Tari Topeng
Salah satu hal yang menarik dari tari Piring adalah penggunaan 2
piring sebagai properti. Piring yang digunakan biasanya terbuat dari
keramik. Kemudian piring tersebut akan dipegang dikedua tangan
penari dan diayun-ayunkan dengan indah.
Tari Piring masih sering ditampilkan dalam acara-acara penting
masyarakat Minangkabau, termasuk pesta rakyat baralek
(pernikahan adat) dengan harapan pengantin selalu diberi
kemudahan dan berlimpah rezeki.
3. Tari Pakarena
Tari Gantar adalah salah satu tari yang berasal dari Kalimantan
Timur, tepatnya Suku Dayak Tunjung dan Dayak Benuaq. Dikutip
dari buku 'Tari Gantar Kebanggaanku' karangan Hanatri, tari Gantar
dibawakan pada upacara tanam padi. Sekarang, tari Gentar juga
ditampilkan pada acara lain dan penyambutan tamu.
Selain Tari Gantar, Suku Dayak juga memiliki tari daerah lain yaitu
tari Kancet Ledo atau tari Gong. Seperti yang kita tahu, gong
adalah alat musik yang terkenal untuk mengiringi instrumen lagu.
Dalam tari Kancet Ledo, penarinya membawa gong sebagai
properti.
Tarian Suku Dayak lain dengan properti yang unik adalah tari
Kancet Lasan. Tarian ini dibawakan oleh sekelompok wanita Suku
Dayak Kenyah dalam upacara panen raya. Biasanya terdiri dari 2-6
orang.
tari tradisional dari Suku Dayak dengan properti yang unik adalah
tari Kancet Papatai. Berbeda dengan tari Kancet Ledo dan Kancet
Lasan yang menggambarkan kelembutan, tari Kancet Papatai
adalah tarian perang. Maknanya untuk menggambarkan
pertahanan, semangat dan cara berperang melawan musuh.
Diiringi lagu Sau Paku dan alat musik Sampe, gerakan penari harus
lincah, gesit, dan harus penuh semangat, bahkan diselingi oleh
pekikan. Uniknya, gerakan-gerakan dalam tarian ini juga seperti
sedang berperang, ditambah properti yang sangat mendukung
cerita tersebut.
Properti yang digunakan dalam tarian ini adalah piring dan gelas,
namun properti tersebut tidak dipegang oleh penari. Pring dan
gelas akan ditumpuk sedemikian rupa dan dipijak oleh penari.
Tentunya, penari harus memiliki keseimbangan tubuh yang baik.
14. Tari Serimpi
Tari yang satu ini berasal dari Yogyakarta, yaitu tari Serimpi.
Dulunya, tarian ini sangat sakral sehingga hanya ditampilkan oleh
kalangan keraton, baik Yogyakarta maupun Keraton Surakarta.
Makna yang terkandung dalam tarian ini ialah nilai luhur dan
pengendalian hawa nafsu, tingkah laku serta ajaran kebaikan untuk
manusia.
Selain tari Legong, Bali juga memiliki tari Rejang. Tari Rejang
merupakan tarian sakral dalam kegiatan ritual umat Hindu Bali.
Uniknya, tarian ini ditampilkan berkelompok oleh gadis yang belum
mengalami menstruasi. Maka dari itu, penari biasanya masih
sangat muda.
Tari Rejang sendiri ada beberapa jenis. Salah satu yang paling
istimewa adalah tari Rejang Dewa, karena tidak boleh ditampilkan
di tempat-tempat suci, seperti halaman jero (dalam) atau jabe (luar)
tengah di pura.