Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

“LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS”

DOSEN PENGAMPU:
Dra. Zuryanty, M. Pd
Tiok Wijanarko, M. Pd

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5

HELZA FITRI (23129177)


INAYAH FADHILAH (23129178)
INDRI FITRIYANNI (23129181)
KAYLA ASSYIFHA (23129189)

KONSEP DASAR FISIKA SD


JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji Syukur atas kehadirat Allah SWT. Berkat


Rahmat dan karunia yang telah diberikan, penulis dapat makalah tentang materi
“Konsep Dasar Fisika SD” ini dengan baik dan benar sesuai dengan arahan ibu dengan
materi yang berjudul “Listrik Statis dan Listrik Dinamis”. Dalam penulisan ini banyak
pihak yang memberikan dukungan dan masukan, serta bimbingan dari ibu Dra.
Zuryanty, M. Pd dan bapak Tiok Wijanarko, M. Pd yang telah memberikan arahan
konsep pada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Selain itu penulis menyadari bahwa makalah yang penulis susun ini masih belum
sempurna, maka dari itu, kritik serta saran yang membangun sangat penulis harapkan
agar penulis bisa membuat makalah yang lebih sempurna untuk kedepannya.

Padang, 20 November 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
C.Tujuan Penulisan ................................................................................................. 4
BAB II .......................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
A. LISTRIK STATIS ............................................................................................ 5
B. LISTRIK DINAMIS ...................................................................................... 11
Ayat terkait materi ................................................................................................ 20
Contoh soal ............................................................................................................. 21
BAB III ....................................................................................................................... 27
PENUTUP .................................................................................................................. 27
A. KESIMPULAN............................................................................................... 27
B. SARAN ............................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 28

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Listrik telah ditemukan sejak manusia mulai mengamati efek yang timbul dari dua
buah benda yang saling digosokkan. Hal ini juga tampak pada pesta anak-anak, misalnya
dengan trik menggosok-gosok balon dan menempelkannya di langit-langit. Bahkan,
mungkin kita pernah merasakan seperti sengatan pada kaki kita setelah berjalan di atas
karpet yang terbuat dari nilon.
Dengan penalaran yang lebih mendalam, beberapa pertanyaan berikut ini akan
muncul di benak kita. Gaya apakah yang menyebabkan elektron tetap pada orbitnya
mengelilingi inti atom? Gaya apakah yang menyebabkan gedung-gedung pencakar langit
atau hamparan gunung tetap tegak kokoh? Gaya apakah yang menimbulkan kilat dan badai
petir? Peristiwa-peristiwa tersebut di atas merupakan gejala dari listrik statis. Listrik statis
adalah gejala tentang interaksi muatan listrik yang tidak bergerak atau tidak bergerak secara
permanen. Listrik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat arus
pada listrik dinamis dengan cara muatan listrik dibagi waktu dengan satuan muatan listrik
adalah coulomb dan satuan waktu adalah sekon. Kuat arus padarangkaian bercabang sama
dengan kuat arus yang masuk dengan kuat arus yang keluar.

B. Rumusan Masalah
1.Apa saja yang termasuk dalam materi listrik statis?
2.Apa saja yang termasuk dalam materi listrik dinamis?

C. Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui materi tentang listrik statis.
2.Untuk mengetahui materi tentang listrik dinamis.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. LISTRIK STATIS
Muatan listrik Sesungguhnya fenomena elektrostatik merupakan pemandangan yang
sering sekali kita lihat. Beberapa dari kita mungkin pernah iseng menggosokkan penggaris
plastik pada tangan kita kemudian mendekatkannya ke rambut teman kita hingga nampak
beberapa helai rambut berdiri karenanya.
Atau coba gunakanlah dengan menggunakan balon, gosokkan ke rambut kita kemudian
tempelkanlah pada dinding, lihatlah apa yang terjadi? balon akan menempel pada dinding.
Atau dalam skala yang besar fenomena elektrostatik sering anda lihat pada timbulnya petir
akibat loncatan muatan listrik statis di ionosfir.
Beberapa contoh di atas adalah salah satu dari sekian banyak fenomena elektrostatik
yang sudah menjadi perhatian manusia sejak ribuan tahun lalu.
➢ Sejak zaman Yunani kira-kira 2600 tahun yang lalu, fenomena sebuah benda sebuah fosil
mirip kaca atau resin yang digosokan dapat menarik benda-benda tertentu secara “ajaib”,
misalnya pakaian yang terbuat dari bulu binatang. Fenomena ini telah menjadi perhatian
banyak kalangan sampai berbad-abad kemudian, saat itu fosil tersebut dinamai electron.
Sekarang fosil resin ini dikenal sebagai batu ambar (amber). Kejadian alam ini belum dapat
dijelaskan secara ilmiah kecuali menganggapnya sebagai sebuah “sihir” semata

➢ Pada tahun 1600-an, seorang dokter istana Inggris, William Gilbert meneliti “keajaiban”
batu ambar tersebut secara ilmiah dan membedakannya dari fenomena kemagnetan. Gilbert
menamai gejala batu ambar ini dan gejala apapun yang serupa sebagai Electric (dalam
bahasa Yunani batu ambar disebut electron) atau dalam bahasa Indonesia disebut listrik
(bukan elektron). Sekarang istilah electric atau listrik dipakai untuk menamai semua gejala
yang berhubungan dengan ion (electron dan proton) serta dinamikanya.

