Anda di halaman 1dari 17

10 TARI TRADISIONAL INDONESIA

1. Tari saman
a. Asal Tari
Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk
merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman
mempergunakan Bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk
merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan
tari saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama
yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai
Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite
Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali,
24 November 2011.
b. Keunikan
- Tari saman merupakan tarian yang tidak menggunakan bantuan alat musik
pengiring untuk mengiringi tariannya. Bunyi-bunyian atau musik yang ditercipta
dihasilkan dari perpadua nyanyian para penarinya dengan suara tepukan pada
gerakan tarian (Tepuk tangan, dada dan paha)
- Jumlah penari yang membawakan tari saman ini yang harus ganjil (pada umumnya
17) dengan formasi yang juga unik. Penari nomor 1 dan 17 disebuat penupang,
penari 2 s/d 7 dan 11 s/d 16 disebut penyepit, penari 8 dan 10 disebut pengapit dan
penari nomor 9 disebut pengangkat.
- Kekompakan dan keharmonisan gerakan tari, gerakan tarian saman ini selain unik
dan beda daripada yang lain, juga syarat akan kekompakan dan keharmonisan.
Gerakan pemain satu dengan pemain lainnya saling berhubungan. Selian harus
fokus pada geraka tari, para penari juga harus tetap melantunkan nyanyiannya.
Sulit bukan? Maka dari itu kekompakan dan keharmonisan harus dijalan pada
tarian ini
- Fungsi tarian sebagai Media Dakwah agama Islam. Disampaikan melalui lirik-lirik
lagu yang dinyanyikan para penari

1
- Kostum untuk Tari saman ini biasanya mengusung warna-warna cerah dan
gonjreng. Kostum penari biasanya dibagi menjadi 3 bagian. Bagian kepala berupa
bulung teleng, kemudian pada badan melekat baju kerawang, cela serta kain
sarung, selain itu pada bagian tanga terdapat topeng gelang dan sapu tangan.

2
2. Tari Piring
a. Asal Tari
Tari piring atau tari piriang dalam bahasa Minangkabau adalah tarian tradisional
Minangkabau yang melibatkan atraksi piring. Para penari mengayunkan piring
mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan.
Gerakannya diambil dari langkah-langkah dalam silat Minangkabau atau silek. Secara
tradisional, tari ini berasal dari Solok, Sumatra Barat dan secara umum menjadi simbol
masyarakat Minangkabau.
b. Keunikan
- Piring sebagai media utama dari tarian ini merupakan daya tarik tersendiri bagi para
penontonnya. Tidak hanya unik namun juga memiliki makna dan sejarahnya
tersendiri.
- Gerakan mengayun-ayunkan piring dengan cara digenggam oleh tangan. Tidak
hanya diayunkan tapi dengan gerakan memutar piring. Uniknya, para penari dapat
dengan mudah melakukan gerakan-gerakan tersebut tanpa membuat piring terjatuh
dan pecah
- Tarian ini diiringi oleh musik Penayuhan yang terdiri dari Rebana, Gong, Saluang,
Talempong, dll. Lagu-lagu yang biasa mengirinya diantaranya Takhian Sai
Tiusung, Takhi Pikhing Khua Belas, dll. Musiknya unik karena memadupadankan
banyak alat musik daerah.
- Dentingan pada piring dan juga cincin yang digunakan juga turut menjadi keunikan
sendiri pada tarian ini. Bunyinya yang khas membuatnya menyatu dengan musik.
- Keunikan yang terakhir adalah pada akhir pertunjukan, piring-piring yang dibawa
penari aka dilemparkan ke lantai dan mereka akan menari di atas pecahan piring
tersebut.

3
3. Tari Tor tor
a. Asal Tari
Tortor Batak Toba adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang berasal dari
Sumatera Utara yang meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba
Samosir dan Samosir.
b. Keunikan
- Tari tortor sebagai media komunikasi
- Diiringi oleh musik gondang
- Permintaan khusus hasuhutan pada penabuh gondang sebelum musik gondang
dimainkan
- Setiap penari tor tor harus mengenakan ulos
- Keunikan yang terakhir dari tari tor tor adalah adanya pantangan yang harus
diperhatikan saat mentortor atau menari tor tor. Pantangan tersebut salah satunya
adalah tangan penari yang tidak boleh melewati batas setinggi bahu ke atas.

