Disusun Oleh :
1. Tri Maulidia
Khasanah
Oky Lutfianita J
Ervina Wijayanti
Nanda Kresna
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Listrik Statis ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Devi Oktaviani,S.Pd selaku Guru mata
Pelajaran kimia yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Listrik Statis. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Gaya Coulomb .
Medan Listrik ....
Potensial Listrik Dan Energy Potensial Muatan ..
Distribusi Muatan Pada Bola Konduktor Pejal
Distribusi Muatan Pada Bola Konduktor Berongga.
Kuat Medan Listrik Antara Dua Pelat Sejajar Bermuatan
Kapasitor..
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Saran.
Daftar Pustaka..
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Di dalam kehidupan kita sehari-hari kata listrik bukan merupakan hal yang asing
lagi. Banyak peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, misalnya setrika,
radio, televisi, lemari es, kipas angin, mesin jahit listrik, magic jar, dan mesin cuci.
Hal ini menunjukkan bahwa di dalam kehidupan kita energi listrik sudah menjadi
kebutuhan pokok. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari listrik.
Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu listrik statis dan
listrik dinamis. Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa
memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik.
Sebenarnya untuk perpindahan elektron antara dua benda keduanya tidak perlu
digosok-gosokkan, cukup dikontakkan atau ditempelkan saja, tetapi dengan saling
digosokkan, maka perpindahan elektron akan lebih mudah. Mengapa?
Jika ingin memperoleh logam bermuatan dengan cara gosokan, maka logam itu
harus diisolasi dari tanah agar muatannya tidak dinetralkan, karena adanya aliran
elektron ke tanah bila bendanya bermuatan negatif, atau sebaliknya elektron dari
tanah bila benda tersebut bermuatan positif. Atau jika pemegang tidak pakai sepatu
yang bersifat isolator maka muatan listrik bisa mengalir melalui tangan, badan, dan
kaki si pembuat eksperimen.
Seorang ahli telah menyusun deret benda-benda, lihat Tabel 7.1! Deret benda
tersebut menunjukkan bahwa benda akan memperoleh muatan negatif bila digosok
dengan sembarang benda di atasnya, dan akan memperoleh muatan positif bila
digosok dengan benda di bawahnya. Deret semacam ini dinamakan deret
tribolistrik.
B. Rumusan Masalah
BAB II
LANDASAN TEORI
a. GAYA COULOMB
Hukum Coulomb
Tinjaulah interaksi antara dua benda bermuatan yang dimensi geometrinya dapat
diabaikan terhadap jarak antar keduanya. Maka dalam pendekatan yang cukup baik
dapat dianggap bahwa kedua benda bermuatan tersebut sebagai titik muatan.
Charles Augustin de Coulomb(1736-1806) pada tahun 1784 mencoba mengukur
gaya tarik atau gaya tolak listrik antara dua buah muatan tersebut. Ternyata dari
hasil percobaannya, diperoleh hasil sebagai berikut:
Pada jarak yang tetap, besarnya gaya berbanding lurus dengan hasil kali muatan
dari masing-masing muatan.
- Besarnya gaya tersebut berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua muatan.
- Gaya antara dua titik muatan bekerja dalam arah sepanjang garis
penghubung yang lurus.
- Gaya tarik menarik bila kedua muatan tidak sejenis dan tolak menolak bila
kedua muatan sejenis.
Hasil penelitian tersebut dinyatakan sebagai hukum Coulomb, yang secara
matematis
adalah tetapan perbandingan yang besarnya tergantung pada sistem satuan yang
digunakan. Pada sistem SI, gaya dalam Newton(N), jarak dalam meter (m), muatan
dalam Coulomb ( C ), dan k mempunyai harga
Dimana r12 adalah jarak antara q1 dan q2 atau sama panjang dengan vektor r12,
sedangkan r12 adalah vektor satuan searah r12. Jadi gaya antara dua muatan titik
yang masing-masing sebesar 1 Coulomb pada jarak 1 meter adalah 9 x 109
newton, kurang lebih sama dengan gaya gravitasi antara planet-planet.
Dua muatan listrik sejenis tolak-menolak dan dua muatan listrik tidak sejenis tarik-
menarik. Ini berarti antara dua muatan listrik timbul gaya listrik (tolak-menolak
atau tarikmanarik). Hubungan gaya tarik atau tolak antara dua bola bermuatan
dengan jarak kedua muatan diteliti oleh seorang pakar fisika berkebangsaan
Prancis bernama Charles Coulomb, pada 1785. Peralatan yang digunakan pada
eksperimennya adalah neraca puntir yang mirip dengan neraca puntir yang
digunakan oleh Cavendish pada percobaan gravitasi. Bedanya, pada neraca puntir
Coulomb massa benda digantikan oleh bola kecil bermuatan.
