Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KIMIA MINYAK BUMI

SMA NEGERI 1 UEPAI

DISUSUN OLEH:
 TARI
 AGUNG TRIMUGIANA
 SINFIA MUDAWAMAH
 WAYAN HENDY RAMANTAYASA
 APRILIANTI NUR AZIZAH
 THERESIA FLORA WAHYUNI
 WIWIN SUMIARTI
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulilah tepat pada
waktunya yang berjudul "MAKALAH MINYAK BUMI" Makalah ini berisikan tentang informasi MINYAK
BUMI atau yang lebih khususnya membahas MINYAK BUMI Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang MINYAK BUMI.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusuan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin
DAFTAR ISI

KATA PENGANTARii
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Pengertian minyak bumi............................................................................................................5
B. Sejarah Minyak Bumi.................................................................................................................5
C. Komposisi minyak bumi.............................................................................................................6
D. Pembentukan Minyak Bumi.......................................................................................................6
E. Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:.................................................9
F. Pengolahan Minyak Bumi........................................................................................................15
G. Pemrosesan Minyak Bumi.......................................................................................................15
H. Produk Pengolahan Minyak Bumi Dan Manfaatnya................................................................19
I. Dampak Penggunaan Minyak Bumi.........................................................................................20
J. Daerah Penambangan Minyak Bumi........................................................................................21
BAB III..................................................................................................................................................23
PENUTUP.............................................................................................................................................23
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................23
B. SARAN........................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini tuntutan semakin tinggi, namun di sisi lain para penyedia pelayanan dengan
menggunakan keahlian para ilmuan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi. Tidak hanya
untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang menyadari bahwa
pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak bumi? Bahkan sampai ke
pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman bisa subur dan menghasilkan
berbagai macam hasil tanaman.

Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator yang bahan bakarnya
dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-lain semuanya itu
menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya minyak bumi itu tiada,
atau habis cadangannya?

Seperti yang telah kia ketahui bersama bahwa yang tergolong minyak bumi adalah bensin,
elpij, minyak tanah dan bahan bakar sejenis lainnya merupakan bahan alam yang terjadi
dalam waktu yang sangat lama yakni sekitar jutaan tahun. Minyak bumi tersebut merupakan
bahan bakar yang tak dapat diperbaharui (unrenawable resources). Sehingga, kita harus se-
efesien mungkin dalam menggunakannya.

B. RUMUSAN MASALAH :

a. Bagaimana sejarah ditemukannya minyak bumi ?


b. Bagaimana proses pembentukan minyak bumi ?
c. Bagaimana minyak bumi diolah hingga dapat digunakan ?
d. Apa komponen dari minyak bumi ?
e. Apa manfaat minyak bumi ?
f. Apa dampak penggunaan minyak bumi ?

C. TUJUAN PENULISAN :

1. Tujuan Umum
 Untuk mengertahui secara menyeluruh dan umum tentang minyak bumi dan apa
kegunaannya dalam teknologi serta kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui secara rinci tentang bagaimana proses pembentukan minyak bumi
dan komponen utama minyak bumi.
 Untuk mengetahui asal mula ditemukannya minyak bumi.
 Untuk mngetahui dampak penggunaan minyak bumi.
 Untuk mengetahui komposisi dari minyak bumi.
 Untuk mengetahui manfaat minyak bumi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian minyak bumi


Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagaian besar terdiri atas
hidrokarbon. Hidrokarbon yang tergantung dalam minyak bumi adalah alakana. Kemudian
sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena, dan berbagai
senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama
terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang
mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang
mengandung logam.

Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:


Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan
industri, berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga jenis bahan bakar
tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik tumbuhan
maupun hewan. Sisa-sisa rganisme itu mengendap didasar lautan, kemudian tertutup oleh
lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh
tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri
anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan mengubahnya menjadi miyak dan gas.
Proses terbentuknya minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yang terbentu meresap dalam bentuk batuan yang berpori bagaikan
air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah
yang lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap. Walaupun
minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yang
terdapat di daratan. Hal itu terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagaian besar
lautan menjadi daratan.

B. Sejarah Minyak Bumi


Saat ini, sejumlah besar ilmuwan secara umum berpendapat bahwa minyak bumi
adalah makhluk hidup purbakala yang di bawah tekanan suhu tinggi dan setelah melalui
proses pengolahan dalam jangka waktu yang panjang serta lamban, maka makhluk hidup
zaman purbakala baru berubah menjadi minyak bumi. Namun, yang membuat para
ilmuwan bingung adalah sebenarnya butuh berapa kali organisme prasejarah dalam skala
besar terkumpul dan terkubur, baru bisa menghasilkan minyak bumi yang sedemikian
banyak seperti sekarang ini.

Masalah ini terjawab di majalah Scientist akhir November 2003. Penulis artikel
tersebut yakni Jeffry S. Dukes dari Universitas Utah, melalui hasil hitungan dari data
industri dan geokimia serta biologi yang ada sekarang: 1 galon minyak bumi Amerika,
ternyata membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala sebagai bahan material, artinya 1 liter
minyak bumi berasal dari 23,5 ton tumbuhan purbakala. Lalu berapa tumbuhan yang dapat
mencapai 23,5 ton itu? Hasil hitungan didapati, bahwa itu setara dengan 16.200 meter
persegi jumlah tanaman gandum, termasuk daun, tangkai dan seluruh akarnya.
Mengapa membutuhkan makhluk hidup purbakala dalam jumlah yang sedemikian
besar baru bisa mengubahnya menjadi minyak bumi? Penyebabnya adalah bahwa minyak
bumi harus di bawah tekanan suhu tinggi, dengan demikian baru bisa menghasilkan
minyak bumi, lalu setelah makhluk hidup purbakala mati, jika penguburan tidak cepat,
maka akan lapuk dan terurai
Dilihat dari segi lainnya, data geologi menunjukkan, bahwa bumi pada zaman
purbakala mutlak tidak mungkin lebih besar ukurannya dibanding bumi saat ini, lagi pula
jumlah kandungan oksigen di udara dan suhu udara pada zaman purbakala kurang lebih
30% lebih tinggi dibanding bumi saat ini, atau dengan kata lain, kecepatan busuknya
makhluk hidup lebih cepat dibanding sekarang. Seandainya minyak bumi berasal dari jasad
makhluk hidup melalui sirkulasi karbon, maka meskipun bentuk tubuh makhluk hidup
purbakala lebih besar, namun jika rasio penguburan lebih cepat dan skala besar malahan
sangat rendah juga akan sangat sulit, ini adalah yang bisa diketahui dari fosil dinosaurus
yang tidak sempurna dan tidak banyak jumlahnya, yang hanya dapat kita gali sekarang ini.
Sebuah fosil individual dinosaurus yang demikian tidak mudah untuk disimpan.