➢ Tahun 1700-an, seorang Ilmuan bernama Du Fay menunjukkan bahwa ada dua jenis gejala
kelistrikan statik. Pertama bahwa gejala listrik ini dapat menimbulkan efek tarik-menarik
pada benda tertentu dan yang kedua dapat menyebabkan tolak-menolak. Dari dua gejala
ini disimpulkan terdapat dua jenis sumber listrik (yang kemudian disebut muatan listrik).

➢ Seorang ilmuan, sastrawan, politisi dan terutama salah seorang penggagas deklarasi
kemerdekaan Amerika, Benjamin Franklin pada tahun 1752 kemudian menyatakan bahwa
fenomena kilat dan batu ambar merupakan gejala yang sama dan menamakan (memberi
tanda) kedua jenis listrik (muatan listrik) ini sebagai positif (+) dan negatif (-). Penamaan
ini dipakai hingga saat ini dan amat membantu dalam menjelaskan gaya elektrostatik.

5
➢ Robert A. Millikan (1869-1953) kemudian melakukan eksperimen yang bertujuan mencari
harga muatan yang paling kecil yang bisa didapatkan. Kemudian dari hasil “percobaan tetes
minyak” nya didapatkan harga muatan terkecil sebesar 1,6 x 10-19. Harga muatan ini
dimiliki oleh partikel terkecil electron, sehingga bilangan tersebut disebut e (muatan
elektron). Artinya benda apapun yang bermuatan listrik, muatannya adalah kelipatan
bilangan bulat dari harga e (1e, 2e, 3e…).

1. HUKUM COULOMB

• Pada tahun 1768, melalui sebuah percobaan, Coulomb mendapatkan bahwa muatan-
muatan sejenis akan menimbulkan efek tarik-menarik (atraktif) dan benda yang berlainan
jenis akan saling menolak (repulsif). Gaya tarik/tolak ini berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antar benda/muatan dan sebanding dengan besarnya muatan benda tersebut.

• Misalkan terdapat dua partikel bermuatan listrik q dan q’ berjarak r dalam hampa udara.
Jika q dan q’ maka akan timbul gaya interaksi yang disebut gaya Coulomb yang
didefinisikan sebagai:

R1 R12
R2
X
Vector posisi: interaksi muatan
dengan
k = 1/(4πε0) ≈ 9 x 109
F = Gaya Coulomb (Newton)
q1 = Muatan pertama (coulomb)
q2 = Muatan kedua (coulomb)
r12 = jarak antar muatan 1 dan 2 (meter)
Anda tidak perlu merasa binging dengan simbol 12 rˆ pada hukum Coulomb di atas, ia hanya
menunjukan arah gaya coulomb dan tidak mempengaruhi besarnya nilai Fr karena merupakan

6
vektor satuan yang nilainya satu. Dalam buku lain anda mungkin menemukan penulisan hukum
Coulomb seperti ini: Yang dinyatakan tidak dalam vektor satuan. Tidak perlu bingung karena:
Beberapa catatan penting tentang persamaan ini adalah bahwa persamaan tersebut:
1. Hanya berlaku untuk muatan titik (artinya dimensi volume tidak diperhatikan)
2. nilai k ≈ 9 x 109 hanya berlaku untuk muatan dalam vakum atau udara, untuk
medium lain harganya akan berbeda.
3. Bila q dan q’ bertanda sama maka Fr akan bertanda positif. Tanda Fr positif
menunjukan bahwa kedua muatan tolak menolak. Sebaliknya tanda negative
menunjukan gaya saling menarik.
4. F merupakan besaran vektor, sehingga operasi padanya harus memenuhi ketentuan
operasi pada besaran vektor. Artinya jika terdapat beberapa muatan, maka gaya
total yang dialami satu muatan merupakan resultan dari superposisi gaya-gaya oleh
muatan-muatan lain.

