Anda di halaman 1dari 8

Tarian merupakan gerakan tubuh yang dilakukan pada waktu dan tempat tertentu sebagai bentuk pergaulan,

ungkapan perasaan, maksud dan pikiran secara berirama. Hampir setiap provinsi memiliki jenis kebudayaan
tari  yang berbeda-beda.

Tarian Gambyong dari Daerah Jawa Tengah

Gambar via: soloraya[dot]comTarian Gambyong merupakan tarian tradisional yang berasal dari
daerah Surakarta. Pada awalnya tarian gambyong merupakan tarian rakyat untuk memeriahkan suasane
ketika musim panen padi.
Namun untuk saat ini tarian gambyong juga dipakai untuk acara sakral dan sekaligus sebagai
penghormatan kepada tamu.

Untuk sejarahnya, nama Gambyong ini diambil dari salah satu nama penari wanita jaman dulu yakni Sri
Gambyong.

Penari wanita tersebut memiliki suara emas dan tubuh yang lentur sehingga dengan kedua bakat yang
dimilkinya, nama Gambyong bisa cepat terkenal dan diminati oleh banyak orang.

Hingga pada suatu hari nama gambyong itu terdengar di telinga Sultan Paku Buono IV dan membuat ia
diundang sang raja untuk menari di istana.

Sesuai dengan ketenarannya, Sri Gambyong berhasil membuat seluruh warga istana terpikat dengan
tariannya. Tidak berhenti disini, tariannya pun dipelajari dan dikembangkan di istana hingga akhirnya
dinobatkan sabagai tarian khas istana.

Untuk busana yang biasa digunakan ialah busana kembem sebahu yanng dilengkapi dengan selendang.
Sedangkan untuk jumlah penarinya tidak disyaratkan.

Pada dasarnya tarian gambyong sangat identik dengan warna hijau dan kuning. Namun seiring dengan
perkembangan zaman, warna bukanlah sesuatu  hal mendasar yang tidak dapat diubah meskipun pada
hakikatnya warna juga dapat menjadi iri khas.

Tarian Saman dari Daerah Nanggroë Aceh Darussalam


ensiklopediaindonesia[dot]com
Pada awalnya tarian tradisional saman dari Aceh merupakan tarian etnis Suku Gayo. Dimana Suku Gayo
ini merupakan ras tertua di pesisir Aceh pada masa itu. Pada mulanya Tarian Saman bertujuan  sebagai
media dakwah untuk menyebarkan agama Islam.

Seiring berjalannya waktu, saat ini Tarian Saman bersifat hiburan dan lebih sering dibawakan untuk
mengisi festival kesenian bahkan sampai ke luar negeri.

Tarian  Piring dari Daerah Minangkabau Sumatra Barat

Gambar via: definursyafni[dot]blogspot[dot]co[dot]idTari Piring atau dalam bahasa Minangkabau


sering disebut dengan Tarian Piriang ialah salah satu seni tari tradisional Minangkabau yang berasal dari
Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Tarian Piring dibawakan dengan menggunakan alat bantu piring sebagai
media utama.
Cara memainkannya ialah degan mengayunkan piring-piring tersebut dengan gerakan-gerakan yang  cepat
dan teratur. Dengan catatan piring tersebut tidak lepas dari genggaman tangan. Tari Piring ini merupakan
salah satu simbol dari masyarakat Minangkabau.

6. Tarian Kipas Pakarena dari Daerah Gowa Sulawesi Selatan

Gambar via: rimatananda[dot]blogspot[dot]comTari Kipas Pakarena merupakan salah satu tarian


tradisional daerah yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan.
Tarian Kipas Pakarena dimainkan oleh para penari perempuan ataupun laki-laki dengan mengenakan busana
adat Miangkabau. Mereka menari dengan gerakan yang khas Minangkabau serta menggunakan kipas sebagai
atribut untuk menarinya.

Tarian Nandak Ganjen dari Betawi atau Jakarta

Gambar via: youtube[dot]comPada umumnya sebuah tarian tradisional akan mengangkat dari kisah-kisah
legenda yang ada di masyarakat lokal hingga kejadian situasional di dalam sebuah tatanan kehidupan
masyarakat itu sendiri.
Tari Nandak Ganjena adalah salah satu tarian tradisional yang cukup kondang, kreasi dari masyarakat Betawi
atau yang kita kenal dengan nama Jakarta.

