Anda di halaman 1dari 5

TARIAN NASIONAL DI SEKITAR KAMI

A. TARIAN DARI SUKU JAWA

 NAMA TARIAN: Tari Serimpi

Pertama yang akan diulas mengenai tarian Jawa Tengah adalah tari Serimpi yang merupakan tari klasik
asal Jawa Tengah. Tari klasik sendiri mempunyai arti sebuah tarian yang mencapai tingkat keindahan
yang tinggi dan sudah ada sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di kalangan keraton.

Tari yang sudah banyak dipentaskan ini memiliki gerak gemulai yang menggambarkan kesopanan,
kehalusan budi, serta kelemahlembutan yang dipersembahkan dari gerakan yang pelan serta anggun
dengan diiringi suara musik gamelan.

Tari serimpi Jawa memiliki kemiripan dengan tari Pakarena dari Makasar, jika dilihat dari segi
kelembutan gerak para penari. Sejak dulu, tari Serimpi telah memiliki kedudukan yang istimewa di
keraton-keraton Jawa karena sifatnya yang sakral.

Dahulu kala tari ini hanya boleh dipentaskan oleh orang-orang yang dipilih keraton. Tari serimpi
dianggap sama sakralnya dengan pusaka atau benda-benda yang melambangkan kekuasaan raja yang
berasal dari zaman Jawa Hindu.

 KEUNIKAN GERAK

Dilakukan Oleh Empat Orang Penari – Tarian yang berasal dari Jogja dan Solo ini disajikan dengan
gerakan gemulai dan anggun. Gerakan tersebut adalah gambaran kesopanan, budi pekerti, serta lemah
lembut yang menjadi karakter wanita Jawa. Tari serimpi dilakukan oleh empat orang penari. Meski
ditarikan dalam jumlah penari sedikit, namun tarian ini tetap memberikan makna tersendiri.

 KOSTUM

Pakaian yang dikenakan untuk tari serimpi mengalami perkembangan. Pada mulanya, pakaian yang
dikenakan adalah seperti pakaian temanten putri gaya keraton Yoyakarta dengan dodotan dan juga
hiasan kepala menggunakan gelung bokornya, kemudian beralih kepada kain seredan, berupa baju
tanpa lengan, dengan hiasan kepala khusus yang berjumbai bulu burung kasuari, gelungan berhiaskan
bunga ceplok dan juga jebehan.

 IRINGAN

Pertunjukannya Tari Serimpi menggunakan iringan dari gamelan Jawa. Ketika penari Serimpi masuk dan
keluar panggung iringan yang digunakan adalah gending sabrangan. Gending tersebut akan diikuti
dengan gending tengahan atau ageng dan juga gending ladrang.

B.TARIAN DARI SUKU BALI

 NAMA TARIAN: TARI KECAK

Tari Kecak menjadi salah satu tarian tradisional Bali yang telah terkenal hingga ke mancanegara.

Tari kecak berasal dari jenis tari sakral yaitu tari Sang Hyang yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan para dewa atau leluhur.

Baru pada tahun 1930-an mulai disisipkan cerita epos Ramayana ke dalam pertunjukan Tari Kecak

Tari Kecak adalah jenis tari Bali yang paling unik karena tidak diiringi dengan alat musik seperti gamelan
namun diiringi dengan suara para penarinya.

 KEUNIKAN GERAK

Gerakan yang paling utama dari tari kecak adalah mengangkat kedua tangan sambil berteriak “cak, cak,
cak”. Namun, ini bukan sekadar gerakan badan semata, karena terdapat banyak makna yang mendalam
di tiap gerakannya.

 KOSTUM
Kostum yang dikenakan adalah Kamen berwarna hitam, yang dilapisi oleh kain berwarna merah dan
poleng, dengan penari yang bertelanjang dada.

 IRINGAN

Keistimewaan tari ini adalah Tari Kecak tidak membutuhkan iringan alat-alat musik untuk mengiringi
penampilan. Tetapi hanya menggunakan paduan suara para penari. Bunyi Ritme “cak cak cak”
melahirkan paduan suara yang unik dan khas.

C. TARIAN DARI SUKU BUGIS

 NAMA TARIAN: Tarian Paduppa Bosara

Tarian ini menggambarkan tentang penyambutan tamu dari suku bugis. Dengan gerakannya yang enak
dilihat, tarian ini senantiasa menghidangkan bosara. Tarian ini biasanya digunakan dalam beberapa
acara.

