Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

“TRADISI YANG HIDUP: ANALISIS PROSESI PERNIKAHAN ADAT


BETAWI DAN PERAN BUSANA DALAM MELESTARIKANNYA”

Disusun Oleh:

Kelompok IV

Ketua: Raditya Anindya Putra

Anggota:

1. Arinta Kalyca Atinnaputri


2. Astya Kirani Lestari
3. Lana Katrinalmira
4. Muhammad Raihan
5. Rasyid Ridha
Kelas : X.C

SMA NEGERI 74 JAKARTA

Jalan Darma Putra XI Kebayoran Lama Jakarta Selatan

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya. Berkat dan rahmat
Allah SWT sehingga kami dapat menyelesaikan proposal proyek yang berjudul
“Tradisi yang Hidup: Analisis Prosesi Pernikahan Adat Betawi dan Peran Busana
dalam Melestarikannya” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan proposal proyek ini adalah untuk


menguatkan Profil Pelajar Pancasila. Untuk proposal proyek ini disusun, berdasar
dari informasi yang telah dikumpulkan, pengamatan yang telah dilakukan maupun
berbagai situs internet. Semoga pembaca dapat dengan mudah memahami isi
proyek ini. Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga
proposal ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada:

1. Ibu Nunun Maslukah M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 74 Jakarta.
2. Dra. Menik Br. Sitepu, selaku guru pembimbing projek yang sudah
memberikan arahan dan bimbingan selama menjalani proposal dan dalam
penyelesaian projek kami.
3. Ibu Fida Faroha Huriyatussania, S.Pd., selaku wali kelas kami yang membantu
agar projek ini berjalan lancar.
4. Orang tua serta saudara kami yang telah memberikan doa, dorongan dan
semangat selama penyusunan proposal proyek ini.
5. Teman-teman satu kelompok proyek yang telah berjuang bersama-sama kami
dalam menyelesaikan proposal proyek ini.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal proyek ini sebaik


mungkin, kami menyadari bahwa proposal ini masih ada kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari guru atau
pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal
ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................X
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................4
B. Dimensi Profil Pelajar Pancasila.....................................................................................4
C. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
D. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................5
A. Garis Besar Pernikahan Adat Betawi..............................................................................5
B. Pengenalan Pakaian Adat Pernikahan Betawi.................................................................5
BAB III RENCANA PELAKSANAAN PROJEK..................................................................... 8
A. Rancangan Desain Projek...............................................................................................8
B. Sarana dan Prasarana.......................................................................................................8
C. Jadwal Kegiatan Projek...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pernikahan adalah momen penting dalam kehidupan manusia, di mana


dua individu bersatu dalam ikatan suci pernikahan untuk membentuk
keluarga. Setiap budaya di dunia memiliki cara unik untuk merayakan
peristiwa ini, termasuk dalam budaya Betawi, suku asli yang menetap di
wilayah Jakarta, Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi mendalam
tentang prosesi pernikahan adat Betawi dan fokus pada peran penting
pakaian dalam mempertahankan dan menghormati tradisi budaya ini.
Dalam berberapa dekade terakhir, modernisasi dan globalisasi telah
mempengaruhi tatanan budaya, termasuk dalam upacara pernikahan adat.
Perubahan sosial dan perkembangan telah menyebabkan pergeseran nilai-
nilai tradisional, dan dalam konteks ini, pakaian pernikahan Betawi juga
mengalami suatu transformasi.
Melalui pendekatan deskriptif dan analisis sumber daya terverifikasi,
penelitian ini akan mencakup studi etnografi dan pengumpulan data
lapangan dari komunitas adat Betawi yang masih mempertahankan tradisi
pernikahan mereka. Dengan menggali pemahaman mendalam tentang ritual
pernikahan adat Betawi dan makna simbolik dari setiap aspeknya, penelitian
ini berusaha memahami bagaimana pakaian berfungsi sebagai simbol
identitas budaya yang berharga dan bukan hanya sekedar pakaian
seremonial.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih
lanjut tentang kekayaan budaya dan nilai-nilai yang terkandung dalam
prosesi pernikahan adat Betawi serta pentingnya melestarikan dan
menghormati warisan budaya ini di tengah tantangan modernitas.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Garis Besar Pernikahan Adat Betawi


