Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

TARI SAMBUT DARI OKU SELATAN

Disusun oleh:

Sefti Nabila (2023161016)


Mata Kuliah : Seni Pertunjukan Indonesia
Dosen Pengampu : Irfan Kurniawan M.Sn

PENDIDIKAN SENI PERTUNJUKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2023
A. Pengertian Tari Sambut Serasan Seandanan
Tari sambut Serasan Seandanan merupakan tarian selamat datang khas OKU
Selatan dalam rangka menyambut tamu-tamu dalam even ataupun kegiatan lainnya.
Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik yang
ditujukan bagi para tamu. Dalam tarian ini, penari membawa sebuah wadah yang
berisi sirih sebagai tanda kehormatan kepada para tamu penting yang datang di satu
acara perhelatan besar yang sedang digelar. Perlu diingat bahwa tarian tradisional
seringkali bervariasi dalam detailnya dari satu tempat ke tempat lain, dan ini juga
berlaku untuk Tari Sambut di Oku Selatan. Tarian ini mencerminkan warisan budaya
yang kaya dan tradisi masyarakat setempat, serta dapat memiliki variasi yang khas
tergantung pada desa atau komunitas yang mempertahankan adat ini.

B. Riasan dan Busana dalam tarian Sambut Serasan Seandanan


Jenis riasan yang digunakan pada tari Serasan Seandanan yaitu rias tokoh.
Sedangkan tata busana terdiri dari beberapa bagian yaitu pakaian dasar, pakaian kaki,
pakaian tubuh, pakaian kepala dan aksesoris. Dan kostum yang digunakan pada tari
Serasan Seandanan yaitu, baju angkinan lepus, kain songket, dan pilis (penganggon),
bebat (ikat Pinggang), teratai, selempang, cempaka kembang goyang, mayang
setundun, dukat telapak jajo (kalung), selendang sampur jale sutre.

C. Sejarah Tari Sambut Serasan Seandanan


Tarian Sambut di Oku Selatan, Sumatera Selatan, merupakan bagian penting dari
warisan budaya daerah tersebut. Meskipun sejarahnya mungkin tidak terdokumentasi
secara eksplisit, tarian ini telah menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi
masyarakat di Oku Selatan. Beberapa informasi umum tentang sejarah dan latar belakang
tarian ini adalah sebagai berikut:
 Warisan Budaya: Tarian Sambut Oku Selatan adalah manifestasi dari budaya dan
tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad di daerah tersebut. Tarian ini
digunakan untuk menyambut tamu penting atau sebagai bagian dari upacara adat
yang melibatkan masyarakat setempat.
 Ekspresi Budaya: Tarian Sambut adalah cara bagi masyarakat Oku Selatan untuk
mengekspresikan keramahan dan kegembiraan dalam menyambut tamu atau acara
penting. Ini juga dapat menjadi bentuk penghormatan terhadap budaya dan nilai-
nilai tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
 Pengaruh Budaya: Seperti banyak tarian tradisional, Tari Sambut Oku Selatan
dapat mencerminkan pengaruh budaya yang ada di daerah tersebut. Pengaruh
tersebut bisa berasal dari percampuran budaya, pertukaran perdagangan, atau
perjalanan orang-orang dari daerah lain. Oleh karena itu, tarian ini bisa
menggabungkan elemen-elemen dari berbagai tradisi.
 Peran dalam Upacara Adat: Tarian ini seringkali memegang peran penting dalam
upacara adat seperti pernikahan, penyambutan tamu penting, atau peristiwa
budaya lainnya di Oku Selatan. Sebagai bagian dari upacara tersebut, tarian ini
dapat memiliki simbolisme dan makna khusus.
 Pelestarian Budaya: Tarian Sambut merupakan salah satu cara masyarakat Oku
Selatan menjaga dan melestarikan warisan budaya mereka. Melalui pengajaran
dari generasi ke generasi, tarian ini terus dijaga agar tidak dilupakan.
Sejarah tari tradisional sering kali terkait erat dengan lisan, dan informasi
mengenai asal-usul dan perkembangan tarian ini mungkin disampaikan secara turun-
temurun.

D. Musik yang mengiringi


Musik yang mengiringi Tari Sambut dari Oku Selatan, Sumatera Selatan, adalah
bagian penting dari ekspresi seni tradisional ini. Meskipun detailnya dapat bervariasi
tergantung pada variasi lokal dan interpretasi dari setiap pertunjukan, ada beberapa
instrumen musik tradisional yang sering digunakan untuk mengiringi tarian ini.
Instrumen-instrumen tersebut termasuk:
Gendang: Gendang adalah instrumen perkusi yang sangat umum digunakan dalam
hampir semua tarian tradisional di Indonesia. Dalam konteks Tari Sambut, gendang
digunakan untuk memberikan dasar ritmik yang kuat.
Gong: Gong adalah instrumen logam besar yang biasanya digunakan untuk memberikan
ketukan khas dalam musik tari. Gong memberikan warna musikal yang khas dan
membantu menandai perubahan dalam gerakan tarian.
Rebab: Rebab adalah alat musik dawai yang sering digunakan dalam berbagai jenis
musik tradisional Indonesia. Ini memberikan melodi dan melengkapi gendang dan gong.
Seruling: Seruling bisa digunakan untuk memberikan unsur melodi dan harmoni dalam
musik yang mengiringi tari. Seruling adalah instrumen tiup yang digunakan untuk
menambah keindahan musik tarian.
Angklung: Angklung adalah alat musik tradisional yang terbuat dari potongan-potongan
bambu yang digantung. Angklung dapat digunakan untuk menciptakan berbagai nada dan
melodi dalam musik tarian.
Instrumen-instrumen ini bersama-sama menciptakan suasana musik yang khas dan
sesuai dengan nuansa Tari Sambut Oku Selatan. Penting untuk diingat bahwa setiap
pertunjukan Tari Sambut dapat memiliki variasi dalam penggunaan instrumen musik dan
musiknya, tergantung pada preferensi lokal dan interpretasi budaya yang berbeda. Musik
ini merupakan bagian integral dari pengalaman Tari Sambut dan membantu
mengekspresikan makna dan emosi dari tarian tersebut.

E. Kesimpulan
Tarian Sambut adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Oku Selatan,
Sumatera Selatan, Indonesia. Tarian ini biasanya dipentaskan dalam berbagai acara
adat, upacara pernikahan, penyambutan tamu penting, atau peristiwa budaya lainnya
di daerah tersebut.

Tarian Sambut Oku Selatan memiliki gerakan dan kostum yang khas.
Biasanya, penari mengenakan pakaian adat khas Sumatera Selatan, lengkap dengan
kain songket, hiasan kepala, dan perhiasan tradisional. Gerakan dalam tarian ini sering
kali menggambarkan ekspresi kegembiraan, kehangatan, dan keramahan sebagai
bentuk penyambutan kepada tamu atau orang-orang yang dihormati.

Anda mungkin juga menyukai