Agar anda mendapatkan intuisi lebih tajam, saya berikan satu soal trivial berikut: Misalkan
tiga buah muatan listrik sebagai berikut:
Qa = -1 µC
Qb = 2 µC
Qc = 4 µC
Hitunglah gaya elektrostatik total di Qb!
Jawab:
Gaya E.S antara Qb dan Qc merupakan muatan sejenis sehingga menghasilkan gaya repulsif (Fbc)
yang arahnya seperti pada gambar. Gaya akibat muatan Qa terhadap Qb merupakan gaya atraktif
sehingga arahnya menuju Qa (Fba). Untuk mendapatkan gaya total kita harus menjumlahkan
vektor Fba dab Fbc secara vektor pula. Sehingga persoalan kita adalah bagaimana menjumlahkan
vektor kedua vektor tersebut.
arah gayanya dapat anda lihat pada gambar. Dengan cara analitik
Komponen-X Komponen-Y
Fbc (720) (cos 120o) = -360 N (720) (sin 120o) = 360 3 N
Fba (180) (cos 240o) = -90 N (180) (sin 240o) = -90 3 N
Σ Rx = -450 N Ry = 270 3 N

2. MEDAN LISTRIK
• Fenomena elektrostatik dapat dijelaskan melalui interaksi gaya Coulomb seperti di atas.
Cara lain untuk menjelaskan elektrostatik ini adalah dengan konsep medan. Dengan konsep

7
medan, kita memandang sebuah muatan listrik q sebagai sumber yang memancarkan
medan listrik ke segala arah. Medan listrik ini akan mempengaruhi muatan listrik lain q’
yang berada di sekitarnya, sehingga akan tertarik atau tertolak, bergantung dari jenis
muatannya. Atau dengan kata lain muatan q’ akan mengalami gaya Coulomb.
• Medan listrik adalah daerah di sekitar muatan dimana pengaruh listrik masih berpengaruh
pada muatan lain
• Medan listrik di suatu titik sejauh r dari muatan q adalah: Rr = Kq)r(E k 2= ˆv v Dari
persamaan ini kita perhatikan bahwa makin jauh dari muatan listrik, medan listrik makin
kecil secara kuadratik,
• Sehingga bisa kita dapatkan hubungan antara gaya Coulomb F dengan medan listrik E
F= q .E
• Untuk muatan q positif, medan listrik digambarkan sebagai garis-garis yang keluar dari
• Beberapa catatan penting penting mengenai medan listrik adalah :
1. Persamaan (2) hanya berlaku untuk muatan titik
2. Pusat sistem koordinat ada pada muatan sumber q
3. Satuan yang dipakai adalah dalam sistem MKS
4. Hanya berlaku untuk muatan dalam medium vakum atau udara
• Jika sumber medan listrik terdiri dari banyak muatan, maka yang harus dilakukan adalah
melakukan superposisi (penjumlahan) vektor-vektor medan (ungat bahwa menjumlah
vektor tidak sama dengan menjumlah besaran skalar) .
Di sekitar muatan-muatan listrik ada medan listrik, yang dapat memengaruhi muatan lain yang
berada tidak jauh darinya. Medan listrik merupakan daerah di sekitar muatan yang dapat
menimbulkan gaya listrik terhadap muatan lain.
Medan listrik dapat digambarkan oleh serangkaian garis gaya listrik yang arahnya ke luar
atau ke dalam muatan. Arah garis gaya listrik ke dalam digunakan untuk menunjukkan muatan
negatif dan arah garis medan listrik ke luar digunakan untuk menunjukkan muatan positif.

8
garis medan listrik dua muatan

Lalu bagaimana cara menentukan besar kuat medan listrik? Agar dapat memahami cara
menentukan besarnya medan listrik (E) perhatikan gambar dan penjelasan di bawah ini.

muatan q didekati muatan qo

Agar dapat mengetahui besar kuat medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan Q, sebuah
muatan uji (qo ) yang muatannya jauh lebih kecil diletakkan di dekat muatan tersebut dengan jarak
r. Berdasarkan hukum Coulomb, muatan qo tersebut akan memperoleh gaya tolak dari muatan Q
sebesar,

rumus gaya coulomb 2

Kuat medan listrik (E) didefinisikan sebagai besarnya gaya listrik (F) yang bekerja pada
satu satuan muatan uji (qo ), maka besarnya kuat medan listrik pada tempat muatan uji tersebut
adalah:

9
rumus gaya coulomb 3

Dapat disimpulkan bahwa besar kuat medan listrik pada suatu titik yang berjarak r dari
muatan Q adalah:

rumus gaya coulomb 4


dengan:
E = medan listrik (N/C)
F = gaya Coulomb (newton)
Q = besar muatan listrik (coulomb)

3. BEDA POTENSIAL DAN ENERGI LISTRIK


Mengapa petir berbahaya? Apa sebenarnya petir? Orang yang pertama kali menyatakan bahwa
petir terjadi akibat adanya gejala listrik statis adalah Benjamin Franklin (1706 – 1790).
Menurutnya, petir adalah kilatan cahaya yang muncul akibat perpindahan muatan negatif
(elektron) antara awan dan awan atau antara awan dan bumi.

Petir dapat terjadi karena adanya beda potensial yang sangat besar antara dua awan yang berbeda
atau antara awan dengan bumi. Akibatnya akan terjadi lompatan muatan listrik atau perpindahan
elektron secara besar-besaran dari awan ke awan atau dari awan ke bumi.