Untuk memperoleh muatan yang bervariasi, Coulomb menggunakan cara induksi.
Sebagai contoh, mula-mula muatan pada setiap bola adalah qo, besarnya muatan
tersebut dapat dikurangi ingga menjadi 1/2 qo dengan cara membumikan salah satu
bola agar muatan terlepas kemudian kedua bola dikontakkan kembali. Hasil
eksperimen Coulomb menyangkut gaya yang dilakukan muatan titik terhadap
muatan titik lainnya adalah :
"besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda bermuatan
listrik (yang kemudian disebut gaya Coulomb) berbanding lurus dengan muatan
masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
benda tersebut."
sehingga persamaan yang dapat ditulis menjadi :
partikel memiliki muatan yang berbeda, sehingga partikel tersebut saling tarik
menarik. kedua partikel tersebut memiliki jarak sehingga dapat mempengaruhi
besar gaya coulomb yang dihasilkan. Sama halnya dengan gambar 2 yang memiliki
muatan yang sama sehingga terjadi tolak-menolak antar kedua muatan tersebut.
Kedua muatan terpisah dengan jarak r. Semakin besar jarak antara kedua partikel
tersebut maka semakin kecil gaya Coulombnya. Sehingga jarak kedua partikel
menjadi berbanding terbalik dengan F ( gaya Coulomb).Gaya Coulomb sebanding
dengan kedua muatannya.
Gaya Coulomb termasuk besaran vektor. Apabila pada sebuah benda bermuatan
dipengaruhi oleh benda bermuatan listrik lebih dari satu, maka
besarnya gaya Coulomb yang bekerja pada benda itu sama dengan jumlah vektor
dari masing-masing gaya coulomb yang ditimbulkan oleh masing-masing benda
bermuatan tersebut.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya gaya coulomb merupakan gaya interaksi
pada dua partikel yang memiliki jarak. Bagaimana dengan interaksi dengan tiga
partikel muatan listrik yang saling berinteraksi ? Kita dapat mencari gaya coulomb
dengan cara menjumlahkan vektor dari gaya yang dihasilkan tiap partikel yang
menjadi acuannya. Ada beberapa keadaan yang dapatkita hitung dengan gaya
rersultannya.
1 Posisi partikel segaris.
Partikel pada gambar tersebut posisinya segaris dengan posisi partikel yang
lainnya. Pada gambar tersebut partikel yang dihitung resultannya adalah F1. Ingat
bahwa gaya coulomb merupakan besaran vektor. Jadi arah vektor sangat
menentukan besarnya resultan yang terjadi pada F1. Sehingga persamaan untuk
partikel yang sejajar adalah
terlihat bahwa arah vektor yang dihasilkan berbeda pada setiap penghitungan gaya
masing-masing muatan. Gaya yang arah vektornya ke kanan maka dianggap positif
dan gaya yang arahnya ke kiri maka dianggap negatif. jadi penjumlahan resultan
vektor pada haya Coulomb tergantung pada arah dari vektor itu sendiri.
partikel dalam posisi tida segaris. Sehingga dalam posisinya memiliki sudut antara
partikel yang lain. Pada gambar ini yang dicari F resultannya adalah F1.
F13 merupakan interaksi pada partikel q1 dan q3 yang merupakan saling tolak
menolak. F12 merupakan interaksi gaya pada q1 dan q3 dan saling tarik menarik.
Jika dihubingkan seperti pada gambar akan membentuk sudut sehingga F
resultan ada pada F1. Sehingga persamaan gaya resultannya
B. MEDAN LISTRIK
.(4.1.3)
Jadi, medan lisrik itu adalah gaya per satuan muatan, dan medan listrik merupakan
besaran vektor.
Medan listrik dapat digambarkan dengan garis-garis gaya listrik yang menjauh
(keluar) dari muatan positif dan masuk muatan negatif. Garis-garis digambar
simetris, meninggalkan atau masuk ke muatan. Jumlah garis yang
masuk/meninggalkan muatan sebanding dgn besar muatan. Kerapatan garis-garis
pada sebuah titik sebanding dengan besar medan listrik di titik itu. Gari-garis gaya
itu, tidak ada yang berpotongan. Garis-garis medan listrik di dekat tiap muatan
hampir radial. Garis-garis medan listrik yang sangat rapat di dekat setiap muatan
menunjukkan medan listrik yang kuat di sekitar daerah ini.
