DISUSUN OLEH:
TARI
AGUNG TRIMUGIANA
SINFIA MUDAWAMAH
WAYAN HENDY RAMANTAYASA
APRILIANTI NUR AZIZAH
THERESIA FLORA WAHYUNI
WIWIN SUMIARTI
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulilah tepat pada
waktunya yang berjudul "MAKALAH MINYAK BUMI" Makalah ini berisikan tentang informasi MINYAK
BUMI atau yang lebih khususnya membahas MINYAK BUMI Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang MINYAK BUMI.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusuan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARii
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Pengertian minyak bumi............................................................................................................5
B. Sejarah Minyak Bumi.................................................................................................................5
C. Komposisi minyak bumi.............................................................................................................6
D. Pembentukan Minyak Bumi.......................................................................................................6
E. Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:.................................................9
F. Pengolahan Minyak Bumi........................................................................................................15
G. Pemrosesan Minyak Bumi.......................................................................................................15
H. Produk Pengolahan Minyak Bumi Dan Manfaatnya................................................................19
I. Dampak Penggunaan Minyak Bumi.........................................................................................20
J. Daerah Penambangan Minyak Bumi........................................................................................21
BAB III..................................................................................................................................................23
PENUTUP.............................................................................................................................................23
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................23
B. SARAN........................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini tuntutan semakin tinggi, namun di sisi lain para penyedia pelayanan dengan
menggunakan keahlian para ilmuan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi. Tidak hanya
untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang menyadari bahwa
pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak bumi? Bahkan sampai ke
pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman bisa subur dan menghasilkan
berbagai macam hasil tanaman.
Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya
dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu
menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu tiada,
atau habis cadangannya?
Seperti yang telah kia ketahui bersama bahwa yang tergolong minyak bumi adalah bensin,
elpij, minyak tanah dan bahan bakar sejenis lainnya merupakan bahan alam yang terjadi
dalam waktu yang sangat lama yakni sekitar jutaan tahun. Minyak bumi tersebut merupakan
bahan bakar yang tak dapat diperbaharui (unrenawable resources). Sehingga, kita harus se-
efesien mungkin dalam menggunakannya.
B. RUMUSAN MASALAH :
C. TUJUAN PENULISAN :
1. Tujuan Umum
Untuk mengertahui secara menyeluruh dan umum tentang minyak bumi dan apa
kegunaannya dalam teknologi serta kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui secara rinci tentang bagaimana proses pembentukan minyak bumi
dan komponen utama minyak bumi.
Untuk mengetahui asal mula ditemukannya minyak bumi.
Untuk mngetahui dampak penggunaan minyak bumi.
Untuk mengetahui komposisi dari minyak bumi.
Untuk mengetahui manfaat minyak bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah ini terjawab di majalah Scientist akhir November 2003. Penulis artikel
tersebut yakni Jeffry S. Dukes dari Universitas Utah, melalui hasil hitungan dari data
industri dan geokimia serta biologi yang ada sekarang: 1 galon minyak bumi Amerika,
ternyata membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala sebagai bahan material, artinya 1 liter
minyak bumi berasal dari 23,5 ton tumbuhan purbakala. Lalu berapa tumbuhan yang dapat
mencapai 23,5 ton itu? Hasil hitungan didapati, bahwa itu setara dengan 16.200 meter
persegi jumlah tanaman gandum, termasuk daun, tangkai dan seluruh akarnya.
