Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………..1
1.1 Latar Belakang……….……………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………….1
1.3 Tujuan Penulis……………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………..2
2.1 Gaya coulomb antar muatan titik…………………………..2
2.2 Gaya coulomb oleh sejumlah muatan……………………….6
2.3 Gaya listrik oleh benda kontinu……………………………..8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang dalam kajiannya terbatas pada
fisik benda. Salah satu kajian dalam fisika ialah mengenai kelistrikan. Di
dalam kehidupan kita sehari-hari, kata ‘listrik’ bukan merupakan hal yang
asing lagi. Salah satu contoh nyata keberadaan listrik adalah adanya
ledakan petir. Petir merupakan hasil pelepasan muatan listrik di awan.
Energi yang dilepaskan petir sangat besar sehingga menimbulkan cahaya
panas dan bunyi gelegar yang sangat keras. Oleh karena itu penting bagi
kita untuk mempelajari listrik.Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan
menjadi dua macam, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Pada makalah
ini, akan dibahas mengenai listrik statis. Berdasarkan konsep muatan
listrik, ada dua macam muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan
negatif. Muatan listrik timbul karena adanya elektron yang dapat
berpindah dari satu benda ke benda yang lain. Benda yang kekurangan
elektron dikatakan bermuatan positif, sedangkan benda yang kelebihan
electron dikatakan bermuatan negatif.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa
masalah penting sebagai berikut:
1. Apa itu gaya coulomb antar muatan titik
2. Bagaimana rumus menghitung gaya coulomb oleh sejumlah muatan?
3. Bagaimana rumus untuk menghitung gaya listrik oleh benda kontinu?
C. Tujuan Penulis
Meskipun dalilnya sudah ada sebelum tahun 1785, hukum itu diterbitkan
untuk pertama kalinya oleh fisikawan Prancis Charles-Augustin de
Coulomb, sesuai dengan namanya. Hukum Coulomb sangat penting
untuk pengembangan teori elektromagnetisme, bahkan mungkin titik
awalnya, karena memungkinkan diskusi yang berarti tentang
kuantitas muatan listrik. Gaya tarik atau tolak elektrostatik antara dua
muatan titik berbanding lurus dengan hasil kali besarannya dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, menurut hukum coulomb:
Menurut hukum Coulomb, gaya tarik menarik atau tolak menolak antara
dua benda bermuatan berbanding lurus dengan muatannya dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Ia bekerja di sepanjang
garis yang menghubungkan dua muatan yang dianggap sebagai muatan
titik. Pada tahun 1785, seorang fisikawan Prancis bernama Charles
Augustin de Coulomb menciptakan istilah "hubungan nyata" untuk
merujuk pada hubungan matematis antara dua benda bermuatan listrik.
Hukum Coulomb, juga dikenal sebagai hukum kuadrat terbalik Coulomb,
adalah persamaan gaya yang menyebabkan benda-benda saling tarik-
menarik atau tolak-menolak. Coulomb didefinisikan sebagai muatan yang
menolak muatan yang sama bertanda sama dengan gaya 9×10 9N ketika
muatan dipisahkan sejauh satu meter dalam ruang hampa. Gaya Coulomb
adalah gaya mutual dan internal yang konservatif. Nilai o adalah 8,86 ×
10 -12 C 2/Nm 2 (atau) 8,86 × 10 -12 Fm -1
Gaya gravitasi dan listrik berkurang dengan kuadrat jarak antara benda-
benda, dan keduanya bekerja sepanjang garis yang menghubungkan
mereka. Hukum Coulomb, di sisi lain, menentukan besar dan tanda gaya
listrik suatu benda berdasarkan muatan listriknya daripada massanya.
Akibatnya, muatan menentukan bagaimana elektromagnetisme
memengaruhi gerakan benda bermuatan. Muatan adalah sifat dasar
materi. Setiap konstituen materi membawa muatan listrik yang bisa
positif, negatif, atau nol. Misalnya, elektron bermuatan negatif,
sedangkan inti atom bermuatan positif. Materi curah memiliki jumlah
muatan positif dan negatif yang sama, menghasilkan muatan bersih nol.
