Dosen Pengampu :
Oleh :
Reguler A
FAKULTAS TEKNIK
2020
LEMBAR PENGESAHAN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PRODI PENDIDIKAN TATA RIAS
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
JL.WILLIAM ISKANDAR V
Masyarakat Karo secara umum mendiami daerah dataran tinggi pegunungandiantara hamparan
Bukit Barisan, yang memiliki bentuk struktur sosial,budayadan kesenian yang beraneka ragam
yang menjadi tanda pengenal(Icon) daerahtersebut agar bisa dikenal oleh masyarakat luas.
Terdapat beberapa peninggalan “Artefak” seperti Artefak seperti peninggalan rumah adat,benda
benda pakai,Busana adat/KAIN (UIS) serta Aksesories EMAS SERTALI . Salah satu hasil
kebudayaan Karo terus dilakukan dalam kehidupan masyarakat saat melangsungkan Upacara adat
baik bersifat Sukacita maupun Dukacita seperti pada upacara Pesta Perkawinan,Anak
lahir,Upacara Penguburan baik dalam bentuk Kategori Kerja singuda,sintengah maupun
sintua,Cawir metua dan lain lainnya. Tata busana (ROSE ADAT ) tidak pernah ketinggalan.
Makna simbol yang terdapat pada setiap bagian Busana dan Perhiasan danpada setiap kain
yang digunakan oleh Sukut pemilik pesta baik Pengantin dan Orangtua mempelai ataupun yang
menjadi Sukut langsung pada upacaraadat Kematian yang pada intinya menjunjung nilai-nilai
budaya pada Masyarakat Karo seperti nilai nilai kekerabatan, nilai sistem sosial,nilai kesopanan,
nilai berwibawa,nilai etika dalam bertatakrama kepada semua keluarga,nilai tanggung jawab,nilai
kerja keras,nilai gotongroyong dan nilai-nilai yang sarat dengan kebenaran dan nilai kejujuran
yang harus dijalankan oleh setiap Masyarakat.
1.2 Tujuan
➢ Jobsheet ini dibuat bertujuan agar mahasiswa mampu menerapkan proses kerja rias pengantin
karo pada klien.
➢ Selain itu juga mahasiswa bisa menerapkan rias pengantin karo pada klien yang sudah diajarkan
diperkuliahan.
➢ mahasiswa mampu menggunakan alat-alat dan bahan serta kosmetik yang akan hendak dipakai
pada waktu rias pengantin.
1.3 Manfaat
➢ membuat mahasiswa lebih percaya diri dengan hasil kerjanya sendiri.
➢ Mahasiswa lebih cepat dan tepat dalam melakukan rias pengantin.
➢ Menambah pegembangan dan wawasan mahasiswa dalam dunia kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
LEMBAR DIAGNOSA
Nama Model :
A. Jenis Kulit
a. Normal
b. Berminyak
c. Kering
d. Kombinasi
B. Kelainan Kulit
a. Akne
b. Millia
c. Black head
d. White head
e. Tahi lalat
f. Hyperpigmentasi
g. Jaringan parut
h. Lain-lain
D. Bentuk Wajah
a. Bentuk wajah persegi
b. Bentuk wajah bulat
c. Bentuk wajah segitiga
d. Bentuk wajah panjang
e. Bentuk wajah oval
f. Bentuk wajah buah pir
g. Bentuk wajah diamond
E. Bentuk Alis
a. Bentuk bulat
b. Bentuk panjang
c. Bentuk persegi
d. Bentuk buah pir
e. Bentuk segitiga
f. Bentuk diamond
F. Bentuk Mata
a. Mata terlalu bulat
b. Mata terlalu kecil
c. Mata turun
d. Ujung mata naik
e. Letak mata terlalu dalam
f. Letak mata terlalu lonjong
g. Jarak mata terlalu dekat
h. Jarak mata terlalu jauh
PERSIAPAN ALAT, BAHAN DAN LENAN SERTA KOSMETIK YANG
DIGUNAKAN
1 Spon foundation 1
2 Powder puff 1
3 Sponge puff 1
8. Gunting 1
No Nama Bahan Jumlah Spesifikasi
1 Tissue Secukupnya
Kapas
4 Secukupnya
5 Hairbando 1
6 Handuk secukupnya
8 Baju Kerja 1
2. Kosmetik makeup yang digunakan
No Nama Kosmetik Jumlah Kegunaan Gambar
Melembabkan kulit
3 Pelembab sckp
wajah
Mempertegas bentuk
11 Lipstick 1
bibir
Untuk menutupi
12 Concealer 1
kekurangan wajah
secukupny
2 Karet Gelang Untuk mengikat rambut
a
Untuk mengetatkan ikatan
3 Kertas koran 1
rambut
4. Langkah Kerja Tata Rias Pengantin Aceh Besar dan penataan sanggul
1. Persiapan
• memakai pakaian
kerja/pakaian rapi
Persiapan pribadi • mencuci tangan sebelum
memulai pekerjaan.
