Anda di halaman 1dari 10

Monique

Jingga

PENATAAN
Sanggul Ukel
Tekuk
`

MATERI PEMBELAJARAN
1. Sejarah penataan Sanggul Ukel Tekuk
2. Cara membentuk Sanggul Ukel Tekuk
3. Aksesoris Sanggul Ukel Tekuk
4. Alat dan bahan penataan Sanggul Ukel Tekuk

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran ini diharapkan :

Siswa dapat memahami penataan sanggul Ukel Tekuk

1. Siswa dapat memahami pola penataan Sanggul


Ukel Tekuk
2. Siswa dapat mengidentifikasi alat dan bahan
penataan Sanggul Ukel Tekuk
3. Siswa dapat menguraikan langkah-langkah
penataan Sanggul Ukel Tekuk
SANGGUL UKEL TEKUK
 
1.      Pengertian
Sanggul Ukel Tekuk dalah sanggul yang digunakan oleh masyarakat dalam lingkungan keraton 
Ngayogyadiningrat, dimulai dari permaisuri, selir, putri-putri raja dan para inang pengasuh
(emban).yang menjadi pembeda dalam penggunaannya adalah ragam accessories serta pakaian
yang dikenakan. Kaum wanita yang menggunakan sanggul ini menandakan bahwa ia telah lepas
dari dunia anak-anak dan mulai menginjak masa dewasa. Hal ini juga berlambang bahwa gadis itu
bagaikan bunga yang sedang mekar dan harum semerbak. Seorang gadis dewasa harus sanggup
memikul tugas dan tanggung jawabnya dan dianggap telah layak menjadi seorang ibu rumah
tangga.
 
Cara penggunaannya disesuaikan dengan usia dan keperluan. Perbedaan ini terlihat dari
kelengkapan perhiasan dan pakaian yang dikenakan, antara lain sebagai berikut:
 
a) Putri remaja
Putri yang berusia 11-15 tahun (sesudah haid) akan menggunakan:
Memakai ukel tekuk dengan hiasan peniti ceplok ditengah dan peniti renteng di kanan dan kiri
sanggul.
Memakai kain garis miring dengan model tanpa baju (pinjung kencong).  Sanggul dipakai waktu
menhadap raja pada hari ulang tahun raja (wiosan).
 
b) Putri dewasa
Memakai ukel tekuk dengan hiasan sebagaimana pada putri remaja.
Memakai kain dengan semekan.
Memakai kebaya pendek tanpa bef.
Memakainya sebagai pakaian sehari-hari dalam keraton.
Memakai kain seredan. Putri yang sudah menikah.
Memakai ukel tekuk dengan hiasan pethat emas dan bunga ceplok jebehan.
Memakai kain batik wiron.
Memakai kebaya beludru/sutra panjang dengan pelisir pita emas dan memakai peniti susun tiga.
Sanggul ini dipakai pengiring raja ketika menghadiri resepsi diluar keraton.
 
c) Inang pengasuh
Memakai ukel tekuk tanpa hiasan.
Memakai kain batik tanpa wiron dan memakai semekan.
Tidak memakai baju.
Memakai sampir barong dan wedung atau paturon barong.
 
2.      Makna sanggul
Dalam uraian terdahulu telah dijelaskan penggunaan sanggul menurut umur dan keperluan. Kaum
wanita yang memakai sanggul sekarang menandakan bahwa ia telah lepas dari dunia remaja dan
mulai menginjak masa kedewasaannya. Hal ini juga merupakan perlambang bahwa gadis itu
bagaikan bunga yang sedang mekar dan harum semerbak. Seorang gadis dewasa harus sanggup
memikul tugas dan tanggung jawabnya yang berarti ia sudah layak menjadi ibu rumah tangga.
 
