Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 5

Erni Yuliana Sinaga - 1516620005


Safrina Waty - 1516620010
Ayu Jusrianti - 1516620012
Lidya Jesika Sinaga - 1516620029
sanggul dadasa
Sanggul Daerah Sanggul Pengantin
1. Khusus digunakan untuk 1. Hanya boleh digunakan oleh
upacara adat, acara adat mempelai saja.
resmi/tidak resmi. 2. Memiliki bentuk yang hampir sama
2. Bentuk dan asesoris sanggul atau sedikit lebih rumit dari
untuk remaja dan orang dewasa sanggul daerah.
berbeda, untuk menggambarkan 3. Tidak boleh digunakan untuk
status upacara adat selain upacara
pernikahan.
2. Ciri-ciri dari suatu suku,

1. Kedudukan seseorang 3. Ciri dari suatu daerah,


Di dalam masyarakat seperti Ada daerah yang fanatik dengan penataan
kaum bangsawan, ratu- sanggul yang ada di daerahnya, artinya
ratu/permaisuri, para selir atau susah untuk menerima pembaharuan.
rakyat biasa. Sebaliknya ada pula beberapa daerah yang
menerima masukan mode-mode sanggul yang
dibawa oleh para pendatang.
Sanggul Timu Tinambe
Pada jaman dahulu sanggul ini hanya terbuat dari rambut asli calon
pengantin. Pada timu tinambe tersebut diberi beberapa macam
hiasan yaitu :
Towe Ndowe Melai atau hiasan sanggul yang menjulur panjang
dan terurai
Towe-Ndowe Menggila, hiasan sanggul semacam pinang goyang
Wunga-Wungai, yakni hiasan sanggul berbentuk kembang kecil
yang mengkilat
Sanggula, tanaman langka yang kian jarang ditemukan,
berfungsi untuk mempercantik anggul, juga pengharum atau
parfum.
Babu Ngawi Pakaian Babu Nggawi terdiri dari Lipa Busana adat pengantin pria suku Tolaki di
Hinoru sebagai busana atasan, Roo Mendaa Sulawesi Tenggara bernama Babu Nggawi
sebagai busana bawahan, serta berbagai Langgai. Pakaian tersebut berupa baju atasan
perlengkapan lainnya. Atasan Lipa Hinoru lengan panjang yang bagian depannya terbuka
adalah blus dengan bahu yang terputus. dengan hiasan keemasan pada belahan baju,
Sedangkan bawahan Roo Menda merupakan leher, dan lengan.
sebuah rok panjang hingga mata kaki yang Baju atasan tersebut bernama Babu Kandiu.
warnanya sama seperti baju atasan dan Sedangkan untuk bawahan memakai celana
berhiaskan manik-manik berwarna emas di panjang dengan belahan pada bagian bawah
bagian depannya dengan motif tradisional sepanjang 10 – 15 cm dan hiasan yang serupa
khas Tolaki misalnya: motif Pinetobo, motif dengan atasan. Celana panjang ini bernama
Pinesowi, dan motif Pineburu Mbaku. Saluaro Ala.
Laikas
Sanggul Dadasa
Kekhasan tata rias pengantin mbugis- Bentuk dadasa yang memiliki banyak variasi
makassar terletak pada hiasan hitam lekukan, memberi petunjuk bahwa pengantin
di dahi yang disebut Dadasa. Model berasal dari strata sosial bangsawan, dadasa
riasan ini tampak seperti siluet ini biasanya disebut dengan makkanuku
bungai teratai., konon, bentuk ini macang yang nampak lebih menarik dan
dipercaya sebangai lambang kesucian, mempesona, sedangkan dadasa pengantin
yang mana bungai teratai diyakini dari strata non bangsawan bentuknya lebih
sebagai bunga suci yang sangat kaya sederhana tanpa banyak lekukan.
akan khasiat.
Sanggul Dadasa
Pemasangan asesoris sanggul, jenis-jenis dan bentuk asesoris yang
digunakannya masing-masing memiliki arti. Adapun jenis asesoris yang
biasanya digunakan adalah:
Bunga sibali yang dipasang di sebelah kanan dan kiri sanggul.
Bunga nibuga yang dipasang di tengah sanggul.
Pattenre Jakka mahkota atau bando yang bermotif binatang,
tumbuh-tumbuhan, atau bunga.
Pinang goyang yang berbentuk bunga mekar bersusun dua,
ditancapkan di sanggul tegak ( simpolong tettong ).
Kutu-kutu yang menyerupai kuncup bunga melati yang ditancapkan
tersebar di kepala.
Bangkarak takroe atau takjombe yaitu anting-anting yang
menggelantung sampai beberapa sentimeter di bawah telinga.
Simpolong artinya ‘sanggul’, sedangkan tattong artinya
‘berdiri’. Sanggul ini berbentuk tanduk. Hal ini
menunjukkan adanya pengaruh animisme, meskipun suku
Bugis penganut agama Islam yang taat. Kerbau atau
tanduk kerbau dianggap binatang yang mempunyai
kekuatan gaib dan di dalam buku Kielich yang berjudul
Volken Stammaen dikatakan bahwa wanita Bugis
mendapat kedudukan yang tinggi dalam masyarakatnya.
Oleh karena itu, secara simbolis sanggul yang berbentuk
tanduk ini dapat diartikan sebagai penghargaan kepada
pengantin.
Sanggul Simpolong Tattong
Aksesoris
1. bunga sibali/ pattodo sibali yaitu bunga yang terbuat dari emas dan
diletakkan pada kanan dan kiri sanggul
2. bunga mawar, aster, melati ( bunga setaman) yang terdiri dari
lima warna, diletakkan kanan dan kiri sanggul sebelah bawah
3. kembang pinang goyang yang terbuat dari emas banyaknya
tergantung dari tingkat social , bagi bangsawan 9 buah,
masyarakat biasa 3- 5 buah
4. patinra/ bando yang tebuat dari emas dan berbentuk bunga-bunga
5. kuntum melati yang diletakkan di depan bando, baris pertama
sebanyak 5 kuntum, baris kedua sebanyak 7 kuntum
Sanggul Simpolong Tattong
langkah kerja
1. rambut ditarik ke belakang dan sisakan rambut untuk lungsen
2. ikat rambut dengan jarak 5 jari dari hair line belakang, pasangkan
cemara
3. pada rambut ikatan rambut asli dipisahkan dari cemara dan dibagi
menjadi dua bagian kanan dan kiri.
4. Pilin rambut cemara dan ukur sepanjnag satu jengkal, kemudian rambut
cemara dilipat dan dililitkan ke bawah hingga dapat berdiri, sisa cemara
rambut dililitkan dan diikat pada pangkal sanggul
5. Bagian rambut asli dililitkan pada pangkal sanggul, sisa dari rambut asli
dijadikan bukle pada kiri kanan sanggul.
6. Tarik lungsen dan ikatkan pada puncak sanggul
7. Pasangkan aksesoris
Baju Bodo Baju Bodo adalah nama baju adat Bugis Makassar untuk
kaum wanita. Baju adat ini sudah ada sejak zaman
dahulu. Bahkan Baju Bodo disebut sebagai salah satu
pakaian adat tertua di Indonesia.
Ciri khas utama Baju Bodo adalah berbentuk segi empat
dan memiliki lengan pendek. Baju ini terbuat dari bahan
dari kain kasa yang lembut. Umumnya, ukuran Baju Bodo
dibuat longgar atau jauh lebih besar dari ukuran badan
pemakainya
Balla
Sanggul Pinkan Sejarah sanggul Pinkan.
Menjelang akhir abad ke 17, yaitu tahun 1690, di Tanah Wangko,
salah satu tempat di Minahasa, ada seorang gadis keturunan
Walian Ambowailan (ambelan), yang bernama Pinkan
Mogoghunoi. Gadis itu mempunyai rambut yang sangat panjang
hingga mencapai lantai. Rambut itu selalu dikepang (dicako).
Pada saat-saat tertentu, rambutnya dikonde atau ditaldimbu kun
(bahasa Tombulu) atau diwulu’kun (bahasa Tontemboan). Jadi,
kreasi konde ini berasal dari seorang gadis yang bernama
Pinkan, yang kemudian pada abad ke 19 ini makin
disempurnakan.
Sanggul Pinkan
cara pembuatan:
1. sasak seluruh bagian rambut hingga agak mengembung, yang besarnya
disesuaikan bentuk wajah serta badan
2. sisir semua ke arah belakang, hingga tengkuk
3. pada bagian hairline belakang rambut dibagi menjadi dua bagian kiri dan
kanan, ikat
4. apabila rambutnya panjnag kepanglah rambutnya, apabila rambutnya
pendek pasangkan kepangan rambut, ikat kuat
5. putarkan kepangan tersebut , membentuk pusaran rambut, lakukan pada
bagian lainnya
6. kencangkan dengan harnal dan jepit, rapikan dengan hair spray
7. pasangkan bunga mawar di sebelah kiri
8. putaran kepangan rambut akan terlihat dari depan
Gorontalo Pakaian adat khas Gorontalo memiliki bahan kapas mentah
yang sudah dijadikan benang. Untuk laki laki, menggunakan
pakaian dengan model lengan pendek dan tambahan aksesoris,
seperti tudung makuta, pasimeni, dan kalung bakso. Kemudian,
wanita memiliki pakaian adat dengan ciri bentuk kebaya tanpa
motif. Untuk bagian bawahannya, menggunakan sarung.
Aksesoris yang digunakan adalah gelang padeta, ikat pinggang,
hingga Baya Lo Boute (ikat kepala atau rambut).
Pakaian adat tersebut biasanya dikenakan saat acara
pernikahan atau disebut dengan Payungga dan Walimono.
Walewongko
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberanekaragaman budaya,
salah satunya sanggul tradisional beserta pakaian adat yang melengkapi
keindahan sanggul tradisional tersebut. Pengetahuan tentang sanggul
daerah perlu diketahui agar budaya peninggalan nenek moyang tetap terjaga
Seperti sanggul dari daerah Sulawesi (sanggul timu tinambe, sanggul dadasa,
sanggul simpolong tattong, dan sanggul pinkan) perlu dilestarikan keasliannya,
mengingat zaman modern seperti sekarang sudah jarang masyarakat yang
mengenakan sanggul daerah asli. Hal ini bertujuan agar budaya peninggalan
nenek moyang tidak terkikis oleh zaman yang semakin modern

Anda mungkin juga menyukai