Mengapa membutuhkan makhluk hidup purbakala dalam jumlah yang sedemikian
besar baru bisa mengubahnya menjadi minyak bumi? Penyebabnya adalah bahwa minyak
bumi harus di bawah tekanan suhu tinggi, dengan demikian baru bisa menghasilkan
minyak bumi, lalu setelah makhluk hidup purbakala mati, jika penguburan tidak cepat,
maka akan lapuk dan terurai
Dilihat dari segi lainnya, data geologi menunjukkan, bahwa bumi pada zaman
purbakala mutlak tidak mungkin lebih besar ukurannya dibanding bumi saat ini, lagi pula
jumlah kandungan oksigen di udara dan suhu udara pada zaman purbakala kurang lebih
30% lebih tinggi dibanding bumi saat ini, atau dengan kata lain, kecepatan busuknya
makhluk hidup lebih cepat dibanding sekarang. Seandainya minyak bumi berasal dari jasad
makhluk hidup melalui sirkulasi karbon, maka meskipun bentuk tubuh makhluk hidup
purbakala lebih besar, namun jika rasio penguburan lebih cepat dan skala besar malahan
sangat rendah juga akan sangat sulit, ini adalah yang bisa diketahui dari fosil dinosaurus
yang tidak sempurna dan tidak banyak jumlahnya, yang hanya dapat kita gali sekarang ini.
Sebuah fosil individual dinosaurus yang demikian tidak mudah untuk disimpan.
Banyaknya atom
karbon
1-4 => fraksi gas : bahan bakar pemanas
5 – 10 => bensin : bahan bakar mobil
11 – 12 => minyak tanah :bahan jet
13 – 17 =>minyak Gas : pemanas
18 – 25 => minyak gas berat: bahan bakar pemanas
3. Aromatik
CnH2n -6
Aromatik memiliki cincin 6 (enam)
Aromatik hanya terdapat dalam jumlah kecil, tetapi sangat diperlukan dalam
bensin karena :
- Memiliki harga anti knock yang tinggi
- Stabilitas penyimpanan yang baik
- Dan kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar (fuels)
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari minyak bumi.
Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak tetapi kadang-kadang
(disebut sebagai crude napthenic) mengandung sikloalkana sebagai komponen yang
terbesar, sedangkan aromatik selalu merupakan komponen yang paling sedikit.
Pengilangan/penyulingan (refining) adalah proses perubahan minyak mentah menjadi
produk yang dapat dijual (marketeble product) melalui kombinasi proses fisika dan kimia.
Produk yang dihasilkan dari proses pengilangan/penyulingan tersebut antara lain:
I. Light destilates adalah komponen dengan berat molekul terkecil.
a. Gasoline (Amerika Serikat) atau motor spirit (Inggris) atau bensin (Indonesia)
memiliki titik didih terendah dan merupakan produk kunci dalam penyulingan yang
digunakan sebagai bahan pembakar motor (:t 45% dari minyak mentah diproses
untuk menghasilkan gasolin.
b. Naphta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerasin. Beberapa
naphta digunakan sebagai :
- Pelarut dry cleaning (pencuci)
- Pelarut karet
- Bahan awal etilen
- Dalam kemileteran digunakan sebagai bahan bakar jet dikenanl sebagai jP4
c. Kerosin memiliki titik didih tertinggi dan biasanya digunakan sebagai :
- Minyak tanah
- Bahan bakar jet untuk air plane
II. Intermediate destilates merupakan minyak gas atau bahan bakar diesel yang
penggunaannya sebagai bahan bakar transportasi truk-truk berat, kereta api,
kapal kecil komersial, peralatan pertanian dan lain-lain.
III. Heavy destilates merupakan komponen dengan berat molekul tinggi. Fraksi ini
biasanya dirubah menjadi minyak pelumas (lubricant oils), minyak dengan berat jenis
tinggi dari bahan bakar, lilin dan stock cracking.
IV. Residu termasuk aspal, residu bahan bakar minyak dan petrolatum.
Pb + 4Na + 4C2H5CI
Pb (C2H5 )4 + 4 NaCI
* Titik beku
Jika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari aromatik-aromatik tertentu
maka pada waktu pendinginan, aromatik itu akan mengkristal dari mengakibatkan
tertutupnya lubang-lubang alai penyemprotan dalam karburator. Titik beku ini
terutama dipengaruhi oleh benzen (titik beku benzen murni ± 5ºC).
* Kadar belerang
Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah :
- Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.
- Mengakibatkan korosi dari bagian-bagian logam, seperti rusaknya silinder-silinder
yang disebabkan oleh asam yang mengembun pada dinding silinder.
- Mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap bilangan oktan.
C. Kerosin
Pemakaian kerasin sebagai penerangan di negara-negara maju semakin
berkurang, sekarang kerasin digunakan untuk pemenasan. Pemakaian terpenting dari
kerosin antara lain:
1. Minyak Lampu
Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung, sifat-
sifat yang harus diperhatikan bila kerasin digunakan sebagai minyak lampu adalah :
* Warna
Kerosin dibagai dalam berbagai kelas warna:
- Water spirit (tidak berwarna)
- Prime spirit
- Standar spirit
Di India, pemakai di pedalaman tidak mau membeli kerosin putih karena mengira ini
adalah air dan mengira hanya yang berwarna kuning atau sawo matang saja yang dapat
membakar dengan baik.
* Sifat bakar
Nyala kerasin tergantung pada susunan kimia dari minyak tanah :
- Jika mengandung banyak aromatik maka apinya tidak dapat dibesarkan karena apinya
mulai berarang.
- Alkana-alkana memiliki nyala api yang paling baik.
- Sifat bakar napthen terletak antara aromatik dan alkana.
* Viskositas
Minyak dalam lampu kerasin mengalir ke sumbu karena adanya gaya kapiler
dalam saluran-saluran sempit antara serat-serat sumbu. Aliran kerosin tergantung
pada viskositas yaitu jika minyak cair kental dan
lampu mempunyai tinggi-naik yang besar maka api akan tetap rendah dan
sumbu menjadi arang (hangus) karena kekurangan minyak.
* Kadar belerang
Sama seperti kadar belerang pada bensin.
d. Minyak Gas
Minyak gas pada awalnya banyak digunakan sebagai penerangan dalam gerbong kereta api,
tetapi sekarang sebagian telah diganti oleh listrik karena lebih mudah dipakai dan sedikit
bahaya kebakaran jika ada kecelakaan kereta api.
Minyak gas juga digunakan sebagai :
- Bahan bakar untuk motor diesel.
- Pesawat-pesawat pemanasan pusat otomatis dengan nama minyak bakar untuk keperluan
rumah tangga, biasanya adalah minyak gas tanpa bagian-bagian residual. Seperti pada
bensin untuk menaikkan bilangan oktan pada minyak gas maka perlu ditambahkan :
- Persenyawaan yang mengandung banyak sekali zat asam, misalnya amilnitrit dan
etilnitrit. Untuk memperoleh hasil yang nyata maka persentasenya harus besar yaitu kira-
kira 5% sehingga pemakaian senyawa ini menjadi mahal.
- Persenyawaan yang penggunaannya lebih sedikit peroksida (peroxyden) dan berbagai
persenyawaan organik, dipakai 0,5% untuk menaikkan 10 atau 15 titik bilangan oktan.
e. Minyak Bakar
Walaupun setiap minyak yang dibakar dapat dinamakan minyak bakar tetapi nama ini
biasanya hanya digunakan untuk bahan bakar residual dan untuk bahan bakar sulingan.
Bahan bakar residua! biasanya diperoleh dengan cara mengentalkan minyak bumi atau
merengkah minyak gas dan residu minyak tanah.
Bahan bakar digunakan sebagai :
- Motor diesel tipe besar.
- Minyak yang dinyalakan dengan pembakar dalam tungku masak yang digunakan untuk :
- Memproduksi uap
- Pengerjaan panas dari logam
- Mencairkan hasil perindustrian
- Membakar batu, emaile, dan sebagainya.
2. Absorpsi
Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi dengan gas.
Minyak gas digunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah. Gas- gas
dikeluarkan dari tank penyimpanan gas sebagai hasil dari pemanasan matahari yang
kemudian diserap ulang oleh tanaman. Steam stripping pada umumnya digunakan
untuk mengabsorpsi hidrokarbon fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas absorpsi
minyak gas.
Proses ini dilakukan terutama dalam hal-hal sebagai berikut:
Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat dicampurkan pada bensin.