C. Komposisi minyak bumi


Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi, dan Batu Bara
Gas alam terdiri dari alkana suhu rendah yaitu metana,etana,propana,dan butana
dengan metana sebagai komponen utamanya. Selain itu alkana juga terdapat berbagai gas
lain seperti karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S). Alkana adalah golongan
senyawa yang kurang reaktif karena sukar bereaksisehinggga disebut parafin yang artinya
afinitas kecil.Reaksi penting dari alkana adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan
(Cracking).Pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O
Reaksi pembakaran propana
C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O Jika pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO
dan H2O,atau jelaga (partikel karbon )
Beberapa sumur gas juga mengfandung helium. Etana dalam gas alam biasanya
dipisahkanuntuk keperluan industri. Propana dan Butana juga dipisahkan kemudian
dicairkan yangdikenal dengan LPG. Metana terutama digunakan sebagai bahan
bakar,sumber hidrogen dan untuk pembuatan metanol.
Minyak bumi adalah suatu capuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon.Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama alkana,
kemudiansikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena dan
berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang. Komposisi
minyak bumisngat bervariasi dari suatu sumur ke sumur lainnya dan dari suatu daerah ke
daerah lain.

Banyaknya atom
karbon
1-4 => fraksi gas : bahan bakar pemanas
5 – 10 => bensin : bahan bakar mobil
11 – 12 => minyak tanah :bahan jet
13 – 17 =>minyak Gas : pemanas
18 – 25 => minyak gas berat: bahan bakar pemanas

D. Pembentukan Minyak Bumi


Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor
danindustriberasal dari minyak bumi,gas alam dan batu bara. Ketiga jenis tersebut bahan
bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehinggga disebut bahan bakar
fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang
mati sekitar 150 juta tahun yang lampau.Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar lautan
yang kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah
menjadi batuan karena pengaruh suhu dan tekanan lapisan di atasnya. Sementara
itu,dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad
renik itu dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.Minyak dan gas
yangterbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu
karang .Minyak dangas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian
terkonsentrasi jikaterhalang oleh lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam
terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal ini
terjadi karena pergerakan kulit bumi, seingga sebagian lautan menjadi daratan.
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan
minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi
spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya.
Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh para
ahli, beberapa diantaranya adalah :

1. Teori Biogenesis ( organik )


Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali
mengemukakanpendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Kemudian M.W. Lamanosow(Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat
di atas juga didukung olehsarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909),
Bruk (1936), Bearl (1938) danHofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi
berasal dari organisme laut yangtelah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk
sebuah lapisan dalam perut bumi.”

2. Teori Abiogenesis ( Anorganik )


Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam
alkali,yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan
CO2membentuk asitilena.
Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk
akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi.
Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan
bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi
terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut
berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan
meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori
Biogenesis, karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang
seiring dengan berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai
kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul The
Occurrence and Origin of Oil and Gas menyatakan bahwa : “The type of oil is dependent
on the position in the depositionalbasin, and that the oils become lighter in going
basinward in any horizon. It certainly seemslikely that the depositional environment
would determine the type of oil formed and couldexert an influence on the character of
the oil for a long time, even thought there is evolution”
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran
kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir
dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang
berlawanan,dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah
pertama, karbondioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir
oleh organismefotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan
kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme).Dalam proses ini,terjadi kebocoran kecil yang memungkinkan satu
bagian kecil karbon yang tidak dibebaskankembali ke atmosfir dalam bentuk CO2,
tetapi mengalami transformasi yang akhir-nyamenjadi fosil yang dapat terbakar.
Bahan bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami
oksidasi selama pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbonorganik dalam
bentuk karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen.
Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak)
diproduksi oleh makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk
mempertahankan diri, untuk berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan
makhluk hidup itu. Komponen yang dimaksud dapat berupa konstituen sel, membran,
pigmen, lemak, gula atau protein daritumbuh-tumbuhan, cendawan, jamur, protozoa,
bakteri, invertebrata ataupun binatang berdarah dingin dan panas, sehingga dapat
ditemukan di udara, pada permukaan, dalam airatau dalam tanah.
Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9 % senyawa karbon dan makhluk
hidup akan kembali mengalami siklus sebagal rantai makanan, sedangkan sisanya 0,1
%senyawa karbon terjebak dalam tanah dan dalam sedimen. Inilah yang merupakan
cikal bakalsenyawa-senyawa fosil atau dikenal juga sebagai embrio minyak bumi.
Embrio inimengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah satu tempat yang
kemungkinan menjadi reservoar dan ada yang hanyut bersama aliran air sehingga
menumpuk di bawah dasar laut, dan ada juga karena perbedaan tekanan di bawah laut
muncul ke permukaan lalu menumpuk di permukaan dan ada pula yang terendapkan
di permukaan laut dalam yang arusnya kecil. Embrio kecil ini menumpuk dalam
kondisi lingkungan lembab, gelap dan berbau tidak sedap di antara mineral-mineral
dan sedimen, lalu membentuk molekul besar yang dikenal dengan geopolimer.
Senyawa-senyawa organik yang terpendam ini akan tetap dengan karakter
masing-masing yang spesifik sesuai dengan bahan dan lingkungan pembentukannya.
Selanjutnya senyawa organik ini akan mengalami proses geologi dalamperut bumi.
Pertama akan mengalami proses diagenesis, dimana senyawa organik danmakhluk
hidup sudah merupakan senyawa mati dan terkubur sampai 600 meter saja di
bawahpermukaan dan lingkungan bersuhu di bawah 50°C.
Pada kondisi ini senyawa-senyawa organik yang berasal dan makhluk hidup mulai
kehilangan gugus beroksigen akibat reaksi dekarboksilasi dan dehidratasi. Semakin
dalam pemendaman terjadi, semakin panas lingkungannya, penambahan kedalaman
30 - 40 m akan menaikkan temperatur 1°C. Di kedalaman lebih dan 600 m sampai
3000 m, suhu pemendaman akan berkisar antara 50 - 150 °C, proses geologi kedua
yang disebut katagenesis akan berlangsung, maka geopolimer yang terpendam mulal
terurai akibat panas bumi. Komponen-komponen minyak bumi pada proses ini mulai
terbentuk dan senyawa–senyawa karakteristik yang berasal dan makhluk hidup
tertentu kembali dibebaskan darimolekul. Bila kedalaman terus berlanjut ke arah
pusat bumi, temperatur semakin naik, danjika kedalaman melebihi 3000 m dan suhu di
atas 150°C, maka bahan-bahan organik dapat terurai menjadi gas bermolekul kecil,
dan proses ini disebut metagenesis.
Setelah proses geologi ini dilewati, minyak bumi sudah terbentuk bersama-
samadengan bio-marka. Fosil molekul yang sudah terbentuk ini akan mengalami
perpindahan(migrasi) karena kondisi lingkungan atau kerak bumi yang selalu
bergerak rata-rata se-jauh 5cm per tahun, sehingga akan ter-perangkap pada suatu
batuan berpori, atau selanjutnya akanbermigrasi membentuk suatu sumur minyak.
Apabila dicuplik batuan yang memenjara minyak ini (batuan induk) atau minyak yang
terperangkap dalam rongga bumi, akan ditemukan fosil senyawa-senyawa organik.
Fosil-fosil senyawa inilah yang ditentukan strukturnya menggunaan beberapa metoda
analisis, sehingga dapat menerangkan asal-usul fosil, bahan pembentuk, migrasi
minyak bumi serta hubungan antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lain dan
hubungan minyak bumi dengan batuan induk.

E. Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:


1. Alkana (parafin)
CnH2n + 2
Alkana ini memiliki rantai lurus dan bercabang, fraksi ini merupakan yang
terbesar di dalam minyak mentah.

2. Siklo alkana (napten)


CnH2n
Sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 (lima) yaitu siklopentana ataupun cincin 6
(enam) yaitu sikloheksana.

3. Aromatik
CnH2n -6
Aromatik memiliki cincin 6 (enam)

Aromatik hanya terdapat dalam jumlah kecil, tetapi sangat diperlukan dalam
bensin karena :
- Memiliki harga anti knock yang tinggi
- Stabilitas penyimpanan yang baik
- Dan kegunaannya yang lain sebagai bahan bakar (fuels)

Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari minyak bumi.
Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak tetapi kadang-kadang
(disebut sebagai crude napthenic) mengandung sikloalkana sebagai komponen yang
terbesar, sedangkan aromatik selalu merupakan komponen yang paling sedikit.
Pengilangan/penyulingan (refining) adalah proses perubahan minyak mentah menjadi
produk yang dapat dijual (marketeble product) melalui kombinasi proses fisika dan kimia.
Produk yang dihasilkan dari proses pengilangan/penyulingan tersebut antara lain:
I. Light destilates adalah komponen dengan berat molekul terkecil.
a. Gasoline (Amerika Serikat) atau motor spirit (Inggris) atau bensin (Indonesia)
memiliki titik didih terendah dan merupakan produk kunci dalam penyulingan yang
digunakan sebagai bahan pembakar motor (:t 45% dari minyak mentah diproses
untuk menghasilkan gasolin.
b. Naphta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerasin. Beberapa
naphta digunakan sebagai :
- Pelarut dry cleaning (pencuci)
- Pelarut karet
- Bahan awal etilen
- Dalam kemileteran digunakan sebagai bahan bakar jet dikenanl sebagai jP4
c. Kerosin memiliki titik didih tertinggi dan biasanya digunakan sebagai :
- Minyak tanah
- Bahan bakar jet untuk air plane
II. Intermediate destilates merupakan minyak gas atau bahan bakar diesel yang
penggunaannya sebagai bahan bakar transportasi truk-truk berat, kereta api,
kapal kecil komersial, peralatan pertanian dan lain-lain.
III. Heavy destilates merupakan komponen dengan berat molekul tinggi. Fraksi ini
biasanya dirubah menjadi minyak pelumas (lubricant oils), minyak dengan berat jenis
tinggi dari bahan bakar, lilin dan stock cracking.
IV. Residu termasuk aspal, residu bahan bakar minyak dan petrolatum.

4. Fraksi Minyak Bumi


Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari
minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
Jangka titik
Didih (ºC)
Dibawah 30
30 – 180
180 – 230
230 – 305
305 – 405

1. Minyak bisa menguap : Minyak-minyak pelumas, lilin, parafin dan vaselin.


2. Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi.
Sisa:
a. Fraksi Gas
Gas alam dapat diperoleh secara terpisah maupun bersama-sama dengan
minyak bumi. Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana berantai karbon rendah yaitu
antara lain metana, etana, propana, butana dan iso-butana. Gas alam dapat
dipergunakan sebagai:
1. Bahan bakar rumah tangga atau pabrik.
Gas alam merupakan bahan bakar yang paling bersih dan praktis, tetapi gas alam
mempunyai keburukan yaitu sifatnya yang tidak berbaun (bila dibandingkan dengan
gas dari batubara) sehingga sering terjadi kecelakaan karena bocor. Oleh karena itu
kadang-kadang gas ini diberi "bau" yaitu sedikit zat yang berbau sekali. Propana yang
merupakan salah satu fraksi gas pada perusahaan biasanya digunakan sebagai :
- Mengelas paduan-paduan tembaga, alumunium dan magnesium.
- Mengelas besi tuang.
- Menyolder dan mengelas solder.
- Menyemprot Jogam.
2. Karbon hitam (Carbon Black).
Karbon hitam (Carbon black) adalah arang harus yang dibuat oleh
pembakaran yang tidak sempurna. Pegunaannya antara lain sebagai :
- Bahan dalam pembuatan cat, tinta cetak dan tinta Gina.
- Zat pengisi pada karet terutama dalam pembuatan ban-ban mobil dan sepeda.
Karbon hitam dibuat dengan membawa nyala gas bumi ke sebuah bidang datar yang
didinginkan, arang yang terbentuk kemudian dipisahkan dari bidang ini dan dibagi
berdasarkan kehalusannya. Metana yang mengandung 75% karbon akan
menghasilkan 4 atau 4,5% zat penghitam dan sisanya hilang sebagai asap, zat asam
arang dan sebagainya.
b. Bensin
Bensin dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain yaitu ;
1. Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straight run), dimana kualitasnya
tergantung pada susunan kimia dari bahan-bahan dasar. Bila mengandung banyak
aromatik-aromatik dan napthen-naphten akan menghasilkan bensin yang tidak
mengetok (anti knocking).
2. Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari minyak gas
dan residu.
3. Merengkah (retor ming) bensin berat dari kualitas yang kurang baik.
4. Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah.

