NIM : 341422003
(Soal Pertama)
(Soal Kedua)
1. seni tari yaitu gerak badan secara berirama yang dilakukan ditempat serta waktu tertentu buat
keperluan pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran. Bunyi-bunyian yang
dimaksud musik pengiring tari mengatur gerakan penari serta menguatkan maksud yang mau
di sampaikan.
2. - Corrie Hartong
Menurut Corrie Hartong, seni tari adalah sebuah perasaan mendesak yang ada di dalam
diri manusia, sehingga mendorong dirinya untuk menuangkan ungkapan yang bentuknya
berupa gerakan yang ritmis
- Bagong sudito
Menurut Bagong sudito, seni tari adalah sebuah seni yang berbentuk suatu gerakan yang
ritmis sekaligus sebagai media ekspresi manusia.
3. Tari tradisional masih lekat dengan budaya local, berasal dari daerah-daerah di nusantara,
menggunakan musik tradisonal yang membuat tari tradisonal menjadi unik. Sedangkan tari
manca Negara menggunakan gerak,tata rias,kostum yg sudah moder, berasal dari luar
nusantara atau negara-negara seperti amerika serikat, musik yang digunakan lebih modern
dan gerakan yang digunakan juga lebih modern. Dan yang paling dominan dari kedua tarian
ini di bedakan oleh agama/ras
4. Tubuh, Ruang, Imaji dinamis, Energi, Waktu.
5. Serius/Hikmat, Riang Dan Komikal, Kombinasi Serius Riang Dan Komikal.
1. Tari komunal Adalah sebagai aktivitas tari yang melibatkan instrumen atau struktur sosial
kemasyarakatan baik atas dasar kepentingan bersama dalam komunitas maupun individual.
Karena itu seorang penari tradisional harus memahami ruang sosial budayanya. Oleh karena
itu tari komunal memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut :
Diadakan untuk kepentingan komunitas
Melibatkan sistem sosial yang telah ada
Merupakan pengabdian sosial dan lingkungan
Dilaksanakan secara spontan atau terencana
2. Hal yang paling identik dari Tari komuna l yaitu dikenal dengan budaya tariannya yang lebih
mengedepankan partisipasi masyarakat pendukung dari pada kemampuan teknik menari
mereka. Partisipan yang dimaksut ialah terlibatnya masyarakat dalam peristiwa tari
berlangsung. Baik penonton dan pemain itu sendiri
3. Diadakan Untuk kepentingan Komunitas Artinya Tarian ini pada umumnya merupakan
wujud dari ekspresi rasa kebersemaan baik didaam maupun orang luar. Roh dari tari komunal
bersifat kolektif. Contohnya dalam upacara kematian di : - Toraja - batak - dan bali. Tari ini
sudah termasuk bagian yang tak dapat dipisahkan dari ritualnya.
4. Komunal (kesatuan hidup setempat atau sekelompok orang yang hidup bersama disuatu
wilayah) bukan hanya karena kekerabatan namun keterikatan empat tinggal. Secara konkret
selalui menempati satu wilayah. Dalam buku sosiologi disebut community dan istilah di
indonesia ialah komunitas.
5. Contohnya tari lulo dari daerah sulawesi tenga (luwek)
(Soal Ketiga)
RANGKUMAN
SENI PERTUNJUKAN TRADISIONAL DOKUMENTASI TARI KLASIK
1. Empat dokumentasi Tari Klasik, mencoba mengangkat tari tradisi klasik dari lingkungan
Kadipaten Pakualaman, Yogyakarta. Terdiri dari Bedhaya Tejanata, Srimpi Nadheg Putri,
Beksan Floret dan beksan jebeng.
2. Pemilihan empat karya dokumentasi video atas Bedhaya Tejanata (direkam 2014), Srimpi
Nadheg Putri (2014), Beksan Floret (2008/2014), dan Beksan Jebeng (2010/2014) disadari
baru bisa menjangkau sebagaian kecil dari kekayaan seni pertunjukan di lingkungan pura
pakualama.
3. Beksan Floret dan Beksab Jebeng pernah di dokumentasikan oleh UPTD Taman Budaya
Yogyakarta (TBY) pada tahun 2008 dan 2010.
4. Bedhaya Tejanata memiliki posisi penting dalam momentum kesejarahan tari-tarian pura
pakualaman pasca perkawinan KGPA Suryodilogo (KGPAA Sri Paku Alam VII 1906-1937)
dengan BRAJ Retna Puwasa, Putri Sri Sunan Paku Buwomo X raja Kasunan Surakarta
Hadiningrat, pada awal januari 1909.
5. Sumber materi penciptaan dan estetika pola gerak dan busana Beksab Floret yang mengusap
“Unsur Barat”, tetapi tetap menggunakan basis pola ragam gerak tari gagah pria, dalam
Bekasan Jebeng terlihat nyata pola estetika gerak klasik gaya Yogyakarta dengan sumber
penciptaan pada nilai kesatriaan prajurit jawa yang tergambar dari tokoh Karna-Arjuna.
6. Sifat, Konsep, Kerja, langkah dan proses rekonstruksi tentu menysaratkan banyak hal berupa
riset kajian, metodologi, dan takaran pencapaian yang terukur dan dapat
dipertanggungjawabkan secara akademis maupun historis.
7. Upaya Rekonstruksi p-ada umumnya melibatkan tahapan pelacakan dan identifikasi ulang
semacam investigasi menyeluruh menyangkut falsafah yang melatar belakangi, konteks
histori yang melingkupi, sampai dengan segi-segi teknis terkait dengan sastra, gerak,
kerupan, dan musiknya.
8. Dalam rangka penulisan buku ini, diminta oleh TBY para narasumber dari pihak Langen
Praja Pura Pakualaman, BRAY Indrokusumo. Sementara itu, dua ahli tari Prof. Dr. AM
Hermien Kusmayati, S.S.T.,M.Hum., Dr. Mardjijo, S.S.T., M.Sn. dan Drs. Trustho, M.Hum.
yang disampaing pengajar di Institusi Seni Indonesia (ISI) Yogyakart, ketiganya juga abdi
dalem Langen Praja Pura Pakualaman. Mereka sering terlibat dalam proses penyiapan
berbagai repertoar seni pertunjukan klasik di pura pakualaman, termasuk yang terekam dalam
dokumentasi terbukukan ini.
9. Harus ada proses intensif berupa pelacakan referensi, investigasi melalui wawancara, dan
serangkaian obsevasi, sampai dengan memberi tafsir atas konteks zaman yang
melahirkannya.
10. Istana Pura Pakualaman memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dan meliputi semua
sector budaya, salah satunya adalah kekayaan seni tari, karawitan, dan seni-seni pertunjukan
dalam tradisi klasik dengan berbagai macm persilangan gaya dan aksentuasi yang menarik
dari sumber-sumber Yogyakarta, Surakarta, dan adaptasi dari Khazanah budaya beda.
11. Satu judul buku tarian Yogyakarta yaitu “Ragam Seni Pertnjukan Tradisi=3, Dokumentasi
Rekonstruksi Tari Klasik Gaya Yogyakarta, “Bedhaya Kuwung-kuwung, Beksan Guntur
Segara, Bedhaya Angronsekar, Beksan Bugis”.