10
Besarnya beda potensial listrik dapat dihitung dengan membandingkan besar energi listrik yang
diperlukan dengan jumlah muatan listrik yang dipindahkan, yaitu:

rumus potensial listrik

dengan:
∆V = beda potensial listrik (volt)
W = energi listrik (joule)
Q = muatan listrik (coulomb)

B. LISTRIK DINAMIS
Listrik merupakan suatu bentuk energi yang mudah berubah. Listrik dapatdibangkitkan melalui
beberapa cara dan dari beberapa sumber yang berbeda, dandapat dikirim secara cepat melalui jarak
yang jauh. Listri dapat diubah secaraefisian menjadi bentuk-bentuk energi lain seperti kalor,
cahaya, gerak, dan lainsebagainya.
Karena sifat mudah diubah inilah, maka listrik hampir menjadi bagian dari hampir setiap aspek
teknologi medern. Listrik merupakan salah satu bentuk dasar energi yang berhubungandengan
muatan listrik, yaitu sifat suatu partikel dasar seperti elektron dan proton.
Muatan-muatan listrik dapat berupa muatan yang diam dan muatan yang bergerak. Kajian
tentang listrik yang berhubungan dengan muatan-muatan listrik yang diamdisebut elektrostatika,
sedangkan kajian tentang listrik yang berhubungan denganmuatan-muatan listrik yang bergerak
disebut elektrodinamika. Listrik dinamis berkaitan dengan muatan listrik dalam keadaan bergerak.
Listrik dinamis adalahilmu yang mempelajari tentang listrik yang mengalir.

a. KONSEP ARUS LISTRIK


1. ARUS LISTRIK
Dua buah benda bermuatan masing-masing A dan B dihubungkandengan sebuah
penghantar. Bila potensial A lebih tinggi dari pada potensial B,maka arus akan mengalir dari A
ke B.
Arus ini mengalir dalam waktu yang sangatsingkat. Setelah potensial A sama dengan
potensial B maka arus berhenti mengalir. Supaya arus listrik tetap mengalir dari A ke B, maka
muatan positif yangtelah sampai di B harus dipindahkan kembali ke A.

11
Dengan demikian maka potensial A selalu lebih tinggi daripada B. Jadi dapat
disimpulkan bahwa supaya aruslistrik dapat mengalir dalam kawat penghantar, maka antara
kedua ujung kawattersebut harus ada beda potensial.

2. KUAT ARUS LISTRIK

Kuat arus listrik ialah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiapdetik melalui suatu
penghantar. Simbol kuat arus adalah I.
Satuan kuat arus listrikialah Ampere yang diambil dari nama seorang ilmuwan Perancis
yaitu :
AndreyMarie Ampere (1775 - 1836). Misalkan bahwa dalam waktu t detik mengalir
muatanlistrik sebesar Q coulomb dalam suatu penghantar berpenampang A, makadirumuskan:
I = Q/T
Dengan Q adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu titik selama selang
waktu Δt. Satu ampere didefinisikan sebagai satu coulomb per sekon (1 A= 1 C/s). Satuan-satuan
terkecil yang sering digunakan adalah miliampere (1 mA =10-3 A) atau mikroampere (1μA = 10-
6A). Alat untuk mengukur kuat arus listrikdinamakan Amperemeter (disingkat Ammeter).
Contoh Soal:
Arus listrik sebesar 5 A mengalir melalui seutas kawat penghantar selama 1,5 menit. Hitunglah
banyaknya muatan listrik yang melalui kawat tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
I =5A
T = 1,5 menit = 90 sekonDitanya: Q = ... ?
Jawab:
Q = I.t = (5A) (90 s)= 450 C

12
3. POTENSIAL LISTRIK
Untuk mengalirkan muatan listrik dari katoda ke anoda membentuk siklusyang
tiada henti sumber tegangan harus mengeluarkan energi. Energi ini diperlukan untuk
gerakan muatan-muatan listrik, terindikasi dengan nyala lampu yangdipasangkan.
Nyala lampu terjadi karena muatan-muatan listrik menimbulkan energikalor ketika
melalui kawat filament lampu.

