Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Assalamualaikum wr. Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
izin-Nya saya dapat menyelesaikan Paper Dasar Seni dan Desain tepat pada
waktunya.
Paper ini saya buat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pendidikan
Vokasional Desain Fashion. Di dalam makalah ini di bahas tentang teori-teori yang
berkaitan dengan seni dan desain disertai dengan contoh analisanya. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Vivi Radiona Sofyani Putri, M.Pd.selaku
dosen Dasar Seni dan Desain yang telah memperkenalkan ilmu tentang Seni dan
Desain kepada saya dan rekan-rekan sehingga kami dapat lebih memahami dunia
Seni dan Desain.
Saya menyadari paper ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak selalu saya harapkan untuk menjadikan
paper ini menjadi lebih baik. Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya. Terima kasih.

Jakarta, 20 Desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan
BAB 2 Seni dan Desain
2.1 Pengertian Seni
2.2 Analisis Penggolongan Seni
2.3 Pengertian Desain
2.4 Penggolongan Desain
2.5 Analisis Desain Struktural dan Hiasan
BAB 3 Unsur Desain
3.1 Garis
3.2 Contoh Unsur Garis
3.3 Bentuk dan Tekstur
3.4 Analisis Bentuk dan Tekstur
3.6 Warna
3.7 Analisis Dimensi Warna
3.8 Penggolongan Warna
3.9 Teori Warna
3.10 Penggolongan Warna dan Value
BAB 4 Kombinasi Warna
4.1 Pengertian Kombinasi Warna
4.2 Macam-macam Kombinasi Warna
4.3 Analisis Kombinasi Warna Pada Busana
BAB 5 Prinsip Desain
5.1 Macam-macam Prinsip Desain
5.2 Analisis Prinsip Desain
BAB 6 Bentuk Baru Geometris
6.1 Bentuk baru dengan kontras tiga warna
6.2 Bentuk baru dengan warna monokromatis
Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dalam menjalani perkuliahan,mahasiswa program studi Pendidikan Vokasional
Desain Fashion harus memiliki kreativitas. Kreativitas tidak terlepas dari hal yang
berkaitan dengan seni dan desain. Seni dan desain saling terkait satu sama lain. Suatu
karya tidak ada bisa terwujud tanpa adanya desain atau rancangan yang di lengkapi
dengan seni.
Mata kuliah Dasar Seni dan Desai adalah mata kuliah khusus yang wajib di pelajari
oleh mahasiswa progran studi Pendidikan Vokasional Desain Fashion. Dengan
mempelajari dasar seni dan desain, kita dapat mengetahui dunia seni. Ilmu yang
diperoleh setelah mempelajari dasar seni dan desain dapat di aplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Banyak hal yang di pelajari dalam mata kuliah ini. Mahasiswa program studi
Pendidikan Vokasional Desain Fashion sudah seharusnya memiliki panduan tentang
dasar seni dan desain yang pada akhirnya dapat di kembangkan sedemikian rupa dalam
menciptakan hasil karya.
Selama mempelajari dasar seni dan desain, mahasiswa diberikan materi dan tugas
yang berkaitan dengan setiap bab yang di pelajari. Tugas-tugas tersebut akan menjadi
lebih bermanfaat jika disusun dan di jadikan sebuah paper. Selain sebagai tugas akhir,
paper dasar seni dan desain dapat menjadi panduan dan arsip yang suatu hari
dibutuhkan mahasiswa bahkan orang lain.
II. Tujuan
Adapun tujuan di buatnya paper dasar seni dan desain :
1. Memenuhi tugas akhir dari mata kuliah dasar seni dan desain
2. Sebagai syarat untuk mengikuti UAS
3. Menumbuhkan jiwa seni
4. Dapat menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan seni
5. Dapat menjadi panduan bagi mahasiswa untuk menciptakan suatu karya
6. Melatih daya kreativitas.
BAB 1
SENI DAN DESAIN
SENI
A. Pengertian Seni
- Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Seni adalah kesanggupan untuk
meciptakan sesuatu yang bernilai tinggi ( luar biasa ).
- Seni adalah ide yang timbu dari dalam atau luar diri.
- Menurut Ki Hajar Dewantara, seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari
perasaan dan sifat indah sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia
B. Sifat-sifat Seni
Sifat-sifat seni menurut panca indra :
 Audio : semua hasil karya seni yang dapat di amati atau di nikmati melalui indera
pendengeran.
 Visual : semua hasil karya seni yang dapat di amati atau di nikmati melalui indera
pengelihatan.
 Audiovisual : semua hasil karya seni yang dapat di amati atau di nikmati melalui
indera pendengeran dan pengelihatan.
C. Penggolongan Seni
 Seni Suara
Seni Suara adalah hasil karya seni yang dalam proses penciptaannya
menggunakan media suara atau bunyi dan dapat dinikmati
 Seni Rupa
Seni Rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa di tangkap mata dan dirasakan dengan rabaan
 Seni Tari
Seni Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap
atau substansi gerak. Gerak dalam tarian bukan gerak realistis atau gerak
keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif
 Seni Sastra
Seni Sastra adalah semua hasil karya seni yang bersifat audio dan visual, dimana
sastra lisan menggunakan media suara dan sastra tulisan mengunakan media
tulisan kata-kata.
 Seni Drama atau Seni Teater
Seni yang menggandung semua sifat seni baik ausio, visual, maupun audiovisual.

