Dosen Pengampu :
Oleh :
Rahma Destika
5181144001
Reguler B
FAKULTAS TEKNIK
2020
LEMBAR PENGESAHAN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PRODI PENDIDIKAN TATA RIAS
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
JL.WILLIAM ISKANDAR V
A. Latar Belakang
Tata rias wajah (bahasa Inggris: make up) adalah kegiatan mengubah
penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik.
Istilah make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah,
meskipun sebenarnya seluruh tubuh bisa di hias (make up
B. Tujuan
Alasan dibuatnya makalah ini adalah sebagai salah satu persyaratan
penyelesaian tugas, khususnya mata kuliah Tata Rias Pengantin Indonesia, serta
untuk menambah wawasan yang luas akan pengetahuan khususnya di bagian tata
rias pengantin nias dalam bidang pendidikan. Meningkatkan daya kritis serta
menguatkan materi tata rias pengantin.
C. Manfaat
1. Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang materi tata rias
pengantin nias.
2. Penulis dapat lebih berpikir kritis lebih dari yang ia tahu.
3. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Tata Rias Pengantin Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatra Utara,
Indonesia.Ibu kotanya ialah Sipirok.Kabupaten ini awalnya merupakan kabupaten
yang cukup luas dan beribukota di Padang Sidempuan. Daerah-daerah yang telah
berpisah dari Kabupaten Tapanuli Selatan adalah Kabupaten Mandailing Natal,
Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Padang Lawas Utara dan Kabupaten Padang
Lawas.Budaya Tapanuli Selatan banyak dipengaruhi dan didominasi oleh Suku
Batak.Dominasi suku Batak membuat budaya di Tapanuli Selatan mempunyai ciri
khas tersendiri.Tetapi, sebagian besar masyarakat Tapanuli Selatan beragama
Islam sehingga nuansa keislaman sangat terasa. Saat acara pernikahan atau prosesi
adat lainnya akan sangat terasa nilai yang terkandung dalam agama Islam.Berikut
beberapa proses adat pernikahan ciri khas Tapanuli Selatan
a. Mangaririt Boru dan Manulak Sere.Adat ini wajib dilakukan dalam
memilih pasangan hidup sebelum dilakukan acara pernikahan. Pihak
keluarga lelaki menyelidiki asal usul gadis yang akan dilamar agar tidak
keliru memilih pasangan hidup. Setelah dipastikan belum ada yang
melamar kemudian dilakukan pertemuan dan musyawarah. Dalam
musyawarah itu dibahas waktu melamar, jumlah mas kawin dan hantaran
lamaran.
b. Mangalehan Mangan.Sebelum menuju ke acara pernikahan, maka orang
tua dari pihak perempuan wajib menggelar acara untuk melepas putrinya
dengan memberikan suapan. Tradisi ini sebagai simbol pengasuhan
terakhir dari orang tua kepada putrinya yang akan menjadi mempelai
pengantin. Acara ini hanya dilakukan oleh pihak mempelai perempuan
saja.
c. Mangalap Boru.Pihak mempelai lelaki beserta keluarganya datang ke
kediaman mempelai perempuan yang dipimpin oleh ketua adat.Mas kawin
beserta hantaran lamaran dibawa untuk diserahkan kepada pihak mempelai
perempuan. Rombongan mempelai laki-laki melakukan acara ketuk pintu
dengan mengucapkan salam. Setelah diterima barulah dilakukan acara
yang sakral, yaitu ijab kabul. Pakaian adat baru dipakai setelah acara ijab
kabul selesai dan kedua pasangan sah menjadi suami istri.
Tidak hanya acara perkawinan saja yang masih dilestarikan sampai saat
ini. Masih ada acara-acara adat Tapanuli Selatan yang masih lestari hingga
kini.Umumnya upacara adat di Tapanuli Selatan dimulai sejak di masa
mengandung, melahirkan, menyapih, pengobatan penyakit, mencegah malapetaka,
dan upacara kematian.Masyarakat Tapanuli Selatan setia menjaga adat istiadat
yang menjadi kekayaan budaya Nusantara ini, meski sudah berada di zaman yang
serba modern.
