Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH FISIKA

Listrik Statis dan dinamis

Disusun Oleh :

1. Tri Maulidia
Khasanah
Oky Lutfianita J
Ervina Wijayanti
Nanda Kresna

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Listrik Statis ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Devi Oktaviani,S.Pd selaku Guru mata
Pelajaran kimia yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Listrik Statis. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Indramayu , Mei 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Gaya Coulomb .
Medan Listrik ....
Potensial Listrik Dan Energy Potensial Muatan ..
Distribusi Muatan Pada Bola Konduktor Pejal
Distribusi Muatan Pada Bola Konduktor Berongga.
Kuat Medan Listrik Antara Dua Pelat Sejajar Bermuatan
Kapasitor..

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Saran.
Daftar Pustaka..

BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Di dalam kehidupan kita sehari-hari kata listrik bukan merupakan hal yang asing
lagi. Banyak peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, misalnya setrika,
radio, televisi, lemari es, kipas angin, mesin jahit listrik, magic jar, dan mesin cuci.
Hal ini menunjukkan bahwa di dalam kehidupan kita energi listrik sudah menjadi
kebutuhan pokok. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari listrik.
Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu listrik statis dan
listrik dinamis. Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa
memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik.

Dalam ilmu fisika disebut elektrostatika. Sebaliknya, jika memperhatikan


adanya muatan listrik yang bergerak atau mengalir, maka disebut listrik dinamis
atau elektrodinamika. Thales dari Milete (540 546 SM) adalah ahli pikir Yunani
purba, yang menurut sejarahnya bahwa gejala listrik statis terjadi pada batu ambar
yang digosok dengan bulu. Ternyata batu ambar tersebut dapat menarik benda-
benda ringan yang lain misalnya bulu ayam. Dalam bahasa Yunani batu ambar
sering disebut elektron.
Benda-benda tertentu yang telah digosok dapat menarik benda-benda kecil yang
ada di sekitarnya. Benda-benda yang telah digosok dan dapat menarik benda kecil
yang ada di sekitarnya ini disebut benda yang telah bermuatan listrik.
Benjamin Franklin (1706-1790) adalah seorang negarawan terkemuka dan
membantu dalam penyusunan undangundang Amerika Serikat. Dia juga seorang
pengarang, penerbit, filsuf, dan ilmuwan. Selain penangkal petir, dia menciptakan
kursi goyang, kompor berbahan bakar kayu, dan kacamata dua fokus. Pada tahun
1770, dia menemukan arus hangat di Samudra Atlantik yang diberi nama
Gulf Stream (Arus Teluk).
Cara tradisional untuk memperoleh benda bermuatan listrik bisa dilakukan dengan
gosokan. Jika dua benda saling digosokkan, maka elektron dari benda yang satu
akan pindah ke benda yang lain, sehingga benda yang kehilangan elektron akan
bermuatan positif dan benda yang menerima pindahan elektron akan bermuatan
negatif. Menurut Benjamin Franklin (17061790), adanya perpindahan muatan
dari benda satu ke benda yang lain merupakan implikasi dari hukum kekekalan
muatan, artinya pada saat terjadi gosokan antara dua benda, tidak
menciptakan muatan listrik baru namun prosesnya merupakan perpindahan muatan
dari satu benda ke benda yang lain.

Sebenarnya untuk perpindahan elektron antara dua benda keduanya tidak perlu
digosok-gosokkan, cukup dikontakkan atau ditempelkan saja, tetapi dengan saling
digosokkan, maka perpindahan elektron akan lebih mudah. Mengapa?

Jika ingin memperoleh logam bermuatan dengan cara gosokan, maka logam itu
harus diisolasi dari tanah agar muatannya tidak dinetralkan, karena adanya aliran
elektron ke tanah bila bendanya bermuatan negatif, atau sebaliknya elektron dari
tanah bila benda tersebut bermuatan positif. Atau jika pemegang tidak pakai sepatu
yang bersifat isolator maka muatan listrik bisa mengalir melalui tangan, badan, dan
kaki si pembuat eksperimen.

Seorang ahli telah menyusun deret benda-benda, lihat Tabel 7.1! Deret benda
tersebut menunjukkan bahwa benda akan memperoleh muatan negatif bila digosok
dengan sembarang benda di atasnya, dan akan memperoleh muatan positif bila
digosok dengan benda di bawahnya. Deret semacam ini dinamakan deret
tribolistrik.

B. Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan Listrik Statis?


Apa yang dimaksud dengan listrik Dinamis?

BAB II
LANDASAN TEORI

a. GAYA COULOMB

Hukum Coulomb
Tinjaulah interaksi antara dua benda bermuatan yang dimensi geometrinya dapat
diabaikan terhadap jarak antar keduanya. Maka dalam pendekatan yang cukup baik
dapat dianggap bahwa kedua benda bermuatan tersebut sebagai titik muatan.
Charles Augustin de Coulomb(1736-1806) pada tahun 1784 mencoba mengukur
gaya tarik atau gaya tolak listrik antara dua buah muatan tersebut. Ternyata dari
hasil percobaannya, diperoleh hasil sebagai berikut:
Pada jarak yang tetap, besarnya gaya berbanding lurus dengan hasil kali muatan
dari masing-masing muatan.
- Besarnya gaya tersebut berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua muatan.
- Gaya antara dua titik muatan bekerja dalam arah sepanjang garis
penghubung yang lurus.
- Gaya tarik menarik bila kedua muatan tidak sejenis dan tolak menolak bila
kedua muatan sejenis.
Hasil penelitian tersebut dinyatakan sebagai hukum Coulomb, yang secara
matematis

adalah tetapan perbandingan yang besarnya tergantung pada sistem satuan yang
digunakan. Pada sistem SI, gaya dalam Newton(N), jarak dalam meter (m), muatan
dalam Coulomb ( C ), dan k mempunyai harga

sebagai konstanta permitivitas ruang hampa besarnya = 8,854187818 x 10-


12 C2/Nm2. Gaya listrik adalah besaran vektor, maka Hukum Coulomb bila
dinyatakan dengan notasi vector menjadi

Dimana r12 adalah jarak antara q1 dan q2 atau sama panjang dengan vektor r12,
sedangkan r12 adalah vektor satuan searah r12. Jadi gaya antara dua muatan titik
yang masing-masing sebesar 1 Coulomb pada jarak 1 meter adalah 9 x 109
newton, kurang lebih sama dengan gaya gravitasi antara planet-planet.

Dua muatan listrik sejenis tolak-menolak dan dua muatan listrik tidak sejenis tarik-
menarik. Ini berarti antara dua muatan listrik timbul gaya listrik (tolak-menolak
atau tarikmanarik). Hubungan gaya tarik atau tolak antara dua bola bermuatan
dengan jarak kedua muatan diteliti oleh seorang pakar fisika berkebangsaan
Prancis bernama Charles Coulomb, pada 1785. Peralatan yang digunakan pada
eksperimennya adalah neraca puntir yang mirip dengan neraca puntir yang
digunakan oleh Cavendish pada percobaan gravitasi. Bedanya, pada neraca puntir
Coulomb massa benda digantikan oleh bola kecil bermuatan.
Untuk memperoleh muatan yang bervariasi, Coulomb menggunakan cara induksi.
Sebagai contoh, mula-mula muatan pada setiap bola adalah qo, besarnya muatan
tersebut dapat dikurangi ingga menjadi 1/2 qo dengan cara membumikan salah satu
bola agar muatan terlepas kemudian kedua bola dikontakkan kembali. Hasil
eksperimen Coulomb menyangkut gaya yang dilakukan muatan titik terhadap
muatan titik lainnya adalah :
"besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda bermuatan
listrik (yang kemudian disebut gaya Coulomb) berbanding lurus dengan muatan
masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
benda tersebut."
sehingga persamaan yang dapat ditulis menjadi :

Keterangan : F : Gaya Colulomb ( N )


k : Bilangan konstanta 1/4 = 9.109 Nm2/C2
q1,q2 : Muatan listrik pada benda 1 dan 2 ( C )
r : Jarak antara dua muatan ( m )
Agar lebih mudah dimengerti perhatikan ilustrasi gambar di bawah ini.

