fenomena apakah yang
terjadi dan mengapa demikian ? (skor 10)
c. Jika suatu benda dengan muatan A tampak menolak muatan B tetapi menarik muatan
C. Jika muatan C menolak muatan D positif, maka muatan A,B dan C adalah….. (15)
Kunci Jawaban/Rubrik
Jawaban.
1. a.Sisir plastik yang digosokkan ke rambut akan bermuatan negatif
b. Ebonit yang digosok dengan kain wol akan bermuatan negatif
c. Kaca yang digosok dengan kain sutra akan bermuatan positif

2. Ketika rol plastik digosok dengan rambut kering, maka elektron pada rambut akan

berpindah ke rol sehingga rol bermuatan negatif karena kelebihan elektron dan rol dapat
menarik sobekan kertas.
3. A bermuatan negatif, B bermuatan negatif dan C bermuatan positif.

D. Daftar Pustaka
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan
AlamSMP/MTsKelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal: 199- 204
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan
AlamSMP/MTsKelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal: 163- 168
 Internet : https://www.gramedia.com/literasi/listrik-statis/
https://gurubelajarku.com/listrik-statis/
BAHAN AJAR
LISTRIK STATIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI

Sekolah : SMPN 3 SATU ATAP NA IX-X


Mata Pelajaran : IPA
Tema/Subtema : Listrik Statis/ Hukum Coulomb
Kelas/Semester IX

A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan literasi mengenai gejala kelistrikan, peserta didik dapat
menyebutkan bunyi hukum Coulomb dengan tepat.
2. Setelah mengamati gambar/vidio, peserta didik dapat faktor-faktor yang
mempengaruhi besar gaya Coulomb dua muatan listrik dengan benar.
3. Setelah melakukan percobaan listrik statis, peserta didikdapat menghitung besar
gaya Coulomb antara dua muatan listrik dengan benar.
4. Setelah melakukan percobaan listrik statis, peserta didik dapat menjelaskan
menganalisis hubungan antara gaya Coulomb, besar muatan dan Jarak Antar
muatan dengan tepat.
5. Setelah melakukan percobaan , peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang
interaksi dua benda bermuatan dengan tepat.
6. Setelah melakukan melakukan percobaan, peserta didik dapat mengumpulkan data
hasil pengamatan interaksi dua benda bermuatan dengan tepat.
7. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat menyajikan hasil percobaan interaksi
dua benda bermuatan dengan benar.
8. Setelah melakukan diskusi, peserta didik dapat mempresentasikan hasil percobaan
interaksi dua benda bermuatan dengan benar.

B. Uraian Materi
Penangkal petir yang biasanya ada di berbagai rumah. Cara kerja penangkal petir pada
umumnya memiliki muatan positif. Sehingga saat ada petir yang memiliki muatan negative,
penangkal petir akan menangkap petir tersebut kemudian akan dialirkan ke tanah
menggunakan kabel konduktor dan menjadikan aliran petir tersebut tidak masuk ke dalam
aliran listrik yang berada di dalam rumah.
kamu sudah tahu kalau muatan listrik terdiri dari dua jenis: muatan positif dan negatif.
Kenyataannya, interaksi dari muatan-muatan itu bisa menghasilkan gaya, lho. Wah, gaya?
Seperti apa itu? Di kelas delapan, kita sudah sama-sama tahu apa itu pengertian gaya dan
pengaruhnya terhadap benda lain.
Tapi, gaya hasil dari benda bermuatan listrik, kira-kira kayak gimana ya?

Supaya bisa menjawabnya, mari kita berkenalan dengan fisikawan Prancis bernama Charles-
Augustin de Coulomb.
Charles-Augustin de Coulomb (14 Juni 1736 - 23
Agustus 1806) yaitu seorang ilmuwan Perancis yang
diabadikan namanya bagi satuan listrik bagi
menghormati penelitian penting yang telah diterapkan
oleh ilmuwan ini.

Bunyi Hukum Coulomb


Percobaan permulaan Coulomb mencakup tekanan yang
bisa memecahkan suatu benda (1773) dan ini yaitu
permulaan ilmu modern mengenai daya benda-benda.
Karyanya di segi listrik dan magnet yang
menciptakannya begitu terkenal, baru diterbitkan dalam
serangkaian makalah selang tahun 1785 dan 1789.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Charles Auguste de Coulomb. Maka
muncul kesimpulan bahwa bunyi dari Hukum Coulomb tersebut ialah:

“Apabila terdapat dua benda bermuatan listrik maka akan menimbulkan gaya di antara
keduanya, yaitu tarik menarik atau tolak menolak, besarnya akan sebanding lurus dengan
hasil kali nilai kedua muatan dengan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara dua
benda tersebut.”

