Anda di halaman 1dari 11

JOBSHEET SANGGUL BETAWI, ACEH DAN PALEMBANG

Mata Kuliah Penataan Sanggul

Disusun oleh :
Larasati ade prasetyo
1510518057

D3 TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
A. PENGERTIAN SANGGUL
Pengertian sanggul secara umum adalah rambut palsu maupun asli yang dibentuk
sedemikian rupa menjadi bentukan sesuai dengan apa yang diinginkan,
menggunakan pola-pola yang ada dan ditempel pada bagian kepala. Sedangkan
sanggul modern adalah pemodifikasian dari sanggul – sanggul tradisional yang di
ubah menjadi bentukan yang lebih sederhana ataupun yang lebih ruet sehingga
menjadi bentukan yang cantik, elegan, dan menarik sesuai dengan kesempatan
yang akan di gunakan.

Tujuan :
 Mempercantik diri
 Dapat menambah kepercayaan diri client
 Mengikuti trend rambut masa kini
 Membuat tatanan rambut menjadi lebih manis dan indah

a. Sanggul betawi ( Cepol )


Tata rambut atau gubahan rambut Betawi pada dasarnya amat praktis
dan sederhana. Jenis sanggul yang paling terkenal di daerah Betawi
adalah konde cepol. Konde cepol adalah sejenis konde yang setiap tahun
diperagakan dalam acara pemilihan Abang dan None Jakarta, yang
diprakarsai oleh Bidang Kebudayaan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dan
biasanya diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Jakarta.
Istilah cepol dalam bahasa
Betawi berarti ‘tinju’. Konde cepol bentuknya sebesar tinju, padat dan
letaknya agak tinggi. Konde cepol biasanya dipakai oleh para
gadis(none) dan ibu-ibu muda.

b. Sanggul Aceh ( Gampang Kemang )


Adat istiadat daerah Gayo, menamilkan wujud kebudayaan yang sangat
menarik, artistic dan bervariasi. Hal ini dapat diliat dari pakaian yang
dikenakan pengantin, anyam-terlihat pada baju,ketawak,upuh,ulen-ulen dan
pawak gayo.
Segi arstistik yang menarik terdapat baik pada sempol yang dikenakan oleh
pengantin setelah satu hari ernikahan berlangsung maupun ada perhiasannya
seperti pating emas,lelayang, renggiep.

c. Sanggul Palembang ( Gelung Malang )


Sanggul daerah Palembang, Sumatera Selatan disebut Gelung
Malang. Sejarah sanggul Gelung Malang Sejak dimulainya perluasan daerah
jajahan Kerajaan Majapahit, dengan panglima perangnya yang terkenal
Mahapatih Gajah Mada, antara lain ke daerah Sumatera pada kira-kira abad
XIV, secara tidak langsung mengakibatkan adanya pengaruh seni atau
kebudayaan Jawa terhadap kehidupan masyarakat.

Kebudayaan yang ditinggalkan oleh laskar Kerajaan Majapahit ini tetap


hidup sehingga seolah-olah kebudayaan itu adalah peninggalan Kerajaan
Sriwijaya. Pada tanggal 21 Juni 1821 adalah hari terjadinya acara serah
terima Pemerintah Kerajaan Sriwijaya kepada Pemerintah Hindia Belanda.
Jauh sebelum itu Pemerintah Kerajaan Sriwijaya sudah mempunyai tata cara
adat dan seni budaya tersendiri yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya
tata busana, perawatan badan dan keluarganya. Jika berpergian ia hanya
berhias secara sederhana, misalnya hanya mengenakan baju kurung biru tua,
selain sarung dan selendang sebagai penutup kepala, serta perhiasan
sekedarnya.

Sanggul malang adalah sanggul wanita yang mencerminkan pengaruh


kebudayaan Sriwijaya dan kebudayaan asing lainnya, antara lain dari
Tiongkok dan India, yang sudah ada pada waktu itu. Sanggul malang berasal
dari kebudayaan Jawa yang dibawa oleh laskar Majapahit. Hiasan sanggul ini
terbuat dari kertas, seperti pada kebudayaan Cina dan untaian bunga hidup
seperti pada kebudayaan India.

Pada masa Kerajaan Sriwijaya, sanggul malang ini umumnya hanya


dipakai oleh permaisuri, putri-putri keluarga raja, serta kaum bangsawan dari
lingkungan istana. Orang awam tidak dapat begitu saja memakai tata rias
rambut dengan sanggul malang.

Seorang gadis yang baru melangsungkan akad nikah dan acara


munggah, bersama mempelai pria, ia mendapat penghormatan atau
penobatan menjadi sepasang warga negeri yang mempunyai tanggung
jawab. Pada waktu acara munggah berlangsung, kedua mempelai diberi
gelar, disamping namanya sendiri yang telah dimilikinya sejak kecil.