Seperti acara penyambutan tamu kerajaan, pesta adat istiadat sampai pesta pernikahan. Bosara yang
digunakan dalam tarian ini merupakan piring khas dari suku bugis yang terbuat dari besi dan ditutupi
dengan kobokan besar yang dibalut kain.

 KEUNIKAN GERAK

Gerakkan badannya sangat luwes. Tari Bosara adalah sebuah penggambaran orang bugis bila
kedatangan tamu selalu bosara. Bosara adalah adalah sebuah wadah kue atau lauk tradisional yang di
tata rapi

 KOSTUM

Dalam tari Bosara, dibawakan oleh penari perempuan dengan jumlah ganjil. Pakaian yang digunakan
adalah Baju Bodo, sarung sutra, bando bunga, anting, gelang, dan kalung. Properti yang harus dibawa
oleh penari adalah bosara yang berisi beras, bunga, dan benno (makanan ringan dari biji jagung).

 IRINGAN
Musik pengiring Tari Bosara menggunakan alat musik tradisional. Ada beberapa alat musik tradisional
yang digunakan sebagai musik pengiring dalam tarian ini, antara lain: Gendang yang digunakan terbuat
dari kayu campaga yang dikuatkan dengan ikatan rotan. Bagian yang dipukul terbuat dari kulit kambing
jantan

D. TARIAN DARI SUKU TOLAKI

 NAMA TARIAN: TARIAN BALUMPA

Tari balumpa adalah tari yang menggambarkan kegembiraan masyarakat nelayan di Pulau Binongko.Tari
balumpa berfungsi sebagai tari penyambutan dan sering tampil di pertunjukan seni. Sebagai tari
penyambut tamu, gerakan tari balumpa mengandung makna rasa gembira, kelemahlembutan, dan
keramahtamahan masyarakat Binongko. Tari balumpa ditarikan oleh 6-8 penari perempuan, namun ada
juga yang ditarikan secara berpasangan dengan penari laki-laki.

 KEUNIKAN GERAK

Gerakan tari Balumpa menekankan hentakan kaki dan pinggul serta ayunan tangan. Ekspresi yang
dibawakan harus senang, dilihat dari senyum penari. Penari membentuk pola baris dan mengawali
tarian dengan penghormatan

 KOSTUM

Para penari biasanya menggunakan baju berlengan pendek dan kain panjang khas Sulawesi Tenggara.
Selain itu penari juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris seperti, anting, kalung, gelang dan hiasan
kepala yang khas, dan tidak lupa kain selendang yang digunakan untuk menari.

 IRINGAN

Tari Balumpa meruapakan tari tradisional yang berasal dari daerah Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang
menceritakan tentang sekolompok gadis yang sedang berdendang diiringi lagu daerah dan musik
gambus dengan penuh keceriaan mereka berdendang dan menari dengan hati gembira dan tulus.
E. TARIAN DARI SUKU TORAJA

 NAMA TARIAN: Tarian Manimbong

Tarian Manimbong ialah tari daerah Sulawesi Selatan yang cuma ditampilkan secara spesial pada
upacara adat Rambu Tuka’ oleh penari-penari pria. Tarian Manimbong ini diselenggarakan untuk
mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 KEUNIKAN GERAK

Tarian Manimbong sering dikombinasikan dengan Tarian Ma'dandan dengan gerakan yang diiringi oleh
irama yang sama, walaupun tempat penari pria dan wanita saling bertukaran tempat ke depan dan ke
belakang, berdiri dan berlutut, dengan diiringi sentakangerakan-gerakan kaki.

 KOSTUM

Para penarinya memakai pakaian adat khusus yaitu Baju Pokko’ dan Seppa Tallu Buku yang
berselempang kain antik. Mereka juga dilengkapi dengan parang kuno (la’bo’ penai) dan sejenis temeng
bundar kecil yang bermotif ukiran Toraja.

 IRINGAN

Namun dalam mementaskan tarian ini, setiap orang akan membawa sebuah alat musik yang disebut
Sarong Simbong seperti tameng kecil berbentuk lingkaran bermotif ukiran Toraja yang terdapat hiasan
tali yang menjuntai (ikko'na) dan juga koin yang diikatkan sehingga ketika penari menggoyang-
goyangkan alat tersebut akan

Anda mungkin juga menyukai