partikel memiliki muatan yang berbeda, sehingga partikel tersebut saling tarik
menarik. kedua partikel tersebut memiliki jarak sehingga dapat mempengaruhi
besar gaya coulomb yang dihasilkan. Sama halnya dengan gambar 2 yang memiliki
muatan yang sama sehingga terjadi tolak-menolak antar kedua muatan tersebut.
Kedua muatan terpisah dengan jarak r. Semakin besar jarak antara kedua partikel
tersebut maka semakin kecil gaya Coulombnya. Sehingga jarak kedua partikel
menjadi berbanding terbalik dengan F ( gaya Coulomb).Gaya Coulomb sebanding
dengan kedua muatannya.
Gaya Coulomb termasuk besaran vektor. Apabila pada sebuah benda bermuatan
dipengaruhi oleh benda bermuatan listrik lebih dari satu, maka
besarnya gaya Coulomb yang bekerja pada benda itu sama dengan jumlah vektor
dari masing-masing gaya coulomb yang ditimbulkan oleh masing-masing benda
bermuatan tersebut.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya gaya coulomb merupakan gaya interaksi
pada dua partikel yang memiliki jarak. Bagaimana dengan interaksi dengan tiga
partikel muatan listrik yang saling berinteraksi ? Kita dapat mencari gaya coulomb
dengan cara menjumlahkan vektor dari gaya yang dihasilkan tiap partikel yang
menjadi acuannya. Ada beberapa keadaan yang dapatkita hitung dengan gaya
rersultannya.
1 Posisi partikel segaris.
Partikel pada gambar tersebut posisinya segaris dengan posisi partikel yang
lainnya. Pada gambar tersebut partikel yang dihitung resultannya adalah F1. Ingat
bahwa gaya coulomb merupakan besaran vektor. Jadi arah vektor sangat
menentukan besarnya resultan yang terjadi pada F1. Sehingga persamaan untuk
partikel yang sejajar adalah
terlihat bahwa arah vektor yang dihasilkan berbeda pada setiap penghitungan gaya
masing-masing muatan. Gaya yang arah vektornya ke kanan maka dianggap positif
dan gaya yang arahnya ke kiri maka dianggap negatif. jadi penjumlahan resultan
vektor pada haya Coulomb tergantung pada arah dari vektor itu sendiri.

2. Posisi Partikel tidak sejajar

partikel dalam posisi tida segaris. Sehingga dalam posisinya memiliki sudut antara
partikel yang lain. Pada gambar ini yang dicari F resultannya adalah F1.
F13 merupakan interaksi pada partikel q1 dan q3 yang merupakan saling tolak
menolak. F12 merupakan interaksi gaya pada q1 dan q3 dan saling tarik menarik.
Jika dihubingkan seperti pada gambar akan membentuk sudut sehingga F
resultan ada pada F1. Sehingga persamaan gaya resultannya

B. MEDAN LISTRIK

Interaksi listrik antara partikel bermuatan dapat dirumuskan dengan menggunakan


konsep medan listrik. Untuk menjelaskan pengertian medan listrik, perlu kiranya
difahami dahulu arti medan itu sendiri. Medan adalah suatu besaran yang
mempunyai harga pada tiap titik dalam ruang. Suatu muatan listrik menghasilkan
medan listrik di daerah sekeliling muatan tersebut. Selanjutnya medan ini
mengerjakan gaya pada setiap muatan lainnya yang berada pada daerah tersebut.
Dengan demikian, medan listrik atau medan gaya listrik dapat diartikan sebagai
besaran yang memiliki harga gaya listrik pada tiap titik dalam ruang tersebut.
Misalkan benda A bermuatan q menghasilkan medan listrik di titik P. Bila di titik P
diletakkan benda B bermuatan qo, maka medan listrik ini mengerjakan gaya F pada
muatan B. Jika besar muatan benda B adalah qo, maka didefinisikan medan listrik
(E) itu sebagai gaya (F) yang dialami oleh benda B per satuan muatan qo.
E = F/qo =k =k = ..........................................................