Gambar Lampu pijar pertama kali buatan Thomas Alva Edison


Banyaknya energi yang dikeluarkan oleh sumber tegangan tersebut bergantung
pada banyaknya muatan listrik yang dipindahkan.
Makin besar muatanyang dipindahkan, makin besar energi yang harus
dikeluarkan.Beda potensial antara kutub-kutub sumber tegangan pada saat
sumbertegangan itu belum mengalirkan arus dinamakan gaya gerak listrik (ggl)
yangdiberisymbol ε. Satuan ggl adalah volt (V).
Beda potensial antara titik A dan B di luar sumber tegangan disebuttegangan jepit
atau tegangan terpakai, dinyatakan dengan simbol VAB. Satuan beda potensial ialah Volt.
Konversi lain yang sering dipakai adalah satuan milivolt (mV).Dimana 1 mV = 10-3 volt.
Dua titik mempunyai beda potensial 1 volt, bila sumber arus mengeluarkan
energisebesar 1 joule untuk setiap coulomb muatan yang dipindahkannya A ke B.
Jika energi yang dikeluarkan sumber tegangan = W joule, muatan yang
dipindahkandari A ke B = q coulomb, maka beda potensial antara A dan B =Volt dalamqW
V AB Jadi 1 Volt = Coulomb Joule1
Untuk mengukur ggl suatu sumber tegangan atau beda potensial dua
titikmenggunakan alat voltmeter atau multimeter/AVO meter, dengan caramenghubungkan
kedua pencolok alat ukur listrik itu ke katoda dan anoda. Ingat jangan terbalik kutub-
kutubnya.

13
Pencolok merah (+) ke anoda dan pencolok hitam(-) ke katoda.Simbol dari volt
meter :Untuk mengukur besar ggl atau beda potensial dengan menggunakan voltmeter atau
multimeter yang saklarnya ditunjukkan pada tulisan DC V atau AC V,dan juga dapat
menggunakan basicmeter yang dirangkai dengan multiplayer.

Gambar Merangkai votmeter pada pengukuran bedapotensial suatu hambatan.

4. HUKUM OHM
Hukum Ohm menyatakan:
jika tegangan pada suaturangkaian dinaikkan, arus dalam rangkaian akan naik, dan
jika teganganditurunkan, arus akan turun Hukum Ohm juga memperlihatkan bahwa jika
tegangan dijaga konstan, resistansi penghantar yang lebih kecil akanmenghasilkan arus
yang lebih besar dan resistansi rangkaian yang lebihbesar akan menghasilkan arus yang
lebih kecil.
Dari pernyataan hukumOhm diatas kita dapat menemukan relasi antara arus,
tegangan danhambatan yang secra matematis dapat ditulis sebagai berikut:
I = R/V
DenganI = besar kuat arus, satuannya ampere (A)
V = besar eda potensial, satuannya Volt (V)
R = besar hambatan listrik, satuannya Ohm (Ω)

14
5. RANGKAIAN LISTRIK
Rangkaian Listrik, Pernahkah kamu menyalakan lampu di rumah atau disekolah
dan ketikasaklar ditekan beberapa lampu menyala secara bersamaan. Dari
peristiwatersebut ada bebrapa lamu yang menyala redup da nada lampu yang
menyalasangat terang. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jika kamu memperhatikan halini
kamu termasuk siswa yang berfikir kritis. Untuk menemukan jawabannya mari lakukan
eksperimen berikut! Eksperimen yang telah kamu lakukan diatas merupakan
eksperimen untukmembentuk rangkaian sederhana. Rangkaian secara umum terdiri
dari dua macam yaitu rangkaian seri dan rangkaian parallel.

a. Rangkaian Seri

Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang disusun membentuk garislurus.


Artinya pada saat kamu menyambungkan batrai, lampu 1, dan lampu2 secara urut
membentuk garis lurus maka kamusudah menyusun rangkaian seri. Agar lebih
mengetahui bentuk rangkaian seri sederhana perhatikan gambar 1 berikut: Pada
rangkaian seri bola lampu disusun runtun sehingga membentuk garis lurus (tanpa
percabangan) dengan sember tegangan / baterai.

15
Bola lampu yang merupakan salah satu implikasi dari jenis hambatan tetap maka
akan menghasilkan arus listrik. Pada rangkaian seri berlaku kaidah bahwa arus yang
mengalir pada setiap hambatan adalah sama dengan arus total dan jumlah tegangan
yang engalir dalam setiap hambatan adalah sama dengantegangan sumber.

b. Rangkaian Parallel

Rangkaian parallel merupakan rangkaian listrik dimana antar komponenrangkaian


disusun secara sejajar. Setiap komponen seperti hambatan dansumber tegangan
disambungkan pada titik percabangan. Perhatikangambar 2 berikut ini: Pada rangkaian
parallel setiaplampu/hambatan mengambil sumber tegangan yang sama yaitu yang
berasal dari tegangan sumber sehingga berlaku kaidah tegangan yang mengalir dalam
setiap komponen adalah sama dengan tegangan sumber dan jumlah arus yang mengalir
pada setiap komponen sama dengan arus total.

