Anda di halaman 1dari 16

Rumus Fungsi Eksponen

1. a n a m=a n+m

Keterangan :
ɑ = bilangan pokok
ᴹᴺ = bilangan pangkat

Deskripsi :
Pertama bilangan pokoknya di kali seperti yang di contohkan rumus kemudian
pangkat nya yang di tambah kan tetapi jika bilangan pokok nya berbeda maka
sama kan dahulu bilang pokok nya.

ɑm m−n
2. ɑ n

Keterangan :
ɑ = bilangan pokok
ᴹᴺ = bilangan pangkat

Deskripsi :
Pertama bilangan pokoknya di kali seperti yang di contohkan rumus kemudian
pangkat nya yang di kurangkan kan tetapi jika bilangan pokok nya berbeda
maka sama kan dahulu bilang pokok nya.

3. ( a n )m=anm

Keterangan :
ɑ = bilangan pokok
ᴹᴺ = bilangan pangkat

Deskripsi :
Pada rumus ini bilangan pangkat yang di dalam kurung dikali kan dengan
bilangan pangkat yag berada di luar kurung. Sehingga hasil nya bilangan pokok
pangkat biloangan pangkat dalam kurung dikali biloangan pangkat luar kurung.
4. ( ab )n=a n b n

Keterangan :
ɑ = bilangan pokok
ᴹᴺ = bilangan pangkat

Deskripsi :
Pada rumus ini pangkat di luar kurung artinya pangkat tersebut berlaku untuk
kedua bilangan pokok yang ada di dalam kurung. Sehingga bilangan pokok
pertama pangkat bilangan pangkat luar , dan begitu juga pada bilangan poko0ki
yang kedua a n b n

5. (a+ b)m=(a+b)(a+b) … …(a+ b)

Keterangan :
ɑ = bilangan pokok
ᴹᴺ = bilangan pangkat

Deskripsi :
Pada rumus ini artinya (a + b) dikalikan berulang sebanyak bilangan pangkat
yang dilambangkan dengan m

a n an
6. ()
b
= n
b

Keterangan :
ɑ = bilangan pokok
ᴹᴺ = bilangan pangkat

Deskripsi :
Pada rumus ini bilangan pecahannya sama sama di pangkat kan dengan bilangan
pangkat yang berada di luar kurung yang dilambangkan dengan n , Sehingga
an
menghasilkan n
b
1
7. a−n=
an

Keterangan :
ɑ = bilangan pokok
ᴹᴺ = bilangan pangkat

Deskripsi :
Pada rumus ini kita menggunakan cara -n = 1/n artinya pada rumus ini , a−n di
1
ubah menjadi bentuk
an

8. a 0=1

Keterangan :
ɑ = bilangan pokok

❑0 = bilangan pangkat
Deskripsi :

Pada rumus ini artinya berapapun angka yang mengisi lambang a jika di
pangkatkan dengan 0 hasilnya selalu 1 .

m
9. n
ɑ n =√ ɑ m

Keterangan :
ɑ = bilangan pokok
ᴹᴺ = bilangan pangkat

Deskripsi :
Pada rumus ini pangkat pecahan m/n di ubah menjadi bentuk akar dengan posisi
n berada di luar akar dan m berbentuk pangkat bilangan pokok berada di dalam
akar.
Rumus Persamaan Eksponen

10. ɑ f ( x )=ƅ

Keterangan :

ɑ = bilangan pokok 1
ƅ = bilangan pokok 2
f (x) = fungsi bilangan pangkat

Deskripsi :

Pada rumus ini bilangan pokok yang kedua harus disamakan berpangkat
dengan bilangan pokok pertama agar bisa di coret kemudian hasil nya
akan didapatkan dari pindah ruas pangkat bilangan pokok yang tadi.

