Anda di halaman 1dari 7

15 TARI DAERAH

1. Sumatra Barat – Tari Baralek Gadang

Tari Baralek Gadang ini menceritakan


kehidupan masyarakat Minang, dari
kehidupan sehari – hari mulai dari
rumah turun kesawah bertanam padi,
memanen dan menumbuk padi sampai
makan bajamba. Tarian Baralek Gadang pada umumnya dilakukan guna menyambut
atau merayakan suatu momentum penting dalam kehidupan Masyarakat Minang. Bisa
Pernikahan atau hajatan lainnya yang dianggap penting.

2. Sulawesi Selatan – Tari Pakarena


Tari yang berasal dari kerajaan Gowa,
Makasar, Sulawesi Selatan ini memiliki
makna yang mendalam di setiap
gerakannya. Tarian ini menggambarkan
perpisahan antara Boting Langi
(khayangan) dengan Lino (Bumi). Setiap
gerakannya menggambarkan ajaran
kepada masyarakat bumi saat berternak, berburu, dan berocok tanam sebagai
ungkapan rasa syukur kepada khayangan.

3. Papua – Tari Pangkur Sagu


Tarian ini pun menggambarkan secara
simbolik ritual pesta yang diadakan
masyarakat Papua pada saat membuat sagu.
Gotong royong, kebersamaan, serta rasa
syukur adalah nilai yang ingin ditampilkan
dalam tarian ini.
Tarian pertama kali dimulai oleh para penari laki- laki berjumlah enam orang yang
seakan membawa alat untuk menokok pohon sagu.
Tak lama kelompok penari wanita dengan jumlah yang sama ikut bergabung untuk
menjadikan air sagu yang telah didapat diolah untuk menjadi sagu.
Kelompok penari itu terlihat sangat harmonis menarikan tarian seolah mendalami
kegiatan bertani sagu yang menjadi kebiasaan masyarakat Papua.

4. Bali – Tari Kecak


Daya tarik Bali bukan hanya keindahan
alam dan keramahan masyarakatnya. Bali
juga punya kesenian tari kecak yang masih
terjaga sampai sekarang. Tari kecak ini
pun masih dibawakan secara rutin di lokasi wisata terkenal di Bali untuk menghibur
wisatawan yang datang.

Tarian tradisional ini diisi oleh tujuh puluh orang penari yang berdiri melingkar
sambil meneriakan kata “cak cak cak” berkali-kali. Cerita yang diangkat dalam tarian
ini adalah tokoh pewayangan Ramayana yang hendak menyelamatkan putri yang
diculik. Tarian ini juga sangat menarik karena dihiasi dengan atraksi api di dalamnya.

5. Jawa Timur – Tari Reog Ponorogo


Tarian yang berasal dari daerah Ponorogo,
Jawa Timur, ini bercerita tentang raja yang
ingin melamar putri Kediri bernama Dewi
Ragil Kuning. Namun, rencana ini pun
dihadang oleh Raja Kediri.

Dalam kesenian ini, beberapa penari akan


memakai pakaian besar berbentuk macan.
Kabarnya, para penarinya harus “kerasukan” dulu supaya kuat mengangkat reognya.
Biarpun menyeramkan, kesenian tradisional ini tetap sangat menghibur untuk
ditonton.

6. Nusa Tenggara Timur – Tari Likurai


Tari Likurai biasanya ditampilkan lebih
kurang 10 penari pria dan wanita. Penari
wanita menggunakan pakaian adat wanita
dan membawa Tihar (kendang kecil) untuk
menari. Baca juga: Tidi lo Tuhuo, Tarian
Gorontalo yang Mengajarkan Budi Pekerti
Kaum Remaja Lalu, bagi penari pria akan
menggunakan pakaian adat pria dan
membawa pedang sebagai atribut. Tarian ini sejatinya diperagakan untuk merayakan
kemenangan perang.

7. Bengkulu – Tari Teminang Anak

Makna Tari Bidadari Teminang Anak


mencerminkan sifat yang luhur. Seperti
namanya bidadari teminang anak,
menceritakan bidadari dari langit yang
turun ke bumi untuk meminang atau
mengangkat seorang anak manusia.
Dilansir dari Pesona Indonesia, seorang bidadari yang turun ke bumi dan mengangkat
anak manusia bermakna datangnya berkah dari langit untuk kehidupan manusia di
bumi. Sehingga tarian bidadari teminang merupakan bentuk syukur atas rezeki serta
keberkahan yang diturunkan ke bumi. Tarian tersebut juga memiliki nasihat pada
orang tua untuk lebih menyayangi anakanya.
8. Maluku Utara – Tari Saureka-reka
Tarian Saureka Reka sudah ada sejak zaman
dahulu, tepatnya berada di Maluku Tengah.
Tari Saureka Reka ini pada zaman itu sering
dilakukan oleh para petani sagu saat musim
panen tiba.
Tarian ini dilakukan sebagai ungkapan rasa
gembira dan rasa syukur masyarakat atas hasil panen mereka.
Di Maluku selain kaya akan hasil rempah-rempahnya juga banyak terdapat pohon
sagu.
Sagu biasanya digunakan oleh masyarakat untuk bahan konsumsi, selain itu kayunya
dapat digunakan sebagai bahan bangunan atau alat musik tradisional seperti tifa dan
gaba-gaba yang digunakan untuk Tari Saureka Reka ini. 

