Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA KIMIA II

LISTRIK STATIK

OLEH:
KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA: RANDI LA BAUCE
NUR FADILLAH PUTRI SAIFUL
NURFIFI ARBA
JULAINA LOFONITA
FITRIANA UMASANGAJI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum
Liatrik Statik” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Fisika Kimia II. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Liatrik Statik di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Iqbal
Limatahu,.S.Pd.,M.Si selaku Dosen Fisika Kimia II yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.
Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Ternate, maret 2022

Penulis,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB: I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
C. Manfaat Praktikum

BAB: II TUNJUAN PUSTAKA

BAB: III METOLOGI PRAKTIKUM


A. Tempat dan Waktu
B. Alat dan Bahan
C. Prosedur Kerja

BAB: IV ANALISIS DATA


A. Hasil
B. Pembahasan

BAB: V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik
bisa negatif atau positif. Listrik statis juga bisa diartikan sebagai listrik yang tidak mengalir atau
listrik yang muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan
bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain.
Muatan listrik suatu benda terjadi karena susunan partikel benda yang terdiri dari molekul-
molekul dan atom, yang di dalamnya terdapat proton dan elektron dalam jumlah tertentu. Sesuai
dengan teori Thomson, Rutherford dan Bohr, atom terdiri dari muatan positif dan negatif.
Muatan positif dinamakan proton dalam inti, dan muatan negatif dinamakan elektron yang
bergerak mengelilingi inti. Jika proton dan elektron jumlahnya sama, maka benda dikatakan
bermuatan netral. Sebaliknya benda bermuatan negatif bila jumlah elektron lebih besar
dibandingkan proton. Benda bermuatan positif bila jumlah proton lebih besar dibandingkan
elektron. Proses seperti ini terjadi ketika atom membentuk ion dengan cara melepas atau
menangkap elektron. Muatan listrik pada benda dipengaruhi oleh atom penyusunnya yang
membentuk ion. Proses ionisasi terjadi karena beberapa hal seperti karena induksi, pengaruh
energi luar baik melalui gesekan, pemanasan, dan sebagainya
Kata listrik berasal dari bahasa Yunani elektron yang berarti amber, merupakan damar yang
membatu. Jika kita menggosok batang amber dengan sepotong kain, maka amber akan menarik
potongan daun kecil-kecil atau debu. Batang kaca atau penggaris plastik jika digosok dengan
sepotong kain akan menunjukkan efek amber atau listrik statis. Efek ini juga dapat terjadi ketika
kita menyisir rambut atau ketika menyeterika baju nilon, menyebakan suatu benda bermuatan
listrik karena proses gosokan dan dikatakan benda memiliki muatan listrik.

B. Tujuan Praktikum
Memperagakan dan mengetahui adanya pengaruh listrik statis pada sebuah benda (balon) yang
tidak bermuatan listrik menjadi bermuatan listrik.
C. Manfaat Praktikum
Agar dapat menimbulkan dan mengatauhi adanya pengaruh listrik static pada sebuah benda
(balon) yang tidak bermuatan listrik menjadi bermuatan listrik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Apabila ditinjau dari asal katanya, kata listrik yang diikuti kata “statis” artinya
“diam”.Listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana benda-benda yang memiliki aliran
listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik atau dengan kata lain benda
tersebut dapat menghasilkan proton maupun elektron tanpa menggunakan elemen
pembangkit energi listrik.Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki
muatan listrik berbeda. (Sucipto, Erwin.2004)
Muatan adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materibaik itu berupa proton (muatan
positif) maupun electron (muatan negatif). Besarnya muatan ergantung dari kelebihan atau
kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi atau atom merupakan kelipatan dari
satuan muatan dasar.Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron
yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak
bermuatan.(Kamaruddin,Thamrin.2013)
Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui muatan listrik sebuah
benda. Elektroskop juga dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan suatu benda.
Elektroskop bekerja berdasarkan prinsip induksi listrik. Elektroskop terdiri atas bagian
dalam dan bagian luar. Pada bagian dalam, terdapat dua buah batang atau keping yang
dapat bergerak bebas dan biasanya terbuat dari emas. Pada bagian luarnya, terdapat
sebuah konduktor yang dipisahkan dengan bagian lainnyaoleh bahan isolator. Jika sebuah
benda bermuatan didekatkan pada kepala elektroskop, maka keping emas tersebut akan mekar.
(Halliday dan Resnick.1999)
BAB III
METOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Tanggal/hari : Rabu, 7 November 2018


