Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“HUKUM COULUMB DAN HUKUM GAUSS”

Dosen Pengampuh : Puryadi,S.Pd,M.Si

Disusun oleh : Kelompok 1

1. Muzdalifah Putri Shihab (TSP221002)


2. Junaidi (TSP221003)
3. Kartini (TSP221004)
4. Zikrullah (TSP221005)
5. Prawindi Sela (TSP221014)
6. Nopal Kurniawan (TSP221016)

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CORDOVA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah subhanahu wata`ala atas


segala nikmat, taufik hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ``Hukum coulumb dan hukum gauss`` ini dengan
baik dan tanpa ada halangan yang berarti.

Makalah ini dapat kami selesaikan dengan maksimal atas kerja


sama dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu , kami
sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi
baik berupa materil,moril, maupun sumbangan pikiran sehingga makalah
ini dapat di susun dengan baik.

Kami menyadari bahwa masi terdapat banyak kekurangan dalam


penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat terebih
isi. Oleh sebab itu , kami selaku penyusun dari makalah ini memohon
maaf atas segala kekurangan yang ada. Kami juga berharap bahwa para
pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun sehingga
dimasa yang akan datang kami dapat menyusun makalah dengan lebih
baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat


menambah pengetahuan dan pemahaman kita tentang hukum coulumb
dan hukum gauss.

Taliwang,15 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………..1
1.1 Latar Belakang……….……………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………….1
1.3 Tujuan Penulis……………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………..2
2.1 Gaya coulomb antar muatan titik…………………………..2
2.2 Gaya coulomb oleh sejumlah muatan……………………….6
2.3 Gaya listrik oleh benda kontinu……………………………..8

BAB III PENUTUP……………………………………………………14


3.1 Kesimpulan………………………………………………….14
3.2 Saram……………………………………………………….14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang dalam kajiannya terbatas pada
fisik benda. Salah satu kajian dalam fisika ialah mengenai kelistrikan. Di
dalam kehidupan kita sehari-hari, kata ‘listrik’ bukan merupakan hal yang
asing lagi. Salah satu contoh nyata keberadaan listrik adalah adanya
ledakan petir. Petir merupakan hasil pelepasan muatan listrik di awan.
Energi yang dilepaskan petir sangat besar sehingga menimbulkan cahaya
panas dan bunyi gelegar yang sangat keras. Oleh karena itu penting bagi
kita untuk mempelajari listrik.Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan
menjadi dua macam, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Pada makalah
ini, akan dibahas mengenai listrik statis. Berdasarkan konsep muatan
listrik, ada dua macam muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan
negatif. Muatan listrik timbul karena adanya elektron yang dapat
berpindah dari satu benda ke benda yang lain. Benda yang kekurangan
elektron dikatakan bermuatan positif, sedangkan benda yang kelebihan
electron dikatakan bermuatan negatif.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa
masalah penting sebagai berikut:
1. Apa itu gaya coulomb antar muatan titik
2. Bagaimana rumus menghitung gaya coulomb oleh sejumlah muatan?
3. Bagaimana rumus untuk menghitung gaya listrik oleh benda kontinu?

C. Tujuan Penulis

1. Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan gaya coulumb


antar muatan titik.
2. Agar mengetahui rumus-rumus gaya coulomb oleh sejumlah muatan
3. Agar mengetahui rumus-rumus gaya listrik oleh benda kontinu.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gaya coulumb antar muatan titik.

Hukum Coulomb juga dikenal sebagai hukum kuadrat terbalik


Coulomb, adalah hukum yang mengukur jumlah gaya antara dua partikel
bermuatan listrik yang stasioner. Gaya listrik antara dua benda bermuatan
yang diam biasanya disebut gaya elektrostatik atau gaya Coulomb. 

Meskipun dalilnya sudah ada sebelum tahun 1785, hukum itu diterbitkan
untuk pertama kalinya oleh fisikawan Prancis Charles-Augustin de
Coulomb, sesuai dengan namanya. Hukum Coulomb sangat penting
untuk pengembangan teori elektromagnetisme, bahkan mungkin titik
awalnya, karena memungkinkan diskusi yang berarti tentang
kuantitas muatan listrik. Gaya tarik atau tolak elektrostatik antara dua
muatan titik berbanding lurus dengan hasil kali besarannya dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, menurut hukum coulomb:

K adalah konstanta Coulomb ( K 8,999 ×10 9 N⋅m 2 C −2 ), q1 dan q2


adalah besaran muatan, dan r adalah jarak antara muatan.