• bersikap ramah dan sopan
• menyusun segala
Persiapan Area Kerja perlengkapan yang
dibutuhkan didalam troly .
• melepas hiasan dan
mengikat rambut.
• memakai hair bando agar
rambut tidak terjuntai saat
Persiapan Klien make up dilakukan
• mempersilahkan klien
duduk dan memberi
handuk pada leher klien.
• Mendiagnosa wajah klien.
2 Proses Kerja
• Bersihkan wajah terlebih
dahulu dengan
menggunakan pembersih
Rias wajah (Milk Cleanser, tisu basah
khusus wajah, atau dengan
waslap yang sudah
dibasahi).
• Aplikasikan pelembab pada
wajah klien.
• Selanjutnya semprotkan
setting spray pada wajah
klien.
• Memberikan kontur/conseler
pada wajah klien, untuk
menutupi kekurangan wajah
atau menonjolkan bagian
wajah.
• Aplikasikan highlighter
\
• Kemudian pasang aksesoris,
mulai dari kalung klien, lalu
berikan kampil pada klien,
untuk pegangan klien.
• Hasil
3. Berkemas
• Bersihkan area kerja
• Kembalikan trolly, alat, bahan
dan kosmetik pada tempat
semula
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada pengantin perempuan perlengkapan yang dipakai jumlahnya yaitu terdapat 8 motif yang
terdiri dari 2 jenis perhiasan yang disepuh emas biasanya dipakai pada penutup kepala (Tudung ). Pada
pengantin perempuan ada 1 jenis perhiasan berupa Kalung yang disebut Sertali layang-layang galang .
Pemakaian di pinggang ada 2 jenis kain yaitu; Uis Julu dan Uis nipes.Kedua kain ini dililitkan pada
pinggang atau bisa disebut diabitken(Langge-langge). Selain itu ada juga tempat sirih,pinang yang selalu
dibawa pengantin perempuan yaitu Kampil yang melambangkan perempuan yang sudah matang dalam
kehidupan rumah tangga serta simbol penghormatan kepada setiap tamu yang datang. Dalam perhiasan
pengantin tersebut terdapat 30 motif yang berbeda dan bervariasi, ada yang memiliki motif geometris
motif hewan dan motif tumbuhan. Walaupun ditemukan beberapa macam bentuk yang berbeda,umumnya
pada dasarnya memiliki makna yang sama serta tidak mengurangi nilai Kesakralan upacara perkawinan
tersebut.
Makna Simbolis yang terdapat pada setiap bagian perhiasan dan pada setiap kain yang digunakan
olehpengantin dalam upacara adat perkawinan pada intinya menjunjung Tinggi nilai-nilai budaya pada
masyarakat Karo seperti nilai nilai kekerabatan,nilai sistem sosial, nilai kekeluargaan yang terdapat pada
kain Uis Nipes,Rudang Emas-emas,sertali layang-layang kitik,Uis Julu,Uis Jujungjujungen. Nilai
kesopanan yang terdapat pada Uis gara-gara,Gelang sarung,Uis Gatip 20,Uis gara Jongkit,Padung Raja
mehuli,Kampil. Nilai Kesuburan dan Kemakmuran adalah Sertali Layang-layang Galang. Nilai Kerja
keras danpantang menyerah adalah Sertali Layang-layang Galang,Uis Mbiring atau Uis Gatip 20, Uis
Gara-gara.Nilai Tanggungjawab,Melaksanakan tugas sesuai sistem kekerabatan pada masyarakat Karo
dan nilai pembelaan diri terdapat pada pisau Tumbuk Lada,Uis Pementing. Pada setiap perhiasan dulu
dipercaya memilii nilai simbol penolak bala,walaupun demikian pada dasarnya setiap bagian perhiasan
memilik nilai bilangan 3 yang melambangkan Rakut si Telu ,kemudian nilai bilangan 5 yang memiliki
arta 5 cabang marga pada masyarakat Karo yaitu Merga silima dan nilai bilangan 8 yang berarti adalah
Tutur si waluh atau delapan sapaan panggilan kepada anggota keluarga atau sebut saja juga cara bertutur
dalam masyarakat Karo.