.(4.1.3)
Jadi, medan lisrik itu adalah gaya per satuan muatan, dan medan listrik merupakan
besaran vektor.
Medan listrik dapat digambarkan dengan garis-garis gaya listrik yang menjauh
(keluar) dari muatan positif dan masuk muatan negatif. Garis-garis digambar
simetris, meninggalkan atau masuk ke muatan. Jumlah garis yang
masuk/meninggalkan muatan sebanding dgn besar muatan. Kerapatan garis-garis
pada sebuah titik sebanding dengan besar medan listrik di titik itu. Gari-garis gaya
itu, tidak ada yang berpotongan. Garis-garis medan listrik di dekat tiap muatan
hampir radial. Garis-garis medan listrik yang sangat rapat di dekat setiap muatan
menunjukkan medan listrik yang kuat di sekitar daerah ini.
Jika medan listrik di suatu titik itu disebabkan oleh banyak muatan, maka kuat
medan listrik E adalah merupakan jumlah vektor medan oleh masing-masing
muatan itu.
Benda yang bermuatan listrik dikelilingi sebuah daerah yang disebut medan listrik.
Dalam medan ini, muatan listrik dapat dideteksi. Menurut Faraday (1791- 867),
suatu medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar ke seluruh ruangan.
Untuk memvisualisasikan medan listrik, dilakukan dengan menggambarkan
serangkaian garis untuk menunjukkan arah medan listrik pada berbagai titik
dari partikel bermuatan positif. Perhatikan pada gambar b, pada gambar tersebut
merupakan partikel bermuatan negatif. sama dengan gambar a garis-garis yang ada
pada gambar b merupakan medan listrik. Bedanya dengan partikel bermuatan
positif, arah medan listrik pada partikel bermuatan negatif menuju pusat arah
partikel.
Besar Medan Listrik

Ukuran kekuatan dari medan listrik pada suatu titik, didefinisikan sebagai gaya per
satuan muatan pada muatan listrik yang ditempatkan pada titik tersebut, yang
disebut kuat medan listrik (E ). Jika gaya listrik F dan muatan adalah q, maka
secara matematis kuat medan listrik dirumuskan
Persamaan persamaan di atas untuk mengukur medan listrik di semua titik pada
ruang, sedangkan medan listrik pada jarak r dari satu muatan titik Q
Sehingga menjadi :
Keterangan E : Medan Listrik ( N/C )
k : Bilangan Konstanta ( Nm2 /C2)
q,Q : Muatan Listrk ( C )
r : Jarak antara muatan ( m )
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa E hanya bergantung pada muatan Q yang
menghasilkan medan tersebut.

C. POTENSIAL LISTRIK DAN ENERGI POTENSIAL MUATAN

1. Energi Potensial Listrik


Konsep energi sangat berguna dalam mekanika. Hukum kekekalan energi
memungkinkan kita memecahkan persoalan-persoalan tanpa perlu mengetahui
gaya secara rinsi. Sebagai contoh gaya gravitasi menarik suatu benda menuju ke
permukaan bumi. Baik gaya gravitasi Fg maupun kuat medan gravitasi (percepatan
gravitasi=g) berarah vertikal ke bawah.
Jika mengangkat sebuah benda melawan gaya gravitasi bumi, itu berarti kita
melakukan usaha pada benda, dan sebagai akibatnya energi potensial gravitasi
benda bertambah
Konsep energi juga berguna dalam listrik. Gaya listrik F yang dikerjakan pada
suatu muatan Uji positif q oleh suatu muatan negatif adalah mengarah ke muatan
negatif. Vektor kuat medan listrik E= F/q, juga mengarah ke muatan negatif.
Untuk menggerakkan muatan uji menjauhi muatan negatif, kita harus melakukan
usaha pada muatan uji. Sebagai akibatnya energi potensial listrik muatan uji
bertambah.
penguji +q, dari titik P ke Titik Q adalah W =- Fw . S = -Fw.r=-F.(r2-r1)
W adalah besaran skalar, gaya F diberi tanda (-) negatif karena gaya Coulomb
berlawanan arah dengan arah perpindahah Fw=Fq = gaya Coulomb.
W = -k.Q q/r1 2 x (r2-r1) = kQ.q/r1.r2 (r2-r1)
W = -k Q.q'(1/r1 1/r2)= k Q.q'(1/r2-1/r1)
W = k Q.q'(1/r2-1/r1) = EP = EP2 EP1
Jadi usaha yang dilakukan W= pertambahan energi Potensial.
Kesimpulan : Energi Potensial Listrik adalah usaha yang dilakukan gaya
Coulomb, untuk memindahkan muatan uji +q dari suatu titik ke titik lainnya.
Jika titik Q, berada di jauh tak terhingga,sehingga r2= dan 1/r2=0 maka Energi
Potensial Listrik dapat dirumuskan sebagai berikut: Energi Potensial Listrik dari
dua muatan Q dan q adalah :
Ep = k Q.q/r, EP termasuk besaran skalar
E= Energi Potensial Listrik satuannya Joule
k = Konstanta = 9.109 N C-2 m2, r= jarak (m)
Q + muatan sumber, q= muatan uji (Coulomb)