3.      Aksesoris
Bentuk aksesoris untuk putri remaja adalah:
1.Mengenakan Peniti Ceplok di tengah sanggul, serta peniti pada bagian sisi kiri dan kanan rambut.
2. Mengenakan kain garis miring dengan model tanpa baju
3. Sanggul ini dikenakan di hari ulang tahun raja (wiosan)
 
Bentuk aksesoris untuk putri dewasa (gadis) adalah :
1.Mengenakan Peniti Ceplok di tengah sanggul, serta peniti renteng pada bagian sisi kiri dan kanan
rambut.
2.Menggenakan kain dengan semekan, mengenakan kebaya 
      tanpa bef.
3. Dipakai sehari-hari.
 
Bentuk aksesoris untuk putri dewasa yang telah menikah adalah :
1.Ukel tekuk dengan hiasan pethat emas dan bunga ceplok jebehan
2.Mengenakan kain batik wiron seredan, memakai kebaya beludru atau sutra panjang dengan
pelisir pita emas dan memakai peniti susun emas
3. Sanggul ini dikenakan pada saat mengiringi raja ketika menghadiri resepsi diluar keraton.
 
Untuk inang pengasuh adalah :
1. Memakai ukel tanpa hiasan.
2. Memakai kain batik tanpa wiron dan memakai semekan, tidak mengenakan baju, mengenakan
sampir barong dan wedung atau paturon barong.
 
Aksesoris yang lebih umum digunakan adalah menggunakan Ceplok Jebehan yang terdiri dari:
1. Ceplok, digunakan pada tengah sanggul bagian atas
2.    Dua tangkai Bunga Jebehan yang menjuntai kebawah, dipasang pada bagian kiri dan kanan
sanggul.
3.  Pethat bentuk Gunung, dipasangkan pada bagian atas sanggul (diantara sanggul dang
sunggaran)
4. Peralatan yang digunakan
a)  Sisir (sisir yang salah satu ujungnya melengkung untuk keperluan membuat sunggar).
b)  Minyak rambut.
c)  Cemara 100-125 cm.
d)  Jepitan dan harnal
e)  Hairnet yang terbuat dari bahan nilon.
f)    Karet pengikat rambut.
 
5. Cara membentuk sunggaran
a) Rambut pada kedua sisi (diatas telinga) disisir kearah atas dan tengah. Setelah rapi rambut
diikat menjadi satu dibagian tengah belakang kepala.
b)  Setelah rambut diikat, sedikit dilonggarkan pada kedua sisi untuk mendapatkan bentuk
sunggar yang dimaksud. Bantuan ibu jari dan keempat jari yang lain menjepit rambut pada
rambut dikedua sisi dilakukan, dengan menarik keluar sedikit, tanpa dipaksakan.
 
6. Cara membuat sanggul
a)      Ikatan rambut yang sudah disatukan mulai dibentuk menjadi sanggul.
b)      Pertama kali adalah pembuatan lingkaran pertama pada sebelah kiri.
c)  Arah rambut menjuntai ke bawah, tepat pada garis pertumbuhan rambut, arahkan rambut
ke bagian atas, membuat setengah lingkaran, menuju ikatan rambut.
d) Sampai pada gerakan ini sudah terlihat satu buah lingkaran pada sebelah kiri.
e)  Posisikan rambut untuk membuat lingkaran sebelah kanan dengan cara membawa rambut
tersebut ke batas pertumbuhan rambut disebelah kanan.
f)   Arahkan ujung rambut ke bagian tengah sanggul ke arah kanan, lalu menuju ke atas, ke
tempat ikatan rambut. Ujung rambut diikatkan pada pangkal ikatan dan dikencangkan
dengan menggunakan jepit rambut.
g) Bagian lingkaran kedua dibalik arahnya, sehingga posisi bagian atas sanggul menjadi satu.
h) Ambil lungsen yang sudah dipersiapkan untuk diikatkan tepat ditengah sanggul sebagai
penguat sanggul.
 
Berbeda dengan sanggul ukel konde yang berasal dari Solo, sanggul ukel tekuk adalah jenis
sanggul yang lazim digunakan dalam lingkup keraton Jogja. Termasuk permaisuri, selir, putri raja
dan para inang pengasuh atau emban Dalam penggunaannya, yang membedakan adalah ragam
aksesoris serta pakaian yang dikenakan. 
 