Gaya gravitasi alam dan gaya listrik adalah sebuah konsep. Kelebihannya
masing-masing dapat dengan mudah dibandingkan dengan menentukan
rasio gaya dalam kasus yang berbeda. Hukum Coulomb menyatakan
bahwa gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda
bermuatan berbanding lurus dengan produk muatannya dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jaraknya.
Hal ini berpengaruh pada garis yang menghubungkan dua muatan yang
disebut muatan titik.
k memiliki nilai
Sifatnya bisa menarik atau menolak; jika muatan sama maka akan tolak-
menolak; jika muatanjya berlawanan, maka akan tarik-menarik.
Hukum hanya berlaku untuk muatan titik dalam keadaan diam (statis)
Hukum Coulomb hanya dapat diterapkan jika hukum kuadrat terbalik
diikuti.
Ketika muatan memiliki bentuk yang berubah-ubah, sulit untuk
menerapkan hukum Coulomb karena kita tidak dapat menentukan jarak
antara muatan.
Hukum ini tidak dapat langsung diterapkan untuk menghitung muatan di
planet-planet besar.
2.2 Gaya coulomb oleh sejumlah muatan.
Catatan:
r 41=
⃗ r ⃗ 4–r 1
⃗
r 42=r
⃗ 4–r
⃗ 2 ⃗
r 43=r⃗ 4–r
⃗ 3 ⃗
r41 adalah panjang r 41
⃗
r42 adalah panjang r 42⃗
r43 adalah panjang r 43 ⃗
r^41=r 41r41
⃗
r^42=r 42r42
⃗
r^43=r 43r43⃗
Jadi langkah mencari gaya total pada muatan q4 adalah :
1.Cari vektor posisi semua muatan
2.Cari vektor posisi relatif muatan q4 terhadap semua muatan lain
3.Cari panjang verktor-vektor tersebut
4.Hitung besar gaya coulomb tiap muatan dengan muatan q4
5.Cari vertkor satuan yang mengarah dari muatan lain ke arah
muatan q4
6.Kalikan vektor satuan dengan gaya yang diperoleh
7.Jumlahkan semua gaya secara vektor
2.3 Gaya listrik oleh benda kontinu.
Untuk muatan yang memiliki volume, dikenal rapat muatan atau ρ yang
didefinisikan sebagai :
atau jika muatan dianggap tidak bervolume dan hanya memiliki panjang,
maka muatan persatuan panjang didefinsikan sebagai :
Kita tempatkan pada ujung garis pusat koordinat:
Jarak dari elemen muatan dQ dengan panjang dx pada titik P
adalah dan dQ = ρdx, sehingga:
Karena, , maka
Kita ganti menjadi:
x = tan θ, jika diturunkan maka sehingga:
atau:
Jika garis sangat panjang sehingga L/2 >> b, maka persamaan (8) dapat
diaproksimasi menjadi:
2. Cincin Bermuatan
Sehingga kuat medan magnet pada titik P sejauh x dari pusat cincin
adalah:
(24)
Medan listrik pada titik P sejauh x dari pusat benda berbentuk cakram
dengan jari-jari b seperti pada gambar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang konsep gaya Coulomb
antar muatan titik, gaya Coulomb oleh sejumlah muatan titik, dan gaya
listrik pada benda kontinu sangatlah penting dalam memahami fenomena
listrik dan magnetik dalam kehidupan sehari-hari serta dalam berbagai
aplikasi teknologi modern.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2006. Diktat Kuliah Fisika Dasar II Tahap
Persiapan Bersama ITB. Bandung : Penerbit FMIPA Institut Teknologi
Bandung.
Reitz, R John. 1993. Dasar Teori Listrik Magnet. Edisi Ketiga. Bandung :
Penerbit Institut Teknologi Bandung.