2. Potensial Listrik (V)


Potensial listrik adalah energi potensial per satuan muatan penguji , rumus
potensial listrik sebagai berikut : V = Ep /q atau seperti pada gambar berikut
Potensial listrik di titik P
V = k Q/r
V = Potensial Listrik (Volt)
k = Konstanta Listrik = 9.109 NC-2 m2
Q = Muatan sumber (Coulomb)
r = jarak dari muatan sampai titik P

C. DISTRIBUSI MUATAN PADA BOLA KONDUKTOR PEJAL

Jika konduktor pejal dalam keadaan setimbang membawa suatu muatan, maka
muatan itu tinggal di permukaan luar konduktor tersebut. Medan listrik di luar
konduktor tersebut tegak lurus dengan permukaannya dan medan listrik pada
bagian dalamnya bernilai nol.
Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa pada setiap titik di permukaan konduktor
bermuatan dalam keadaan setimbang memiliki potensial listrik yang sama.
Tinjau dua titik A dan B pada permukaan konduktor bermuatan tersebut.
Sepanjang lintasan yang menghubungkan kedua titik A dan B, medan E selalu
tegak lurus dengan perpindahan ds; sehingga E . ds = 0. Dengan menggunakan
hasil ini dan persamaan 25.3, dapat disimpulkan bahwa beda potensial antara A
dan B adalah nol
Hasil ini berlaku untuk dua titik pada permukaan konduktor. Dengan demikian, V
konstan pada semua bagian permukaan konduktor bermuatan dalam keadaan
setimbang. Dengan kata lain, permukaan konduktor bermuatan yang berada
dalam kesetimbangan elektrostatik merupakan permukaan ekipotensial,
karena medan listrik bernilai nol di dalam konduktor, sehingga dapat
disimpulkan bahwa potensial listrik adalah konstan pada semua bagian
konduktor dan nilainya sama dengan potensial listrik di permukaan
konduktor.Karena itu pula, tidak diperlukan usaha untuk memindahkan muatan uji
dari bagian dalam suatu konduktor bermuatan ke permukaannya.
Tinjau sebuah bola konduktor logam yang pejal dengan jari-jari R dan memiliki
muatan positif total Q. Medan listrik di luar bola tersebut adalah k Q/r2 dan
mengarah radial ke luar. Potensial listrik di dalam dan di permukaan bola adalah k
Q/R.
Ketika sebuah muatan ditempatkan pada permukaan konduktor sferis, rapat muatan
di permukaan adalah seragam. Akan tetapi, jika konduktor tersebut tidak sferis,
maka rapat muatan permukaannya tinggi pada tempat yang radius
kelengkungannya kecil, dan kerapatannya rendah pada radius kelengkungan yang
besar. Karena medan listrik di luar konduktor sebandong dengan rapat
muatanpermukaan, tampak bahwa medan listrik besar di sekitar titik cembung
yang memiliki radius kecil dan mencapai nilai sangat tinggi pada titik-titik yang
lancip.

Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik dari suatu
system muatan yang terdistribusi seragam. Tetapi kita batasi masalah kita untuk
konduktor-konduktor
yang memiliki simetri tinggi, seperti: konduktor dua keeping sejajar dan konduktor
bola pejal yang distribusi muatannya seragam.
Misalkan luas tiap keeping A dan masing-masing keeping diberi muatan sama
tetapi berlawanan jenis +q dan q. Kita definisikan rapat muatan listrik, _, sebagai
muatan.

persatuan luas:
q
s=
A
s
E=
E0

D. DISTRIBUSI MUATAN PADA BOLA KONDUKTOR BERONGGA

Jika konduktor bola berongga diberi muatan, maka muatan itu tersebar merata di
permukaan bola (di dalam bola itu sendiri tak ada muatan). Untuk menentukan
kuat medan listrik di dalam bola, pada kulit bola, dan di luar bola, kita dapat
gunakan hukum Gauss.
Untuk menentukan medan listrik di dalam bola dengan menggunakan hukum
Gauss, pertama-tama kita buat permukaan Gauss di dalam bola (r<R). Muatan
yang dilingkupi oleh permukaan sama dengan nol sebab di dalam bola tidak ada
muatan (q=0).