Untuk pemisahan gas-gas rekahan dalam suatu fraksi yang sangat ringan (misalnya
fraksi yang terdiri dari zat hidrogen, metana, etana) dan fraksi yang lebih berat yaitu
yang mempunyai komponen-komponen yang lebih tinggi. Untuk menghasilkan
bensin-bensin yang dapat dipakai dari berbagai gas ampas dari suatu instalasi
penghalus.
3. Adsorpsi
Proses adsorpsi digunakan untuk memperoleh material berat dari gas.
Pemakaian terpenting proses adsorpsi pada perindustrian minyak adalah :
Untuk mendapatkan bagian-bagian berisi bensin (natural gasoline) dari gas-
gas bumi, dalam hal ini digunakan arang aktif.
Untuk menghilangkan bagian-bagian yang memberikan warna dan hal-hal
lain yang tidak dikehendaki dari minyak, digunakan tanah liat untuk
menghilangkan warna dan bauxiet (biji oksida-aluminium).
4. Filtrasi
Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang mengandung destilat.
Filtrasi dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi.
5. Kristalisasi
Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal
dengan cooling dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi
lilin mikrokristalin yang diperdagangkan.
6. Ekstraksi
Pengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari suatu bahan tertentu dalam dua
bagian yang mempunyai sifat dapat larut yang berbeda.
Pada pelaksanaannya tidak mungkin mengatur produk yang dihasilkan pada suatu
proses crackingi, biasanya selain menghasilkan bensin (gasoline) juga mengandung
molekul-molekul yang lebih kecil (gas) dan molekul-molekul yang lebih besar
(memiliki titik didih yang lebih tinggi dari bensin).
Proses cracking dilakukan untuk menghasilkan fraksi-fraksi bensin yang berat yaitu
yang mempunyai bilangan oktan yang buruk karena umunya bilangan oktan itu
meningkat jika titik didihnya turun. Maka pada cracking bensin berat akan diperoleh
suatu perbaikan dalam kualitas bahan pembakarnya yang disebabkan oleh 2
hal,yaitu:
- Penurunan titik didih rata-rata
- Terbentuknya alken
Oleh karena itu bilangan oktan dapat meningkat dengan sangat tinggi, misalnya dari
45-50 hingga 75-80.
Dengan adanya katalisator dapat terjadi proses isomerisasi, dimana alkena- alkena
dengan rantai luru dirubah menjadi hidrokarbon bercabang, selanjutnya terjadi
aromatik-aromatik dalam fraksi bensin yang lebih tinggi yang juga dapat
mempengaruhi bilangan oktan.
* Proses cracking dengan chlorida-aluminium (AlCl3) yang bebas air
Bila minyak dengan kadar aromatik rendah dipanaskan dengan AlCl3 bebas air
pada suhu 180-2000C maka akan terbentuk bensin dalam keadaan dan waktu
tertentu. Bahan yang tidak mengandung aromatik (misalnya parafin murni) dengan
2 atau 5% AlCl3 dapat merubah sebagian besar (90%) dari bahan itu menjadi
bensin, bagian lain akan ditingga/ sebagai arang dalam ketel. Anehnya pada proses
ini bensin yang dihasilkan tidak mengandung alkena-alkena tetapi masih memiliki
bilangan oktan yang lumayan, hal ini mungkin disebabkan kerena sebagian besar
alkena bercabang. Kerugian dari proses ini adalah :
- Mahal karena AlCl3 yang dipakai akan menyublim dan mengurai.
- Bahan-bahan yang dapat dikerjakan terbatas.
- Pada saat reaksi berlangsung, banyak sekali gas asam garam maka harus memakai
alat-alat yang tahan korosi.
2. Polimerisasi
Terbentuknya polimer antara ikatan molekul yang sama yaitu ikatan bersama dari
light gasoline. Proses polimerisasi merubah produk samping gas hirokarbon yang
dihasilkan pada cracking menjadi hidrokarbok liquid yang bisa digunakan sebagai:
- Bahan bakar motor dan penerbangan yang memiliki bilangan oktan yang tinggi.
- Bahan baku petrokimia.