11. a f (x)=b G (x)

Keterangan :

ɑ = bilangan pokok 1
ƅ = bilangan pokok 2
f ( x )∧¿ G ( x ) = fungsi bilangan pangkat

Deskripsi :

Pada rumus ini cara pengerjaannya mirip dengan rumus eksponen


sebeumnya yaitu menyamakan bilangan pokok dan mencoretnya
sehingga mendapatkan hasil dari hitungan pngkat nya. Yang
membedakan dengan rumus sebelumnya pada rumus ini bilangan pokok
kedua sudah memiliki pangkat berupa fungsi = g(x)

12. a × p 2 x + b × p x + c=0

Keterangan :

ɑ = bilangan pokok 1
ƅ = bilangan pokok 2
c = bilangan pokok 3
p = bilangan pokok berpangkat x
x = bilangan pangkat

Deskripsi :

Pada rumus ini kita bisa menggunakan permisal seperti m x = y untuk


mempermudah mendapatkan hasilnya, jangan lupa untuk
mengembalikan y pada bentuk m x untuk mendapatkan nilai x nya.

13. f (x)G (x)=f ( x )h(x)


1. g (x) = h(x)
2. f(x) = 1
3. f(x) = -1 , syarat g(x) da h(x) sama-sama genap/ganjil
4. f(x) =0 , syarat g(x) dan h(x) sama-sama positif

Keterangan :
f(x) = fungsi
g(x) & h(x) = funsi bilangan pangkat

Deskripsi :

Pada rumus ini cara pengerjaannya ada 4 , diantara 4 cara tersebut kita
juga harus memerhatikan syarat syarat yang ada , seperti yang ada pada
cara ke 3 dan 4 . Jika tidak memenuhi syarat artinya hasinya tidak dapat
diterima atau dimasukkan kedalam HP nya.

14. f (x)G (x)=h(x)G (x)


1. f(x) = h(x)
2. g(x) = 0 , syarat f(x) dan h(x) ≠ 0

Keterangan :

f(x) & h(x) = fungsi


g(x) = fungsi bilangan pangkat

Deskripsi :

Pada rumus ini terdapat dua cara pengerjaan dan tetap harus
memerhatikan syarat yang ada di cara ke 2 untuk mengerjakan soal
tersebut.
15. f (x)G (x)=1
1. g(x) = 0 , syarat f(x) ≠ 0
2. f(x) = 1
3. f(x) = -1 , syarat g(x) genap

Keterangan :

f(x) = fungsi
g(x) = fungsi bilangan pangkat

Deskripsi :

Pada rumus ini ada 3 cara pengerjaan dengan cara 1 & 2 yang
menggunakan syarat dalam penngerjaanya.

16. a f (x)=b f (x)


1. F(x) = 0

Keterangan :

A & b = bilangan pokok


F(x) = fungsi bilangan pangkat

Deskripsi :

Pada rumus ini pengerjaannya bilangan pokok tidak berpengaruh dan


menggunakan cara f(x) = 0 kemudian melakukan perpindahan ruas
untuk menemukan nilai x nya.
Pertidaksamaan Ekponen Dengan a> 1

17. a f (X ) >a g (x) ↔ f (x)> g( x )


18. a f (x) ≤ a g ( x ) ↔ f (x) ≤ g( x)

Keterangan :
a = bilangan bulat
f ( x )∧g ( x) = fungsi

Deskripsi :
Pada rumus ini saat nilai a lebih dari satu tanda > atau < tidak berubah
atau tetap, sebelum menghitung fungsi nya kita sama kan dulu jumlah
bilangan pokoknya.

Pertidak Samaan Eksponen 0< a<1

19. a f (x) >a g( x) ↔ f ( x ) <g (x)


20. a f (x) ≤ a g ( x ) ↔ f (x)≥ g( x)

Keterangan :
a = bilangan bulat
f ( x )∧g ( x) = fungsi

Deskripsi :
Pada rumus yang satu ini saat bilangan pokok nya lebih dari 0 dan kurang
dari 1 tanda < dan > akan berubah, sebelum menghitung fungsi nya kita
sama kan dulu jumlah bilangan pokoknya.
Pertidaksamaan Kuadrat Dalam
Gabungan

21. a x 2+ bx+ c> 0 adalah x < x 1 atau x > x 2


Keterangan :
a,b , c = bilangan pokok

Deskripsi :
Pada rumus ini kita harus memperhatikan tanda > karena tanda itu
menentukan bentuk posisii tanda saat sudah diketahui hasil nya.

22. a x 2+ bx+ c ≥ 0 adalah x ≤ x 1 atau x ≥ x2


Keterangan :
a,b , c = bilangan pokok

Deskripsi :
Pada rumus ini kita harus memeperhatikan tanda > atau < untuk tahu
posisi tanda saat hasil sudah ditemukan.