Medan Listrik Pada Bola Konduktor Berongga


Jika sebauh bola konduktor dimuati ( misal muatan positif ), maka distribusi
muatan tersebut akan mengikuti sifat interaksi muatan. Karena muatan-muatan
sejenis tolak-menolak, maka distribusi muatan pada bola konduktor bola berongga
berada dipermukaan bola, sedang di dalam bola tidak terdapat muatan.
Maka Besarnya kuat medan listrik di a ( di dalam bola )
jari-jari < r adalah nol ( Ea = 0 ).

Besarnya medan listrik dipermukaan bola dapat dihitung dengan rumus


E = kQ/r2 dengan r jari-jari bola; dan

Besarnya kuat medan listrik di luar bola konduktor beronga dapat dihitung
dengan rumus
E = kQ/R2 dengan R jarak titik yang ditinjau dihitung dari pusat bola.

Bila konduktor bola berongga diberi muatan maka muatan itu tersebar merata di
permukaan
bola (di dalam bola itu sendiri tidak ada muatan).

Di dalam bola (r<R) E = 0

Di kulit dan di luar bola (r _ R) E = R

F. KUAT MEDAN LISTRIK ANTARA DUA PELAT SEJAJAR BERMUATAN


Dua plat sejajar yang bermuatan listrik dapat menyimpan energi listrik karena
medan listrik timbul di antara dua plat tersebut. Kuat medan listrik di dalam dua
plat sejajar yang bermuatan listrik adalah Yaitu: = rapat muatan dari plat yang
memiliki satuan C/m2 0 = permitivitas ruang hampa Kita juga dapat menghitung
kuat medan listrik dari sebuah bola konduktor berongga yang bermuatan listrik,
yaitu sebagai berikut. Di dalam bola (r < R), E = 0 Di kulit atau di luar rongga (r >
R), Gaya Coulomb Gaya coulomb atau gaya listrik yang timbul antara benda-
benda yang bermuatan listrik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebanding besar
muatan listrik dari tiap-tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara benda-benda bermuatan listrik tersebut. gaya coulomb antara dua benda
bermuatan listrik Jika benda A memiliki muatan q1 dan benda B memiliki muatan
q2 dan benda A dan benda B berjarak r satu sama lain, gaya listrik yang timbul di
antara kedua muatan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut Yaitu: F = gaya
listrik atau gaya coulomb (newton ) k = konstanta kesebandingan yang besarnya 9
x 109 N m2 C2 muatan q dihitung dalam satuan coulomb (C) konstanta k juga
dapat ditulis dalam bentuk dengan 0 adalah permitivitas ruang hampa yang
besarnya 8,85 x 1012 C2 N1 m2 Gaya listrik merupakan besaran vektor
sehingga operasi penjumlahan antara dua gaya atau lebih harus menggunakan
konsep vektor, yaitu sesuai dengan arah dari masing-masing gaya. Secara umum,
penjumlahan vektor atau resultan dari dua gaya listrik F1 dan F2 adalah sebagai
berikut: 1. Untuk dua gaya yang searah maka resultan gaya sama dengan
penjumlahan dari kedua gaya tersebut. Adapun, untuk dua gaya yang saling
berlawanan, resultan gaya sama dengan selisih dari kedua gaya R = F1 + F2 dan R
= F1 F2 2. Untuk dua gaya yang saling tegak lurus, besar resultan gayanya
adalah

G. KAPASITOR

Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang
dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang
disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai
"kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama
disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa
Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu
muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan
negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan
bahasa Italia "condensatore", bahasa
Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau SpanyolCondensa
dor.
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub
yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk
tabung.
Lambang kondensator (mempunyai kutub) pada skema elektronika.

Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih


rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan
berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau
kancing baju.
Lambang kapasitor (tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika.
Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada
masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut
hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih
sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor)
ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).
Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan
yang terlalu besar, sehingga digunakan:
Pikofarad ( )=
Nanofarad ( )=
Microfarad ( )=
Kapasitansi dari kondensator dapat ditentukan dengan rumus:

: Kapasitansi
: permitivitas hampa
: permitivitas relatif
: luas pelat
:jarak antar pelat/tebal dielektrik
Adapun cara memperbesar kapasitansi kapasitor atau kondensator dengan jalan:
1. Menyusunnya berlapis-lapis.
2. Memperluas permukaan variabel.
3. Memakai bahan dengan daya tembus besar.

Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor dapat dibagi menjadi 2 Jenis
yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini adalah penjelasan
singkatnya untuk masing-masing jenis Kapasitor .

1. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)


Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan
berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki
arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika.
Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01F.
Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan
Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan
Elektronik yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi
SMT (Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.

2. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)


Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester
dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam
rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah)

3. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)


Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada
umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4F. Kapasitor
Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam
Rangkaian Elektronika.

4. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)


Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika.
Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02F.
Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas
arah.

5. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)


Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit
(Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat
dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan
Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki
Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium
sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal Negatif-nya. Pada umumnya
nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47F hingga ribuan microfarad (F).
Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi,
Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan,
Kapasitor Elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik
dan melampui batas kamampuan tegangannya.

6. Kapasitor Tantalum
Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti
halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit.
Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan
Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat
beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit
lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam
ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor Tantalum
merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada
peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop

1. VARCO (Variable Condensator)


VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang
lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi
pada Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai
Kapasitansi VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF

2. Trimmer
Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil
sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya.
Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga
terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga
nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika
berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai
Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari makalah pembahasan listrik statis dapat ditarik kesimpulan diantaranya :
1. Listrik statis (electro static) merupakan keadaan suatu benda yang
mengandung muatan listrik dalam keadaan statis (diam)/tidak mengalir.
2. Perbedaan atom netral, positif, dan negatif :
a) Bila di dalam intinya terdapat muatan positif(proton) yang jumlahnya sama
dengan muatan negatif (elektron) pada kulitnya maka disebut atom netral.
b) Bila jumlah muatan positif(proton) pada inti lebih banyak daripada muatan
negatif(elektron) pada kulit atom yang mengelilinginya maka disebut atom positif.
c) Bila jumlah muatan positif(proton) pada inti lebih sedikit daripada jumlah
muatan negatif(elektron) pada kulit atom maka disebut atom negatif.
3. Benjamin franklin mengatakan muatan listrik ada dua yaitu muatan positif
dan negatif. Adapun sifat-sifat muatan listrik yaitu :
a) Dua muatan yang sejenis apabila didekatkan maka akan tolak menolak
b) Dua muatan yang tidak sejenis apabila didekatkan maka akan tarik menarik
4. Pada tahun 1785 Charles Agustin Coulomb melakukan percobaan dan ia
menyimpulkan bahwa: Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak antara
dua benda bermuatan listrik sebanding dengan besar muatan masing-masing dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda.
Secara matematis dituliskan : F = k .

5. Gaya listrik dapa mempengaruhi muatan listrik pada sekitar medan listrik.
Garis-garis gaya listrik selalu berasal dari muatan positif menuju muatan negatif.
Garis-garisnya tidak pernah berpotongan serta semakin rapat garis gaya maka
semakin kuat medan listriknya.
6. Ada pun manfaat dan penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari-hari
antara lain :
a) Pada Generator van de Gaff
b) Pada cat semprot
c) Mesin Foto Kopi, dll.
Saran

Dalam penyusunan makalah ini sebaiknya disusun denngan menggunakan praktik


agar siswa mampu memahami mengenai listrik statis serta mempraktekan hokum-
hukum yang ada di dalamnya. Meski didalamnya terdapat banyak sekali rumus-
rumus namun jika kita mampu belajar dan lebih lagi sering mengkutak katik rumus
tersebut agar kita bisa lebih mudah menerapkannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://catatankecilanto.blogspot.com/
http://melitacimut.blogspot.com/2013/05/listrik-statis.html
http://sekeping-episode-kehidupan.blogspot.com/2012/11/praktikum-gaya-listrik-
statis.html
http://ltps.uad.ac.id/karya/wahyubs_listrik_statis/gaya_coulomb.html
https://tienkartina.wordpress.com/2010/10/14/medan-listrik-kuat-medan-listrik/

Anda mungkin juga menyukai