SULAWESI SELATAN
OLEH:
KELOMPOK 1 (XI.7)
FATHIN AMALIA KHUMAERAH
HAWA RAID REDRIANTI
ZAHRA ZAHIRA IDRUS
MAWAR DEWI UTARI
ELISA NAILA PUTRI
MUH ALIEF AKBAR
AHMAD NIDZAM
B. Nilai Estetika
Tari Pakarena merupakan tari yang geraknnya lambat dan lembut, tanpa ada
gerakan melangkah jauh yaitu hanya melangkah kedepan, mengayunkan tangan,
membuka dan menutup kipas, dan kembali keposisi semula. Estetika tari Pakarena
yaitu terletak pada sembilan nilai unsur yaitu; kesatuan yang utuh, keragaman,
pengulangan, kontras, transisi, urutan, klimaks, keseimbangan, dan harmoni.
Estetika tari juga terdapat pada tekhnik gerak dan etika gerak dalam tari, seperti
eskperesi muka dengan tatapan kedepan tanpa tersenyum, tertawa, dan melakukan
hal lain diluar dari etika tari.
C. Pesan Moral
Pesan moral dalam tari pakarena ialah gerak gemulai para penari
mencerminkan gerak gerik para wanita yang harus senantiasa lemah lembut serta
menjaga sikap dan tutur kata. Karena itu, saat menari para penari Pakarena tak
pernah mengangkat pandangannya. Pandangan mata mereka hanya diperkenankan
sejauh sejengkal dari mata kaki, hal ini berbeda jika tarian dibawakan oleh penari
modern, yang tak pernah menunduk, melainkan tersenyum kearah penonton, hal ini
disebabkan oleh penari yang hanya diajarkan gerak tubuh, adapun nilai-nilai
budayanya tidak diajarkan sama sekali.
D. Pencipta Tari
Tari Kipas Pakarena ini awalnya digunakan oleh orang terdahulu di suku
Makassar sebagai media pemujaan kepada para dewa. Tari Kipas Pakarena sudah
dikenal pada masa Kerajaan Gowa di sekitar abad ke-14. Tarian ini tidak diketahui
penciptanya tetapi berkembang dari mulut kemulut dan di tarikan pada acara-acara
tertentu. Pencipta Tari kreasi Pakarena yaitu Andi Nurhani Sapada Makkasau.
Beliau meninggal dunia dalam usia 81 tahun di kediamannya di Jalan Hertasning.
H. Kesimpulan
Didalam tari pakarena ada banyak makna dan nilai-nilai estetika kearifan lokal
yang bisa kita petik,salah satunya dari segi sejarah dari tari pakarena. Ada juga nilai
keestetikan dari tari pakarena yang sampai saat ini masih dipertahankan oleh
masyarakat Sulawesi. Tari Pakarena harus kita berikan apresiasi baik dari segi
penampilan maupun dari segi kostum dan tata rias. Cara lain untuk
mengembangkan atau melestarikan sebuah tari dari suatu daerah dengan cara
mempelajari, menampilkan dan memperkenalkan kepada khayalak ramai bahwa
setiap tari memiliki nilai nilai yang berbeda dari segi kebuidayaan dan
keberagaman.