9. Kalimantan Selatan – Tari Baksa Kembang

Tari Baksa Kembang adalah salah satu tarian


klasik dari Kalimantan selatan yang di
fungsikan sebagai tarian penyambutan tamu.
Tarian ini biasanya dimainkan oleh penari
wanita sebagai penari tunggal atau bisa juga
dengan berkelompok dengan syarat jumlah
penari harus ganjil.

Tari Baksa Kembang awalnya merupakan tarian yang hanya di tampilkan di


lingkungan kerajaan untuk menyambut tamu kehormatan atau kerabat kerajaan.
Namun seiring dengan perkembangan, tarian ini mulai populer di masyarakat ketika
kerajaan Banjar mulai membuka akses untuk masyarakat menyaksikan pertunjukan
tari ini. Sehingga Tari Baksa Kembang mulai populer di masyarakat dan menjadi
salah satu kebudayaan daerah di Kalimantan selatan.

10. Jambi – Tari Sekapur Sirih


Tarian ini berasal dari daerah Jambi dan
biasa digunakan sebagai tarian penyambutan
dan dimainkan oleh penari wanita. Sebagai
tarian penyambutan, Tari Sekapur Sirih ini
kerap dipertunjukkan saat ada tamu
kehormatan yang berkunjung ke Provinsi
Jambi. Para penari pun membawakan cerano sebagai tanda persembahannya.
Tari Sekapur Sirih dimaknai sebagai sebuah sikap keterbukaan masyarakat Jambi
dalam menyambut para tamu yang datang ke sana. Selain itu, tarian ini juga sebagai
ungkapan rasa syuruk dan kebahagiaan masyarakat saat menyambut tamu tersebut.

11. Riau – Tari Joget Lambak


Salah satu tari tradisional Kepulauan Riau
yang terkenal adalah tari Joget Lambak atau
joget Dangkung. Dilansir darisitus resmi
Provinsi Riau, nama Joget Lambak diambil
dari bunyi-bunyi yang keluar dari alat musik
pengiring tarian. Tarian Joget Lambak
memadukan unsur tari, musik, dan nyantian
yang sudah dikenal sejak abak ke-17.
Biasanya tarian ini digelar pada malam hari. Dipentaskan dalam acara-acara kegiatan
masyarakat seperti perkawinan, perayaan peringatan hari besar, atau dalam pentas
seni pertunjukan.

12. Tapanuli – Tari Tor Tor


Tortor Batak Toba adalah jenis tarian purba
dari Batak Toba yang berasal dari Sumatera
Utara yang meliputi daerah Tapanuli Utara,
Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan
Samosir. Tortor adalah tarian seremonial yang
disajikan dengan musik gondang. Secara fisik
tortor merupakan tarian, namun makna yang
lebih dari gerakan-gerakannya menunjukkan tortor adalah sebuah media komunikasi,
dimana melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara.
Tortor dan musik gondang ibarat koin yang tidak bisa dipisahkan. Sebelum acara
dilakukan terbuka, terlebih dahulu tuan rumah (Hasuhutan) melakukan acara khusus
yang dinamakan "Tua Ni Gondang", sehingga berkat dari Gondang Sabangunan.

13. Betawi – Tari Ronggeng Blantek

Ronggeng blantek merupakan tari kreasi


baru yang diangkat dari teater rakyat Betawi
yaitu topeng blantek. Topeng merupakan
sebutan untuk seni peran atau lawakan,
sedangkan nama blantek diambil dari suara
musik pengiring yang selalu berbunyi “blang
blang tek tek”.
Menurut Yasmine Zaki Shahab dalam Betawi dalam Perspektif Kontemporer:
Perkembangan, Potensi dan Tantangannya, topeng blantek pada mulanya dibawakan
para pemula yang sedang belajar main topeng atau lenong. Iringan musiknya rebana
biang. Ada juga yang diiringi gamelan sederhana. Malah kaleng yang dipukul bagai
kromong. “Bunyi yang blentang blantek itulah kemudian melahirkan sebutan
blantek,” tulis Yasmine Zaki Shahab.
14. Karawang – Trai jaipong

Jawa Barat merupakan provinsi yang


sangat luas dan membuatnya punya banyak
kebudayaan di dalamnya. Salah satunya
tari Jaipong yang menggabungkan
berbagai kesenian di dalamnya, mulai dari
wayang golek, pencak silat, dan ketuk tilu.
Tari Jaipong lahir dari seniman bernama H. Suanda sekitar tahun 70-an silam. Tarian
yang satu ini ditampilkan untuk menyambut tamu yang datang, baik untuk urusan
kedaerahan atau tamu internasional yang datang ke Indonesia. Tarian ini punya
gerakan yang sangat semangat dengan iringan musik yang cepat juga. Kamu bisa
melihat keindahan gerakannya saat menontonnya langsung.

15. Cirebon – Tari Topeng

Seperti namanya, para penari akan mengenakan


topeng dan pakaian dengan warna cerah saat
membawakannya. Selain itu, musik dari tari
topeng betawi juga sangat khas dengan
campuran adat Melayu dan Tionghoa yang
sudah hidup lama di tanah Betawi sejak dulu.
TUGAS REMEDI SBK
MEMBUAT KLIPING TENTANG TARI
DAERAH DARI 33 PROVINSI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NUR NABILA FATIN
KELAS VIII.3
SMPN 15 DUMAI

Anda mungkin juga menyukai