16
6. HUKUM 1 KIRCHOFF
Pada pembahasan mengenai jenis jenis rangkaian listrik disbutkan bahwapada
rangkaian seri arus total adalah sama dengan arus yang mengalir padasetiap hambatan
dalam rangkaian sedangkan pada rangkaian parallel arusyang mengalir pada setiap
hambatan bergantung pada nilai/besar darihambatan itu sendiri.
Hukum 1 Kirchoff sendiri menjelaskan bagaimanahubungan antara arus yang mengalir
dalam rangkaian dengan besarhambatannya. Kirchoff menyatakan bahwa jumlah kuat arus
listrik yang masuk titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik
yangmeninggalkan titik percabangan.
Perhatikan Gambar.3 berikut

7. ENERGI LISTRIK
Mempelajari energy listrik tidak terlepas dari kondisi/hukum kekekalan energy yang
menyatakan bahwa “energy tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan akan tetapi dapat diubah
menjadi ke bentuk energy lainnya.” Energy listrik sendiri dipengaruhi oleh besarnya tegangan (V),
kuat Arus (I) dan waktu (t) sehingga apabila penghantar yang memeiliki hambatan Rdiberikan
tegangan V pada ujung-ujungnya dan arus yang melaluinya makadalam waktu t detik besar energy
listrik yang diperoleh dapat dirumuskansebagai berikut:
W = VIt

17
Dengan memandang hukum Ohm, V = I R maka diperoleh :
W = t RV atauW = Rt I
Dengan : W = energy listrik (Joule, J)
V = tegangan listrik (Volt, V)
I = arus listrik (Ampere, A)
R = hambatan listrik )Ohm, Ω
t = waktu (secon, s)
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak alat-alat yang menggunakan energi listriksebagai
sumber energinya. Alat-alat ini mengubah energi listrik menjadi energi lainyang lebih praktis
digunakan manusia.
Perubahan tersebut di antaranya:
1) Energi listrik menjadi energi panas, contohnya pada peralatan rumah tangga, seperti
setrika, solder, kompor listrik, dan hair dryer.
2) Energi listrik menjadi energi cahaya, contohnya pada lampu.
3) Energi listrik menjadi energi gerak, contohnya pada kipas angin, dynamo.

8. DAYA LISTRIK
Daya listrik Pernahkah kamu mengamati sebuah bola lampu listrik? Sering kita lihat pada
bola lampu listrik tertuliskan angka, misalnya 220 V, 20 Apaartinya? Artinya bola lampu tersebut
akan bekerja dengan baik bila dipasangpada tegangan 220 V dengan daya 25 W. Daya adalah
“kemampuan untukmelakukan usaha’.Sedangkan daya listrik merupakankemampuan alat-
alatlistrik untuk mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lainnya setiapsekon.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa besar dari daya listrik dipengaruhioleh beberapa besaran
yaitu energi listrik dan waktu. Jika besarnya energilistrik yang diubah itu adalah W dalam waktu
(t ), maka dayanya (P) adalah:
P = W /t
Dengan: P = Daya Listrik (Watt,)
W = energy listrik (Joule, J)
t = waktu (secon, s)
Jika kita turunkan dari persamaan daya maka
P = VIt / t
Maka : P = V . I = I2R

18
Dengan : P = Daya Listrik (Watt, W
V = Beda Potensial (Volt, V)
I = Arus (Ampere, A)

9. HUKUM 2 KIRCHOFF
Hukum 2 Kirchoff Baterai baru yang belum dipakai umumnya memiliki Gaya Gerak
Listrik (GGL) = 1,5 Volt. Artinya sebelum dirangkai untuk menghasilkan aruslistrik, di antara
kutub-kutub baterai ada tegangan sehingga ada arus yangmengalir,
maka tegangan di antara kutub-kutub baterai disebut tegangan jepit. Perbedaan besar GGL
dan tegangan jepit baterai dikarenakanadanya hambatan dalam pada baterai. Menurut Hukum
Ohm, besar kuatarus yang mengalir pada rangkaian tertutup adalah:
I=E/R+r
Sehingga besar tegangan jepitnya menjadi,
I.R = E – ( i.r )
V = E- ( i.r )
Dengan r = hambatan dalam baterai (Ω)
R = Hambatan Luar (Ω)
E = GGL Baterai (Volt)
V = Tegangan Jepit (Volt)
I = Arus (Ampere)

10. Sumber Energi dan Arus Listrik


Pembahasan mengenai sumber arus listrik berarti kita mempelajari prosesperubahan dari
energy lain menjadi energy listrik karena berdasarkanhukum kekekalan energy menyatakan bahwa
energy tidak dapat diciptakandan dimusnahkan akan tetapi energy bisa di ubah menjadi bentuk
lain.
Secara umum bentuk arus listrik ada dua macam yaitu arus searah dan arus bolak balik
listrik Elemen volta, baterai, dan akumulator adalah sumber arus DC yang dihasilkan dari reaksi
kimia, sehingga disebut juga sebagai elektrokimia.
Berdasarkan dapat atau tidaknya diisi ulang, sumberarus listrik dibedakan menjadi elemen
primer dan elemen sekunder.
1. Elemen primer

19
adalah sebutan bagi sumber arus listrik yang tidakdapat diisi ulang ketika energinya
habis, contohnya seperti bateraikering dan elemen volta.

