MENGANALISIS KEBERAGAMAN
UPACARA PERNIKAHAN
DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
Disusun Oleh :
1. Ahmad Raihan Adiwibowo / 16177002
2. Dony Syah Putra / 16177008
3. Laninta Putri Maharani / 16177022
4. Monica Maharani / 16177024
5. Rafa Orfa Reyvaldo / 16177031
KELAS IX A
SMP NEGERI 1 KLARI
TAHUN AJARAN 2018 / 2019
ii
KATA PENGANTAR
Kelompok Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1. LATAR BELAKANG .......................................................................... 1
2. TUJUAN .............................................................................................. 1
BAB II METODE SURVEY ........................................................................ 2
BAB III HASIL SURVEY ............................................................................ 3
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 5
1. ADAT JAWA ..................................................................................... 5
2. ADAT SUNDA ................................................................................... 8
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 11
1. KESIMPULAN .................................................................................. 11
2. SARAN ............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
BAB II
METODE SURVEY
2. Prosedur Survey
2.1. Tahap - tahap wawancara meliputi :
1. Menentukan narasumber
2. Mempersiapkan bahan wawancara
3. Melakukan wawancara dan memelihara agar wawancara produktif
4. Menghentikan wawancara dan memperoleh rangkuman hasil
wawancara
3. Petugas Survey
Survaiver 1 : Ahmad Raihan Adiwibowo
Survaiver 2 : Dony Syahputra
Survaiver 3 : Laninta Putri Maharani
Survaiver 4 : Monica Maharani
Survaiver 5 : Rafa Orva Reyvaldo
4. Materi Survey
4.1. Indikator pertanyaan yang diajukan ke Narasumber
1. Asal Pengantin
2. Nuansa Pernikahan
3. Adat yang digunakan
4. Tata busana, tata rias, dekorasi yang digunakan
5. Prosesi adat yang dilakukan
6. Ciri khas adat daerah yang dilakukan
3
BAB III
HASIL SURVEY
1. Narasumber 1
Nama : Dea Resty P.
Usia : 30 tahun
Asal pengantin keduanya dari suku Sunda. Nuansa pernikahan yang dilakukan
yakni nuansa adat Sunda Jawa Barat. Tata rias, tata busana dan dekorasinya
mengadopsi adat istiadat Sunda. Prosesi adat yang dilakukan setelah akad nikah
yakni siraman.
2. Narasumber 2
Nama : Nur Fitri Utami
Usia : 27 tahun
Asal pengantin wanita suku Jawa dan pengantin pria dari suku Sunda. Nuansa
pernikahan mengadopsi adat pengantin wanita yakni adat Jawa. Tata rias, tata
busana Jawa ketika akad nikah dan prosesi adat. Resepsi pernikahan
menggunakan busana dan riasan modern sesuai dengan dekorasinya yang
modern. Prosesi adat yang dilakukan adalah siraman, sungkeman dan bebarapa
adat Jawa lainnya.
3. Narasumber 3
Nama : Gina Ambarwati
Usia : 22 tahun
Asal kedua mempelai dari suku Sunda. Nuasa pernikahan berupa adat Sunda.
Tata rias, busana dan dekorasi bertema dan berciri khas suku Sunda. Prosesi
yang telah dilaksanakan berupa siraman, ngaras, ngababakeun, sawer, nincak
endog dan pabetot bakakak hayam.
4
4. Narasumber 4
Nama : Ghina Elvina
Umur : 28 tahun
Kedua mempelai berasal dari suku Sunda. Pernikahan menganut konsep adat
Sunda. Tata rias dan busana bertema berciri khas suku Sunda. Prosesi yang
telah dilakukan berupa siraman, sawer, pabetot bakakak hayam dan tradisi suku
Sunda lainnya.
5. Narasumber 5
Nama : David Algivi
Umur : 28 tahun
Mempelai berasal dari suku Sunda. Tata rias dan busana serta dekorasi
berkonsep tradisi Sunda. Prosesi adat yang dilakukan berupa saweran, pabetot
bakakak hayam dan tradisi suku Sunda lainnya.
5
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil survey dan observasi yang dilakukan, pernikahan paling sering
dilaksanakan di lingkungan Kabupaten Karawang adalah pernikahan adat Sunda
dan Jawa. Tradisi-tradisi tersebut memiliki perbedaan yang terkesan unik dan
berciri khas daerah masing-masing.
1. Adat Jawa
1.1. Prosesi Pranikah
1.1.1. Pasang Tarub, Bleketepe, dan Tuwuhan
Tarub adalah atap sementara di halaman rumah yang dihiasi janur
melengkung sebagai ritual simbolis. Diikuti bleketepe (anyaman daun
kelapa tua oleh orang tua mempelai wanita), serta tuwuhan dipasang di sisi
gerbang berupa tumbuh-tumbuhan bermakna harapan agar calon pengantin
memperoleh keturunan yang sehat, berbudi baik, berkecukupan, dan selalu
bahagia.
1.1.2. Sungkeman Orangtua
Meminta doa dan restu, mengucap rasa terimakasih dan memohon maaf
atas kesalahan kepada orang tua untuk melaksanakan pernikahan.
