Anda di halaman 1dari 6

Tari Jaipong

Tari Jaipong
Tari Jaipong atau ada juga yang menyebut nya dengan Jaipongan merupakan jenis Tari
Tradisional Tarian Khas Jawa Barat, tari Jaipong Jawa barat ini cukup populer dan
terkenal di Indonesia dan sering di pentaskan dalam acara pertunjukan kebudayaan dan
seni yang di selenggarakan oleh dinas Kebudayaan dan pariwisata, bahkan pada saat ini
tari jaipong ini sering di pertunjukan pada acara-acara Hajatan seperti Pernikahan atau
Khitanan sehingga menyajikan hiburan untuk seluruh masyarakat yang ada di daerah
tersebut.

Tari Piring

Tari Piring
Tari Piring berasal dari Sumatera Barat, tepatnya di Solok. Pada awalnya, tari piring
dilakukan oleh perempuan dan laki-laki untuk membawakan sesembahan kepada para
dewa sebagai wujud rasa syukur atas masa panen yang memberikan hasil sangat
memuaskan. Mereka menari dengan sangat lincah sembari memegang piring-piring di
telapak tangannya. Terdapat tiga jenis variasi gerakan dalam seni Tari Piring, yaitu tupai
bagaluik (tupai bergelut), bagalombang (bergelombang), dan aka malilik (akal melilit).

Tari Saman

Tari Saman
Tari saman yaitu tarian asal suku hayo yang ada di Aceh. Tari saman ini mulai
dimaksimalkan mulai dari abad ke 14 oleh seorang ulama besar yang bernama Syekh
Saman. Awalnya tarian ini cuma sekadar permainan rakyat yang sebelumnya diberikan
nama Pok Ane.
Kemudian kebudayaan Islampun masuk ke tempat Gayo sehingga dua kultur ini
berakulturasi, dan menyebabkana perubahan mulai dari lagu pengiring permainan Pok
Ane yang sebelumnya cuma sekadar komplemen, sekarang menjadi nyayian yang
dipenuhi oleh arti dan makna kebanggaan untuk Allah. Adat Islam ini juga mengubah
sebagian gerakan tari saman mulai dari gerakan tepukan tangan dan perubahan tempat
duduknya.
Tari Kecak

Tari kecak adalah seni tari yang berasal dari Bali. Seni tari kecak ini
dipertunjukkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris dengan
pola melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak, cak, cak"
serta mengangkat kedua lengan.
Dalam buku karya Resi Septiana Dewi yang berjudul "Keanekaragaman
Seni Tari Nusantara", dalam menarikan tari kecak para penari duduk
melingkar dan mengenakan kain khas Bali yang bermotif kotak-kotak
seperti papan catur yang ditaruh di pinggang. Beberapa penari juga
memerankan tokoh-tokoh seperti Rama, Shinta, Rahwana hingga
Hanoman.

/
Tari Pendet

Pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat
ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas
turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para
seniman Bali mengubah Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, meski tetap
mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari
ini adalah I Wayan Rindi.
Tari Pendet

Anda mungkin juga menyukai