Gaya yang diarahkan ke arah garis lurus yang menghubungkan kedua


muatan. Gaya elektrostatik antara dua muatan adalah tolak-menolak jika
tanda-tanda atau kutub-kutubnua sama; jika tanda-tandanya berlawanan,
gayanya akan saling tarik-menarik. Hukum ini dapat di analogikan
dengan hukum kuadrat terbalik gravitasi universal milik Sir Isaac
Newton karena juga merupakan hukum kuadrat terbalik, namun gaya
gravitasi selalu tarik menarik, sedangkan gaya elektrostatik dapat menarik
dan bisa juga menolak. Hukum Coulomb dapat digunakan untuk
menghitung hukum Gauss dan sebaliknya. Kedua hukum tersebut setara
dalam kasus satu muatan titik stasioner, yang menyatakan hukum fisika
yang sama dengan cara yang berbeda.

 Defenisi Hukum Coulomb

Menurut hukum Coulomb, gaya tarik menarik atau tolak menolak antara
dua benda bermuatan berbanding lurus dengan muatannya dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Ia bekerja di sepanjang
garis yang menghubungkan dua muatan yang dianggap sebagai muatan
titik. Pada tahun 1785, seorang fisikawan Prancis bernama Charles
Augustin de Coulomb menciptakan istilah "hubungan nyata" untuk
merujuk pada hubungan matematis antara dua benda bermuatan listrik.
Hukum Coulomb, juga dikenal sebagai hukum kuadrat terbalik Coulomb,
adalah persamaan gaya yang menyebabkan benda-benda saling tarik-
menarik atau tolak-menolak. Coulomb didefinisikan sebagai muatan yang
menolak muatan yang sama bertanda sama dengan gaya 9×10 9N ketika
muatan dipisahkan sejauh satu meter dalam ruang hampa. Gaya Coulomb
adalah gaya mutual dan internal yang konservatif. Nilai o adalah 8,86 ×
10 -12 C 2/Nm 2 (atau) 8,86 × 10 -12 Fm -1

Gaya gravitasi dan listrik berkurang dengan kuadrat jarak antara benda-
benda, dan keduanya bekerja sepanjang garis yang menghubungkan
mereka. Hukum Coulomb, di sisi lain, menentukan besar dan tanda gaya
listrik suatu benda berdasarkan muatan listriknya daripada massanya.
Akibatnya, muatan menentukan bagaimana elektromagnetisme
memengaruhi gerakan benda bermuatan. Muatan adalah sifat dasar
materi. Setiap konstituen materi membawa muatan listrik yang bisa
positif, negatif, atau nol. Misalnya, elektron bermuatan negatif,
sedangkan inti atom bermuatan positif. Materi curah memiliki jumlah
muatan positif dan negatif yang sama, menghasilkan muatan bersih nol.

Tarik-menarik atau tolak-menolak diarahkan sepanjang garis yang


dibentuk oleh dua muatan. Besarnya gaya sebanding dengan kuadrat jarak
antara kedua muatan. Akibatnya, peningkatan jarak antara dua muatan
dengan faktor dua mengurangi daya tarik atau tolakan menjadi
seperempat dari nilai aslinya. Ketika muatan 10 kali lebih dekat satu sama
lain, gaya dikalikan dengan faktor 100.

 Hukum Coulomb memaksa antara dua muatan titik

Gaya gravitasi alam dan gaya listrik adalah sebuah konsep. Kelebihannya
masing-masing dapat dengan mudah dibandingkan dengan menentukan
rasio gaya dalam kasus yang berbeda. Hukum Coulomb menyatakan
bahwa gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda
bermuatan berbanding lurus dengan produk muatannya dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jaraknya.
Hal ini berpengaruh pada garis yang menghubungkan dua muatan yang
disebut muatan titik.

Dimana m1 dan m2 adalah massa dua benda yang dipisahkan oleh


r. Konstanta gravitasi dilambangkan dengan huruf G.
Gaya elektrostatik

Gaya Gravitasi – Menurut hukum gravitasi universal, setiap benda di


alam semesta menarik benda lain dengan gaya yang sama dengan
massanya.

Ini mematuhi hukum kuadrat terbalik, yang menyatakan bahwa gaya


gravitasi selalu menarik ke dalam.

Hukum Coulomb menyatakan bahwa dua partikel bermuatan dengan


muatan q1 dan q2 dipisahkan oleh jarak r memberikan gaya elektrostatik
satu sama lain yang diberikan oleh

k memiliki nilai

Sifatnya bisa menarik atau menolak; jika muatan sama maka akan tolak-
menolak; jika muatanjya berlawanan, maka akan tarik-menarik.