Pada waktu itulah mempelai wanita diberi kehormatan memakai


sanggul gelung malang. Jelaslah bahwa pada waktu itu gelung malang hanya
dipakai pada acara tertentu atau acara resmi. Sanggul ini dinamakan gelung
malang karena letaknya yang horizontal (malang) dan tinggi di atas puncak
kepala.

B. ALAT, BAHAN, DAN KOSMETIK

No Nama alat Fungsi Jumlah Gambar

1. Sisir ekor Untuk 1


tulang / menyisir dan
sisir menata
sasak rambut

2. Sisir Untuk 1
penghalus menghaluskan
agar rambut
mudah ditata
3. Jepit gigi Untuk proses Secukupnya
parting

4. Bobby pin Untuk Secukupnya


menjepit
tatanan
rambut yang
sudah jadi

5. Karet Untuk Secukupnya


gelang mengunci
ikatan rambut

6. Jas lab Untuk 1


melindungi
tubuh di area
kerja
7. Hair spray Untuk 1
menjaga agar
tatanan
rambut tetap
rapi

8. Jepit Merapihkan Secukupnya


bebek tatanan
sanggul

9. Cemara Untuk 1
tulang membentuk
dan tanpa sanggul
tulang

10. harnet Untuk 1


menjaga
kerapihan dari
sanggul
cemara

11. Harnal Untuk Secukupnya


memasukan
cemara
dikepala
C. LANGKAH KERJA

SANGGUL BETAWI ( CEPOL )

No Langkah kerja Gambar

1. Pertama-tama seluruh rambut disisir


rapi ke belakang, kemudian
dipegang dengan tangan kiri.
Caranya, rambut dipegang agak
tinggi pada bagian tengah belakang.
Rambut yang telah terpegang diikat
dengan rambut sendiri, yang diambil
dari sebelah bawah.
.

2. Tangan kiri memegang seluruh


rambut, tangan kanan memilinnya ke
kanan, dan telapak tangan kiri
menghadap ke atas sementara
rambut tergenggam.

3. Tangan kiri dibalik dan menghadap


ke bawah sehingga terbentuk angka
delapan

4. Sisa rambut (ujung rambut) dililitkan


ke atas dan ditumpuk dengan
seluruh pangkal rambut, kemudian
disisir rapi, lalu ujungnya
dimasukkan ke dalam untuk alat
pengikat.
5. Lepaskan tangan kiri dari
genggaman rambut dan bulatan
angka delapan diletakkan di atas
tumpukan rambut yang telah disusun
pada pangkal rambut.

6. Bagian rambut sebelah bawah


ditarik ke luar sehingga berbentuk
buntut bebek.
 Karena konde cepol
dipakai sehari-hari oleh gadis-gadis
atau ibu-ibu
 muda, hiasan rambut
(ornamen) tidak banyak dan tidak
ramai. Setelah konde cepol selesai,
kemudian diberi roja melati yang
diletakkan di sebelah kanannya.
Bentuk konde cepol ini tidak boleh
terlalu besar, tetapi harus padat,
mencuat ke luar dan letaknya agak
tinggi.

SANGGUL ACEH ( SANGGUL GAMPANG KEMANG )

No Langkah kerja Gambar

1. Rambut bagian tengah depan


diambil kira-kira 2-3 jari untuk tali
sempol/lungsen.
2. Semua rambut diikat menjadi satu di
ubun-ubun. Pasang cemara.

3. Membentuk sanggul bagian kanan


lebih besar sejajar dengan telinga,
kemudian membentuk sebelah kiri.
Perbandingan 2:3 jari lebihnya dari
atas kepala.

4. Memasang harnet, tali sempol


dibelitkan kepangkal sanggul tetapi
tidak boleh terlalu ditekan.
Fungsinya untuk menguatkan
sanggul.

5. 3 buah ornament berbentuk sisir


dipasangkan dibawah sanggul dan
di depan (pating emas)

6. Pasang pating renggiep tepat


dibagian atas pangkal rambut.
SANGGUL PALEMBANG ( GELUNG MALANG )

No Langkah kerja Gambar

1. rambut asli disisir rapi kebelakang,


lalu diikat menjadi satu yang kira-kira
tempatnya dipusat kepala.

2. Cemara disatukan dengan rambut


asli, lalau dibuat tekukan agak
lonjong ke atas kiri,kemudian
dilekukkan lagi ke arah kanan
hingga berbentuk pita .

3. Sisa ujung cemara dilipat ke arah


tengah dengan cara memasukkan
ke kiri dan kekanan, kemudian diikat
dengan kuat
4. Akhirnya, rambut akan berbentuk
pita dan sekaligus akan berbentuk
lubang dibagian kanan dan kirinya,
letak sanggul tegak, tidak rebah atau
tidur.

D. DESAIN GAMBAR
E. BEFORE & AFTER

Anda mungkin juga menyukai