Safrina Waty - 1516620010 Ayu Jusrianti - 1516620012 Lidya Jesika Sinaga - 1516620029 sanggul dadasa Sanggul Daerah Sanggul Pengantin 1. Khusus digunakan untuk 1. Hanya boleh digunakan oleh upacara adat, acara adat mempelai saja. resmi/tidak resmi. 2. Memiliki bentuk yang hampir sama 2. Bentuk dan asesoris sanggul atau sedikit lebih rumit dari untuk remaja dan orang dewasa sanggul daerah. berbeda, untuk menggambarkan 3. Tidak boleh digunakan untuk status upacara adat selain upacara pernikahan. 2. Ciri-ciri dari suatu suku,
1. Kedudukan seseorang 3. Ciri dari suatu daerah,
Di dalam masyarakat seperti Ada daerah yang fanatik dengan penataan kaum bangsawan, ratu- sanggul yang ada di daerahnya, artinya ratu/permaisuri, para selir atau susah untuk menerima pembaharuan. rakyat biasa. Sebaliknya ada pula beberapa daerah yang menerima masukan mode-mode sanggul yang dibawa oleh para pendatang. Sanggul Timu Tinambe Pada jaman dahulu sanggul ini hanya terbuat dari rambut asli calon pengantin. Pada timu tinambe tersebut diberi beberapa macam hiasan yaitu : Towe Ndowe Melai atau hiasan sanggul yang menjulur panjang dan terurai Towe-Ndowe Menggila, hiasan sanggul semacam pinang goyang Wunga-Wungai, yakni hiasan sanggul berbentuk kembang kecil yang mengkilat Sanggula, tanaman langka yang kian jarang ditemukan, berfungsi untuk mempercantik anggul, juga pengharum atau parfum. Babu Ngawi Pakaian Babu Nggawi terdiri dari Lipa Busana adat pengantin pria suku Tolaki di Hinoru sebagai busana atasan, Roo Mendaa Sulawesi Tenggara bernama Babu Nggawi sebagai busana bawahan, serta berbagai Langgai. Pakaian tersebut berupa baju atasan perlengkapan lainnya. Atasan Lipa Hinoru lengan panjang yang bagian depannya terbuka adalah blus dengan bahu yang terputus. dengan hiasan keemasan pada belahan baju, Sedangkan bawahan Roo Menda merupakan leher, dan lengan. sebuah rok panjang hingga mata kaki yang Baju atasan tersebut bernama Babu Kandiu. warnanya sama seperti baju atasan dan Sedangkan untuk bawahan memakai celana berhiaskan manik-manik berwarna emas di panjang dengan belahan pada bagian bawah bagian depannya dengan motif tradisional sepanjang 10 – 15 cm dan hiasan yang serupa khas Tolaki misalnya: motif Pinetobo, motif dengan atasan. Celana panjang ini bernama Pinesowi, dan motif Pineburu Mbaku. Saluaro Ala. Laikas Sanggul Dadasa Kekhasan tata rias pengantin mbugis- Bentuk dadasa yang memiliki banyak variasi makassar terletak pada hiasan hitam lekukan, memberi petunjuk bahwa pengantin di dahi yang disebut Dadasa. Model berasal dari strata sosial bangsawan, dadasa riasan ini tampak seperti siluet ini biasanya disebut dengan makkanuku bungai teratai., konon, bentuk ini macang yang nampak lebih menarik dan dipercaya sebangai lambang kesucian, mempesona, sedangkan dadasa pengantin yang mana bungai teratai diyakini dari strata non bangsawan bentuknya lebih sebagai bunga suci yang sangat kaya sederhana tanpa banyak lekukan. akan khasiat. Sanggul Dadasa Pemasangan asesoris sanggul, jenis-jenis dan bentuk asesoris yang digunakannya masing-masing memiliki arti. Adapun jenis asesoris yang biasanya digunakan adalah: Bunga sibali yang dipasang di sebelah kanan dan kiri sanggul. Bunga nibuga yang dipasang di tengah sanggul. Pattenre Jakka mahkota atau bando yang bermotif binatang, tumbuh-tumbuhan, atau bunga. Pinang goyang yang berbentuk bunga mekar bersusun dua, ditancapkan di sanggul tegak ( simpolong tettong ). Kutu-kutu yang menyerupai kuncup bunga melati yang ditancapkan tersebar di kepala. Bangkarak takroe atau takjombe yaitu anting-anting yang menggelantung sampai beberapa sentimeter di bawah telinga. Simpolong artinya ‘sanggul’, sedangkan tattong artinya ‘berdiri’. Sanggul ini berbentuk tanduk. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh animisme, meskipun suku Bugis penganut agama Islam yang taat. Kerbau atau tanduk kerbau dianggap binatang yang mempunyai kekuatan gaib dan di dalam buku Kielich yang berjudul Volken Stammaen dikatakan bahwa wanita Bugis mendapat kedudukan yang tinggi dalam masyarakatnya. Oleh karena itu, secara simbolis sanggul yang berbentuk tanduk ini dapat diartikan sebagai penghargaan kepada pengantin. Sanggul Simpolong Tattong Aksesoris 1. bunga sibali/ pattodo sibali yaitu bunga yang terbuat dari emas dan diletakkan pada kanan dan kiri sanggul 2. bunga mawar, aster, melati ( bunga setaman) yang terdiri dari lima warna, diletakkan kanan dan kiri sanggul sebelah bawah 3. kembang pinang goyang yang terbuat dari emas banyaknya tergantung dari tingkat social , bagi bangsawan 9 buah, masyarakat biasa 3- 5 buah 4. patinra/ bando yang tebuat dari emas dan berbentuk bunga-bunga 5. kuntum melati yang diletakkan di depan bando, baris pertama sebanyak 5 kuntum, baris kedua sebanyak 7 kuntum Sanggul Simpolong Tattong langkah kerja 1. rambut ditarik ke belakang dan sisakan rambut untuk lungsen 2. ikat rambut dengan jarak 5 jari dari hair line belakang, pasangkan cemara 3. pada rambut ikatan rambut asli dipisahkan dari cemara dan dibagi menjadi dua bagian kanan dan kiri. 4. Pilin rambut cemara dan ukur sepanjnag satu jengkal, kemudian rambut cemara dilipat dan dililitkan ke bawah hingga dapat berdiri, sisa cemara rambut dililitkan dan diikat pada pangkal sanggul 5. Bagian rambut asli dililitkan pada pangkal sanggul, sisa dari rambut asli dijadikan bukle pada kiri kanan sanggul. 6. Tarik lungsen dan ikatkan pada puncak sanggul 7. Pasangkan aksesoris Baju Bodo Baju Bodo adalah nama baju adat Bugis Makassar untuk kaum wanita. Baju adat ini sudah ada sejak zaman dahulu. Bahkan Baju Bodo disebut sebagai salah satu pakaian adat tertua di Indonesia. Ciri khas utama Baju Bodo adalah berbentuk segi empat dan memiliki lengan pendek. Baju ini terbuat dari bahan dari kain kasa yang lembut. Umumnya, ukuran Baju Bodo dibuat longgar atau jauh lebih besar dari ukuran badan pemakainya Balla Sanggul Pinkan Sejarah sanggul Pinkan. Menjelang akhir abad ke 17, yaitu tahun 1690, di Tanah Wangko, salah satu tempat di Minahasa, ada seorang gadis keturunan Walian Ambowailan (ambelan), yang bernama Pinkan Mogoghunoi. Gadis itu mempunyai rambut yang sangat panjang hingga mencapai lantai. Rambut itu selalu dikepang (dicako). Pada saat-saat tertentu, rambutnya dikonde atau ditaldimbu kun (bahasa Tombulu) atau diwulu’kun (bahasa Tontemboan). Jadi, kreasi konde ini berasal dari seorang gadis yang bernama Pinkan, yang kemudian pada abad ke 19 ini makin disempurnakan. Sanggul Pinkan cara pembuatan: 1. sasak seluruh bagian rambut hingga agak mengembung, yang besarnya disesuaikan bentuk wajah serta badan 2. sisir semua ke arah belakang, hingga tengkuk 3. pada bagian hairline belakang rambut dibagi menjadi dua bagian kiri dan kanan, ikat 4. apabila rambutnya panjnag kepanglah rambutnya, apabila rambutnya pendek pasangkan kepangan rambut, ikat kuat 5. putarkan kepangan tersebut , membentuk pusaran rambut, lakukan pada bagian lainnya 6. kencangkan dengan harnal dan jepit, rapikan dengan hair spray 7. pasangkan bunga mawar di sebelah kiri 8. putaran kepangan rambut akan terlihat dari depan Gorontalo Pakaian adat khas Gorontalo memiliki bahan kapas mentah yang sudah dijadikan benang. Untuk laki laki, menggunakan pakaian dengan model lengan pendek dan tambahan aksesoris, seperti tudung makuta, pasimeni, dan kalung bakso. Kemudian, wanita memiliki pakaian adat dengan ciri bentuk kebaya tanpa motif. Untuk bagian bawahannya, menggunakan sarung. Aksesoris yang digunakan adalah gelang padeta, ikat pinggang, hingga Baya Lo Boute (ikat kepala atau rambut). Pakaian adat tersebut biasanya dikenakan saat acara pernikahan atau disebut dengan Payungga dan Walimono. Walewongko Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberanekaragaman budaya, salah satunya sanggul tradisional beserta pakaian adat yang melengkapi keindahan sanggul tradisional tersebut. Pengetahuan tentang sanggul daerah perlu diketahui agar budaya peninggalan nenek moyang tetap terjaga Seperti sanggul dari daerah Sulawesi (sanggul timu tinambe, sanggul dadasa, sanggul simpolong tattong, dan sanggul pinkan) perlu dilestarikan keasliannya, mengingat zaman modern seperti sekarang sudah jarang masyarakat yang mengenakan sanggul daerah asli. Hal ini bertujuan agar budaya peninggalan nenek moyang tidak terkikis oleh zaman yang semakin modern