Hukum Coulomb menyatakan bahwa “gaya interaksi antara dua muatan


titik berbanding lurus dengan hasil kali besarannya dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak pisahnya”.

 Keterbatasan Hukum Coulomb

 Hukum hanya berlaku untuk muatan titik dalam keadaan diam (statis)
 Hukum Coulomb hanya dapat diterapkan jika hukum kuadrat terbalik
diikuti.
 Ketika muatan memiliki bentuk yang berubah-ubah, sulit untuk
menerapkan hukum Coulomb karena kita tidak dapat menentukan jarak
antara muatan.
 Hukum ini tidak dapat langsung diterapkan untuk menghitung muatan di
planet-planet besar.
2.2 Gaya coulomb oleh sejumlah muatan.

Sangat sulit kita mendapatkan muatan yang hanya satu. Yang


umumnya diperoleh adalah kumpulan muatan yang memiliki posisi
berbeda-beda. Atom pun disusun oleh sejumlah muatan, yaitu inti yang
bermuan positif dan elektron yang bermuatan negatif. Berapa gaya
coulomb yang dihailkan oleh banyak muatan? Mari kita bahas.

Jika terdapat sejumlah muatan maka gaya total pada suatu


muatan merupakan jumlah vektor gaya yang dilakukan oleh semua
muatan lainnya. Misalkan kita memiliki muatan q1, q2, q3, dan q4. Kita
ingin mencari berapa gaya total yang dialami muatan q4. Lihat Gambar
199.1.

Ganbar 199.1 Posisi koordinat


sejumlah muatan dan gaya total yang bekerja pada muatan q4
Misalkan koordinat posisi muatan q1 adalah r 1, ⃗ koordinat posisi
muatan q2 adalah r 2, ⃗ koordinat posisi muatan q3 adalah r 3,
⃗ dan
koordinat posisi muatan q4 adalah r 4. ⃗
Gaya yang dilakukan muatan q1 pada muatan q4 adalah
F ⃗ 41=kq1q4r41r^41
Gaya yang dilakukan muatan q2 pada muatan q4 adalah
F ⃗ 42=kq2q4r42r^42
Gaya yang dilakukan muatan q3 pada muatan q4 adalah
F ⃗ 43=kq3q4r43r^43
Gaya total pada muatan q4 adalah
F ⃗ 4=F ⃗ 41+F ⃗ 42+F ⃗ 43

Catatan:
r 41=
⃗ r ⃗ 4–r 1

r 42=r
⃗  4–r
⃗  2 ⃗
r 43=r⃗  4–r
⃗  3 ⃗
r41 adalah panjang r 41

r42 adalah panjang r 42⃗
r43 adalah panjang r 43 ⃗
r^41=r 41r41

r^42=r 42r42

r^43=r 43r43⃗
Jadi langkah mencari gaya total pada muatan q4 adalah :
1.Cari vektor posisi semua muatan
2.Cari vektor posisi relatif muatan q4 terhadap semua muatan lain
3.Cari panjang verktor-vektor tersebut
4.Hitung besar gaya coulomb tiap muatan dengan muatan q4
5.Cari vertkor satuan yang mengarah dari muatan lain ke arah
muatan q4
6.Kalikan vektor satuan dengan gaya yang diperoleh
7.Jumlahkan semua gaya secara vektor
2.3 Gaya listrik oleh benda kontinu.

Medan Listrik dari Muatan Kontinu


Medan listrik di sekitar suatu muatan titik menggunakan persamaan yang
diperoleh dari hukum Coulomb. Namun jika sumber muatan bukan
merupakan muatan titik, seperti muatan yang berupa bongkahan
bermuatan yang memiliki volume tertentu.

Untuk muatan yang memiliki volume, dikenal rapat muatan atau ρ yang
didefinisikan sebagai :

atau dalam bentuk diferensial :

atau jika muatan dianggap tidak bervolume dan hanya memiliki panjang,
maka muatan persatuan panjang didefinsikan sebagai :

Jika diungkapkan dalam pernyataan integral muatan dalam sumber


muatan  listrik dengan volume V adalah:

Sehingga diperoleh besar medan listrik untuk muatan kontinu menjadi:


1. Garis Bermuatan
Medan listrik sepanjang garis

Dengan menggunakan persamaan (9), kita akan menghitung medan listrik


pada titik P sejauh x dari garis bermuatan sepanjang L berikut:

                     
Kita tempatkan pada ujung garis pusat koordinat:

Sehingga jarak elemen muatan dQ ke titik P adalah (x-b) dan dQ


sebagaimana persamaan (3) adalah ρdx:

Persamaan ini harus diintegralkan melalui teknik substitusi variable.