A. Busana dan Perlengkapan Pengantin Wanita Tapanuli Selatan
1. Baju Wanita
Baju yang digunakan oleh pengantin wanita Tapsel terbuat dari bahan beludru
berwarna hitam,memakai hiasan tabur tabur berbentuk segitiga yang terbuat dari
lempengan warna emas,model baju bentuk baju kurung longgar tanpa
kupnat,untuk bagian depan leher atau kerah memiliki sedikit belahan,sedangkan
bagian belakang dapat memakai resleting atau boleh memakai kancing sampai
bawah, panjang baju lebih kurang 10 cm di bawah lutut termasuk hiasan dari
simata-mata berwarna merah,putih,dan hitam dengan motif hiasan raga-raga,
ruang-ruang dan bindu (motif khas tapanuli selatan) diatas simata-mata diberi bis
berwarna emas sebanyak 2 baris sedangkan di ujung lengan baju dibuat seperti
akan bawa baju.
2. Kain
Kain yang dipakai pengantin wanita untuk bawahan adalah kain sarung
berwarna merah yang ditenun di daerah tapanuli selatan cara memakaikan kain
nya yaitu kepala kain persis berada di tengah-tengah bagian depan kain dililitkan
dari kiri kekanan dengan ketinggian menutupi mata kaki kemudian dirapikan dan
diberi konset.
3. Selempang
Selempang terbuat dari tenunan sipirok sebanyak 2 lembar cara memakaikan
nya diletakkan di bahu kiri dan kanan kemudian disilangkan di dada dan
punggung sehingga ujung selempang bertemu pada sisi pinggul kiri dan kanan
-selempang yang berada di sebelah kanan bermakna kahanggi
-selempang yang berada di sebelah kiri bermakna mora
-sedangkan sudut bagian bawah melambangkan anak boru
d.Sandal
Sandal bentuk sandal yang dipakai adalah model pansus yang tertutup di bagian
depan dan terbuka pada bagian belakang sandal memakai tumit yang rendah dan
berwarna hitam.
4. Kalung
Selanjutnya perhiasan perhiasan yang dipakai adalah gonjong atau kalung yang
terbuat dari kain beludru berwarna hitam yang ditaburi dengan lempengan emas
berbentuk pucuk rebung dan bulat-bulat melambangkan hormat dan ramah tamah
kepada setiap manusia .Dibagian depan dihiasi dengan sori bulan yang berbentuk
bulan sabit yang melambangkan cahaya sinar bulan di bawahnya dibuat hiasan
gajah meong berbentuk kepala gajah dan ekor tergulung kepala gajah menghadap
ke kanan melambangkan kekuatan dan di bawah gajah meong kembali dibuat
hiasan sorry bulan melambangkan cahaya sinar bulan.
6. Horis
Horis atau keris paruh onggang dipakaikan 2 buah setelah memakai tali
pinggang, yaitu horis yg bentuknya melengkung diselipkan di sebelah kiri pusat
sedang harus dahulu berbentuk cabang diselibkan di sebelah kanan pusat sehingga
gagang horis bertemu saling berpotongan melambangkan keberanian dan
ketegaran untuk mempertahankan martabat dan kehormatan keluarga.
7. Puttu
Putu atau gelang yang terbuat dari lempengan berwarna emas. gelang ini
dipakai kan di atas siku Gelang yang digunakan sebanyak dua,masing masing satu
disetiap siku,gelang pertama mempunyai motif disebut puttu daboru dipakai di
lengan kanan sedangkan yang satu lagi tidak mempunyai motif atau polos disebut
puttu dalahi yg dipakai dengan kiri melambangkan keutuhan rumah tangga.
8. Gelang
Gelang ini terbuat dari lempengan berwarna emas dipakai dipergelangan
tangan kanan dan kiri sebagai hiasan.
9. Sasilon sere
Sasilon sere atau kuku yang terbuat dari lempengan berwarna emas berbentuk
kuku panjang,dipakai dijari manis dan jari tengah melambangkan agar pengantin
mendapat harta kekayaan yang melimpah.
10. Anting-anting
Terbuat dari lempengan berwarna emas berbentuk untaian bulang bulang
jarunjung khas tapanuli selatan
11. Haronduk
Pengantin wanita memegang haronduk lengkap dengan perlengkapan sirih
pada waktu di pelaminan,dan pada saat keberangkatan pengantin disandang
dengan tangan sebelah kiri.
LEMBAR DIAGNOSA
Nama Klient :
Umur :
Alamat :
1. Jeniskulit 5. Kelainankulit
a. Berminyak a. Flek hitam
b. Kering b. Flekmerah
c. Normal c. Flekputih
d. Kombinasi d. Acne
e. Bekasluka
2. Tonus dantugar f. Bayangangelap di
a. Baik sekitarmata
b. Sedang g. Tahilalat
c. Buruk h. Pigmentasi
i. Kerutan
3. Pori-pori
a. Kelihatan 6. Bentukwajah
b. Tidakkelihatan a. Oval
b. Bulat
4. Kerut di kulit c. Persegi
a. Di dahi d. Persegipanjang
b. Di sekitarmata e. Segitigajantung
c. Dekathidung f. Belahketupat
(garissenyum)
d. Dekatmulut
e. Antaralis
f. Di leher
PROSEDUR PERSIAPAN AREA KERJA
3. Persiapan Pribadi
Menggunakan pakaian kerja
Menjaga kebersihan badan sehingga terbebas dari bau mulut dan bau badan
Merapikan rambut agar tidak tergerai
Melepaskan semua perhiasan
Membiasakan mencuci tangan dengan air sabun sebelum dan sesudah
melakukan pekerjaan
Memiliki sikap yang baik terhadap klien
4. Persiapan Klien
Mempersilakan klienuntukduduk ditempat yang telah disediakan
2. Kosmetik
3. Sikat penghalus sasak Bahan dari plastik, bentuk Menghaluskan dan membentuk hasil
menyerupai sikat, bertangkai sasak
besar
4. Sisir Pratata Bahan dari plastik,Begigi besar Menata rambut dan merapikan hasil
dan mempunyai ujung yang akhir.
tajam dari bahan stainless.
5 Pingkel Bahan dari logam/stainless Memparting rambut
steel, panjang ±10 cm
6 Jepit lidi halus Bahan dari logam, warna hitam, Menjepit hasil tatanan
bentuk seperti lidi, panjang ±5
cm
7 Harnal besar Bahan dari logam, warna hitam, Memasang hair piece dan sanggul
bentuk seperti huruf U, panjang hair piece
±10 cm
8 Hair Pin Bahan dari logam ,warna hitam Membantu menjepit rambut agar
bentuk seperti huruf U,panjang sasakan tetap rapi.
± 5cm,halus
10 Topeng muka Bahan dari plastik, dan Melindungi muka dari kosmetik/hair
transparan Spray
11 Hairspray Aerosol Untuk membantu merekatkan rambut
pada saat penataan atau sanggul
4. Proses Kerja
Membentuk sanggul
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu Tata Rias Pengantin bukan hanya sekedar
merias wajah pengantin,tetapi tata rias pengantin termasuk juga memperhatikan
busana,rambut,dan aksesoris pengantin.Tata rias pengantin daerah yang pakem berbeda
dengan tata rias pengantin yang sudah di modifikasi.Setiap pengantin di suatu daerah
memiliki ciri khas masing masing.Busana dan aksesoris setiap pengantin di daerah pasti
memiliki maknanya masing masing.
DAFTAR PUSTAKA
Hanum, Sari dan Darwin Ritonga. 2004. UPACARA ADAT PERKAWINAN DAN TATA
RIAS PENGANTIN TAPANUULI SELATAN. Medan