Jika medan listrik di suatu titik itu disebabkan oleh banyak muatan, maka kuat
medan listrik E adalah merupakan jumlah vektor medan oleh masing-masing
muatan itu.
Benda yang bermuatan listrik dikelilingi sebuah daerah yang disebut medan listrik.
Dalam medan ini, muatan listrik dapat dideteksi. Menurut Faraday (1791- 867),
suatu medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar ke seluruh ruangan.
Untuk memvisualisasikan medan listrik, dilakukan dengan menggambarkan
serangkaian garis untuk menunjukkan arah medan listrik pada berbagai titik
dari partikel bermuatan positif. Perhatikan pada gambar b, pada gambar tersebut
merupakan partikel bermuatan negatif. sama dengan gambar a garis-garis yang ada
pada gambar b merupakan medan listrik. Bedanya dengan partikel bermuatan
positif, arah medan listrik pada partikel bermuatan negatif menuju pusat arah
partikel.
Besar Medan Listrik
Ukuran kekuatan dari medan listrik pada suatu titik, didefinisikan sebagai gaya per
satuan muatan pada muatan listrik yang ditempatkan pada titik tersebut, yang
disebut kuat medan listrik (E ). Jika gaya listrik F dan muatan adalah q, maka
secara matematis kuat medan listrik dirumuskan
Persamaan persamaan di atas untuk mengukur medan listrik di semua titik pada
ruang, sedangkan medan listrik pada jarak r dari satu muatan titik Q
Sehingga menjadi :
Keterangan E : Medan Listrik ( N/C )
k : Bilangan Konstanta ( Nm2 /C2)
q,Q : Muatan Listrk ( C )
r : Jarak antara muatan ( m )
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa E hanya bergantung pada muatan Q yang
menghasilkan medan tersebut.
Jika konduktor pejal dalam keadaan setimbang membawa suatu muatan, maka
muatan itu tinggal di permukaan luar konduktor tersebut. Medan listrik di luar
konduktor tersebut tegak lurus dengan permukaannya dan medan listrik pada
bagian dalamnya bernilai nol.
Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa pada setiap titik di permukaan konduktor
bermuatan dalam keadaan setimbang memiliki potensial listrik yang sama.
Tinjau dua titik A dan B pada permukaan konduktor bermuatan tersebut.
Sepanjang lintasan yang menghubungkan kedua titik A dan B, medan E selalu
tegak lurus dengan perpindahan ds; sehingga E . ds = 0. Dengan menggunakan
hasil ini dan persamaan 25.3, dapat disimpulkan bahwa beda potensial antara A
dan B adalah nol
Hasil ini berlaku untuk dua titik pada permukaan konduktor. Dengan demikian, V
konstan pada semua bagian permukaan konduktor bermuatan dalam keadaan
setimbang. Dengan kata lain, permukaan konduktor bermuatan yang berada
dalam kesetimbangan elektrostatik merupakan permukaan ekipotensial,
karena medan listrik bernilai nol di dalam konduktor, sehingga dapat
disimpulkan bahwa potensial listrik adalah konstan pada semua bagian
konduktor dan nilainya sama dengan potensial listrik di permukaan
konduktor.Karena itu pula, tidak diperlukan usaha untuk memindahkan muatan uji
dari bagian dalam suatu konduktor bermuatan ke permukaannya.
Tinjau sebuah bola konduktor logam yang pejal dengan jari-jari R dan memiliki
muatan positif total Q. Medan listrik di luar bola tersebut adalah k Q/r2 dan
mengarah radial ke luar. Potensial listrik di dalam dan di permukaan bola adalah k
Q/R.
Ketika sebuah muatan ditempatkan pada permukaan konduktor sferis, rapat muatan
di permukaan adalah seragam. Akan tetapi, jika konduktor tersebut tidak sferis,
maka rapat muatan permukaannya tinggi pada tempat yang radius
kelengkungannya kecil, dan kerapatannya rendah pada radius kelengkungan yang
besar. Karena medan listrik di luar konduktor sebandong dengan rapat
muatanpermukaan, tampak bahwa medan listrik besar di sekitar titik cembung
yang memiliki radius kecil dan mencapai nilai sangat tinggi pada titik-titik yang
lancip.
Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik dari suatu
system muatan yang terdistribusi seragam. Tetapi kita batasi masalah kita untuk
konduktor-konduktor
yang memiliki simetri tinggi, seperti: konduktor dua keeping sejajar dan konduktor
bola pejal yang distribusi muatannya seragam.