Bensin biasanya digunakan sebagai :


1. Bahan bakar motor
Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk
menentukan baik atau tidaknya bensin tersebut.

* Keadaan terbang (titik embun)


Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas didalam
karburator dari sebuah motor yang disebabkan oleh adanya kadar yang terlalu tinggi
dari fraksi-fraksi yang sangat ringan dalam bensin. Hal ini terutama disebabkan oleh
terlalu banyaknya propana dan butana yang berasal dari bensin. Gelembung-
gelembung gas yang terdapat dalam keadaan tertentu dapat menutup lubang-lubang
perecik yang sempit dan pengisian bensin akan terhenti.

* Kecendrungan mengetok (knocking)


Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa menyebabkan
peletusan (peledakan) didalam sijinder, sehingga :
- Timbulnya kebisingan knock
- Kekuatan berkurang
- Menyebabkan kerusakan mesin
Hidrokarbon rantai bercabang dan aromatik sangat mengurang kecendrungan dari
bahan bakar yang menyebabkan knocking, misalnya 2,2,4 -trimetil pentana (iso-oktan)
adalah anti knock fuels. Harga yang tinggi dari bilangan oktan mengakibatkan makin
baik melawan knocking. Mesin automobil modern memerlukan bahan bakar dengan
bilangan oktan antara 90 dan 100, semakin tinggi rasio penekanan (compression)
maka diperlukan bilangan oktan yang tinggi pula. Bilangan oktan dapat dinaikkan
dengan menambahkan beberapa substansi, antara lain fefraefyl lead (TEL) dan
feframefyl lead (l-MI) yang ditambahkan dalam bensin dengan kuantitas yang kecil
karena dikuatirkan apabila ditambahkan terlalu banyak efek timah bagi lingkungan.
TEL (Pb(C2Hs)4) dibuat dari campuran timah hitam dengan natrium dan eti!klorida,
reaksinya :

Pb + 4Na + 4C2H5CI

Pb (C2H5 )4 + 4 NaCI

* Keadaan "damar" dan stabilitas penyimpanan


Damar dapat terbentuk karena adanya alkena-alkena yang mempunyai satu
ikatan ganda sehingga berpotensi untuk berpolirherisasi membentuk molekul-
molekul yang lebih besar. Pembentukan damar ini dipercepat oleh adanya zat asam di
udara, seperti peroksiden. Kerugian yang disebabkan oleh pembentukan damar ini
antara lain;
- Bahan ini dapat menempel pada beberapa tempat dalam motor, antara lain
saluran-saluran gas dan pada kutub yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
motor.
- Menurunkan bilangan oktan karena hilangnya alkena-alkena dari bensin.
Pembentukan damar dapat dicegah dengan penambahan senyawa-senyawa
dari tipe poliphenol dan aminophenol, seperti hidroquinon dan p-aminophen.

* Titik beku
Jika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari aromatik-aromatik tertentu
maka pada waktu pendinginan, aromatik itu akan mengkristal dari mengakibatkan
tertutupnya lubang-lubang alai penyemprotan dalam karburator. Titik beku ini
terutama dipengaruhi oleh benzen (titik beku benzen murni ± 5ºC).

* Kadar belerang
Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah :
- Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.
- Mengakibatkan korosi dari bagian-bagian logam, seperti rusaknya silinder-silinder
yang disebabkan oleh asam yang mengembun pada dinding silinder.
- Mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap bilangan oktan.

2. Bahan Ekstraksi, Pelarut dan Pembersih


Sebelum digunakan sebaagi pengekstraksi bensin di fraksinasi dengan
destilasi bertingkat menjadi fraksi yang lebih kecil. Bensin biasanya digunakan untuk
mengekstraksi berbagai bahan, seperti minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak
kelapa dan bahan-bahan alam lain. Sebagai bahan pelarut bagi karet digunakan fraksi
dengan titik didih antara
80 -130°C dan 100 -130°C. Larutan karet ini biasanya digunakan untuk :
- Mencelupkan kanvas pada pembuatan ban.
- Melekatkan karet.
- Perekat-perekat untuk industri sepatu.
- Larutan untuk pasta-pasta karet untuk memadatkan dan melaburkan tenunan.
Bensin juga dapat digunakan sebagai bahan pembersih yaitu membersihkan secara
kimia dengan cara diuapkan. Keuntungan menggunakan bensin sebagai bahan
pembersih adalah:
- Bensin memiliki titik didih rendah sehingga barang-barang yang dicuci lekas
menjadi kering dan baunya cepat hilang.
- Tidak mudah terbakar di ruang terbuka.
- Kualitas dari bahan wol tahan terhadap ini.

3. Bahan bakar penerangan dan pemanasan


Bensin digunakan pada lampu-lampu tambang dimana tidak terdapat tenaga
listrik. Dan sebagai pemanas digunakan pada:
- Lampu soldir dan lampu pembakar cat.
- Penghangus yang dapat menghilangkan serat-serat yang menonjol dari tenunan dan
rambut kulit.

C. Kerosin
Pemakaian kerasin sebagai penerangan di negara-negara maju semakin
berkurang, sekarang kerasin digunakan untuk pemenasan. Pemakaian terpenting dari
kerosin antara lain:

1. Minyak Lampu
Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung, sifat-
sifat yang harus diperhatikan bila kerasin digunakan sebagai minyak lampu adalah :

* Warna
Kerosin dibagai dalam berbagai kelas warna:
- Water spirit (tidak berwarna)
- Prime spirit
- Standar spirit
Di India, pemakai di pedalaman tidak mau membeli kerosin putih karena mengira ini
adalah air dan mengira hanya yang berwarna kuning atau sawo matang saja yang dapat
membakar dengan baik.