Kemudian variable (b-x) diganti dengan u sehingga:

b-x = u dan dx = -du, maka integrasi menjadi:

Karena ρL = Q, maka besar medan magnet sejauh b sepanjang garis:


 Medan listrik tegak lurus pusat garis

Dengan menggunakan persamaan (9), kita hitung medan listrik dititik p


pada jarak b tegak lurus garis dengan menempatkan pertengahan garis
pada pusat koordinat kartesius:

                      
Jarak dari elemen muatan dQ dengan panjang dx pada titik P
adalah   dan dQ = ρdx, sehingga:

                        

Perhatikan gambar berikut:

Tampak bahwa komponen x dari E (E sin θ) saling menghilangkan satu


sama lain sehingga tidak perlu dihitung dan perhatikan komponen y nya
saja.

                
Karena,   , maka
Kita ganti menjadi:
x = tan ⁡θ, jika diturunkan maka   sehingga:

Sehingga medan magnet sejauh d tegak lurus garis:

atau:

Jika garis sangat panjang sehingga L/2 >> b, maka persamaan (8) dapat
diaproksimasi menjadi:
                               

2. Cincin Bermuatan

Menghitung medan listrik pada titik P sejauh x dari pusat cincin


menggunakan persamaan (9).
Medan listrik pada komponen y akan saling menhilangkan satu sama lain
sehingga medan listrik yang diperhatikan hanya pada komponen x saja.

Karena jarak elemen muatan dQ pada titik P, jadi r=√(b^2+x^2 ), dan


cosθ = x / r, maka:

Sehingga kuat medan magnet pada titik P sejauh x dari pusat cincin
adalah:

                                      (24)

3. Medan pada Pelat Cakram

Medan listrik pada titik P sejauh x dari pusat benda berbentuk cakram
dengan jari-jari b seperti pada gambar.

Kasus ini dapat dipandang sebagai penjumlahan dari muatan-muatan


berbentuk cincin. Cincin-cincin ini jari-jarinya membesar mulai dari r = 0
hingga r = b sehingga membentuk cakram. Dengan menggunakan
persamaan (24) untuk cincin berjari-jari r yang bermuatan dQ sebagai
berikut:
Dengan dQ = rapat muatan x luas cincin = ρ(2πr.dr).Medan akibat cincin
ini diintegralkan dari r = 0 hingga r = b, sehingga:

           

Dengan teknik substitusi variable, dimana u = r^2+x^2 dan du = 2rdr,


maka E= kxρ2π 1/2

               

4. Medan Pada Pelat Tak Hingga

Untuk pelat tak hingga cukup mengaplikasikan persamaan (27) dengan


menganggap b = ∞, maka besarnya medan listrik yang dihasilkan pada
pelat tak berhingga ini adalah sebagai berikut:

           

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang konsep gaya Coulomb
antar muatan titik, gaya Coulomb oleh sejumlah muatan titik, dan gaya
listrik pada benda kontinu sangatlah penting dalam memahami fenomena
listrik dan magnetik dalam kehidupan sehari-hari serta dalam berbagai
aplikasi teknologi modern.

Konsep gaya Coulomb sangat penting dalam memahami fenomena listrik


dan magnetik dalam kehidupan sehari-hari, seperti listrik statis, medan
listrik, dan elektromagnetik. Pemahaman yang baik tentang konsep ini
juga sangat penting dalam berbagai aplikasi teknologi modern, seperti
kelistrikan, elektronika, dan telekomunikasi.

3.2 Saran

Pelajari rumus-rumus yang terkait dengan gaya Coulomb dan pelajari


cara menghitung gaya Coulomb antar muatan titik, gaya Coulomb oleh
sejumlah muatan titik, dan gaya listrik pada benda kontinu. Anda juga
perlu memahami bagaimana sifat-sifat gaya Coulomb, seperti arah dan
besar, serta pengaruh jarak antara muatan.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2006. Diktat Kuliah Fisika Dasar II Tahap
Persiapan Bersama ITB. Bandung : Penerbit FMIPA Institut Teknologi
Bandung.

Bahtiar, Ayi. 2006. Listrik Magnet 1. Bandung :Jurusan Fisika FMIPA


Universitas Padjadjaran.

Reitz, R John. 1993. Dasar Teori Listrik Magnet. Edisi Ketiga. Bandung :
Penerbit Institut Teknologi Bandung.

Suyoso, 2003. Common Textbook Listrik Magnet. Edisi Revisi.


Yogyakarta : Technical Cooperation Project for Development of Science
and Mathematics Teaching for Primary and Secondary Education in
Indonesian (IMSTEP)

Anda mungkin juga menyukai