Paula Isman, Charles Barteuax, dan Soedarso membagi seni menjadi dua yaitu seni murni dan
terapan
Jenis Contoh
Fine Art ( seni murni ) Pictorial art - Lukisan
- Gambar
- Desain Grafif
Plasties art - Relief
- Architec
Applied Art ( seni terapan ) Commercial art - Advertising
- Poster
Fashion - Design
- Drawing
- Decoratif
Craft - Kerajinan
Interion Decoration
Stage Design Interior Art

DESAIN
A. Pengertian Desain
Desain memiliki beberapa bidang kajian seperti interior, arsitektur, industri, visual
komunikasi, produk, fashion, craft, dan kriya
Desain berasal dari bahasa inggris, design yang berarti rancangan. Berikut adalah
beberapa definisi desain :
 Rancangan, sketsa, ide, ornamen, tata warna, ukuran
 Upaya kreatif dalam upaya perencanaan, pembuatan sesuatu yang mempunyai
kegunaan yang mengutamakan kenyamanan
 Pencapaian suatu kepentingan tertentu dengan memperhatikan lingkungan,
etika, dan estetika
B. Penggolongan Desain
1. Desain Struktural
Desain Struktural adalah rancangan yang memperhitungkan bentuk, fungsional, dan sisi
ergonomik (sesuai kaidah atau sistem yang berlaku).

Syarat Desain Struktur :


a. Bentuk benda sesuai dengan kegunaannya
b. Memiliki ukuran yang pas
c. Memperhatikan sisi ergonomik, menyangkut kesesuaian hubungan antara benda
pakai dengan kenyamanan
d. Memiliki nilai keindahan
e. Bahan yang digunakan sesuai dengan tujuan pembuatan

Desain struktur pada busana disebut juga dengan siluet busana (silhoutte). Siluet
adalah garis luar dari suatu pakaian, tanpa bagian-bagian atau detail seperti lipit,
kerut, kelim, kup, dan lain-lain. Namun jika detail ini ditemukan pada desain struktur
fungsinya hanyalah sebagai pelengkap.
Berdasarkan garis-garis yang dipergunakan, siluet dapat dibedakan atas
beberapa bagian yang ditunjukkan dalam bentuk huruf
Dalam bidang busana dikenal beberapa siluet yaitu :

 Siluet A
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas kecil, bagian bawh
besar.
 Siluet Y
Merupakan model pakaian dengan model bagian atas lebar tetapi bagian
bawah atau rok mengecil.
 Siluet I
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas besar atau lebar,
bagian badan atau tengah lurus dan bagian bawah atau rok besar.
 Siluet S
Merupakan pakaian yang mempunyai model dengan bagian atas besar, bagian
pinggang kecil dan bagian bawah atau rok besar.
 Siluet T
Merupakan pakaian yang mempunyai desain garis leher, ukuran lengan panjang
dan bagian bawah atau rok kecil.
 Siluet L
Merupakan bentuk pakaian variasi dari berbagai siluet, dapat di berikan
tambahan dibagian belakang dengan bentuk yang panjang (drapery). Bentuk ini
biasanya terlihat pada pakaian pengantin berat.

2. Desain Dekoratif dan Hiasan


Desain yang baik mampu menampilkan desain struktur dan dekoratif. Desain yang
memiliki segi keindahan dengan tujuan mempertinggi mutu desain. Desain yang baik
memiliki daya kreasi, daya pakai, daya fungsi, dan daya jual.
Syarat Desain Hiasan :
a. Dipergunakan secara terbatas dan tidak berlebihan
b. Letaknya sesuai
c. Bahannya sesuai dengan bahan desain struktur
d. Memperhatikan fungsi dari desain struktur
e. Dapat meningkatkan desain struktur

BAB II
UNSUR DESAIN
Unsur desain digunakan oleh seorang perancang dalam mewujudkan karya seni dan desain.
Macam-macam Unsur Desain
1. Garis dan arah
Definisi garis :
o Garis adalah kepanjangan dari suatu tanda atau titik
o Hubungan dua buah titik atau efek yang dibuat dari garis tepi suatu objek
o Petunjuk yang mengikuti arah yang membagi bidang menjadi beberapa bagian
Macam-macam garis

Nilai Gambar Keterangan


Garis Lurus - Garis arah vertikal
cocok dapat dipakai
untuk oang bertubuh
gemuk dan pendek
agar kelihatan
langsing dan tinggi
- Garis horizontal
cocok dipakai untuk
orang dengan
bentuk tubuh kurus
tinggi. Apabila
dipakai akan
kelihatan lebih
gemuk dan berisi
- Garis diagonal dapat
dipakai oleh orang
kurus dan gemuk
karena dapat
memberi kesan
meninggikan atau
menggemukkan
tergantung dari
derajat
kemiringannya
Garis Lengkung Memberi kesan luwes, riang
dan gembira

