Anda di halaman 1dari 4

TARI RANGGUK

Tari Rangguk merupakan tarian tradisional Kabupaten Kerinci. Untuk menuju Kabupaten
Kerinci, mengawali perjalanan dari Kota Jambi mengunaka umum atau kendaraan pribadi.
Perjalanan dari Jambi menuju Kabupaten Kerinci lebih kurang 10 jam dengan jarak tempuh
sekitar 500 kilometer. Selain dari kota Jambi, dapt juga melakukan perjalanan dari kota
Padang, Sumatera Barat selama lebih kurang 7 jam dengan jarak tempuh sekitar 278
kilometer.

Menurut sejarahnya, masyarakat Kerinci telah mengenal Tari Rangguk sejak dulu. Di Jambi,
tarian ini diyakini muncul atas ide dari seorang ulama dari Dusun Cupak, Kabupaten Kerinci.
Konon, sekitar abad ke-19, ulama itu menunaikan ibadah haji. Ketika berada di tanah suci
Mekkah, ulama itu menyempatkan untuk belajar ilmu agama dan kesenian tradisional dari
Arab yakni menabuh rebana sambil menganggukkan kepala.
Setelah kembali ke kampung halamannya, ulama itu berdakwah menyebarkan ajaran Islam
kepada masyarakat Kerinci. Untuk menarik perhatian masyarakat, beliau berdakwah sambil
memainkan alat musik rebana yang diikuti dengan gerakan menganggukkan kepala dan
melantunkan pantun dan pujian kepada Allah.

Usaha itu menuai hasil, masyarakat Kerinci lambat laun mulai tertarik untuk belajar agama
Islam. Mereka juga belajar memainkan rebana dan melantunkan pujian kepada Allah sambil
menganggukkan kepala. Tak lama kemudian, ulama itu meninggal dunia. Meskipun ulama itu
telah tiada, masyarakat Kerinci tetap menyebarkan ajaran agama Islam dan berdakwah hingga
ke seluruh daerah di Kabupaten Kerinci. Dalam perkembangannya, gerakan anggukan kepala
yang dimainkan mengikuti lantunan musik rebana ini kemudian dikenal dengan nama Tari
Rangguk.

Tari Rangguk banyak mengandung nilai estetika( keindahan) dan ilai spiritual yang
bersumber ajaran Islam. Hal ini tercermin dalam gerakan-gerakan kepala (mengangguk-
angguk), irama musik (tabuhan rebana), serta beberapa selingan pantun puji-pujian. Gerakan
tari yang disajikan oleh para penari diambil dari beberapa gerakan seperti liukan tumbuhan-
tumbuhan, gerak riang hewan, dan lenggak-lenggok manusia yang dikombinasikan menjadi
satu. Dan tidak kalah penting dari pelaksanaan Tari Rangguk adalah nilai spiritual yang
melekat sebagai ungkapan rasa syukur dan ketakwaan kepada Sang Penciptanya (Allah
SWT).
Dalam perkembangannya, gerakan tari rangguk ini disesuaikan dengan suasana dan tempat
tari tersebut dimainkan. Ketika tari dibawakan untuk hiburan, para pemainnya menabuh
rebana dan mengangguk hanya sembari duduk melingkar. Tetapi jika tari dibawakan untuk
menyambut tamu, para penari melakukan tari sembari berdiri (berbaris) dengan memukul
rebana, sementara kepala mengangguk-angguk kepada tamu sebagai simbol ucapan selamat
datang.

Selain sebagai hiburan dan untuk menyambut tamu, tari rangguk ini juga dibawakan pada
pesta adat masyarakat Kerinci, seperti Keduri Sko (pesta pusaka) dan pemberian gelar luhah

1
untuk pemimpin negeri. Keduri Sko (pesta pusaka) biasanya diadakan pada acara seperti
pengangkatan atau pemberian gelar adat, seperti pemberian gelar Rio Depati, Mangku,
Datuk, serta pimpinan suku.

A. Sejarah dan Perkembangan Tari Rangguk

Pada dahulu kala seni budaya kumun sangat maju, karena kumun makmur, cukup pangan,
cukup sandang. Mungkin saat itu yang dialami masyarakat adil, makmur dan merata. Di
kumun sawah yang luas, ternak yang banyak, ladang terbentang luas yang menghasilkan
kopi, tembakau, kulit manis, plowijo.

Negeri kumun pemerintahnya sangat guyub, azas gotong royang yang dasarnya ringan sama
dijinjing, berat sama dipikul.Pusat kesenian daerah kumun adalah dikoto tuo tempat para
petinggi asyik masyuk hingga larut malam. Dari sanalah tercipta tari rangguk yang sudah
menjadi tari khas daerah kumun. Yang tari rangguk kebanyakan memakai gerak kepala
diangguk-anggukkan dalam arti bersukaria.

Pada masa dulu tari ini dibawakan oleh orang dewasa. Tapi seiring berkembangnya zaman,
saat ini tari rangguk dapat dibawakan oleh siapa saja baik anak-anak, maupun dewasa.
Hingga saat ini tari rangguk masih berkembang dengan baik dan terus ditampilkan saat acara-
acara adat. Dan sketsa tarinya pun semakin bervariasi.