Apabila seorang wanita menggunakan sanggul jenis ini, artinya ia telah lepas dari dunia kanak-
kanak dan mulai menginjak masa dewasa. Sekaligus merupakan perlambang bahwa gadis tersebut
ibarat bunga yang sedang mekar dan harum semerbak. Maka seorang gadis telah beranjak dewasa,
ia diharapkan mampu memikul tugas serta tanggung jawab dan layak dianggap sebagai ibu rumah
tangga. 
 
Bentuk sanggul ukel tekuk saat ini sudah banyak digunakan secara luas. Tidak hanya di lingkungan
keraton saja. Tetapi juga seluruh masyarakat umum di Yogyakarta.
 
Ornamen atau Perhiasan 
Perhiasan yang dipakai adalah Ceplok Jebehan yang terdiri dari :

1. Pada bagian tengah sanggul agak keatas dipasang cepl


2. Pada kiri kanan sanggul dipasang dua tangkai bunga jebehan yang menjuntai kebawah. 
3. Pada bagian atas sanggul dipasang pethat berbentuk gunung.

 
Cara Membentuk Sanggul

1.  Rambut pada kedua sisi (diatas telinga) disisir kearah atas dan tengah.Setelah rapi rambut
diikat menjadi satu dibagian tengah belakang kepala.
2. Setelah rambut diikat,sedikit dilonggarkan pada ketua sisi untuk mendapatkan bentuk
sunggar yang dimaksud.Bantuan ibu jari dan keempat jari yang lain menjepit rambut pada
rambut kedua sisi dilakukan,dengan menarik keluar sdikit,tanpa dipaksakan.
3.  Menyangggul ikatan rambut yang sudah disatukan mulai debentuk menjadi sanggul.
4.  Pertama kali adalah pembuatan lingkaran pertama pada sebelah kiri.
5. Arah rambut menjuntai kebawah,tepat pada garis pertumbuhan rambut, arahkan rambut
kebagian atas,membuat setengah lingkaran ,menuju ikatan rambut.
6.  Sampai pada gerakan ini sudah terlihat satu buah lingkaran pada sebelah kiri.
7.  Posisikan rambut untuk membuat lingkaran sebelah kanan dengan cara membawa rambut
tersebut kebatas pertumbuhan rambut disebelah kanan.
8. Arahkan ujung rambut kebagian tengah sanggul kearah kanan,lalu menuju keatas,keemapat
ikatan rambutan.Ujung rambut diikatkan pada pangkal ikatan  dan dikencangkan dengan
menggunakan jepit rambut.
9. Bagian lingkaran kedua dibalik arahnya,sehingga posisi bagian atas sanggul menjadi satu.
10. Ambil lungsen yang sudah dipersiapkan untuk  diikatkan tepat ditengah sanggul sebagai
pengaut sanggul.

 
ALAT DAN BAHAN
PEMBUATAN
SANGGUL UKEL TEKUK

NO NAMA KEGUNAAN GAMBAR


1. Sisir sasak Untuk menyasak rambut agar
mengembang dan agar sunggar
berdiri dengan kuat.

2. Sisir penghalus Untuk mengatur arah serat


sunggar dan sanggul

3. Jepit bebek besi Untuk mengunci bentuk rambut


sementara

4. Jepit hitam Untuk mengunci bentukan


rambut

5. Harnal halus Untuk mengunci rambut rambut


halus
6 Karet gelang Untuk mengikat rambut dengan
kuat

7 Harnal baja Untuk menempelkan cemara


pada ikatan rambut

8. Hair net Untuk membungkus rambut asli


agar budah di gelung

9. Hair spray Untuk menguatkan sanggul

10. Daun sirih Untuk hiasan di rambut

11 Gondang-gondang Untuk aksesoris


Lungsen Untuk tambahan / hiasan pada
sanggul
12

Anda mungkin juga menyukai