3.2 Saran
Kepada Generasi muda Karo agar tetap memelihara,menjaga,dan menjunjung tinggi serta
melestarikan hasil budaya sendiri dengan jalan mempelajari serta mengenali lebih dalam entang
Busana dan Aksesories perhiasan adat Karo secara umum dan khususnya Pengantin Karo serta
mempelajari namanama dan makna simbolis dari setiap bagian busana dan perhiasan yang masih
ada.
Kepada seluruh masyarakat Karo agar berperan serta dalam menanamkan kembali nilai-nilai
budaya kepada generasi muda dimulai dari lingkungan keluarga,lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat agar tetap terjaga nilainilai yang sudah menghilang karena pengaruh budaya luar dan
kurang pedulinya lapisan masyarakat terhadap budaya sendiri.
Sekian hasil Observasi dari kelompok kami, jika ada kesalahan penulisan dan bahasa kami
mohon maaf dan meminta kritik dan sarannya untuk membangun kami supaya lebih baik lagi di
makalah selanjutnya.
GAMBAR DAN KETERANGAN
YANG DIKENAKAN PENGANTIN YANG DIKENAKAN PENGANTIN
PRIA WANITA:
Uis bekabuluh
Kampil rawang
GLOSARI
• Uis Nipes adalah kain tipis, yang dipakai oleh wanita karo dalam menghadiri acara adat,
kadang kain ini juga digunakan untuk beribadah ke gereja sebagai selendang pelengkap
kebaya.
• Beka Buluh adalah kain tenun yang digunakan oleh pria, ukurannya lebih besar dari uis nipes
dan lebih berat.
• Beka Buluh digunakan oleh pria karo untuk acara - acara bahagia, seperti
pernikahan, nggalari utang man kalimbubu dan lain - lain. Beka Buluh, digunakan sebagai
bulang - bulang (penutup kepala) oleh pria karo saat acara pernikahan, biasanya yang
memakai bulang - bulang ini adalah mempelai pria dan ayah dari kedua mempelai. Selain itu
Beka buluh juga dilipat segitiga kemudian disematkan dipundak pria - pria tersebut. Beka
Buluh juga digunakan oleh mempelai wanita dan ibu dari kedua mempelai, bukan sebagai
selendang, melainkan sebagai lapis tudung yang dibuat dari kain berwarna hitam.
• Tudung kepala yang dibentuk dari ulos atau uis jujung-jujungan dengan ragam hias geometris
yang melambangkan kekeluargaan dan kegotongroyongan, dihiasi dengan sertali layang-
layang bermotif daun pakis di bagian depan, melambangkan ikatan kekeluargaan yang sangat
kuat. Aplikasi kodang-kodang yang menyerupai anting-anting besar, di sisi kanan dan kiri
tudung, semakin memperindah keunikan yang tercipta.
• tutup kepala pengantin pria Batak Karo pun dibentuk dari ulos atau uis nipes beka buluh yang
juga bercorak geometris. Sertali rumah-rumah kitik tersemat di bagian depan penutup kepala.
Kalung surtali tanduk kerbau (rumah-rumahan) yang tergantung di dada turut melengkapi
keindahan sebuah tradisi.
JOBSHEET
Dosen Pengampu :
Oleh :
Reguler A
FAKULTAS TEKNIK
2020
LEMBAR PENGESAHAN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PRODI PENDIDIKAN TATA RIAS
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
JL.WILLIAM ISKANDAR V
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernikahan selalu identik dengan Tata Rias Pengantin dan serangkaianupacara adatnya. Salah
satu langkah positif yang ditempuh adalah membina dan memelihara kelestarian warisan budaya baik
budaya tradisional maupun budaya modern. Rias wajah bukan merupakan suatu hal baru, karena sudah
dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dan diterapkan khususnya oleh kaum wanita, di mana setiap bangsa
memiliki standar tertentu akan arti cantik. Tata rias adalah seni menggunakan bahan kosmetika untuk
menciptakan wajah peran sesuai dengan tuntutan lakon. Selain itu tata rias adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang seni mempercantik diri sendiri atau orang lain dengan menggunakan kosmetika.