Artikulasi dari tarian Nandak Ganjen apabila ditinjau berdasarkan dari nama tarian tersebut berasal dari dua
suku kata yang berbeda yakni Nandak dalam bahasa Betawi maksutnya ialah menari sedangkan Ganjen
merupakan sebuah istilah populer di Jakarta yang artinya centil atau genit.
Tarian Kipas Pakarena dari Daerah Gowa Sulawesi Selatan

Gambar via:
rimatananda[dot]blogspot[dot]comTari Kipas Pakarena merupakan salah satu tarian tradisional daerah
yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan.
Tarian Kipas Pakarena dimainkan oleh para penari perempuan ataupun laki-laki dengan mengenakan busana
adat Miangkabau. Mereka menari dengan gerakan yang khas Minangkabau serta menggunakan kipas sebagai
atribut untuk menarinya.

ari Kecak (Bali)


Tari daerah dari Aceh, yaitu Tari Kecak

Daya tarik Bali bukan hanya keindahan alam dan keramahan masyarakatnya. Bali j

a punya kesenian tari kecak yang masih terjaga sampai sekarang. Tari kecak ini pun masih
dibawakan secara rutin di lokasi wisata terkenal di Bali untuk menghibur wisatawan yang datang.

Tarian tradisional ini diisi oleh tujuh puluh orang penari yang berdiri melingkar sambil meneriakan
kata “cak cak cak” berkali-kali. Cerita yang diangkat dalam tarian ini adalah tokoh pewayangan
Ramayana yang hendak menyelamatkan putri yang diculik. Tarian ini juga sangat menarik karena
dihiasi dengan atraksi api di dalamnya.

ari-tarian Daerah yang Paling Populer di Indonesia


Tari-tarian Daerah yang Paling Populer di Indonesia

Dari keberagaman kesenian daerah, ada beberapa tarian daerah yang cukup populer. Ketenarannya pun
sudah tersebar sampai ke beberapa negara tetangga dan sering jadi daya tarik wisatawan asing untuk
mengunjungi daerah tersebut. Berikut beberapa tarian tradisional asal Indonesia yang sangat terkenal

ari Pendet (Bali)

Tarian daerah Pendet, berasal dari Bali

Selain tari kecak, Bali juga punya tari pendet yang cukup populer sampai ke mancanegara. Tari
pendet punya gerakan unik yang jadi ciri khasnya. Sang penari akan menggerakan badan, tangan,
jari, leher, dan matanya mengikuti alunan musik.

Tarian pendet ini ditampilkan untuk mengungkapkan rasa syukur atas segala karunia yang
diberikan oleh para dewa. Tak heran tarian ini sering diadakan di tempat ibadah dalam hari besar
masyarakat di Bali. Namun, tarian ini juga sering dijumpai dalam acara kenegaraan untuk
menyambut para tamu.

5. Tari Reog Ponorogo (Jawa Timur)

Tarian daerah Reog Ponorogo, berasal dari Jawa Timur

Saking bagusnya kesenian yang satu ini, negara tetangga pernah mau mengklaimnya menjadi
kebudayaan mereka. Tarian yang berasal dari daerah Ponorogo, Jawa Timur, ini bercerita tentang
raja yang ingin melamar putri Kediri bernama Dewi Ragil Kuning. Namun, rencana ini pun
dihadang oleh Raja Kediri.

Dalam kesenian ini, beberapa penari akan memakai pakaian besar berbentuk macan. Kabarnya,
para penarinya harus “kerasukan” dulu supaya kuat mengangkat reognya. Biarpun
menyeramkan, kesenian tradisional ini tetap sangat menghibur untuk ditonton.
6. Tari Topeng Betawi (Jakarta)

Tarian daerah asal Betawi, Tari Topeng

Banyak orang mengira ondel-ondel jadi kesenian terbesar yang ada di Jakarta. Sebenarnya, tari
topeng Betawi punya kepopuleran yang sama. Malahan, tari-tarian ini selalu hadir dalam
perayaan kedaerahan yang diadakan di ibu kota.

Seperti namanya, para penari akan mengenakan topeng dan pakaian dengan warna cerah saat
membawakannya. Selain itu, musik dari tari topeng betawi juga sangat khas dengan campuran
adat Melayu dan Tionghoa yang sudah hidup lama di tanah Betawi sejak dulu.

7. Tari Piring (Sumatera Barat)

Tarian daerah Sumatera Barat, Tari Piring

Keunikannya terletak dari properti tarian yang digunakannya, yaitu piring. Dulunya tari piring
ditampilkan sebagai rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah sehingga masyarakat bisa
mendapatkan makanan yang banyak.

Tari piring ini dilakukan oleh kelompok yang berisi pria dan perempuan. Para penarinya akan
menari mengikuti iringan lagu yang semakin cepat. Hebatnya, piring-piring yang dibawa seperti
menempel di tangan mereka dan tidak akan terjatuh.

8. Tari Sekapur Sirih (Jambi)

Tarian ini berasal dari daerah Jambi dan biasa digunakan sebagai tarian penyambutan dan
dimainkan oleh penari wanita. Sebagai tarian penyambutan, Tari Sekapur Sirih ini kerap
dipertunjukkan saat ada tamu kehormatan yang berkunjung ke Provinsi Jambi. Para penari pun
membawakan cerano sebagai tanda persembahannya.