23. a x 2+ bx+ c< 0 adalah x < x 1 atau x < x 2


Keterangan :
a,b , c = bilangan pokok

Deskripsi :
Pada rumus ini perhatikan tanda < untuk tahu posisi tanda saat hasil
sudah ditemukan.

24. a x 2+ bx+ c ≤ 0 adalah x ≤ x 1 atau x ≤ x2


Keterangan :
a,b , c = bilangan pokok

Deskripsi :
Pada rumus ini perhatikan tanda yang ada awal untuk mengetahui posisi tanda saat
hasil sudah ditemukan.

Logaritma

25. ᵅ log a=1

Keterangan :
ᵅ = bilangan pangkat logaritma
Log = lambang logaritma
ɑ = bilangan logaritma

Deskripsi :
Pada bentuk logaritma ini hasilnya selalu 1

26. ᵅ log1=0

Keterangan :
ᵅ = bilangan pangkat logaritma
Log = lambang logaritma
1 = bilangan logaritma

Deskripsi :
Pada bentuk logaritma ini jika bilangan logaritmanya 1 maka hasil nya
akan selalu 0
n
m m
27. ᵅ logb = ×
n ᵅlog b

Keterangan :

ᵅ = bilangan pangkat logaritma


Log = lambang logaritma
b = bilangan logaritma berpangkat

Deskripsi :
Pada bentuk logaritma ini maka m & n digabungkan menjadi m/n lalu
dikali dengan ᵅlog b

m
28. ᵅlog b m=ᵅ log b

Keterangan :
ᵅ = bilangan pangkat logaritma
Log = lambang logaritma
b = bilangan logaritma berpangkat

Deskripsi :
Pada bentuk logaritma ini pangkat m nya dapat di hilangkan dan langsung
mencari logaritma ᵅ log b . Pangkat nya sama sehingga bisa di coret.

1
29. ᵅ log b=
ᵇ log a

Keterangan :
ᵅ = bilangan pangkat logaritma
Log = lambang logaritma
b = bilangan logaritma

Deskripsi :
Pada bentuk logaritma ini diubah menjadi bentuk pecahan.

ᵐ log b
30. ᵅ log b=
ᵐ log a

Keterangan :
ᵅ = bilangan pangkat logaritma
ᵐ = bilangan pangkat logaritma
Log = lambang logaritma
b = bilangan logaritma

Deskripsi :
ᵐ logb
Pada bentuk logaritma ini dapat diubah menjadi pecahan dengan
ᵐ loga
tambahan m yaitu jumlah angka yang lebih sering mungcul di soal yang
diketahui.

31. a a log b=b

Keterangan :
ᵅ = bilangan pangkat logaritma
Log = lambang logaritma
b = bilangan logaritma dan bilangan bulat
Deskripsi :

32. ᵅ log b + ᵅ log c=ᵅ log (bc)

Keterangan :
ᵅ = bilangan pangkat logaritma
Log = lambang logaritma
b & c = bilangan logaritma dan bilangan bulat
Deskripsi :
Pada bentuk logaritma ini karena b dan c dikali kan dan logaritmanya
sama maka cara pengerjaanya di satukan menjadi ᵅ log(bc )
b
33. ᵅ log b −¿ ᵅ log c=ᵅ log( )
c

Keterangan :
ᵅ = bilangan pangkat logaritma
Log = lambang logaritma
b & c = bilangan logaritma dan bilangan bulat
Deskripsi :
Pada bentuk logaritma ini karena b dan c dibagi dan logaritmanya sama
b
maka cara pengerjaanya di satukan menjadi ᵅ log( )
c

34. ᵅ log b ⋅ ᵇ logc=ᵅ log c

Keterangan :
ᵅ = bilangan pangkat logaritma
Log = lambang logaritma
b & c = bilangan logaritma dan bilangan bulat
Deskripsi :

35. ᵅ log ( bc )=−ᵅ log( cb )


Keterangan :
ᵅ = bilangan pangkat logaritma
Log = lambang logaritma
b & c = bilangan logaritma dan bilangan bulat
Deskripsi :
Pada bentuk logaritma ini pengerjaannya bentuk pecahannya dibalik dan
c
mengahsilkan −ᵅ log( )
b
36. ᵅlog xy=ᵅlog x+ ᵅlog y

Keterangan :
ᵅ = bilangan pangkat logaritma
Log = lambang logaritma
x & y = bilangan logaritma dan bilangan bulat

Deskripsi :
Jika bentunya seperti ini maka x dan y sebagai bilangan bulat logaritma
dapat di tambah kan atau di pisah menjadi bagian yang berbeda.