Bahan dasar utama dalam proses polimerisasi adalah olefin (hidrokarbon tidak
jenuh) yang diperoleh dari cracking still. Contohnya: Propilen, n-butilen, isobutilen.
3. Alkilasi
Proses alkilasi merupakan proses penggabungan olefin dari aromat atau hidrokarbon
parafin. Proses alkilasi adalah eksotermik dan pada dasarnya sama dengan
polimerisasi, hanya berbeda pada bagian-bagian dari charging stock need
beunsaturated. Sebagai hasilnya adalah produk alkilat yang tidak mengandung olefin
dan memiliki bilangan oktan yang tinggi. Metode ini didasarkan pada reaktifitas dari
karbon tersier dari isobutan dengan olefin, seperti propilen, butilen dan amilen.
4. Hidrogenasi
Proses ini adalah penambahan hidrogen pada olefin. Katalis hidrogen adalah logam
yang dipilih tergantung pada senyawa yang akan di reduksi dan pada kondisi
hidrogenasi, misalnya Pt, Pd, Ni, dan Cu. Disamping untuk menjenuhkan ikatan ganda,
hidrogenasi dapat digunakan untuk mengeliminasi elemen-elemen lain dari molekul,
elemen ini termasuk oksigen, nitrogen, halogen dan sulfur.
5. Isomerisasi
Proses isomerisasi merubah struktur dari atom dalam molekul tanpa adanya
perubahan nomor atom. Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan iso-
butana yang dibutuhkan untuk membuat alkilat sebagai dasar gasoline penerbangan.
2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.
3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah
tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui
proses cracking.
Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang
tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari
petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu
waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya
digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-
8). Sebuah bentuk dari kerosene dikenal sebagai RP-1dibakar dengan oksigen cair
sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ,
wax ). Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan
perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar
belerangnya dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker,
yang digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk
bahan bakar minyak. Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di
negara berkembang, di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan
bahkan "debris".
Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat,
terutama titik asap dan titik beku.
Kegunaan lain. Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan
mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi
serangga seperti pada merk/ brand baygone.
5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin
diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu,
minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses
cracking.
6. Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
minyak bumi berada pada lapisan bawah permukaan laut.
minyak bumi terbentuk dari fosil makhluk hidup yang telah mati.
minyak bumi terbentuk dalam waktu jutaan tahun.
minyak bumi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
minyak bumi juga bisa membahayakan kehidupan manusia jika dipergunakan secara
boros atau berlebihan.
B. SARAN
Jadi gunakanlah minyak bumi se-efisien mungkin, kurangi pemakaian alat transportasi
bermotor. Karena pemakaian minyak bumi yang berlebihan juga dapat menyebabkan
pembakaran yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan polusi. Karena selain dapat
mengurangi polusi penghematan juga dapat menyimpan minyak bumi untuk kehidupan di
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/minyak-dan-gas-bumi-terbentuk-jutaan-
tahun
https://migas.esdm.go.id/post/read/Sejarah-Penemuan-Minyak-di-Dunia
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/minyak-bumi-pembentukan-komposisi-pengolahan-dan-
fraksi-fraksinya
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2022/06/17/104649969/proses-
pembentukan-minyak-bumi
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/sains/read/2021/11/26/163000223/komponen-
penyusun-minyak-bumi-apa-saja-
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2020/08/05/160000269/proses-
pengolahan-minyak-bumi
https://m.merdeka.com/jatim/6-proses-pengolahan-minyak-bumi-agar-dapat-digunakan-sebagai-
bahan-bakar-kln.html
https://www.google.com/amp/s/ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hasil-olahan-minyak-bumi/amp
https://www.google.com/amp/s/www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-11-tips-pintar/dampak-
penggunaan-minyak-bumi-dan-cara-pencegahannya-17362/amp/
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.gramedia.com/literasi/
daerah-penghasil-minyak-di-indonesia/amp/
&ved=2ahUKEwimq5_x2IP7AhVHSWwGHWnWD1MQFnoECAgQBQ&usg=AOvVaw2ZtNti-
gHfUzTL1JNl-b2k