Pernikahan adat Betawi adalah upacara pernikahan tradisional yang
dijalankan oleh suku asli Betawi di wilayah Jakarta, Indonesia. Prosesi ini
melibatkan beberapa tahapan penting yang kaya akan simbolisme dan
nilai-nilai budaya yang kuat.
Tahapan pertama adalah lamaran, di mana keluarga pihak laki-laki
menyampaikan maksud baik dan meminta restu untuk melangsungkan
pernikahan kepada keluarga pihak perempuan. Setelah itu, diadakan
upacara siraman untuk membersihkan dan mempersiapkan pengantin
wanita menjelang hari pernikahan. Pengantin wanita mendapatkan
siraman air bunga dan rempah-rempah dari keluarga dan kerabatnya.
Tahapan paling sakral adalah akad nikah, di mana pengantin resmi
menikah menurut hukum agama Islam dan adat Betawi. Akad nikah
dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat dari kedua belah pihak.
Selanjutnya, terdapat seserahan, di mana keluarga pihak laki-laki
memberikan hadiah berupa seserahan berisi berbagai macam barang
kepada pihak perempuan sebagai tanda kasih sayang dan dukungan.
Setelah tahap-tahap tersebut, diadakan pesta pernikahan yang
meriah, dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan teman-teman kedua mempelai.
Dalam pernikahan adat Betawi, pengantin wanita mengenakan kebaya
encim berwarna cerah, sementara pengantin pria mengenakan busana adat
Betawi seperti jas atau baju koko.
Pernikahan adat Betawi bukan hanya acara seremonial semata,
melainkan juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, kerukunan, dan
kearifan local. Tradisi ini menjadi warisan budaya yang sangat berharga
dan diwariskan dari generasi ke generasi.
B. Pengenalan Pakaian Adat Pernikahan Betawi
Pakaian adat pernikahan Betawi menjadi bagian tak terpisahkan
dari upacara pernikahan tradisional suku Betawi di Jakarta, Indonesia.
Busana yang dikenakan oleh pengantin wanita dan pria memiliki nilai
simbolis yang kaya dan merefleksikan identitas budaya suku Betawi.
Pengantin wanita mengenakan kebaya encim, sebuah Busana khas
suku Betawi yang terkenal karena warna-warna cerah dan motif yang
indah. Kebaya encim dipadukan dengan sarung atau kain batik untuk
menciptakan kesan anggun dan elegan bagi pengantin wanita.
Di sisi lain, pengantin pria mengenakan busana seperti jas atau
baju koko. Pilihan warna netral dan desain yang sederhana pada jas atau
baju koko ini memberikan kesan formal dan berwibawa bagi pengantin
pria.
Pakaian adat pernikahan Betawi mengandung simbolisme dan
makna yang dalam. Kebaya encim melambangkan kelembutan,
keanggunan, dan kemuliaan pengantin wanita, sementara jas atau baju
koko melambangkan kesederhanaan, keteguhan, dan kematangan calon
suami.
Lebih dari sekedar busana seremonial, pakaian adat pernikahan
Betawi berperan penting dalam melestarikan identitas budaya suku Betawi
di tengah arus globalisasi dan modernisasi. Penggunaan busana tradisional
ini memperkuat rasa kebanggaan akan warisan budaya leluhur dna
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga Tradisi ini agar tetap
hidup bagi generasi mendatang.
Pengenalan pakaian adat pernikahan Betawi dalam penelitian ini
akan memberikan wawasan mendalam tentang nilai-nilai budaya dan
identitas suku Betawi, serta pentingnya melestarikan tradisi ini sebagai
bagian yang tak ternilai dari warisan budaya Indonesia.
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PROJEK

A. Rancangan Desain Projek

Diskusi Kelompok AnalisisDeskriptif Penulisan Penelitian

B. Sarana dan Prasarana


Adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
projek ini antara lain:

1. Transportasi Darat
2. Akses Repository Perguruan Tinggi
3. Media Penulisan
C. Jadwal Kegiatan Projek

NO WAKTU TEMPAT KEGIATAN PENANGGUNG


JAWAB
1. 18 Juli 2023 SMAN 74 Sosialisasi Seluruh anggota
JAKARTA kelompok
2. 20-28 Juli 2023 SMAN 74 Pembuatan Seluruh anggota
JAKARTA Proposal kelompok
3. 1-4 Agustus 2023 SMAN 74 Pembuatan Bahan Seluruh anggota
JAKARTA Tayang kelompok
4. 8-9 Agustus 2023 SMAN 74 Persiapan Seminar Seluruh anggota
JAKARTA Proposal kelompok
5. 10-11 Agustus 2023 SMAN 74 Presentasi Seluruh anggota
JAKARTA Proposal kelompok
6. 15 Agustus-8 SMAN 74 Pembuatan Seluruh anggota
September 2023 JAKARTA Produk dan kelompok
Laporan Hasil
7. 19-20 September SMAN 74 Seminar Hasil Seluruh anggota
2023 JAKARTA Proyek kelompok

Anda mungkin juga menyukai