Anda di halaman 1dari 5

TARI SERIMPI

Asal

Tari Serimpi berasal dari daerah Surakarta dan Yogyakarta.

Sejarah

Awal mula tarian ini berawal dari masa kerajaan Mataram, ketika Sultan Agung
memerintah tahun 1613-1646. Tarian ini tergolong ke dalam seni budaya tertua yang ada di
Jawa. Tari serimpi juga dianggap mempunyai kesakralan dan juga kesucian. Sebab, tarian ini
hanya dipentaskan di Kawasan Keraton sebagai bagian dari acara ritual. Pada masa itu,
orang-orang yang boleh mementaskan tarian ini hanya penari-penari pilihan.
Kemudian pada tahun 1755 Kerajaan Mataram mengalami perpecahan dan menjadi
Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Tari ini pun terkena dampaknya. Dampak
yang diperoleh yaitu adanya perbedaan antara gerakan tari serimpi Jogja dan tari serimpi
Surakarta. Walaupun keduanya masih mempunyai inti tarian yang serupa.

Makna

Tarian ini melambangkan kelembutan dan keanggunan wanita Yogyakarta sebagai


gambaran makna karakter perempuan Jawa yang sesungguhnya. Dalam peranannya,
perempuan Jawa wajib mempunyai tutur kata halus serta lembut dalam berperilaku.
TARI PENDET

Asal

Tari Pendet berasal dari pulau Bali.

Sejarah

Dari semua jenis tarian dari daerah Bali, tari pendet adalah salah satu tarian yang
paling tua. Tari pendet adalah hasil dari gubahan maestro seni tari dari Bali yang bernama I
Wayan Rindi pada tahun 1950. Awal mula tarian ini muncul adalah sebagai tarian sembahan
yang dilakukan ketika sembahyang di pura-pura. Dengan berjalannya waktu fungsi asli dari
tarian ini mulai berubah. Sekarang, tari pendet digunakan sebagai sarana pertunjukan dan
juga ucapan tarian penyambut atau selamat datang.

Makna

Tarian Pendet ini merupakan tari pemujaan sebagai lambang penyambutan atas
turunnya dewata ke alam dunia.
TARI SEUDATI

Asal

Tari Seudati berasal dari Aceh.

Sejarah

Tari Seudati merupakan salah satu kesenian tari tradisional yang berasal dari Aceh
yang banyak berkembang di daerah pesisir. Kesenian tari Seudati dianggap sebagai bentuk
baru dari tari Ratih atau Ratoh.Tari Ratih ini adalah tarian yang kerap dipentaskan untuk
mengawali acara lomba sambung ayam.
Selain itu, tarian ini juga dilakukan ketika akan menyambut panen dan datangnya
bulan purnama. Lalu, setelah Agama Islam masuk dan tersebar luas di wilayah Aceh,
terjadilah percampuran atau akulturasi budaya serta agama. Sehingga membentuk sebuah
tarian yang dikenal sebagai tari Seudati.
Pada awalnya tarian Seudati dijadikan sebagai sarana penyebaran dakwah Agama
Islam yang dilakukan di tanah rencong. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya syair di
dalam tarian Seudati yang menceritakan tentang ajaran dan juga nilai-nilai Islam. Tari
Seudari ditarikan oleh sekelompok penari pria berjumlah 8 orang.

Fungsi

Fungsi tarian Seudati untuk masyarakat Aceh antara lain untuk membangkitkan
semangat, mengajarkan nilai kehidupan dan sarana dakwah agama Islam.
TARI JAIPONG

Asal

Tari Jaipong berasal dari Jawa Barat.

Sejarah

Tari Jaipong adalah sebuah tari daerah yang berasal dari Karawang, Jawa Barat
yang berkembang pada tahun 1960-an. Mulanya tari Jaipong dikenal dengan sebutan tari
Banjet, sebuah pertunjukan seni tari yang yang dipentaskan dengan gerakan tari yang
diiringi oleh musik dengan instrumen gamelan sebagai pengiringnya. Tari ini dahulu
dijadikan sebagai hiburan rakyat, tari jaipong merupakan sebuah inovasi yang dilakukan
oleh seorang seniman asal Karawang, tari ini merupakan gabungan dari pencak silat,
wayang golek, topeng banjet, ketuk tilu, tarling, dan tepak topeng.

Makna

Tari Jaipong disebut identik dengan perempuan Sunda. Gerakannya dianggap


menggambarkan karakteristik perempuan Sunda masa kini. Misalnya, gerakan cinges, yaitu
gerakan badan dan kaki yang menggambarkan sosok perempuan yang gesit untuk
menghadapi setiap tantangan kehidupan dengan antusias. Lalu ada gerakan galeong, ciri
khasnya berupa lirikan mata serta senyum genit yang menggambarkan karakter perempuan
yang centil. Gerakan tangan dan kaki yang terbuka lebar menggambarkan perempuan Sunda
masa kini memiliki karakter yang jujur dan kuat. Sedangkan liukan tubuh yang lentur dari
ujung kepala hingga kaki menggambarkan karakter perempuan Sunda yang lembut dan tidak
kaku.
TARI PIRING

Asal

Tari Piring berasal dari Sumatera Barat.

Sejarah

Tari Piring adalah tarian adat yang berasal dari Minangkabau, tepatnya dari Solok,
Sumatera Barat. Diperkirakan tarian ini telah ada sejak 800 tahun yang lalu. Pada zaman
dahulu, tarian ini dilakukan sebagai ritual ucapan syukur kepada para dewa atas berkah hasil
panen yang melimpah. Ketika melakukan upacara adat tersebut, masyarakat yang diwakili
oleh para gadis akan membawa sesaji berupa makanan yang diletakkan di atas piring. Piring
yang berisi makanan tersebut kemudian dibawa dengan gerakan-gerakan sesuai irama musik
pengiringnya.
Setelah masuknya agama Islam, Tari Piring tidak lagi digunakan untuk ritual upacara
rasa syukur. Tari Piring digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang
ditampilkan pada acara-acara keramaian.

Fungsi

Pada zaman dahulu tari piring hanya diadakan oleh orang-orang golongan mampu.
Akan tetapi di lingkungan sosial masyarakat saat ini, tarian piring biasanya dipentaskan saat
upacara adat seperti acara pernikahan, khitanan, dan pengangkatan penghulu. Selain itu,
tarian ini juga digelar saat panen raya.

Anda mungkin juga menyukai