* Sifat bakar
Nyala kerasin tergantung pada susunan kimia dari minyak tanah :
- Jika mengandung banyak aromatik maka apinya tidak dapat dibesarkan karena apinya
mulai berarang.
- Alkana-alkana memiliki nyala api yang paling baik.
- Sifat bakar napthen terletak antara aromatik dan alkana.

* Viskositas
Minyak dalam lampu kerasin mengalir ke sumbu karena adanya gaya kapiler
dalam saluran-saluran sempit antara serat-serat sumbu. Aliran kerosin tergantung
pada viskositas yaitu jika minyak cair kental dan
lampu mempunyai tinggi-naik yang besar maka api akan tetap rendah dan
sumbu menjadi arang (hangus) karena kekurangan minyak.

* Kadar belerang
Sama seperti kadar belerang pada bensin.

2. Bahan bakar untuk pemanasan untuk memasak


Macam-macam alat pembakar kerosin:
- Alat pembakar dengan sumbu gepeng: baunya tidak enak.
- Alat pembakar dengan sumbu bulat: mempunyai pengisian hawa yang
dipusatkan.
- Alat pembakar dengan pengabutan tekan: merek dagang primus

3. Bahan bakar motor


Motor-motor yang menggunakan kerosin sebagai bahan bakar adalah :
- Alat-alat pertanian (traktor).
- Kapal perikanan.
- Pesawat penerangan listrik kecil.
Motor ini selain memiliki sebuah karburator juga mempunyai alat penguap untuk
kerosin. Motor ini jalannya dimulai dengan bensin dan dilanjutkan dengan kerosin
kalau alat penguap sudah cukup panas. Motor ini akan berjalan dengan baik bila
kadar aromatik didalam bensin tinggi.
4. Bahan pelart untuk bitumen
Kerosin jenis white spirit sering digunakan sebagai pelarut untuk bitumen aspal.

5. Bahan pelarut untuk insektisida


Bubuk serangga dibuat dari bunga Chrysant (Pyerlhrum cinerarieotollum) yang
telah dikeringkan dan dihaluskan, sebagai bahan pelarut digunakan kerosin.
Untuk keperluan ini kerasin harus mempunyai bau yang enak atau biasanya obat
semprot itu mengandung bahan pengharum.

d. Minyak Gas
Minyak gas pada awalnya banyak digunakan sebagai penerangan dalam gerbong kereta api,
tetapi sekarang sebagian telah diganti oleh listrik karena lebih mudah dipakai dan sedikit
bahaya kebakaran jika ada kecelakaan kereta api.
Minyak gas juga digunakan sebagai :
- Bahan bakar untuk motor diesel.
- Pesawat-pesawat pemanasan pusat otomatis dengan nama minyak bakar untuk keperluan
rumah tangga, biasanya adalah minyak gas tanpa bagian-bagian residual. Seperti pada
bensin untuk menaikkan bilangan oktan pada minyak gas maka perlu ditambahkan :
- Persenyawaan yang mengandung banyak sekali zat asam, misalnya amilnitrit dan
etilnitrit. Untuk memperoleh hasil yang nyata maka persentasenya harus besar yaitu kira-
kira 5% sehingga pemakaian senyawa ini menjadi mahal.
- Persenyawaan yang penggunaannya lebih sedikit peroksida (peroxyden) dan berbagai
persenyawaan organik, dipakai 0,5% untuk menaikkan 10 atau 15 titik bilangan oktan.

e. Minyak Bakar
Walaupun setiap minyak yang dibakar dapat dinamakan minyak bakar tetapi nama ini
biasanya hanya digunakan untuk bahan bakar residual dan untuk bahan bakar sulingan.
Bahan bakar residua! biasanya diperoleh dengan cara mengentalkan minyak bumi atau
merengkah minyak gas dan residu minyak tanah.
Bahan bakar digunakan sebagai :
- Motor diesel tipe besar.
- Minyak yang dinyalakan dengan pembakar dalam tungku masak yang digunakan untuk :
- Memproduksi uap
- Pengerjaan panas dari logam
- Mencairkan hasil perindustrian
- Membakar batu, emaile, dan sebagainya.

Sifat-sifat yang harus ada pada minyak bakar adalah :


* Memiliki batas viskositas tertentu . Viskositas minyak bakar terletak antara viskositas
minyak gas yaitu kira-kira 4 cs
= 1,30E pada 50°C dan kira-kira 550/650 cs = 75/850E pada 50°C. Minyak bakar yang lebih
encer diperlukan untuk pesawat bakar yang lebih kecil, misalnya untuk alat pemanasan
sentral otomatis dalam rumah.
* Banyaknya panas yang diberikan
Kalor pembakaran minyak bakar batasnya kira-kira 10.000 dan 10.550 cal/g.
* Kadar belerang
Lebih penting pada minyak diesel daripada minyak bakar karena pada minyak disesi
belerang dapat menyebabkan kerusakan silinder dan kerosi dari sistem buang.
* Titik beku
- Mempunyai titik beku maksimal tertentu.
- Biasanya titik beku tergantung pada perlakuan terlebih dahulu yang dikerjakan terhadap
bahan. Misalnya minyak bakar sebagian terdiri dari residu cracking yang sesudah
dipanaskan hingga 1000C memiliki titik didih –210C, tetapi sesudah dibiarkan untuk
waktu yang lama titik beku menjadi 1500C.