Misalkan luas tiap keeping A dan masing-masing keeping diberi muatan sama
tetapi berlawanan jenis +q dan q. Kita definisikan rapat muatan listrik, _, sebagai
muatan.
persatuan luas:
q
s=
A
s
E=
E0
Jika konduktor bola berongga diberi muatan, maka muatan itu tersebar merata di
permukaan bola (di dalam bola itu sendiri tak ada muatan). Untuk menentukan
kuat medan listrik di dalam bola, pada kulit bola, dan di luar bola, kita dapat
gunakan hukum Gauss.
Untuk menentukan medan listrik di dalam bola dengan menggunakan hukum
Gauss, pertama-tama kita buat permukaan Gauss di dalam bola (r<R). Muatan
yang dilingkupi oleh permukaan sama dengan nol sebab di dalam bola tidak ada
muatan (q=0).
Besarnya kuat medan listrik di luar bola konduktor beronga dapat dihitung
dengan rumus
E = kQ/R2 dengan R jarak titik yang ditinjau dihitung dari pusat bola.
Bila konduktor bola berongga diberi muatan maka muatan itu tersebar merata di
permukaan
bola (di dalam bola itu sendiri tidak ada muatan).
G. KAPASITOR
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang
dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang
disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai
"kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama
disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa
Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu
muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan
negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan
bahasa Italia "condensatore", bahasa
Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau SpanyolCondensa
dor.
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub
yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk
tabung.
Lambang kondensator (mempunyai kutub) pada skema elektronika.
: Kapasitansi
: permitivitas hampa
: permitivitas relatif
: luas pelat
:jarak antar pelat/tebal dielektrik
Adapun cara memperbesar kapasitansi kapasitor atau kondensator dengan jalan:
1. Menyusunnya berlapis-lapis.
2. Memperluas permukaan variabel.
3. Memakai bahan dengan daya tembus besar.
Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor dapat dibagi menjadi 2 Jenis
yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini adalah penjelasan
singkatnya untuk masing-masing jenis Kapasitor .
6. Kapasitor Tantalum
Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti
halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit.
Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan
Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat
beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit
lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam
ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor Tantalum
merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada
peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop
2. Trimmer
Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil
sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya.
Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga
terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga
nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika
berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai
Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah pembahasan listrik statis dapat ditarik kesimpulan diantaranya :
1. Listrik statis (electro static) merupakan keadaan suatu benda yang
mengandung muatan listrik dalam keadaan statis (diam)/tidak mengalir.
2. Perbedaan atom netral, positif, dan negatif :
a) Bila di dalam intinya terdapat muatan positif(proton) yang jumlahnya sama
dengan muatan negatif (elektron) pada kulitnya maka disebut atom netral.
b) Bila jumlah muatan positif(proton) pada inti lebih banyak daripada muatan
negatif(elektron) pada kulit atom yang mengelilinginya maka disebut atom positif.
c) Bila jumlah muatan positif(proton) pada inti lebih sedikit daripada jumlah
muatan negatif(elektron) pada kulit atom maka disebut atom negatif.
3. Benjamin franklin mengatakan muatan listrik ada dua yaitu muatan positif
dan negatif. Adapun sifat-sifat muatan listrik yaitu :
a) Dua muatan yang sejenis apabila didekatkan maka akan tolak menolak
b) Dua muatan yang tidak sejenis apabila didekatkan maka akan tarik menarik
4. Pada tahun 1785 Charles Agustin Coulomb melakukan percobaan dan ia
menyimpulkan bahwa: Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak antara
dua benda bermuatan listrik sebanding dengan besar muatan masing-masing dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda.
Secara matematis dituliskan : F = k .
5. Gaya listrik dapa mempengaruhi muatan listrik pada sekitar medan listrik.
Garis-garis gaya listrik selalu berasal dari muatan positif menuju muatan negatif.
Garis-garisnya tidak pernah berpotongan serta semakin rapat garis gaya maka
semakin kuat medan listriknya.
6. Ada pun manfaat dan penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari-hari
antara lain :
a) Pada Generator van de Gaff
b) Pada cat semprot
c) Mesin Foto Kopi, dll.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://catatankecilanto.blogspot.com/
http://melitacimut.blogspot.com/2013/05/listrik-statis.html
http://sekeping-episode-kehidupan.blogspot.com/2012/11/praktikum-gaya-listrik-
statis.html
http://ltps.uad.ac.id/karya/wahyubs_listrik_statis/gaya_coulomb.html
https://tienkartina.wordpress.com/2010/10/14/medan-listrik-kuat-medan-listrik/