Tari Sekapur Sirih dimaknai sebagai sebuah sikap keterbukaan masyarakat Jambi dalam
menyambut para tamu yang datang ke sana. Selain itu, tarian ini juga sebagai ungkapan rasa
syuruk dan kebahagiaan masyarakat saat menyambut tamu tersebut.
9. Tari Kipas Pakarena (Sulawesi Selatan)

Tari yang berasal dari kerajaan Gowa, Makasar, Sulawesi Selatan ini memiliki makna yang
mendalam di setiap gerakannya. Tarian ini menggambarkan perpisahan antara Boting Langi
(khayangan) dengan Lino (Bumi). Setiap gerakannya menggambarkan ajaran kepada masyarakat
bumi saat berternak, berburu, dan berocok tanam sebagai ungkapan rasa syukur kepada
khayangan.

10. Tari Serimpi (Jawa Tengah)

Tari Serimpi atau Srimpii merupakan salah bentuk penyajian tari Jawa klasik dari Kesultanan
Mataram yang kemudian dilestarikan oleh empat istana pewarisnya di Jawa Tengah dan
Yogyakarta. Serimpi merupakan jenis tarian yang sakral dan tidak bisa disamakan dengan tari
pentas yang lainnya.

Pada zaman dulu, penari yang memainkan tarian ini hanya orang-orang terpilih yang ditentukan
oleh keraton. Tingkat kesakralannya sama dengan pusaka atau benda-benda yang melambangkan
kekuasaan raja yang berasal dari zaman Jawa Hindu.

11. Tari Lilin (Sumatra Barat)

Menurut cerita rakyat gerakan tarian ini terinspirasi dari gerakan seorang gadis yang sedang
mencari cincin pertunangannya di sekitar rumah dengan menggunakan lilin sebagai bantuan
penerangannya. Awalnya Tari Lilin hanya dipertunjukkan saat acara-acara adat saja, tapi sering
perkembangan zaman, tari ini juga kemudian masuk ke dalam pertunjukkan kesenian dan
hiburan.
12. Tari Saronde (Gorontalo)

Tarian ini terinspirasi dari salah satu tradisi masyarakat Gorontalo saat malam pertunangan
dalam rangkaian upacara perkawinan adat mereka. Selain dimainkan saat acara pernikahan adat,
Tari Saronde ini juga dipertontonkan pada momen-momen acara seperti festival budaya,
penyambutan, dan pertunjukan seni.

Saat digelar pada pernikahan adat, tarian ini biasanya dilakukan oleh mempelai pria bersama
orang tua atau wali dihadapan mempelai wanita. Sembari menari, mempelai pria ini melirik-lirik
ke arah mempelai wanita untuk melihat secantik apa calon istrinya tersebut.

13. Tari Papatai (Kalimantan Timur)

Tarian yang satu ini termasuk ke dalam jenis tarian peperangan lainnya dari suku Dayak. Namun,
meskipun termasuk ke dalam tarian perang, Tarian Papatai juga memiliki banyak unsur seni
teatrikal dan seni tari di dalamnya. Dari segi gerakan, tarian ini menampilkan gerakan yang gesit,
lincah dan akrobatik dari para penarinya.

Hal yang membuat tarian ini menegangkan adalah kedua penarinya dilengkapi dengan Mandau
asli dan sebuah perisai untuk bertahan. Kedua properti ini digunakan untuk mendukung aksi
pertempuran di dalam tariannya.

14. Tari Bedana (Lampung)

Tari yang termasuk ke dalam tarian tradisional Zapin Melayu ini dipercayai berkembang dari
ajaran agama Islam dan merupakan tarian yang menggambarkan kehidupan dan budaya
masyarakat Lampung saat itu. Pada waktu itu, tari ini kerap kali dimainkan saat ada salah satu
anggota keluarga yang khatam (menamatkan) Al-Quran.

Tari ini biasa dilakukan secara berpasangan atau berkelompok antara laki-laki dengan
perempuan. Untuk mengiringinya, tarian ini umumnya menggunakan alat musik tradisional khas
Lampung seperti karenceng, marwis, dan gitar gambus.
15. Tari Janger (Bali)

Janger menjadi gerak tari klasik Bali yang merupakan pemindahan dari gerakan Tari Arja,
Topeng, Tari Baris atau Jauk. Seni tari ini tergolong dalam jenis tari kreasi baru yang diadaptasi
dari rutinitas para petani kopi di Bali sebagai hiburan untuk melepas lelah setelah seharian
bekerja.

Unsur tari rakyat di sini sangat kental dengan digunakannya nyanyian yang dinyanyikan secara
bersahut-sahutan antara satu sama lain. Dari nyanyian ini terdengar suasana yang begitu gembira
dari kehidupan masyarakat yang membawakannya.

Itu dia beberapa tari-tari daerah yang sangat populer. Ada baiknya kamu tahu semua atau
sebagian di antaranya dan ikut melestarikannya. Mungkin bisa ambil bagian menjadi salah satu
penarinya atau membuka kelas tari untuk anak-anak dan remaja. Dengan begitu, kekayaan
kebudayaan Indonesia akan terjaga sampai kapan pun.

Anda mungkin juga menyukai