4
4. Tari Jaipong
a. Asal Tari
Jaipongan adalah sebuah jenis tari pergaulan tradisional masyarakat Sunda,
Karawang,Jawa Barat, yang sangat populer di Indonesia. Jaipongan terlahir melalui
proses kreatif dari tangan dingin H. Suanda sekitar tahun 1976 di Karawang, jaipongan
merupakan garapan yang menggabungkan beberapa elemen seni tradisi karawang
seperti pencak silat, wayang golek, topeng banjet, ketuk tilu dan lain-lain.
b. Keunikan
- Tidak seperti beberapa tarian daerah dengan sifat lemah lembut, justru gerakan
tarian enerjik yang dibawakan oleh para penari ini membuat orang yang
menontonnya tidak merasa bosan sama sekali.
- Musik pengiringnya juga membuat tarian ini semakin menarik dan gembira.
Dengan perpaduan alat musik seperti Gendang, Gong, Alat Musik Ketuk, dan vokal
sindennya dipadupadankan dengan sangat baik.
- Kostum Para penari yang identik dengan para penarinya
Meskipun berasal dari Jawa Barat, tapi nama Tari Jaipong pastinya dikenal hingga
keseluruh pelosok negeri ini.
- Ciri khasnya yang paling kental adalah gaya kaleran atau berarti keceriaan, erotis,
humoris, semangat, spontanitas dan kesederhanaan.

5
5. Tari Kecak
a. Asal Tari
Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan alternatif:
Ketjak, Ketjack) adalah pertunjukan dramatari seni khas Bali yang lebih utama
menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini
dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris
melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan,
menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan
Rahwana. Namun, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang
penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar[1], melakukan komunikasi dengan
Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada
masyarakat.
b. Keunikan
- Suara ‘Cak’ ‘Cak’ ‘Cak’ yang dilantunkan secara tegas dan berulang-ulang oleh
para penarinya mungkin menjadi keunikan dari tarian ini. Meski dinilai aneh dan
unik tapi suara-suara tersebut mengandung nilai seni yang tinggi dan menjadi daya
tarik sendiri.
- Sama halnya seperi keunikan tari saman, tari kecak juga merupakan jenis tari-tarian
yang tidak mengandalkan instrumen alat musik sama sekali untuk mengiringi
tarian. Musik yang dihasilkan tarian ini dihasilkan dari suara para penarinya.
Perpaduan antara bunyi ‘Cak’, ‘cak’, ‘cak’ dipadupadankan sedemikian rupa
sehingga menghasilkan suatu paduan yang amat harmonis.
- Jika tarian daerah lain biasanya dilengkapi dengan kostum yang ciamik dan
mencolok, para penari tari kecak justru tampil dengan bertelanjang dada. Mereka
hanya mengenakan kain kota-kotak seperti papan catur yang melingkar di pinggang
mereka.

6
- Meski para penari tampil bertelanjang dada, namun tokoh Rama, sinta, Rahwana
memakai pakaian lengkap sesuai karakter masing-masing.

7
6. Tari Payung
a. Asal Tari
Tari payung adalah tarian yang melambangkan kasih sayang. Tarian ini dilakukan
dengan menggunakan payung sebagai instrumen pelengkap. Tarian yang berasal dari
Minangkabau, Sumatra Barat ini biasanya dilakukan oleh 3-4 orang penari yang
dilakukan secara berpasangan antara pria dan wanita. Tarian ini mencerminkan
pergaulan muda-mudi, sehingga penggunaan payung ini bertujuan untuk melindungi
mereka dari hal-hal negatif. Tarian ini biasa dibawakan pada saat pembukaan suatu
acara pesta, pameran atau bentuk kegiatan lainnya.
b. Keunikan
Salah satu keunikan dalam tarian ini adalah filosofi yang terkandung didalamnya.
Makna yang terdapat dalam tarian ini adalah perlindungan dan kasih sayang seorang
kekasih dalam membina kehidupan rumah tangga. Payung yang di bawakan penari laki
– laki merupakan simbol dari bentuk perlindungan seorang lelaki sebagai pilar utama
dalam membina keluarga. Sedangkan selendang yang di gunakan penari wanita adalah
symbol dari bentuk ikatan cinta suci yang kuat, penuh akan kesetiaan seorang wanita
untuk mendampingi suaminya dalam membina keluarga. Setiap gerakan dalam tarian
tersebut tentunya juga memiliki makna tersendiri.