Kenapa dinamai dengan hukum Coulomb? Karena yang menemukan bernama Charles
Augustine Coulomb. Ia menyelidiki dua benda yang bermuatan listrik sejenis (posifit dengan
positif) akan tolak menolak sedangkan dua muatan yang tidak sejenis (positif dengan negatif)
akan tarik menarik.
Rumus hukum coulomb dan keterangannya adalah sebagai berikut :

Penjelasan rumus hukum Coulomb di atas:


1. Jika semakin besar muatan benda yang jaraknya tetap sama maka gaya tarik menarik
maupun gaya tolak menolaknya semakin kuat.
2. Jiika jaraknya semakin jauh dan muatan kedua benda sama maka gaya tarik menarik
maupun gaya tolak menolaknya akan semakin lemah.
3. Gaya tarik menarik ataupun gaya tolak menolak dipengaruhi oleh besarnya muatan
dan jarak antar muatan.
4. Muatan yang jenisnya sama akan tolak menolak dan muatan yang tidak sejenis akan
tarik menarik. Jadi kasusnya seperti pada kutub magnek. Kalau kutub utara magnet
berdekatan dengan kutub selatan magnet maka akan tarik menarik. Sedangkan
kutub utara magnet berdekatan dengan kutub utara magnet akan tolak menolak.
Untuk satuan dari muatan adalah coulomb dan muatan tersebut ukurannya sangat kecil. Jadi
satuan muatan yang biasa digunakan adalah micro coulomb, nano coulomb, dan coulom.

1 micro coulomb = 10^-6 coulomb

1 nano coulomb = 10^-9 coulomb


C. Latihan
1. Dua muatan sejenis besarnya +2 x 10-6C dan +6 x 10-4C. Jika jarak kedua muatan 6
cm, berapakah gaya Coulomb yang dialami kedua muatan?
2. Jika besar gaya coulomb antara dua muatan identik A dan B adalah 1,6 N, serta kedua
muatan tersebut terpisah pada jarak 3 cm, berapakah besar masing-masing muatan A
dan B?

3. Dua buah muatan yang besarnya sama, masing-masing QA dan QB didekatkan


sehingga kedua muatan tersebut saling menolak dengan gaya F. Jika masing-masing
muatan diperbesar dua kali, maka berapakah gaya tolak antara keduanya?

4. Dua buah muatan listrik memiliki besar yang sama yaitu 6 μC. Jika gaya coulomb
yang terjadi antara dua muatan tadi adalah 1,6 N. Tentukan jarak pisah kedua muatan
tersebut!

5. Dua buah benda bermuatan listrik tidak sejenis, Tarik-menarik dengan gaya sebesar F.
Jika jarak kedua muatan didekatkan menjadi 1/3 kali semula, maka gaya Tarik-
mernarik antara kedua muatan menjadi …. F

6. Dua partikel bermuatan masing-masing bermuatan identik. Berapakah muatan


disetiap keping jika diketahui gaya Coulomb yang timbul adalah 2,0 N. Jarak kedua
partikel adalah 1,5 m.

D. Kunci Jawaban/Rubrik Pembahasan:


1. Diketahui:

q1 = 2 x 10-6C
q2 = 6 x 10-4C
r = 6 cm = 6 x 10-2m
k = 9 x 109Nm2/C2
Ditanyakan: FC = ….?
Jawaban:

FC = k x q1 x q2 /r2
FC = 9 x 109 x 2 x 10-6 x 6 x 10-4/(6 x 10-
2)2 FC = 108 x 10-1/36 x 10-4
FC = 3 x 103N

2. Pembahasan:
Diketahui:

FC = 1,6 N
r = 3 cm = 3 x 10-2m
QA = QB = Q
Ditanyakan: QA dan QB = …?
Jawaban:

FC = k . QA .
QB/r2 FC = k . Q .
Q/r2
1,6 = 9 x 109 . Q2/ (3 x 10-2)2
1,6 = 9 x 109 . Q2/ 9 x 10-4
1,6 = Q2 . 1013
Q2 = 1,6/1013
Q2 = 1,6 x 10-13
Q2 = 16 x 1014
Q = √16 x 1014 = 4 x 10-7C

3. Pembahasan:
Diketahui:

QA = Q
QB = Q
F = k Q . Q/r2
Q’ A = 2Q
Q’ B = 2Q
Ditanyakan: F’ = ….?
Jawaban:

F’ = k . QA . QB/r2
F’ = k . 2Q . 2Q /r2
F’ = 4k . Q . Q/r2
F’ = 4F
4. Pembahasan:
Diketahui:

q1 = 6μC = 6 x 10-
6C q2 = 6μC = 6 x
10-6C F = 1,6 N

Ditanyakan: r = ….?

Jawaban:
5. Pembahasan:
Diketahui:

F1 = F
r1 = r
r2 = 1/3r
Ditanyakan: F2 = ….?
Jawaban:

6. Pembahasan:
Diketahui:

F=2N

r = 1,5 m

k = 9 x 109 Nm2/C2
Ditanyakan: q1 dan q2 = ….?
Jawaban:

F = k . q1 . q2/r2
F = k . q2/r2
2 = 9 x 109 q2/1,52
2 x 2,25 = 9 x 109 q2
q2 = 4,5/9 x 109
q2 = 0,5 x 10-9
q2 = 5 x 10-10
q = √5 x 10-10 = 2,23 x 10-5 C
Jadi, nilai q1 dan q2 adalah 2,23 x 10-5 C
E. Daftar Pustaka
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan
AlamSMP/MTsKelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hal: 199- 204
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Ilmu
Pengetahuan AlamSMP/MTsKelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Hal: 163-168
 Internet : https://fismath.com/rumus-hukum-coulomb-dan-contoh-soalnya-kelas-9-
smp/

Anda mungkin juga menyukai