2. Elemen sekunder
adalah sebutan bagisumber arus listrik yang dapat diisi ulang ketika energinya
habis, contohnya seperti akumulator dan baterai Li-ion yang digunakan padatelepon
genggam atau kamera. Perlu diingat bersama bahwa sumber aruslistrik diatas berbahan
dasar bahan/material yang tidak adapt didaur ulangkhususnya sumber arus listrik yang
berasal dari proses elektrokimia.
Lamakelamaan bahan ini akan habis dan membutuhkan waktu yang sangat
lamauntuk menghasilkannya kembali. Disamping itu bahan bahan kimia diatas juga
merusak lingkungan karena limbah yang dihasilkan termasuk limbahyang beracun.

Ayat terkait materi:

ُ‫ّللا‬
ٰ ‫ت َو‬ ِّ ‫ق َحذَ َر ال َمو‬ َّ ‫صابِّعَ ُهم فِّي ٰاذَانِّ ِّهم مِّ نَ ال‬
ِّ ‫ص َوا ِّع‬ ُ ‫س َم ۤاءِّ فِّي ِّه‬
َ َ‫ظلُمٰ ت َّو َرعد َّوبَرق يَجعَلُونَ ا‬ َ ‫و َك‬
َّ ‫صيِّب ِّمنَ ال‬
َ‫ُمحِّ يط ِّبال ٰكف ِِّّرين‬

19. Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai
kegelapan, petir dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya,
(menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang
kafir.(QS.Al-Baqarah:19)

20
Contoh soal:
1. Sebuah muatan listrik bermuatan 8 C akan dipindahkan dari titik C ke D. Beda potensial
listrik antara titik C dan titik D 150 Volt. Energi potensial yang dimiliki muatan itu
adalah....

A. 8. 10 joule
B. 6. 10 joule
C. 12. 10 joule
D. 12. 10 joule
E. 12. 10 joule

Pembahasan:
Diketahui:
Q=8.10-⁶ C
V = 150 Volt
Ditanyakan:
Ep = ?
Jawab:
Ep = Q.V
Ep = 8.10-⁶.150
Ep =12. 10-⁴ joule
Jawaban: D
2. Sebuah partikel bermuatan listrik 60 C dan massanya 500 gram. Muatan tersebut akan
dipindahkan melintasi dua buah plat yang memiliki beda potensial antara kedua plat 200
Volt. Berapakah usaha yang diperlukan. partikel ketika sampai di plat berikutnya...

A. 6. 10³ joule
B. 12. 10³ joule
C. 4. 10³ joule
D. 3. 10³ joule

21
E. 6. 10⁴ joule

Pembahasan:
Diketahui:
m = 5.10-¹ kg
Q = 60 C
V = 200 Volt
Ditanyakan: W=?
Jawab:
W=Q.V
W=60.200
W=12. 10³ joule
Jawaban: B
3. Sebuah kawat disambungkan pada beda potensial 12 V. Apabila kuat arus yang melewati
kawat itu adalah 2 A, maka berapa hambatan kawat tersebut?

Penyelesaian:
Diketahui :
V = 12 Volt
I =2A
Ditanya : R…?
Jawab:
I = V/R
R = V/I
R = 12 V / 2 A
R = 6 Ohm
Jadi hambatan kawat tersebut adalah 6 Ohm

22
4. Sebuah kawat disambungkan pada beda potensial 24 V. Jika kuat arus yang melalui kawat
tersebut adalah 4 A, maka berapa hambatan kawat itu?

Penyelesaian :
Diketahui :
V = 24 Volt
I =4A
Ditanya : R…?
Jawab:
I = V/RR
R = V/I
R = 24 V / 4 A = 5 Ohm

5. Tiga buah hambatan 6 ohm, 4 ohm dan 12 ohm dipasang paralel dan dihubungkan dengan
tegangan listrik. Perbandingan arus yang mengalir pada masing-masing hambatan adalah
….
a. 1 : 2 : 3 d. 6 : 3 : 2
b. 2 : 3 : 1 e. 6 : 2 : 3
c. 3 : 2 : 6

Jawaban: b
Rangkaian paralel V sama, sehingga :
V1 = V2 = V3
I1.6 = I2.4 = I3.12
I1 : I2 : I3 = 2 : 3 : 1

6. Suatu pemanas listrik memiliki hambatan 25 ohm dihubungkan dengan sumber tegangan
250 volt dan bekerja selama 24 jam, maka:

1. Arus yang mengalir dalam pemanas 10 ampere

23
2. Daya pemanas sebesar 2,5 kWatt
3. Jika tarif listrik Rp. 50,00/kWh, selama waktu tersebut diperlukan biaya Rp. 300,00.
Pernyataan yang benar adalah…

a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. hanya 1
e. 1, 2, dan 3
Jawaban: A
1) I = V/R = 250/25 = 10 A
2) P = V.I ; P = 250.10 = 2500 Watt = 2,5 kWatt
3) Biaya = 2,5 . 24 . Rp50,00 = Rp3.000,00