F. Pengolahan Minyak Bumi


Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh
denganmembuat sumur bor. Di Indonesia penambangan minyak terdapat di berbagai
tempat,misalnya Aceh, Sumatera Utara , Kalimantan , dan Irian Jaya.Minyak mentah (crude
oil )berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum
dapatdigunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah
terlebih dahulu.
Minyak mentah (cruide oil ) mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan
jumlah atomC-1 hinggga 50, karena titik didih karbon telah meningkat seiring bertambahnya
jumlah atomC dalam molekulnya.Oleh karena itu pengolahan (pemurnian =refining ) minyak
bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke
dalamkelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.Mula-mula minyak mentah
padasuhu sekitar 400°C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi.
Komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke
bawah,sedangkanyang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian
atasmelalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu dalam
menara fraksionasi itusemakin rendah. Sehingga setiap kali komponen dengan titik didih
lebih tinggi akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih
rendah naik ke atas. hidrokarbon rantai panjang dimana memiliki jumlah atom karbon lebih
banyak maka titik didihnya lebih tinggi.
Minyak Bumi dan gas alam terbentuk dari hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan
hewan yang tertimbun dalam kerak bumi selama jutaan tahun. Akibat pengaruh suhu dan
tekanan tinggi selama jutaan tahun, sisa tumbuhan dan hewan tersebut berubah menjadi
minyak bumi. Minyak bumi yang terjadi merembes ke atas dan terkumpul dalam batuan
reservoir, yaitu batuan berpori yang dapat ditembus oleh minyak bumi. Jika penumpukan
minyak ini banyak jumlahnya dan menguntungkan, maka akan dilakukan pengeboran.
Suatu contoh anjungan pengeboran minyak lepas di pantai . minyak mentah yang
diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tanki atau ke
kilang minyak. Di indonesia penambangan minyak terdapat di berbagai tempat, seperti
misalnya Aceh, Sumatra Utara, Pulau Jawa, Riau, Kalimantan dan Irian Jaya.
Minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau. Pengolahan
minyak bumi dimulai dengan memnasakan minyak mentah pada suhu sekitar 4000C,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi di mana akan terjadi pemisahan
berdasarkan perbedaan titih didih. Komponen yang titik didihnya lenih tinggi akan tetap
berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap dan naik ke bagian tas, suhu semaki rendah , sehingga setiap kali komponen
dengan titik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian
selanjutnya, sehingga berupa gas. Komponen yang mencapai puncak menara adalah
komponen pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas itu disebut gas
petroleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas petroleum dicairkan sehingga diperoleh
LPG (liquified Petroleum Gas).

G. Pemrosesan Minyak Bumi


Pada pemrosesan minyak bumi melibatkan 2 proses utama, yaitu :
1. Proses pemisahan (separation processes)
2. Proses konversi (convertion processes)
Proses pengilangan (refines) pertama-tama adalah mengubah komponen minyak
menjadi fraksi-fraksi yang laku dijual berupa beberapa tipe dari destilasi. Beberapa
perlakuan kimia dan pemanasan dilakukan untuk memperbaiki kualitas dari produk
minyak mentah yang diperoleh. Misalnya pada tahun 1912 permintaan gasolin melebihi
supply dan untuk memenuhi permintaan tersebut maka digunakan proses "pemanasan"
dan "tekanan" yang tinggi untuk mengubah fraksi yang tidak diharapkan. Molekul besar
menjadi yang lebih kecil dalam range titik didih gasolin, proses ini disebut cracking.

a. Proses Pemisahan (Separation Processes)


Unit operasi yang digunakan dalam penyulingan minyak biasanya sederhana tetapi yang
kompleks adalah interkoneksi dan interaksinya.
Proses pemisahan tersebut adalah :
1. Destilasi
Bensin, kerasin dan minyak gas biasanya disuling pada tekanan atmosfer, fraksi-
fraksi minyak pelumas akan mencapai suhu yang lebih tinggi dimana zat-zat
hidrokarbon mulai terurai (biasanya kira-kira antara suhu 375 -400°C) karena itu
lebih baik jika minyak pelumas disuling dengan tekanan yang diturunkan.
Pengurangan tekanan diperoleh dengan menggunakan sebuah pompa vakum (vacum
pump).

2. Absorpsi
Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih tinggi dengan gas.
Minyak gas digunakan untuk menyerap gasolin alami dari gas-gas basah. Gas- gas
dikeluarkan dari tank penyimpanan gas sebagai hasil dari pemanasan matahari yang
kemudian diserap ulang oleh tanaman. Steam stripping pada umumnya digunakan
untuk mengabsorpsi hidrokarbon fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas absorpsi
minyak gas.
Proses ini dilakukan terutama dalam hal-hal sebagai berikut:
Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat dicampurkan pada bensin.
Untuk pemisahan gas-gas rekahan dalam suatu fraksi yang sangat ringan (misalnya
fraksi yang terdiri dari zat hidrogen, metana, etana) dan fraksi yang lebih berat yaitu
yang mempunyai komponen-komponen yang lebih tinggi. Untuk menghasilkan
bensin-bensin yang dapat dipakai dari berbagai gas ampas dari suatu instalasi
penghalus.

3. Adsorpsi
Proses adsorpsi digunakan untuk memperoleh material berat dari gas.
Pemakaian terpenting proses adsorpsi pada perindustrian minyak adalah :
 Untuk mendapatkan bagian-bagian berisi bensin (natural gasoline) dari gas-
gas bumi, dalam hal ini digunakan arang aktif.
 Untuk menghilangkan bagian-bagian yang memberikan warna dan hal-hal
lain yang tidak dikehendaki dari minyak, digunakan tanah liat untuk
menghilangkan warna dan bauxiet (biji oksida-aluminium).

4. Filtrasi
Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang mengandung destilat.
Filtrasi dengan tanah liat digunakan untuk decolorisasi fraksi.
5. Kristalisasi
Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan ukuran kristal
dengan cooling dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan dipindahkan dan menjadi
lilin mikrokristalin yang diperdagangkan.

6. Ekstraksi
Pengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari suatu bahan tertentu dalam dua
bagian yang mempunyai sifat dapat larut yang berbeda.

b. Proses Konversi (conversion processes)


Hampir 70% dari minyak mentah di proses secara konversi di USA,
mekanisme yang terjadi berupa pembentukan "ion karbonium" dan "radikal bebas".
Dibawah ini ada beberapa contoh reaksi konversi dasar yang penting:
1. Cracking atau Pyrolisis
Cracking atau pyirolisis merupakan proses pemecahan molekul-molekul hidrokarbon
besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dengan adanya pemanasan atau
katalis. Dengan adanya pemanasan yang cukup dan katalis maka hidrokarbon parafin
akan pecah menjadi dua atau lebih fragmen dan salah satunya berupa olefin. Semua
reaksi cracking adalah endotermik dan melibatkan energi yang tinggi. Proses
cracking meliputi:
* Proses cracking thermis murni
Proses ini merupakan proses pemecahan molekul-molekul besar dari zat
hidrokarbon yang dilakukan pada suhu tinggi yang bekerja pada bahan awal selama
waktu tertentu.