37. ᵅlog x n=na log x

Keterangan :
ᵅ = bilangan pangkat logaritma
Log = lambang logaritma
x & y = bilangan logaritma dan bilangan bulat

Deskripsi :
Bentuk ini adalah bentuk yang hanya mengubah posisi saja n
pangkat dan berubah menjadi bilangan bulat logaritma

Persamaan Logaritma

38. ᵅlog f ( x )=b

Keterangan :
F(x) = fungsi logaritma
B= bilangan bulat

Deskripsi :
Dalam bentuk ini yang harus di lakukan pertama kali adalah mengubah
nya menjadi bilangn eksponen sudah di rubah baru dapat kita kerjakan.

39. ᵍ^(x)log f ( x )=b


Syarat ; g(x) > 0

g(x) ≠ 1
Keterangan :
G(x) = pangkat logaritma
Log =lambang logaritma
b = bilangan bulat

Deskripsi :
Dalam bentu ini kita rubah dulu menjadi bentuk eksponen lalu di faktor
kan jika sudah dapat maka kita pakai syarat nya untuk mengetahui apa
kah angka yang di dapat kan boleh di pakai.

40. ᵅlog f ( x )=ᵅlog b

Syarat ; f(x) > 0


Keterangan :
ᵅ= pangkat logaritma
Log =lambang logaritma
b = bilangan bulat
f(x) = fungsi logaritma

Deskripsi ;
Jika kita menegrjakan soal berbentuk seperti ini maka yang perlu kita
lakukan adalah menghitung fungsinya dan bilangan bulat nya kenapa
logaritma nya tidak di paki karena di kedua sisi logaritman nya sama.
Setelah itu kita cek apak nilai yang di dapat kan boleh di pakai dengan
bantuan syarat.

41. ᵅlog f ( x )=ᵇlog f ( x )


F(x) = 1
Keterangan :
ᵅ dan b = pangkat logaritma
Log =lambang logaritma
f(x) = fungsi logaritma

Deskripsi :
Bentuk ini hanya menggunakan rumus di atas yaitu F(x) = 1 jadi, bagian
kanan meskipun terdapat angka tetap di anggap 1 karena sisi kanan dan
kiri sama angkanya

42. ᵅlog f ( x )=ᵅlog g ( x )

F(x)=g(x)
Syarat ; f(x) dan g(x) positif
Keterangan :
ᵅ= pangkat logaritma
Log =lambang logaritma
F(x) & g(x) = fungsi logaritma

Deskripsi :
Kita hanya perlu menghitung fungsinya karena logaritmanya sama jadi
tidak ada masalah dalam logaritma setelah sudah di dapat kan hasil akhir
nya kita harus mencoba apaka angka yang di dapat kan itu boleh di pakai
atau tidak.

43. f (x)log g ( x )=f ( x )log h( x )

G(x)=h(x)
Syarat ; f(x) > 1
G(x) dan h(x) positif

Keterangan :
F(x)= pangkat fungsi
Log = lambang logaritma
G(x) & h(x) = fungsi logaritma

Deskripsi :
Kita hanya perlu menghitung g(x) dan h(x) saja karena f(x)^log nya sama,
setelah itu masuka angka akhir ke syarat syarat nya untuk membuktikan
bahwa angkanya dapat di pakai atau tidak.

44. a p2 +bp+ c=0

Keterangan :
ɑ,ƅ, c = bilangan bulat
p = permisalam logaritma

Deskripsi :
Dalam bentuk ini kita akan menggunakan permisalan agar
mempermudah dan yang di permisalkan adalah logaritma nya, dan jangan
sampai lupa bahwa setelah kita mendapat kan hasil akhir nya kita harus
kembali mengembalikan nya ke semula (logaritma).

Anda mungkin juga menyukai