7. Arus yang mengalir pada sebuah kawat tembaga dalam waktu 5 menit adalah 2 A.
Hitunglah muatan listrik yang mengalir pada kawat tersebut!

a. 300 C
b. 600 C
c. 100 C
d. 150 C
e. 250 C

Jawaban: B
I = 2A
t = 5 menit = 300 detik
Q = I . t = 2A . 300s = 600 C

24
8. Dua buah partikel bermuatan berjarak R satu sama lain dan terjadi gaya tarik-menarik
sebesar F. Jika jarak antara kedua muatan dijadikan 4 R, tentukan nilai perbandingan
besar gaya tarik-menarik yang terjadi antara kedua partikel terhadap kondisi awalnya!

Pembahasan:
F = k q1q2/r²
F2/F1 = (r1/r2)²
F2 = (r1/r2)² x F1
F2 = (R/4R)² x F
F2 = 1/16 F

9. Tiga buah muatan membentuk segitiga sama sisi seperti gambar berikut. Jarak antara
ketiga muatan masing-masing adalah 10 cm. Jika Q1 = +1C, Q2 = Q3 = -2C dan k =
9x10^9 Nm^2 C^-2, tentukan besar resultan gaya Coulomb pada muatan Q1!

Pembahasan

F12 = k q1q2/r^2 12 = 9 x 10^9 (1 x 2/(10^-1)^2) = 18 x 10^11 N


F13 = k q1q2/r^2 13 = 9 x 10^9 (1 x 2/(10^-1)^2) = 18 x 10^11 N
Angka 18 x 10^11 N dapat diganti dengan X untuk mempermudah perhitungan.
F1 = √F^2 12 + F^2 13 + 2F12F13 cos 60°
F1 = √x^2 + x^2 + 2.x.x. ½ = √3x^2

10. Tiga buah muatan A, B, dan C tersusun secara berjajar dengan jarak yang sama, yakni 1
meter. Jika QA = + 1 μC, QB = − 2 μC, QC = + 4 μC dan k = 9x10^9 Nm^2 C^-2.
Tentukan besar dan arah gaya Coulomb pada muatan B!
Pembahasan:
Pada muatan B bekerja 2 buah gaya, yaitu hasil interaksi antara muatan A dan B sebut
saja FAB yang berarah ke kiri dan hasil interaksi antara muatan B dan C sebut saja FBC
yang berarah ke kanan.

25
FBA = kqBqA/r^2AB = 9 x 10^9 (2.10^-6)(10^-6)/1^2 = 18 x 10^-3 N
FBC = kqBqA/r^2AB = 9 x 10^9 (2.10^-6)(4.10^-6)/1^2 = 72 x 10^-3 N
Karena kedua gaya segaris namun berlawanan arah maka untuk mencari resultan gaya
cukup dengan mengurangkan kedua gaya, misalkan resultannya kash nama
Ftotal = FBA - FBC
Ftotal = 72 X 10^-3 - 18 × 10^-3
= 54 × 10^-3N
F1 = x√3 = 18√3 x 10^11 N

26
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari makalah pembahasan listrik statis dan dinamis dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
a. Listrik adalah suatu kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton
yang mengalir melalui penghantar dalam sebuah rangkaian yang menyebabkan
penarikan dan penolakan gaya.

b. Benda yang mempunyai jumlah muatan negatif sama dengan jumlah muatan positifnya
disebut benda netral. Jika dua benda bermuatan listrik didekatkan maka akan terjadi
interaksi yaitu muatan listrik yang sejenis maka benda akan saling tolak menolak,
sedangkan muatan listrik yang tidak sejenis maka benda akan saling tarik menarik.

c. Suatu alat yang digunakan untuk mengetahui keberadaan muatan listrik pada suatu
benda yaitu elektroskop.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.

B. SARAN

Sehubungan dengan bahasan makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran para
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnan makalah ini dan penulisan makalah
di kesempatan-kesempatan berikutnya. Kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih
meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana listrik statis dan
dinamis.

27
DAFTAR PUSTAKA

Sucipto, Erwin. 1988. Fisika (Jilid 2). Jakarta Pusat: Erlangga.


Fahamsyah, Sandy. 2015. Buku Pintar Fisika SMA/MA. Jakarta:Tim Redaksi Bintang Wahyu
Kamaludin, Agus. 2014. Cara Cespleng Pintar Fisika SMP Kelas 7,8,9. Yogyakarta: Andi
Barus, PK. 1997. Fisika 2 Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kelas 2. Jakarta: Balai Pustaka
Kertiasih, Ni Ketut. "Pengembangan CD Interaktif Listrik Statis dan Listrik Dinamis Sebagai
Media Dalam Proses Pembelajaran di Sekolah." APTEKINDO 6.1 (2012).

28

Anda mungkin juga menyukai