Pada pelaksanaannya tidak mungkin mengatur produk yang dihasilkan pada suatu
proses crackingi, biasanya selain menghasilkan bensin (gasoline) juga mengandung
molekul-molekul yang lebih kecil (gas) dan molekul-molekul yang lebih besar
(memiliki titik didih yang lebih tinggi dari bensin).
Proses cracking dilakukan untuk menghasilkan fraksi-fraksi bensin yang berat yaitu
yang mempunyai bilangan oktan yang buruk karena umunya bilangan oktan itu
meningkat jika titik didihnya turun. Maka pada cracking bensin berat akan diperoleh
suatu perbaikan dalam kualitas bahan pembakarnya yang disebabkan oleh 2
hal,yaitu:
- Penurunan titik didih rata-rata
- Terbentuknya alken
Oleh karena itu bilangan oktan dapat meningkat dengan sangat tinggi, misalnya dari
45-50 hingga 75-80.

* Proses cracking thermis dengan katalisator


Dengan adanya katalisator maka reaksi cracking dapat terjadi pada suhu yang lebih
rendah. Keuntungan dari proses thermis-katalisator adalah:
- Perbandingan antara bensin terhadap gas adalah sangat baik karena disebabkan
oleh pendeknya waktu cracking pada suhu yang lebih rendah.
- Bensin yang dihasilkan menunjukkan angka oktan yang lebih baik.

Dengan adanya katalisator dapat terjadi proses isomerisasi, dimana alkena- alkena
dengan rantai luru dirubah menjadi hidrokarbon bercabang, selanjutnya terjadi
aromatik-aromatik dalam fraksi bensin yang lebih tinggi yang juga dapat
mempengaruhi bilangan oktan.
* Proses cracking dengan chlorida-aluminium (AlCl3) yang bebas air
Bila minyak dengan kadar aromatik rendah dipanaskan dengan AlCl3 bebas air
pada suhu 180-2000C maka akan terbentuk bensin dalam keadaan dan waktu
tertentu. Bahan yang tidak mengandung aromatik (misalnya parafin murni) dengan
2 atau 5% AlCl3 dapat merubah sebagian besar (90%) dari bahan itu menjadi
bensin, bagian lain akan ditingga/ sebagai arang dalam ketel. Anehnya pada proses
ini bensin yang dihasilkan tidak mengandung alkena-alkena tetapi masih memiliki
bilangan oktan yang lumayan, hal ini mungkin disebabkan kerena sebagian besar
alkena bercabang. Kerugian dari proses ini adalah :
- Mahal karena AlCl3 yang dipakai akan menyublim dan mengurai.
- Bahan-bahan yang dapat dikerjakan terbatas.
- Pada saat reaksi berlangsung, banyak sekali gas asam garam maka harus memakai
alat-alat yang tahan korosi.

2. Polimerisasi
Terbentuknya polimer antara ikatan molekul yang sama yaitu ikatan bersama dari
light gasoline. Proses polimerisasi merubah produk samping gas hirokarbon yang
dihasilkan pada cracking menjadi hidrokarbok liquid yang bisa digunakan sebagai:
- Bahan bakar motor dan penerbangan yang memiliki bilangan oktan yang tinggi.
- Bahan baku petrokimia.

Bahan dasar utama dalam proses polimerisasi adalah olefin (hidrokarbon tidak
jenuh) yang diperoleh dari cracking still. Contohnya: Propilen, n-butilen, isobutilen.

3. Alkilasi
Proses alkilasi merupakan proses penggabungan olefin dari aromat atau hidrokarbon
parafin. Proses alkilasi adalah eksotermik dan pada dasarnya sama dengan
polimerisasi, hanya berbeda pada bagian-bagian dari charging stock need
beunsaturated. Sebagai hasilnya adalah produk alkilat yang tidak mengandung olefin
dan memiliki bilangan oktan yang tinggi. Metode ini didasarkan pada reaktifitas dari
karbon tersier dari isobutan dengan olefin, seperti propilen, butilen dan amilen.

4. Hidrogenasi
Proses ini adalah penambahan hidrogen pada olefin. Katalis hidrogen adalah logam
yang dipilih tergantung pada senyawa yang akan di reduksi dan pada kondisi
hidrogenasi, misalnya Pt, Pd, Ni, dan Cu. Disamping untuk menjenuhkan ikatan ganda,
hidrogenasi dapat digunakan untuk mengeliminasi elemen-elemen lain dari molekul,
elemen ini termasuk oksigen, nitrogen, halogen dan sulfur.

5. Isomerisasi
Proses isomerisasi merubah struktur dari atom dalam molekul tanpa adanya
perubahan nomor atom. Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan iso-
butana yang dibutuhkan untuk membuat alkilat sebagai dasar gasoline penerbangan.

6. Reforming atau Aromatisasi


Reforming merupakan proses konversi dari naptha untuk memperoleh produk yang
memiliki bilangan oktan yang tinggi, dalam proses ini biasanya menggunakan katalis
rhenium, platinum dan chromium.
H. Produk Pengolahan Minyak Bumi Dan Manfaatnya
Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat
yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan minyak
tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut mungkin
kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek lainnya tidak akan dapat
berjalan lancar. Dibawah ini adalah beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta
pemanfaatannya:
1. Bahan bakar gas
Bahan bakar gas terdiri dari :
LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas)
Bahan baker gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan indusri.
i. Elpiji, LPG (liquified petroleum gas,harfiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah
campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal darigas alam. Dengan
menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya
didominasi propana dan butana . Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam
jumlah kecil, misalnya etana dan pentana .
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih
kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji
dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk
memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang
dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari
kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair
bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.
Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi
tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220
kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa
(22 bar) bagi propana murni pada 55°C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji
propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan
Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang
dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.
a. Sifat elpiji.
Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:
 Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
 Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
 Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
 Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
 Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah
yang rendah.
b. Penggunaan elpiji.
Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur
(terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup
banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin
kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu).
c. Bahaya elpiji.
Salah satu resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung
atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada
awalnya, gas elpiji tidak berbau, tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila
terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas
mercaptan, yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna
untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar
(tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas
secara cepat dan merubah volumenya menjadi lebih besar.