1.1.3. Siraman
Dimaknai sebagai penyucian diri agar ketika memasuki hari pernikahan
calon mempelai dalam keadaan suci lahir dan batin. Penyiram ditentukan
dalam jumlah ganjil, umumnya tujuh atau sembilan orang.
1.1.4. Meratus Rambut dan Ngerik
Rambut yang basah disiram dikeringkan dengan diratus. Rambut akan
harum hingga hari pernikahan. Perias akan mulai ngerik menghilangkan
rambut halus yang ada di dahi. Lalu, perias akan mulai membuat pola
cengkorong paes.
6
1.1.5. Midodareni
Calon mempelai wanita berada di dalam kamar sejak pukul 18.00 hingga
24.00 dengan riasan sederhana ditemani ibu juga pinisepuh yang memberi
nasihat untuk hidup berumah tangga dan kerabat wanita. Dilangsungkan
tantingan saat ayah wanita menanyakan kemantapan berumah tangga
dengan pilihannya. Dilakukan prosesi nyantri, calon pengantin pria
ditemani sanak saudara datang ke kediaman calon pengantin putri.
1.1.6. Srah-Srahan
Penyerahan barang-barang dari mempelai pria kepada mempelai wanita.
Karena dilakukan pada malam midodareni, maka penerimaannya diwakili
orang tua mempelai wanita.
1.1 Akad Nikah atau Pemberkatan
1.2.1. Prosesi Pascanikah atau Upacara Panggih
Puncak bertemunya kedua mempelai setelah resmi menjadi suami istri.
Tarian edan-edanan menjadi pembuka dimulainya upacara panggih.
1.2.2. Penyerahan Sanggan
Diserahkan kepada orang tua mempelai wanita sebagai penebus putri
mereka. Terdiri dari satu tangkep atau dua sisir pisang raja matang di
pohon, sirih ayu, kembang telon (mawar, melati, dan kenanga), serta
benang lawe.
1.2.3. Balangan Gantal
Daun sirih yang diisi bunga pinang, kapur sirih, gambir, dan tembakau
hitam yang diikat dengan benang lawe. Dari arah berlawanan, mempelai
pria melemparkan gantal ke dahi, dada dan lutut mempelai wanita, dibalas
oleh mempelai wanita yang melempar gantal ke dada dan lutut mempelai
pria. Ritual ini melambangkan kedua mempelai saling melempar kasih.
1.2.4. Wijikan
Mempelai wanita yang membasuhkan air pada kaki mempelai pria
sebanyak tiga kali. Mencerminkan wujud bakti istri kepada suami, dan
menghilangkan halangan menuju rumah tangga bahagia.
7
1.2.11. Sungkeman
Kedua mempelai sembah sungkem kepada kedua pasang orang tua.
Apabila kakek dan nenek turut hadir, urutan sembah sungkem diawali dari
nenek dan kakek, barulah kedua orang tua.
2. Adat Sunda
2.1. Prosesi Pranikah
2.1.1. Neundeun Omong
Keluarga akan menanyakan apakah gadis yang hendak dilamar telah
bertunangan dengan pemuda lain atau tidak. Jika belum, maka penjajakan
untuk melamar anak gadis tersebut dilanjutkan. Kini, tahap ini sudah
jarang dilakukan mengingat keduanya biasanya sudah saling kenal.
2.1.2. Narosan, ngalamar
Keluarga calon mempelai pria beserta kerabat terdekat sengaja membawa
seorang yang sudah lanjut usia untuk mewakili atau sebagai juru bicara.
Pihak keluarga calon pengantin pria menyerahkan sirih lengkap dan uang
pengikat (panyangcang) juga menyerahkan cincin meneng.
2.1.3. Seserahan (mawakeun)
Calon pengantin pria membawakan sejumlah perlengkapan untuk
pernikahan.
2.1.4. Ngebakan atau Siraman Calon Pengantin Wanita
Acara berlangsung pada siang hari di kediaman calon pengantin wanita.
Jika muslim sebelum dimulai acara siraman terlebih dahulu diawali oleh
pengajian atau rasulan dan pembacaan doa khusus kepada calon mempelai
wanita. Hal yang sama dilakukan di kediaman calon pengantin pria.
2.1.5. Ngecakeun Aisan
Calon pengantin wanita keluar dari kamar digendong oleh ibu secara
simbolis. Ayah calon pengantin wanita berjalan di depan membawa lilin
menuju tempat sungkeman.
2.1.6. Ngaras
Berupa permohonan izin calon mempelai wanita kemudian sungkem dan
mencuci kaki kedua orang tua.
9
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
Keberagaman yang ada di Indonesia ini sudah seharusnya disambut
dengan baik. Jadikan keberagaman ini sebagai pemersatu bangsa Indonesia
Karena Indonesia Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://reskinanda.wordpress.com/2012/09/28/pengertian-kebudayaa-unsur-
kebudayaan-wujud-kebudayaan/
http://residivis-champus.blogspot.com/2011/07/pengertian-kebudayaa-unsur-
kebudayaan.html
https://kbbi.web.id/budaya
https://www.weddingku.com/blog/ritual-pernikahan-adat-jawa
https://www.weddingku.com/blog/prosesi-pernikahan-adat-sunda