Pemakaian kosmetika untuk tata rias sendiri telah dikenal sejak jaman dahulu, di mana kata
kosmetikos berarti keterampilan berhias. Seiring berkembang nya zaman, kosmetik maupun Teknik
dalam pengaplikasian make up pun kian berinovasi. Sehingga banyak nya rias pengantin yang terlahir
hasil dari modifikasi serta ke modernan zaman ini. Bahkan pada pengantin masa kini, dihari pernikahan
yang hanya berlangsung sekali dalam seumur hidup, seorang wanita tentu nya memiliki ambisi dalam
mempercantik diri dengan merias oleh perias professional. Namun, tentu nya banyak juga pengantin
yang masih kental dengan adat sehingga riasan nya masih berbau tradisional kental dari adat masing
masing daerah atau bisa dibilang masih menggunakan pakem. Namun, pada masa sekarang ini sudah
jarang ada yang menggunakan pakem karena lebih tertarik pada riasan modifikasi yang mengikuti
perkembangan zaman.
Seorang pengantin di kenal dari busananya. Baik asal maupun adat istiadat sang pengantin dapat
dilihat dari busana yang di kenakan kedua mempelai. Seperti hal nya adat nias, dimana pengantin nias
memiliki 2 adat yang berbeda begitupun busana nya juga berbeda. Hal yang membedakan nya adalah
warna baju yang dominan berwarna kuning, biasa di pakai oleh bangsawan yang berasal dari nias
selatan. Kemudian ada baju yang dominan berwarna merah dan
B. Tujuan
Alasan dibuatnya makalah ini adalah sebagai salah satu persyaratan penyelesaian tugas,
khususnya mata kuliah Tata Rias Pengantin Indonesia, serta untuk menambah wawasan yang luas akan
pengetahuan khususnya di bagian tata rias pengantin nias dalam bidang pendidikan. Meningkatkan daya
kritis serta menguatkan materi tata rias pengantin.
C. Manfaat
1. Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang materi tata rias pengantin nias.
PEMBAHASAN
LEMBAR DIAGNOSA
Nama Model :
B. Jenis Kulit
e. Normal
f. Berminyak
g. Kering
h. Kombinasi
B. Kelainan Kulit
i. Akne
j. Millia
k. Black head
l. White head
m. Tahi lalat
n. Hyperpigmentasi
o. Jaringan parut
p. Lain-lain
h. Antara alis
i. Sekitar mata
j. Lipatan hidung
l. Kening
m. Leher
n. Sekitar mulut
D. Bentuk Wajah
E. Bentuk Alis
g. Bentuk bulat
h. Bentuk panjang
i. Bentuk persegi
k. Bentuk segitiga
l. Bentuk diamond
F. Bentuk Mata
k. Mata turun
Adapun alat dan bahan makeup yang digunakan adalah sebagai berikut :
N
Nama Alat dan Bahan Jumlah Gambar
o
1 Spon foundation 1
2 Powder puff 1
3 Sponge puff 1
8
Gunting 1
.
N Nama Bahan Jumlah Spesifikasi
o
Secukupn
1 Tissue
ya
Seperlun
2 Cotton Buds
ya
Kapas Secukupn
4
ya
5 Hairbando 1
secukupn
6 Handuk
ya
8 Baju Kerja 1
N Nama Ju
Kegunaan Gambar
o Kosmetik mlah
sck mengecilkan
2 Penyegar
p pori pori
sck Melembabkan
3 Pelembab
p kulit wajah
Untuk menutupi
Foundatio sck
4 noda atau kekuraan pada
n p
wajah
Pensil Untuk
7 Alis dan pensil 1 membingkai alis dan
bibir membingkai bibir
Eye Untuk memberi
8 1
Shadow kesan tegas pada mata
Untuk
9 Eyliner 1
membingkai mata
1 Untuk
Mascara 1
0 melentikkan bulu mata
1 Mempertegas
Lipstick 1
1 bentuk bibir
1 Untuk menutupi
Concealer 1
2 kekurangan wajah
1 Untuk
Blush on 1
5 meronakan pipi
Untuk
1 membentuk mata atau
Skot mata 1
6. untuk membesarkan
bentuk mata
Adapun alat, bahan dan kosmetik penataan rambut yang digunakan adalah sebagai berikut :
N Nama Ju
Gambar Kegunaan
o Alat dan Bahan mlah
N LANGKAH
Gambar
O KERJA
1
Persiapan
.
• memakai pakaian
kerja/pakaian rapi
Persiapan pribadi
• mencuci tangan sebelum
memulai pekerjaan.
• bersikap ramah dan sopan
• menyusun segala
Persiapan Area Kerja perlengkapan yang
dibutuhkan didalam troly .