2. Naptha atau Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri.
3. Gasolin (bensin), biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
4. Kerosin (minyak tanah), biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah
tangga. Selain itu kerosin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui
proses cracking.
Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang
tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari
petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu
waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya
digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-
8). Sebuah bentuk dari kerosene dikenal sebagai RP-1dibakar dengan oksigen cair
sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ,
wax ). Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan
perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar
belerangnya dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker,
yang digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk
bahan bakar minyak. Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di
negara berkembang, di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan
bahkan "debris".
Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat,
terutama titik asap dan titik beku.
Kegunaan lain. Kerosene biasa di gunakan untuk membasmi serangga seperti semut dan
mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam cairan pembasmi
serangga seperti pada merk/ brand baygone.
5. Minyak solar atau minyak diesel, biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin
diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor. Selain itu,
minyak solar juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses
cracking.
6. Minyak pelumas, biasa digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin.

I. Dampak Penggunaan Minyak Bumi


Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk
memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak
negatif penggunaan energi fosil terhadap manusia dan lingkungan:

A. Dampak Bagi Cuaca Dan Iklim.


Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak
bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen
oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan
asam, smog dan pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah
dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar
fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami
(misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx
tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya
hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara,
setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang
teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya
hujan asam.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan
membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat.
Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil
dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan
asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk
pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan
tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya
makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan
rusaknya bangunan (karat, lapuk). Proses terjadinya hujan asam.
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas
NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan
kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat
menghalangi jangkauan mata dalam memandang.
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara.
Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat,
sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut
menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga
suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan
kenaikan permukaan air laut. Proses terjadinya efek rumah kaca.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain,
dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana.
Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global

B. Dampak Terhadap Perairan.


Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak
bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan
mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan
pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan
manusia. Pencemaran air oleh minyak bumi umumnya disebabkan oleh pembuangan
minyak pelumas secara sembarangan. Di laut sering terjadi pencemaran oleh minyak
dari tangki yang bocor. Adanya minyak pada permukaan air menghalangi kontak antara
air dengan udara sehingga kadar oksigen berkurang.
C. Dampak Terhadap Tanah.
Dampak penggunaan energi terhadap tanahdapat diketahui, misalnya dari
pertambahan batu bara. Msalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama
dalam pertambangan terbuka (Open Pit MiniJika terhirup dan masuk ke tubuh, sebagian
besar akan ditimbun dalam tulang. Ketika orang mengalami stres, pebe diremobilisasi
dari tulang dan masuk ke peredaran darah sehingga menimbulkan risiko keracunan.
Dalam jangka panjang, penimbunan pebe bisa berbahaya.

J. Daerah Penambangan Minyak Bumi.


Sumber minyak bumi di Indonesia pertama kali ditemukan di langkat-sumatra Uatara pada
tahun 1883. Daerah penambangan dan pengilangan minyak bumi di Idnonesia adalah
sebagai berikut :
a. Sumatra bagian utara,
Lapangan gas alam Arun di Aceh. Lapanagan minyak bumi di lapangan Julu Rayeu,
Serang Jaya, Pangkalan Susu, Pulu Panjang, dan Telaga Said DKG.
b. Sumatra bagian Tengah
Lapangan minyak Minas (sumur Minas merupakan lapangan minyak terbesar di Asia
tenggara), lapangan minyak Andan, Bekasap, Duri, dan kota Batak.
c. Sumatra Bagian Selatan
Lapangan minyak Bajubang dan Tampino, Jambi. Lapanagan minyak mangun Jaya, Babat
Ukui, Suban Burung, Kluang dan Pendopo Talang Akar, Palembang.
d. Jawa Barat
Lapangan minyak Jatibarang, Randengan, dan Arimbi
e. Jawa Timur
Lapangan minyak Cepu dan Kruka Surabaya.
f. Kalimantan Timur
Lapangan minyak Tanjung di Barito dan Lapangan minyak Tarakan di Tarakan.
g. Daerah Laut China Selatan
Lapangan minyak di Naruna.
h. Daerah Papua
Lapangan minyak Klamono dan Klamunuk, Salawati. Lapangan minyak Mogoi dan
Waisan, Bintuni.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
 minyak bumi berada pada lapisan bawah permukaan laut.
 minyak bumi terbentuk dari fosil makhluk hidup yang telah mati.
 minyak bumi terbentuk dalam waktu jutaan tahun.
 minyak bumi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
 minyak bumi juga bisa membahayakan kehidupan manusia jika dipergunakan secara
boros atau berlebihan.

B. SARAN
Jadi gunakanlah minyak bumi se-efisien mungkin, kurangi pemakaian alat transportasi
bermotor. Karena pemakaian minyak bumi yang berlebihan juga dapat menyebabkan
pembakaran yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan polusi. Karena selain dapat
mengurangi polusi penghematan juga dapat menyimpan minyak bumi untuk kehidupan di
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/minyak-dan-gas-bumi-terbentuk-jutaan-
tahun

https://migas.esdm.go.id/post/read/Sejarah-Penemuan-Minyak-di-Dunia

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/minyak-bumi-pembentukan-komposisi-pengolahan-dan-
fraksi-fraksinya

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2022/06/17/104649969/proses-
pembentukan-minyak-bumi

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/sains/read/2021/11/26/163000223/komponen-
penyusun-minyak-bumi-apa-saja-

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2020/08/05/160000269/proses-
pengolahan-minyak-bumi

https://m.merdeka.com/jatim/6-proses-pengolahan-minyak-bumi-agar-dapat-digunakan-sebagai-
bahan-bakar-kln.html

https://www.google.com/amp/s/ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hasil-olahan-minyak-bumi/amp

https://www.google.com/amp/s/www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-11-tips-pintar/dampak-
penggunaan-minyak-bumi-dan-cara-pencegahannya-17362/amp/

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.gramedia.com/literasi/
daerah-penghasil-minyak-di-indonesia/amp/
&ved=2ahUKEwimq5_x2IP7AhVHSWwGHWnWD1MQFnoECAgQBQ&usg=AOvVaw2ZtNti-
gHfUzTL1JNl-b2k

Anda mungkin juga menyukai