Dosen Pembimbing :
Dra.RAHMIATI,M.Pd, Ph.D
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas perencanaan Kerajinan dan Hantaran Pernikahan ini
tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Kerajinan dan Hantaran Pernikahan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Perencanaan Kerajinan dan Hantaran Pernikahan
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Dra. Rahmiati, M.Pd, Ph.D selaku dosen
mata kuliah Kerajinan dan Hantaran Pernikahan yang telah memberikan kami tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Adapun tujuan hantaran secara umum yaitu:
1. Hantaran pengantin dibuat sebagai bentuk persembahan dan rasa hormat calon pengantin
laki-laki kepada calon pengantin wanita.
2. Hantaran pengantin dibuat sebagai bentuk ikatan kedua pengantin.
3. Hantaran pengantin dibuat sebagai bentuk adat sopan santun dengan keluarga baru.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Hantaran
Hantaran pengantin merupakan hadiah atau persembahan yang diberikan keluarga
calon pengantin laki-laki kepada calon pengantin wanita sebagai bentuk penghormatan. Atau
dapat dikatakan juga bahwa hantaran pengantin merupakan tanda ikatan. Hantaran pengantin
ini umumnya berupa barang-barang kebutuhan wanita dan makanan yang ditempatkan pada
beberapa wadah yang biasanya jumlahnya genap bisa 6,8,10, atau 12 nampan. Barang-
barang hantaran ini di antaranya terdiri dari daun sirih berikut perlengkapannya, perangkat
sholat, aneka bahan pakaian, seperangkat kosmetik, perlengkapan mandi, sepatu, tas,
pakaian dalam, buah- buahan, dan kue. Hantaran dalam adat Jawa biasanya terdiri dari kue
tradisional seperti senampan kue jadah dan pisang emas. Ada juga hantaran berupa kue
basah yang dijual sepaket dalam kemasan nampan yang ditawarkan toko kue. Dengan
kemauan keras, ketekunan, dan sedikit pengorbanan materi, keterampilan membuat paket
hantaran pengantin dapat diikuti dan dikuasai dengan mudah. Bahkan dengan Bentuk kreasi
maupun isi hantaran pengantin di setiap daerah relatif berbeda-beda. Perbedaan ini
dipengaruhi faktor adat istiadat dan budaya dari kedua mempelai yang menikah. Meskipun
demikian, hantaran pengantin tidak mutlak harus ada. Pasalnya, hal ini sangat tergantung
dari kemampuan mempelai pria untuk membeli aneka barang hantaran tersebut. Adapun tata
cara atau urutan yang harus diperhatikan dalam pemberian hantaran pengantin. Hantaran
yang diberikan pertama kali adalah daun sirih yang dibentuk sedemikian rupa berikut
perlengkapannya. Beberapa suku tertua di Indonesia percaya, hantaran daun sirih dapat
memberi sugesti pada gadis-gadis yang belum menikah. Sebagai salah satu bentuk
keterampilan tangan, pembuatan paket hantaran pengantin bisa jadi tidak menarik untuk
ditekuni. Alasannya bisa bermacam-macam; terlalu rumit, memerlukan ketelatenan ekstra
tinggi, dan biaya kursus yang mahal. Sejatinya tidak demikian. Bekal keterampilan ini, kita
dapat menangkap peluang bisnis di balik meriahnya sebuah perhelatan pernikahan. Usaha ini
bisa dilakukan atau dimulai oleh ibu-ibu rumah tangga yang ingin menambah atau
membantu penghasilan suami tanpa meninggalkan kewajibannya.
B. Desain Kotak Hantaran
1. Wadah Singgang Ayam
Untuk alas singgang ayam terbuat dari stainlees dan dilapisi dengan daun pisang. Untuk
hiasannya diberi daun selada, tomat dan mentimun yang disusun disamping singgang ayam dan
ditutupi dengan plastik wrapping agar makanan tetap terjaga dan dalam kondisi yang baik.
Ayam Singgang merupakan salah satu makanan khas Sumatera Barat yang terbuat dari
ayam kampung jantan yang besar. Ayam singgang biasanya dihidangkan dalam upacara
adat. Terdapat sebuah tradisi dalam memakan ayam singgang, dimana ayam belum boleh
dimakan apabila para tetua adat seperti panungkek (wakil kelompok adat), tuanku (tokoh
agama), atau penghulu (pemimpin adat) belum memotong dan mengambil potongan
daging ayam. Masakan ayam ini dianggap istimewa karena pemasakannya lebih sulit
dibanding memasak rendang.
Maknanya : suami istri nanti dapat menjadi raja dan ratu di rumah tangga serta mampu
memimpin sekaligus menjadi teladan bagi anak cucu.
C. Alat dan Bahan Kotak Hantaran
1. Alat
No. Alat Jumlah Fungsi
1. Penggaris 1 Untuk mengukur mika.
a. Perisiapan Operator
i. Mensanitasikan tangan
c. Proses Kerja
a. Ukur Panjang dan Lebar kotak seserahan yang akan dibuat tutup mikanya, Kurangi
1-2cm dari masing-masing ukuran panjang dan lebar kotak tersebut. Pengurangan 1-
2cm ini supaya kotak mika yg sudah jadi nanti pas dan tidak melengkung saat
dipasang ke kotak seserahannya. Tinggi Box Mika bisa disesuaikan sama kebutuhan
dan isi kotak hantaran. Kami mengambil ukuran kotak hantaran dengan panjang
40cm lebar 30cm dan tinggi tutup hantaran 30cm serta tinggi alas kotak hantaran
5cm.
b. Tambahkan 1-1.5cm di sisi-sisi bagian panjang kotak. Tambahan 1-1.5cm ini untuk
lipatan tempat menempel masing-masing sisi, kami buat di sisi bagian panjang
supaya nanti lipatan ini tidak terlalu kelihatan jika dilihat dari depan. Jadi terlihat
rapi dan tanpa sambungan.
c. Buat pola diatas kertas karton sesuai dengan ukuran yang tadi sudah dibuat. Lalu
gunting pola sampai ditahap ini bisa langsung membuat kotak untuk memastikan
ukuran yang dibuat sudah tepat sebelum pola ini dibuat diatas mika yg
sesungguhnya. jika ukuran kotak sudah pas sekarang lanjut ketahapan berikutnya.
d. Rentangkan Mika, taruh pola diatasnya dan mulai mencetak pola diatas Mika
menggunakan carter. Dengan bantuan penggaris, tahan penggaris yg kuat dengan
tangan kiri dan garis mika menggunakan carter dan tekan supaya mudah saat
mika akan ditarik.
e. Tarik mika yang sudah dibuat pola tadi secara perlahan supaya mika tidak
patah.
f. Buat garis tipis dilipatan yg tadi dibuat. Dibuat tipis saja hanya untuk tanda batas
lipatan dan supaya tidak patah. Kemudian tekuk.
g. Beri lem dibagian lipatan dan tempelkan ke sisi lebar tutup mika, rekatkan dengan
jarum supaya kertas mika tidak mudah lepas dari alas kotak hantaran. Pada pinggir-
pinggir kotak hantaran dipasangkan pita untuk menutupi bekas lem dan juga untuk
memperindah kotak hantaran.