Tari rangguk pada saat ini masih berkembang di daerah kumun bahkan tari rangguk ini sering
di laksanak an pada acara adat dan acara kedatangan orang penting misal nya bapak walikota
dan unsur muspida lainnya , tari rangguk ini di mainkan atau di tarikan oleh para perempuan
yang di dalam satu grup tari tersebut terdapat satu orang yang menjadi ratu dan ratu nya yang
memiliki ciri-ciri misalnya lincah dalam melaksanakan tari,cantik,pokok nya memiliki
kelebihan dari pada anggota tari yang lainnya dan orang tersebut mengatakan tari rangguk
memiliki ciri yang khas misalnya tari rangguk ini dengan memukul gedang sambil menari
dengan cara seksama akan menghasilkan bunyi yang indah dan gerakan yang sangat bagus
tidak semua orang yang biasa menari rangguk ini ,dan tari rangguk ini bukan hanya
berkembang di daerah kumun saja tapi juga berkembang di daerah lainnya yang berada di
daerah kerinci dan semua tari rangguk yang ada di kerinci semua nya sama tapi hanya cara
atau pola penyajian nya saja yang berbeda mungkin di setiap kerinci memiliki lirik yang sama
, walaupun berbeda tapi maksud dan tujuan nya sama .

B. Fungsi

Sesuai perkembangan zaman, Rangguk berubah fungsinya, sebelumnya menjadi hiburan kini
menjadi sebuah tarian khusus upacara penyambutan tamu. Dengan tekstur melingkar dan
kemudian alunan rebana serta pantun pun mulai dimainkan. Bagi kaum wanita, dianggap tabu
untuk melakukan tarian ini.Nilai filosofis tarian Rangguk tercipta pada gerakan tubuh seirama
dengan pantun, menyelaraskan berbagai makhluk hidup di bumi ini. Tarian ini juga

2
mengandung unsur religius, agar setiap manusia selalu bersyukur dan menambah
ketakwaannya kepada Allah SWT.

Awalnya, Tari Rangguk hanya dijadikan media syiar agama Islam. Kini, Rangguk juga
dimainkan sebagai pertunjukan hiburan. Biasanya, tarian ini dimainkan ketika Kabupaten
Kerinci menyelenggarakan Festival Danau Kerinci.

Tari ini dimainkan. Jika dimainkan untuk pertunjukan hiburan, penari Rangguk me mainkan
gerakan anggukan kepala sambil menabuh rebana dengan posisi duduk melingkar. Namun
jika tarian ini dimainkan untuk menyambut kedatangan tamu kehormatan, penari Rangguk
menabuh rebana dengan posisi berdiri. Sesekali, mereka juga memainkan gerakan tangan
mengikuti lantunan musik rebana dan pujian kepada Allah. Gerakan utama yakni anggukan
kepala dimainkan sebagai simbol ucapan selamat datang kepada tamu kehormatan.

Tidak terlepas dari tujuan awal yakni syiar agama, nuansa Islam begitu terasa ketika Tari
Rangguk dimainkan. Selama pertunjukan berlangsung, tarian ini dimainkan oleh 5 hingga 10
orang pemain yang mengenakan pakaian serba tertutup. Untuk pemain lelaki, mereka
mengenakan pakaian lengan panjang sebagai atasan dan celana panjang sebagai bawahan.
Sementara pemain perempuan mengenakan baju lengan panjang sebagai atasan dan kain
panjang sebagai bawahan. Tidak ketinggalan, penari perempuan me ngenakan kerudung dari
kain sebagai penutup kepala.

C. Cara Penyajian/Alat Musik Yang Di Gunakan

1. Jenis Alat Musik

Tari rangguk ini memakai rebana yang ditabuh oleh masing-masing penari sambil menyanyi
dan rebana besar yang ditabuh oleh anggota lain, selain itu para penari bernyanyi bersama
anggota penyanyi.

 Alat musik yang digunakan oleh para laki-laki yang bertugas sebagai penabuh
gendang.
 Alat musik yang di gunakan oleh para penari rangguk.

Bahan pembuatannya:

Rebana ini terbuat dari bahan kulit hewan, seperti kulit sapi maupun kambing yang
dipasang pada kayu yang sudah diukir sedemikia rupa membentuk seperti setengah lingkaran.

Cara memainkannya:

 Rebana dipukul sehingga menghasilkan bunyi yang menjadi pengiring tari rangguk tsb.

3
B. Syair Lagu

Pada umumnya lagu-lagu bernada ria dan gembira. Tari ini mempunyai keistimewaan
yakni menari sesuai sketsa tari sambil menyanyi dan memukul rebana.

Lirik lagu

Ranauk Kau...lasilah rumpun padoi


Palah laditimpo lasi kayu aro 2x
Takah lutauk susan nialah jaroi
Minta niala maooh dikulah pado kayo 2x

Dibudere ujeang ladirimbo


Daleang niala padoi dibulah darea jangea 2x
Dibucare kito niala muko
Daleang niala ratai dikulah carea jangea 2x

Tanjung Pauh Punai lah dimurindau


Tampek niala putai dikulah tiko sanjo 2x
Ralah lamo kamai lah dimurindau
Kinai lah baru masu kito lah dibusuo 2x

Balea palea lad di lah rabuih tinggai


Padoi lah dimunjadoi Karang lah diku tutauk 2x
Kayoa balek kamai lah dingan tingga
Apo nialah rubeng ratailah kamai rindau 2x

C. Jumlah Pemusik

Jumlah pemusik biasanya berjumlah 4 orang. Dengan 2 orang laki-laki sebagai penabuh

gendang   Dan 2 orang perempuan sebagai penyanyi/vokal

D. Kostum yang Digunakan

Para penari memakai pakaian adat kerinci yaitu:


baju kurung berukir keemasan serta kuluk berbenang emas

Hingga saat ini pakaian nya sudah banyak perubahan dari pakaian sebelumnya , pakaian-
pakaian di bawah ini merupakan perkembangan dari pakaian tari rangguk.

Anda mungkin juga menyukai