• mempersilahkan klien
duduk dan memberi
handuk pada leher klien.
2 Proses Kerja
• Bersihkan wajah
terlebih dahulu
dengan
menggunakan
Rias wajah pembersih (Milk
Cleanser, tisu
basah khusus
wajah, atau
dengan waslap
yang sudah
dibasahi).
• Aplikasikan
pelembab pada
wajah klien.
• Aplikasikan
primer make up
pada wajah klien.
• Selanjutnya
semprotkan
setting spray pada
wajah klien.
• Aplikasikan
foundation yang
sudah dimix pada
wajah klien, dan
warna
foundationnya
satu tingkat lebih
terang atau lebih
gelap dari warna
kulit wajah klien
• Memberikan
kontur/conseler
pada wajah klien,
untuk menutupi
kekurangan wajah
atau menonjolkan
bagian wajah.
• Aplikasikan blas
on yang cream
pada wajah.
• Aplikasikan
bedak tabur pada
wajah klien.
• Selanjutnya
gambar alis klien
menggunakan
pensil alis lalu isi
dengan
menggunakan eye
shadow
• Makeup nias
identik dengan
warna merah,
orange, emas,
coklat, dan warna
gelap
lainnya sehingga
disini aplikasikan
warna
merah bata pada
outer corner atau
bagian
terluar kelopak
mata
• Aplikasin warna
hitam untuk
menimpa
warna merah bata
tadi dan blend
secara
merata agar tidak
ada garis yang
terlalu memblok
• Aplikasikan
warna emas pada
inner corner
atau bagian
terdalam kelopak
mata, dan
blend
• Agar makeup
mata lebih
seimbang dan
terlihat tegas,
aplikasikan
eyeshadow
berwarna gelap
pada daerah
bawah mata
atau lower lash
line dari tengah
menuju
ujung luar mata
• Aplikasikan
warna emas pada
daerah lower
lash line dari
ujung dalam
menuju tengah
mata, lalu blend"
• Aplikasikan shed
and tin pada
wajah klien,
seperti pada
hidung,pada
tulang alis, bibi
dan dagu.
• Aplikasikan blas
on pada tulang
pipi klien.
• Untuk
mempertegas
bentuk bibir,
aplikasikan
lipstick pada bibir
klien.
• Aplikasikan
highlighter
• Yang terakhir
semprotkan
setting spray,
guna untuk
membuat make
up tahan lama.
• Lanjut pada
bagian hairdo /
rambut pada
Penataan Rambut
pengantin wanita.
Pertama menyisir
rambut, kemudian
cepol rambut dan
ikat dengan rapi
• Pasang Bala Hago
dan ikat pada
bagian belakang
kepala. Bala
Hago merupakan
mahkota yang
terbuat dari emas
berbentuk ikat
kepala dengan
ornamen koin
emas memanjang
berbentuk
horizontal
• Tancapkan 12
Torombu pada
rambut yang
sudah dicepol. 12
Torombu
diperuntukkan
kepada calon
pengantin yang
sanggup
menyembelih 12
ekor babi pada
zaman dahulu
• Sisipkan Lilimbu
berbentuk bunga
mawar merah
didepan 12
Torombu.
Lilimbu merah
diartikan sebagai
darah.
• Kemudian lanjut
keproses hairdo
pada
pengantin pria,
dimana sisir rambut
sang pengantin
kemudian pakaikan
Bala hage yang
merupakan mahkota
dengan ujung yang
meruncing segitiga
keatas.
• Selanjutnya
memasangkan
busana atasan.
Busana ini identik
dengan warna
merah, hitam, dan
emas yang
Penempatan Baju masing-
Pengantin Nias masingmemiliki
arti keberanian,
tanah yang subur,
dan kekayaan
• Pasangkan
selendang pada
bahu kiri
• Pakaikan
aksesoris pada
pengantin wanita.
Yang pertama
yaitu kalung
bernama Saeru
Dalinga yang
terbuat dari logam
emas
• Kemudian
pasangkan Baru
Luou’ Ini Bira
atau Gelang
Lengan pada
kedua lengan
• Terakhir kenakan
anting bernama
Gela-gela yang
terbuat dari
lingkaran terbuka
• Selanjutnya
beralih pada
pengantin pria.
Pasangkan busana
atasan
• Hasil
3
Berkemas
.
• Bersihkan area kerja
https://drive.google.com/file/d/1rALC-gzVkwWIzSg8zOIaVc6gg9RE97AQ/view?usp=drivesdk