8
7. Tari Mpaa lenggogo
a. Asal Tari
Tari Mpaa Lenggogo adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah
Bima, NTB. Tarian ini dibagi menjadi dua jenis tarian, yaitu Tari Lenggo Melayu dan
Tari Lenggo Mbojo. Tarian Lenggo Melayu ini adalah jenis tarian Lenggo yang
dimainkan oleh penari pria, sedangkan tarian Lenggo Mbojo dimainkan oleh penari
wanita. Tarian Lenggogo pada awalnya adalah tarian klasik yang muncul dan
berkembang di lingkungan istana Kerajaan Bima, dan hanya ditampilkan pada acara-
acara tertentu.
b. Keunikan
Tarian ini sendiri merupakan tarian yang sering digunakan dalam beberapa acara
yang biasanya diadakan pada daerah ini sendiri, hal ini bisa saja pada acara pernikahan,
acara adat istiadat ataupun acara keagamaan serta juga acara ritual yang biasanya
dilakukan oleh beberapa orang juga. Pada daerah ini sendiri hampir sama dengan
daerah yang ada pada Jawa sendiri, dimana terkadang beberapa gerakan yang ada
merupakan gerakan yang penuh dengan tanda Tanya dan masih menyimpan misteri
pada beberapa gerakan yang dilakukan oleh penari itu sendiri. bahkan terkadang kita
bisa takjub akan beberapa gerakan tarian yang dilakukan tanpa sadar oleh penari
tersebut karena terkadang adanya kekuatan mistis pada beberapa tarian tersebut.

9
8. Tari Kipas Pakarena
a. Asal Tari
Tari Pakarena adalah tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh 2
(dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-
puik). Selain tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari pakarena
Maccoppong Daeng Rannu (alm) di kabupaten Gowa, juga ada jenis tari pakarena lain
yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu “Tari Pakarena Gantarang”.
Disebut sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah
perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu yaitu
Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh kurang lebih empat orang penari
perempuan ini pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat
Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata
b. Keunikan
Tari kipas pakarena berasal dari sulawesi selatan dan memiliki keunikan gerak
tersendiri, yaitu pada gerak kaki yang tertahan di lantai dan dengan tangan yang terus
mengalunkan kipas.tari pakarena juga merupakan tari yang unik karena walaupun
musik pengiringnya menghentak hentak namun tarian ini tetap dilakukan dengan
lembut mengalun.

10
9. Tari Melinting
a. Asal Tari
Asal tari ini merupakan dari Melinting, Kecamatan Labuhan Meringgai, Kabupaten
Lampung Timur. Tari Melinting menggambarkan keperkasaan serta keagungan
Keratuan Melinting. Awalnya, tari ini digunakan untuk pelengkap pada acara Gawi
Adat; yaitu acara Kegungan Keratuan Melinting. Pementasan Tari Melinting ini
biasanya diadakan di balai adat. Dikarenakan Gawi Adat merupakan tarian keluarga
ratu, penarinya juga terbatas pada orang-orang tertentu seperti putera dan putri
Keratuan Melinting.
b. Keunikan
Seni tari dari daerah Lampung ini sendiri juga mempunyai keistimewaan dan
keunikan tersendiri, dimana tari dari daerah ini mempunyai ciri-ciri antara lain adalah
pada mulanya hanya dilakukan dalam upacara-upacara tertentu, dalam hal ini upacara
tersebut bersifat ritual dan sacral dan tentu saja bukan berupa tontonan untuk para
masyarakat sendiri, kombinasinya serasi antara tari, music dan juga sastra, dimana tari
ini dilakukan secara masal dengan tempat yang terbatas, serta pengulangan gerakan
yang monoton dalam pola gerakan yang sederhana dan dilakukan secara berulang-
ulang, serta waktu dari penyajian tarian ini juga relative panjang.

11
10. Tari Serimpi
a. Asal Tari
Serimpi adalah bentuk repertoar (penyajian) tari Jawa klasik dari tradisi kraton
Kesultanan Mataram dan dilanjutkan pelestarian serta pengembangan sampai sekarang
oleh empat istana pewarisnya di Jawa Tengah (Surakarta) dan Yogyakarta.
b. Keunikan
- Disajikan oleh empat orang penari
- Tarian yang memiliki kedudukan istimewa di keratin
- Tarian keraton yang sacral
- Hanya dipentaskan oleh orang pilihan
- Tidak membutuhkan sesajen
- Perkembangan tari serimpi yang sangat beragam
- Berkembang diluar tembok keratin

12
5 IRINGAN MUSIK/ALAT MUSIK TRADISIONAL

1. Gamelan
a. Asal Gamelan
Gamelan adalah himpunan alat musik yang biasanya menonjolkan demung, saron,
peking, gambang, kendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumen/alatnya,
yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama.
Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa Gamel yang berarti memukul/menabuh,
diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan
terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis
ukuran dan bentuk himpunan alat musik. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa
lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
b. Keunikan
Keunikan lainnya dalam musik gamelan terletak pada jumlah pemain. Musik
Gamelan dapat dimainkan secara tunggal (satu instrumen saja), gabungan 2 – 3
instrumen bahkan hingga 20 instrumen atau lebih (ensembel). Para pemain gamelan
profesional itu, baik secara perorangan maupun kelompok, dapat dengan mudah
bergabung dengan pemain lain meskipun mereka belum pernah berlatih bersama.
Sering pula dijumpai seorang pemain gamelan profesional dapat bertukar alat musik
dengan pemain lain dalam suatu pagelaran musik. Hal-hal begini bisa dilakukan karena
pada diri para pemain gamelan ini sudah ditanam rasa saling bersimpati, saling
mengerti dan saling menghayati satu sama lain. Inilah yang dalam bahasa Jawa disebut
“pada rasakake”