Tempat: Laboratorium IPA 2 FMIPA, UN

B. Alat dan Bahan

1. Balon
2. Penggaris
3. Kertas
4. Kain wol/ benang wol

C. Prosedur Kerja

1. Memoton kertas menjadi bagian kecil kecil


2. Menggosokan balon pada rambut (dilakukan dalam satu arah berulang ulang)
3. Mendekatkan balon yang sudah digosok tersebut ke potongan kertas kecil
4. Mengamati yang terjadi
5. Mengulangi langkah 2,3,dan 4 tapi dengan menggosok dengan kain wol.
6. Mengamati yang terjadi
7. Mengganti balon dengan penggaris plastik, mengamati hasilnya.
BAB IV
ANALISIS DATA

A. Hasil
DATA HASIL PRAKTIKUM

GOSOKAN ANTARA BALON DENGAN RAMBUT


NO.
POTONGAN KERTAS YANG
JUMLAH GOSOKAN
TERANGKAT
1. 1 3
2. 2 6
3. 3 7
4. 4 10
5. 5 13

GOSOKAN ANTARA BALON DENGAN KAIN WOL


NO.
POTONGAN KERTAS YANG
JUMLAH GOSOKAN
TERANGKAT
1. 15 8
2. 20 16
3. 25 20

GOSOKAN ANTARA RAMBUT DENGAN PENGGARIS


NO.
POTONGAN KERTAS YANG
JUMLAH GOSOKAN
TERANGKAT
1. 20 4
2. 25 6
3. 30 9

DALAM PERCOBAAN KAMI,PENGGARIS DENGAN KAIN WOL TIDAK MENGANGKAT


KERTAS KECIL.
GOSOKAN ANTARA RAMBUT DENGAN BALON
NO.
ALIRAN AIR KECIL ALIRAN AIR BESAR
Air mendekati balon,
1. air mendekati balon.
dengan membelok,

GOSOKAN ANTARA KAIN DENGAN BALON


NO.
ALIRAN AIR KECIL ALIRAN AIR BESAR
Air mendekati balon
1. dengan membelok air tidak mendekati balon.
ke arah balon.

B. Pembahasan
Balon dapat menarik potongan-potongan kertas karena bermuatan listrik. Muatan listrik
tersebut berada dalam keadaan diam (statis). Muatan listrik yang dimiliki benda-benda itu bisa
bermuatan negatif maupun positif. Semua benda terbentuk dari atom-atom. Setiap atom
mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton
mempunyai muatan listrik positif, dan elektron mempunyai muatan listrik negatif. Ketika dua
benda seperti balon dan wol saling digosokkan, elektron ditarik dari material yang tidak
mempunyai daya tarik ,(tidak mengangkat potongan kertas). Sedangkan balon dan rambut
memiliki daya tarik yang kuat (dapat mengangkat potongan kertas). Penggaris dan rambut juga
memiliki daya tarik yang kuat (dapat mengangkat potongan kertas kecil pada gosokan ke 20 dan
30) sedangkan pada penggaris dan kain wol memiliki daya tarik yang kuat (dapat mengangkat
potongan kertas pada gosokan ke 30).
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada laporan praktikum ini sebagai beriku.
1. Rambut yang telah di gosok dengan balon akan bermuatan positif, karena elektronnya
berpindah ke balon, sehingga balon bermuatan negative dan dapat menarik kertas
2. Balon yang telah di gosokan ke rambut akan bermuatan negatif,elektron tersebut akan
berpindah menuju kawat sampai ke alumunium sehingga balon akan kekurangan electron
dan bermuatan positif sedangkan alumunium foil akan kelebihan elektron dan
bermuatan negatif sehingga terjadi gaya tolak menolak dan menyebabkan
alumunium foil dapat membuka (mekar).

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, Resnick. 1999. Fisika Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Kammarudin,Thamrin.2013.Modul Kelistrikan dan Kemagnetan.Malang:UNM-Press

Sucipto, Erwin. 2004. Fisika (Jilid 2).Jakarta Pusat:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai