Anda di halaman 1dari 25

JOBSHEET

TATA RIAS PENGANTIN TAPANULI SELATAN

Dosen Pengampu :

Desy Afyanty, M.Pd

Irmiah Nurul Rangkuti, M.Pd

Vita Pujawanti Dhana, M.Pd

Oleh :

Rahma Destika

5181144001

Reguler B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
LEMBAR PENGESAHAN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PRODI PENDIDIKAN TATA RIAS
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
JL.WILLIAM ISKANDAR V

Nama Mahasiswa : Rahma Destika


Mata kuliah : Tata Rias Pengantin Indonesia
Materi praktikum : Makeup Pengantin Aceh Besar
Dosen : Desy Afyanty, M.Pd,
Irmiah Nurul Rangkuti,M.Pd,
Vita Pujawanti Dhana, M.Pd
Hari/tanggal : Senin, 11 Mei 2020

1. Definisi Tata Rias Pengantin


Tata Rias Pengantin merupakan tata rias yang digunakan untuk merias
seorang pengantin yang dilakukan sebelum prosesi pernikahan supaya saat prosesi
pernikahan pengantin terlihat lebih cantik dan menarik daripada kehidupan sehari –
harinya dimana didalamnya terdapat peraturan – peraturan tertentu yang memiliki
makna dan tujuan untuk pengantin yang harus dilakukan yang disesuaikan dengan
kebiasaan adat – istiadat daerah setempat.
2. Definisi Penataan Rambut atau Sanggul Tradisional
Penataan Rambut atau Sanggul Tradisional adalah penataan rambut atau
sanggul yang dibuat dengan bentuk yang sudah dipakemkan untuk digunakan oleh
pengantin atau masyarakat setempat hanya pada saat berlangsungnya acara adat
misal: pernikahan. Dimana penataan rambut atau sanggul yang dipakai memiliki
makna dan tujuan tertentu untuk sang pengantin.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tata rias wajah (bahasa Inggris: make up) adalah kegiatan mengubah
penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik.
Istilah make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah,
meskipun sebenarnya seluruh tubuh bisa di hias (make up

Berbicara tentang pernikahan, Indonesia sebagai negara yang memiliki


beragam suku dan budaya juga mempunyai tata cara adat tersendiri mengenai
pernikahan. Pelaksanaan pernikahan secara adat biasanya unik dan berbeda satu
sama lain.Selain proses upacara adat nya,busana pengantin juga berbeda-beda
disetiap daerah,yang memiliki ciri khas dan makna tersendiri.

Nah, kembali lagi soal pernikahan, pengantin Tapanulli Selatan menggunakan


pakaian adat yang didominasi warna merah, keemasan dan hitam. Pengantin pria
menggunakan penutup kepala yang disebut ampu-mahkota yang dipakai raja-raja
Mandailing di masa lalu, baju godang yang berbentuk jas, ikat pinggang warna
keemasan dengan selipan dua pisau kecil disebut bobat, gelang polos di lengan
atas warna keemasan, serta kain sesamping dari songket Tapanuli. Sedangkan,
pengantin wanita memakai penutup kepala disebut bulang berwarna keemaasan
dengan beberapa tingkat, penutup daerah dada yaitu kalung warna hitam dengan
ornamen keemasan dan dua lembar selendang dari kain songket, gelang polos di
lengan atas berwarna keemasan, ikat pinggang warna keemasan dengan selipan
dua pisau kecil, dan baju kurung dengan bawahannya songket.

B. Tujuan
Alasan dibuatnya makalah ini adalah sebagai salah satu persyaratan
penyelesaian tugas, khususnya mata kuliah Tata Rias Pengantin Indonesia, serta
untuk menambah wawasan yang luas akan pengetahuan khususnya di bagian tata
rias pengantin nias dalam bidang pendidikan. Meningkatkan daya kritis serta
menguatkan materi tata rias pengantin.
C. Manfaat
1. Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang materi tata rias
pengantin nias.
2. Penulis dapat lebih berpikir kritis lebih dari yang ia tahu.
3. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Tata Rias Pengantin Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatra Utara,
Indonesia.Ibu kotanya ialah Sipirok.Kabupaten ini awalnya merupakan kabupaten
yang cukup luas dan beribukota di Padang Sidempuan. Daerah-daerah yang telah
berpisah dari Kabupaten Tapanuli Selatan adalah Kabupaten Mandailing Natal,
Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Padang Lawas Utara dan Kabupaten Padang
Lawas.Budaya Tapanuli Selatan banyak dipengaruhi dan didominasi oleh Suku
Batak.Dominasi suku Batak membuat budaya di Tapanuli Selatan mempunyai ciri
khas tersendiri.Tetapi, sebagian besar masyarakat Tapanuli Selatan beragama
Islam sehingga nuansa keislaman sangat terasa. Saat acara pernikahan atau prosesi
adat lainnya akan sangat terasa nilai yang terkandung dalam agama Islam.Berikut
beberapa proses adat pernikahan ciri khas Tapanuli Selatan
a. Mangaririt Boru dan Manulak Sere.Adat ini wajib dilakukan dalam
memilih pasangan hidup sebelum dilakukan acara pernikahan. Pihak
keluarga lelaki menyelidiki asal usul gadis yang akan dilamar agar tidak
keliru memilih pasangan hidup. Setelah dipastikan belum ada yang
melamar kemudian dilakukan pertemuan dan musyawarah. Dalam
musyawarah itu dibahas waktu melamar, jumlah mas kawin dan hantaran
lamaran.
b. Mangalehan Mangan.Sebelum menuju ke acara pernikahan, maka orang
tua dari pihak perempuan wajib menggelar acara untuk melepas putrinya
dengan memberikan suapan. Tradisi ini sebagai simbol pengasuhan
terakhir dari orang tua kepada putrinya yang akan menjadi mempelai
pengantin. Acara ini hanya dilakukan oleh pihak mempelai perempuan
saja.
c. Mangalap Boru.Pihak mempelai lelaki beserta keluarganya datang ke
kediaman mempelai perempuan yang dipimpin oleh ketua adat.Mas kawin
beserta hantaran lamaran dibawa untuk diserahkan kepada pihak mempelai
perempuan. Rombongan mempelai laki-laki melakukan acara ketuk pintu
dengan mengucapkan salam. Setelah diterima barulah dilakukan acara
yang sakral, yaitu ijab kabul. Pakaian adat baru dipakai setelah acara ijab
kabul selesai dan kedua pasangan sah menjadi suami istri.
Tidak hanya acara perkawinan saja yang masih dilestarikan sampai saat
ini. Masih ada acara-acara adat Tapanuli Selatan yang masih lestari hingga
kini.Umumnya upacara adat di Tapanuli Selatan dimulai sejak di masa
mengandung, melahirkan, menyapih, pengobatan penyakit, mencegah malapetaka,
dan upacara kematian.Masyarakat Tapanuli Selatan setia menjaga adat istiadat
yang menjadi kekayaan budaya Nusantara ini, meski sudah berada di zaman yang
serba modern.
A. Busana dan Perlengkapan Pengantin Wanita Tapanuli Selatan
1. Baju Wanita
Baju yang digunakan oleh pengantin wanita Tapsel terbuat dari bahan beludru
berwarna hitam,memakai hiasan tabur tabur berbentuk segitiga yang terbuat dari
lempengan warna emas,model baju bentuk baju kurung longgar tanpa
kupnat,untuk bagian depan leher atau kerah memiliki sedikit belahan,sedangkan
bagian belakang dapat memakai resleting atau boleh memakai kancing sampai
bawah, panjang baju lebih kurang 10 cm di bawah lutut termasuk hiasan dari
simata-mata berwarna merah,putih,dan hitam dengan motif hiasan raga-raga,
ruang-ruang dan bindu (motif khas tapanuli selatan) diatas simata-mata diberi bis
berwarna emas sebanyak 2 baris sedangkan di ujung lengan baju dibuat seperti
akan bawa baju.
2. Kain
Kain yang dipakai pengantin wanita untuk bawahan adalah kain sarung
berwarna merah yang ditenun di daerah tapanuli selatan cara memakaikan kain
nya yaitu kepala kain persis berada di tengah-tengah bagian depan kain dililitkan
dari kiri kekanan dengan ketinggian menutupi mata kaki kemudian dirapikan dan
diberi konset.
3. Selempang
Selempang terbuat dari tenunan sipirok sebanyak 2 lembar cara memakaikan
nya diletakkan di bahu kiri dan kanan kemudian disilangkan di dada dan
punggung sehingga ujung selempang bertemu pada sisi pinggul kiri dan kanan
-selempang yang berada di sebelah kanan bermakna kahanggi
-selempang yang berada di sebelah kiri bermakna mora
-sedangkan sudut bagian bawah melambangkan anak boru

d.Sandal

Sandal bentuk sandal yang dipakai adalah model pansus yang tertutup di bagian
depan dan terbuka pada bagian belakang sandal memakai tumit yang rendah dan
berwarna hitam.
4. Kalung
Selanjutnya perhiasan perhiasan yang dipakai adalah gonjong atau kalung yang
terbuat dari kain beludru berwarna hitam yang ditaburi dengan lempengan emas
berbentuk pucuk rebung dan bulat-bulat melambangkan hormat dan ramah tamah
kepada setiap manusia .Dibagian depan dihiasi dengan sori bulan yang berbentuk
bulan sabit yang melambangkan cahaya sinar bulan di bawahnya dibuat hiasan
gajah meong berbentuk kepala gajah dan ekor tergulung kepala gajah menghadap
ke kanan melambangkan kekuatan dan di bawah gajah meong kembali dibuat
hiasan sorry bulan melambangkan cahaya sinar bulan.

5. Bobat atau Tali Pinggang


bobad atau tali pinggang terbuat dari lempengan perak yang disambung-sambung
dilapisi dengan warna emas berbentuk lonjong sedang kepalanya juga berbentuk
lonjong tapi dengan ukuran lebih besar ini melambangkan keagungan

6. Horis
Horis atau keris paruh onggang dipakaikan 2 buah setelah memakai tali
pinggang, yaitu horis yg bentuknya melengkung diselipkan di sebelah kiri pusat
sedang harus dahulu berbentuk cabang diselibkan di sebelah kanan pusat sehingga
gagang horis bertemu saling berpotongan melambangkan keberanian dan
ketegaran untuk mempertahankan martabat dan kehormatan keluarga.
7. Puttu
Putu atau gelang yang terbuat dari lempengan berwarna emas. gelang ini
dipakai kan di atas siku Gelang yang digunakan sebanyak dua,masing masing satu
disetiap siku,gelang pertama mempunyai motif disebut puttu daboru dipakai di
lengan kanan sedangkan yang satu lagi tidak mempunyai motif atau polos disebut
puttu dalahi yg dipakai dengan kiri melambangkan keutuhan rumah tangga.

8. Gelang
Gelang ini terbuat dari lempengan berwarna emas dipakai dipergelangan
tangan kanan dan kiri sebagai hiasan.

9. Sasilon sere
Sasilon sere atau kuku yang terbuat dari lempengan berwarna emas berbentuk
kuku panjang,dipakai dijari manis dan jari tengah melambangkan agar pengantin
mendapat harta kekayaan yang melimpah.
10. Anting-anting
Terbuat dari lempengan berwarna emas berbentuk untaian bulang bulang
jarunjung khas tapanuli selatan
11. Haronduk
Pengantin wanita memegang haronduk lengkap dengan perlengkapan sirih
pada waktu di pelaminan,dan pada saat keberangkatan pengantin disandang
dengan tangan sebelah kiri.

B. Sanggul dan Ornamen Kepala Pengantin Wanita


Sanggul khas untuk pengantin wanita tapsel memakai bulang.Bulang terbuat
dari lempengan yang dilapisi dengan warna emas terdiri dari tingkat 1 2 dan 3.
-tingkat 3 disebut bulang horbo dipakaikan oleh orang yang ber keturunan
bangsawan
-tingkat 2 disebut bulan hambeng dipakai oleh orang kebanyakan yaitu rakyat
yang masih ada hubungan keturunan dari orang bangsawan
-tingkat 1 bulang ini dipakai oleh Kebanyakan orang yang tidak mempunyai
hubungan dan sangkut paut dengan orang bangsawan namun pada masa sekarang
ini sudah ada bulang tingkat 5 7 dan 9 orang yang memakainya pun tidak dibeda-
bedakan lagi pulang ini melambangkan kebesaran dan kebangsawanan bulan ini
mempunyai rantai yang tergantung pada bulan melambangkan pernyataan maupun
pesan bahwa Apabila seseorang sudah memakai bulang berarti sudah dituakan
adat.Oleh sebab itu penglihatan sudah terbatas harus menjaga martabat dan
Wibawa di dalam berkeluarga motif motif daun melambangkan kesuburan,
motif.melambangkan masyarakat.Banyak pada zaman dahulu kala yang memakai
adalah orang bangsawan dan dipakai pada saat mengadakan pesta adat atau horja
Godang tetapi pada saat sekarang ini sudah dipakai walau hanya melaksanakan
pesta kecil tanpa melalui upacara adat.

LEMBAR DIAGNOSA

Nama Klient :
Umur :
Alamat :
1. Jeniskulit 5. Kelainankulit
a. Berminyak a. Flek hitam
b. Kering b. Flekmerah
c. Normal c. Flekputih
d. Kombinasi d. Acne
e. Bekasluka
2. Tonus dantugar f. Bayangangelap di
a. Baik sekitarmata
b. Sedang g. Tahilalat
c. Buruk h. Pigmentasi
i. Kerutan
3. Pori-pori
a. Kelihatan 6. Bentukwajah
b. Tidakkelihatan a. Oval
b. Bulat
4. Kerut di kulit c. Persegi
a. Di dahi d. Persegipanjang
b. Di sekitarmata e. Segitigajantung
c. Dekathidung f. Belahketupat
(garissenyum)
d. Dekatmulut
e. Antaralis
f. Di leher
PROSEDUR PERSIAPAN AREA KERJA

1. Persiapan Area Kerja


 Membersihkan ruangan kerja
 Periksa penerangan dalam ruangan, periksa pula aliran listrik agar tidak
terjadi kebocoran aliran listrik
 Letakkan trolley pada posisi yang dapat dijangkau tangan
 Siapkan tempat sampah

2. PersiapanAlat, Bahan Dan Kosmetik


 Membersihkan peralatan yang digunakan dengan cara sanitasi dan sterilisasi
sehingga peralatan bersih dari kuman dan bakteri
 Mengaturalat yang digunakan di atas trolley
 Siapkan kosmetik yang akan digunakan dan pastikan seluruh kosmetik dalam
keadaan baik dan tidak kadaluwarsa

3. Persiapan Pribadi
 Menggunakan pakaian kerja
 Menjaga kebersihan badan sehingga terbebas dari bau mulut dan bau badan
 Merapikan rambut agar tidak tergerai
 Melepaskan semua perhiasan
 Membiasakan mencuci tangan dengan air sabun sebelum dan sesudah
melakukan pekerjaan
 Memiliki sikap yang baik terhadap klien
4. Persiapan Klien
 Mempersilakan klienuntukduduk ditempat yang telah disediakan

 Melepas perhiasan, jepit rambut, dll dan simpan di tempatyang telah


disediakan

 Memasang cape make-up

 Menganalisa keadaan klien


1. Alat Dan Lenan

No. Jenis Alat Jumlah Syarat Kegunaan

1 Kuas Kuas lengkap Sintetis Membantu dalam


bermake-up

2 Penjepit bulu mata 1buah Plastik atau sintetis Untuk melentikan


bulu mata.

3 Pencukur alis 1buah Stenlis Merapikan bulu


alis.

4 Kapas pembersih Secukup nya Bahan cotton Untuk pembersih


wajah

5 Spon 2 buah Lateks Untuk meratakan


penggunaan
foundation atau
alas bedak

6 Hair bando 1 buah Bahan Kain Untuk merapikan


rambut clien

7 Cape make-up Melindungi pakaian


1 buah Terbuat dari dari make-up
plastik seperti bedak,eye-
shadow,dan lainnya
8 Bajukerja 1 buah Terbuatdarikain Menjaga
kenyamanan dan
keseragaman

9 Keset kaki 1 buah Terbuahdarikain Menjagakebersihan


area kerja

2. Kosmetik

No Jenis Alat Jumlah Syarat Kegunaan


.
1 Cleanser milk secukupnya Sesuai jenis kulit Membersihkan
kotoran dan lemak
pada kulit wajah

2 Toner(penyegar) Secukupnya Sesuai dengan jenis Berfungsi untuk


kulit menyegarkan
wajah
.

3 Moisturizer Secukupnya Sesuai dengan jenis Untuk


kulit melembabkan
wajah.

4 Foundation(alas bedak) Secukupnya Sesuai dengan jenis Digunakan untuk


kulit menyamarkan/men
utupi noda hitam
pada wajah.

5 Bedak tabur secukupnya Sesuai dengan jenis Digunakan untuk


kulit menutupi
foundation dan
menghaluskan
kulit.
6 Eye shadow secukupnya Sesuai dengan Untuk mewarnai
warna kulit dan mata agar lebih
warna pakain. cantik.

7 Eye liner secukupnya Warna hitam Untuk


mempertegas
mata.

8 Mascara secukupnya Warna hitam Untuk


mempertebal bulu
mata.

9 Lipstik secukupnya Sesuai selera Memberi warna


pada bibir

10 Lip liner secukupnya Sesuai dengan Membentuk bibir


warna lipstik

11 Blush on secukupnya Sesuai dengan Memberikan kesan


warna kulit dan cerah,memperbaiki
pakaian bentuk wajah yang
kurang sempurna

12 Pensil alis secukupnya Warna coklat Memberikan


mempercantik
riasan mata

13 Lip glosh secukupnya Sesuai selera Menyegarkan bibir

14 Base eye shadow Secukupnya Warna putih Untuk


mempertahankan
eye shadow agar
tidak cepat pudar

3. Alat Dan Bahan Yang Digunakan Untuk Sanggul

No Jenis Alat syarat kegunaan


.
1 Karet Bersifat Elastis Untuk mengikat rambut.

2. Sisir sasak berekor Bahan dari plastik/tulang, Menyasak rambut,merapikan tatanan


bertangkai, runcing, bergigi Akhir
rapat dan tidak sama panjang

3. Sikat penghalus sasak Bahan dari plastik, bentuk Menghaluskan dan membentuk hasil
menyerupai sikat, bertangkai sasak
besar

4. Sisir Pratata Bahan dari plastik,Begigi besar Menata rambut dan merapikan hasil
dan mempunyai ujung yang akhir.
tajam dari bahan stainless.
5 Pingkel Bahan dari logam/stainless Memparting rambut
steel, panjang ±10 cm

6 Jepit lidi halus Bahan dari logam, warna hitam, Menjepit hasil tatanan
bentuk seperti lidi, panjang ±5
cm

7 Harnal besar Bahan dari logam, warna hitam, Memasang hair piece dan sanggul
bentuk seperti huruf U, panjang hair piece
±10 cm

8 Hair Pin Bahan dari logam ,warna hitam Membantu menjepit rambut agar
bentuk seperti huruf U,panjang sasakan tetap rapi.
± 5cm,halus

9 Hairnet Bahan dari nilon,warna hitam, Merapikan bentuk Rambut


seperti jala, serat halus seperti
rambut

10 Topeng muka Bahan dari plastik, dan Melindungi muka dari kosmetik/hair
transparan Spray
11 Hairspray Aerosol Untuk membantu merekatkan rambut
pada saat penataan atau sanggul

12 Jala Set Kain Menutup rambut setelah selesai di


bentuk pada saat di hairdryer.

13 Hairdryer Alat pengering genggam yang Untuk menata rambut dan


dilengkapi penyaring angin dan mengeringkan rambut klien
panas aliran listrik.

4. Proses Kerja

No Proses Kerja Gambar


.

1 Mempersiapkan klien dan areal kerja.


2. Mencukur alis , membersihkan area mata ,alis dn
mulut dengan eye make up remover Bersihkan
wajah dari segala kotoran dan sisa-sisa make up
dengan cleanser milk

3. Mengoleskan pelembab diwajah

4. Lalu aplikasikan foundation dengan warna 1


tingkat diatas warna kulit.

5. Aplikasikan bedak tabur, lalu sapukan


menggunakan puff.

6. Membentuk alis dengan pensil alis

7. Aplikasikan blush on pada tulang pipi klien


dengan rata.
8. Mengaplikasikan eye color atau eye shadow
Bayangan mata (eye shadow) untuk memperindah
bentuk mata dengan memberikan bayangan mata
warna merah pada kelopak mata, warna hitam
pada sudut mata luar dan warna kuning di bawah
alis .

9. Mengaplikasikan bulu mata palsu dengan bantuan


lem bulu mata

10. Mengaplikasikan eye liner

11. Mengaplikasikan mascara pada bulu mata yang


sebelumnya telah dijepit dengan penjepit bulu
mata

12. Membentuk bibir dengan pensil bibir lalu


mengaplikasikan Pemerah bibir (lipstick/ lip glos)
berwarnah merah cerah, mengoleskan dengan kuas
bibir.
13 Setelah wajah selesai di make-up lalu Mulailah
kebagian rambut.

Untuk sanggul,pertama tama menyisir rambut


disisir ke arah belakang untuk menghilangkan
kekusutan rambut selanjutnya membagi rambut
rambut bagian depan dibagi dari telingaKiri Ke
telinga kanan turun dari top crown lebih kurang 5
jari rambut bagian belakang diikat atau di konde
kemudian diikatkan Cemara sepanjang lebih
kurang 100 cm rambut bagian depan dibagi
menjadi 3 bagian 2 bagian di samping kiri dan
kanan dan 1 bagian tengah rambut bagian tengah
disisir ke belakang disatukan dengan ke ikatan
konde.

Membentuk sanggul

 Cemara yang diikatkan pada konde disisir


dengan rapi agar serat rambut kelihatan searah
lalu Cemara sedikit agak dipilin supaya
kelihatan sanggul senyawa
 tangan kiri berada di bawah ikatan Cemara lalu
rambut ditekuk ke arah atas sisa rambut
dililitkan ke ikatan konde ditarik ke tengah dan
bentuknya agak menonjol sedikit ke atas
kemudian sanggul dirapikan bentuk bulat pada
tengahnya dan agak lonjong sedikit ke atas
besar sanggul disesuaikan dengan bentuk wajah
 mengetatkan sanggul setelah sanggul dirapikan
kemudian diberi hairspray lalu diketatkan
dengan jepit harnal atau jepit lidi setelah
sanggul rapi dan ketat lalu dipasang ornamen
selengkapnya
 ornamen sanggul yang berada di tengah-tengah
dipakaikan paku Palu sebanyak 5,7 dan 9 buah
kemudian di beri harnet Batak,harnet yang
lubangnya agak kecil gunanya untuk menjaga
agar paku-paku tidak jatuh tangkai jarunjung
dipasang yang di atas sanggul antara sanggul
dengan kepala suri-suri di belakang tangkai
jarunjung lalu diperkuat dengan harnel pada
keduanya jagar jagar diselipkan sisi kanan kiri
bulang.

14 Selanjutnya memakaikan bulang

cara memakaikan bulang adalah bulang diukur


persis di tengah tengah kening posisi bulan
simetris di atas alis pertemuan rantai yang terdapat
pada bulang berada pada tengah-tengah antara
kedua alis mata tali pulang diikat ke arah belakang
di bawah ikatan rambut kemudian diikat kencang-
kencang gunanya agar bulan tidak oleng atau
longgar kemudian rambut di atas kiri kanan
telinga di Sasak dan dirapihkan di bawa ke arah
belakang sehingga tali bulan tertutup lalu dijepit.

15 Pakaikan baju dan aksesoris pengantin


Mandailing.
16 Berkemas:

Pengantin Wanita dan Pria Tapanuli Selatan

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu Tata Rias Pengantin bukan hanya sekedar
merias wajah pengantin,tetapi tata rias pengantin termasuk juga memperhatikan
busana,rambut,dan aksesoris pengantin.Tata rias pengantin daerah yang pakem berbeda
dengan tata rias pengantin yang sudah di modifikasi.Setiap pengantin di suatu daerah
memiliki ciri khas masing masing.Busana dan aksesoris setiap pengantin di daerah pasti
memiliki maknanya masing masing.

DAFTAR PUSTAKA
Hanum, Sari dan Darwin Ritonga. 2004. UPACARA ADAT PERKAWINAN DAN TATA
RIAS PENGANTIN TAPANUULI SELATAN. Medan

Anda mungkin juga menyukai