13
2. Talempong
a. Asal Talempong
Talempong (atau dikenal sebagai Cak Lempong di Malaysia) adalah sebuah alat
musik pukul tradisional khas suku Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan
instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dapat terbuat dari kuningan,
tetapi ada pula yang terbuat dari kayu dan batu. Saat ini talempong dari jenis kuningan
lebih banyak digunakan.
b. Keunikan
Keunikan dari Talempong Batu Talang Anau yang terdapat di Payakumbuh ini
adalah bahan yang digunakan. Jika biasanya alat music Talempong menggunakan
bahan logam kuningan, maka di di Talang Anau, Payakumbuh, talempong dibuat dari
batu alam yang didapat dari batu gunung di sekitarnya. Yang menarik adalah bunyi
yang dihasilkan oleh Talempong dari batu ini sama persis dengan bunyi yang
dihasilkan oleh Talempong dari bahan logam kuningan. Bentuk dari alat music sendiri
tidak sama. Talempong ini memiliki bentuk tidak beraturan seperti halnya sebuah batu
alam atau batu gunung pada umumnya.

14
3. Tifa
a. Asal Tifa
Tifa merupakan alat musik khas Indonesia bagian Timur, khususnya Maluku dan
Papua. Alat musik ini bentuknya menyerupai kendang dan terbuat dari kayu yang di
lubangi tengahnya. Ada beberapa macam jenis alat musik Tifa seperti Tifa Jekir, Tifa
Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas.
b. Keunikan
Tifa terbuat dari balok kayu yang dikosongkan bagian tengahnya sehingga membentuk
tabung. Di sekitar kayu terukir pahatan dengan ulir khas Papua. Bagian atas kayu
ditutup dengan kulit rusa sehingga menghasilkan suara khas.
Suara tersebut tidak bisa didengar pada sembarang kesempatan. Tifa hanya dimainkan
saat warga berduka ketika sang Ondofolo tutup usia.
Namun, tifa juga biasa dimainkan dalam pesta-pesta sukacita.

15
4. Sampe
a. Asal Sampe
alat musik ini mirip dengan gitar. Cara memainkannya pun sama-sama dipetik.
Inilah sampe, alat musik tradisional Kalimantan Timur yang banyak digunakan untuk
mengiringi acara-acara hajatan masyarakat Suku Dayak.
b. Keunikan
Apabila dimainkan pada siang hari, umumnya irama yang dihasilkan sampe
menyatakan perasaan gembira dan suka-ria. Sedangkan jika sampe dimainkan pada
malam hari biasanya akan menghasilkan irama yang bernada sendu, syahdu, atau sedih.
Terdapat ungkapan mengenai sampe yang termuat dalam Tekuak Lawe, sastra lisan
yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam tradisi masyarakat Dayak, khususnya
suku Dayak Kanyaan dan Kenyah. Ungkapan yang berbunyi sape' benutah tulaang
to'awah itu secara harfiah dapat diartikan Sampe mampu meremukkan tulang-belulang
hantu yang bergentayangan.Ungkapan tersebut menggambarkan bahwa alat musik
sampe mampu membuat orang yang mendengarnya merinding hingga menyentuh
tulang atau perasaan. Bagi para tetua adat Dayak di zaman dulu, keyakinan akan
kesakralan sampe memang betul bisa dirasakan karena suasana pedesaan dan nuansa
adat pada saat itu masih sangat kental.

16
5. Suling
a. Asal Suling
Alat musik suling ini berasal di daerah jawa barat. Dan alat musik di mainkan secara
ditiup, suara yang dimainkan suling ini mempunyai suara yang cukup halus, dan suling
ini sangat gampang sekali kita temukan bahkan diluar daerah asalnya sekalipun. Suling
adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat dari bambu. Suara
suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik.
b. Keunikan
- Suara dan aura bunyinya khas.
- Dapat di-orkestrasi dengan sekian puluh, ratus atau ribu pemain dan sangat unik
karena sebuah Orkestra yang tidak dimainkan dengan Instrumen Barat, tapi
dimainkan dengan instrumen yang didominasi oleh suling bamboo
- Suara suling bambu dapat meliuk-meliuk dengan cengkok dan warna bunyi yang
sangat khas dan alamiah

17

Anda mungkin juga menyukai