Garis Zigzag Memberi sugesti semangat


dan bergairah

Garis Bergerigi
Garis Berombak Memberi kesan ringan dan
dinamis

Garis Bersengkelit

Garis Kusut Memberi kesan berantakan


dan tidak beraturan

2. Bentuk dan Ukuran


Definisi bentuk :
o Bidang datar berdimensi dua yang di batasi oleh garis
o Garis yang dihubungkan menjadi siluet (garis luar di bidang datar)
o Bidang area berdimensi tiga yang dibatasi area permukaan. Bentuknya dapat
berlubang atau padat.
Macam-macam bentuk :

Penggolongan bentuk Contoh


Berdasarkan jenis Bentuk tiga dimensi Bentuk produk

Bentuk dua dimensi Bentuk gambar


Berdasarkan cara Bentuk geometris
membuat
Bentuk bebas

Berdasarkan ukuran - Besar


- Sedang
- Kecil

Definisi ukuran

Ukuran merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi desain pakaian ataupun benda
lainnya. Sesuatu yang digunakan dalam suatu desain akan lebih baik jika ukurannya
diatur dengan baik agar desain tersebut memperhatikan keseimbangan. Apabila
ukurannya tidak seimbang, maka desain yang di hasilkannya akan kelihatan kurang baik.
Misalnya dalam menata busana untuk seseorang, orang yang bertubuh kecil mungil
sebaiknya tidak menggunakan tas atau aksesoris yang terlalu besar karena terlihat tidak
seimbang.
3. Tekstur
Pegertian tekstur
Tekstur adalah sifat permukaan benda yyang dapat dilihat, diamati, dan diraba. Tekstur
terjadi akibat penggunaan bahan dasar, proses pembuatan dan proses penyempurnaan
dalam pembuatan suatu desain busana, tekstur berpengaruh pada model dan bentuk
badan. Misalnya model busana dengan kerut-kerut halus dipilih bahan yang teksturnya
agak lembut, melangsai, dan tidak tebal.
Tekstur bahan memiliki pengaruh terhadap pemakainya. Bahan sama seperti garis dan
warna yang dapat mempengaruhi ukuran dan bentuk.

Macam-macam tekstur :
Berdasarkan pengelihatan
o Tembus pandang
o Bermotif
o Polos
o Berkilau
o Kusam
o Bersengkelit
o Beralur
o Berlubang
o Mengkilap

Berdasarkan perabaan
o Tebal-tipis
o Halus-kasar
Contoh penerapan penggunaan tekstur pada busana :
- Tekstur yang bercahaya atau berkilau dapat membuat seseorang kelihatan lebih besar
sehingga bahan tekstil yang bercahaya lebih cocok dipakai oleh orang yang bertubuh
kurus agar terlihat lebih gemuk. Tekstur bahan yang tembus terang seperti siffon dan
brokat kurang cocok dipakai oleh orang yang berbadan gemuk karena memberi kesan
bertambah besar.
- Bahan dengan tekstur kasar memberi tekanan kepada pemakai menjadi lebih gemuk.
Sedangkan bahan yang halus atau lembut tidak mempengaruhi badan kecuali bahan
tersebut mengkilap
- Bahan yang mengkilap lebih banyak memantulkan cahaya sehingga memberi kesan
gemuk kepada pemakai. Sedangkan tekstur yang kusam dapat mengurangi ukuran suatu
objek. Bahan yang mengandung tekstur mengkilap dan kusam, contohnya beledu, tidak
mempengaruhi bentuk dan ukuran si pemakai.
- Tekstur tembus pandang sering dibuat kerut atau lipit. Bahan tembus pandang akan
memperlihatkan garis-garis bentuk badan dengan jelas
4. Warna
Definisi warna
Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-
benda yang dikenainya, seperti, biru dan hijau (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Warna
dalam kaitan visual mengandung arti sebenarnya yaitu rona atau kesan yang diperoleh
seperti, hitam, merah, putih dan sebagainya yang disebabkan adanya cahaya yang
dipantulkan oleh benda-benda.
Warna merupakan unsur desain yang paling menonjol. Warna menjadikan suatu benda
dapat dilihat. Warna juga dapat mengungkapkan suasana perasaan atau watak benda
yang dirancang
Unsur penting untuk melihat warna
a. Cahaya : cahaya adalah sumber warna. Cahaya adalah semacam radiasi yang
bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Cahaya bergerak melalui benda-
benda yang tembus pandang seperti kaca atau air, tetapi ia akan memantul bila
terkena benda padat kemudian benda padat tersebut akan memancarkan cahaya itu
(Oxford University, 1995: 23).
b. Mata : mata adalah media untuk menangkap warna dari sumbernya

Pembagian warna menurut sifatnya (Dimensi Warna)

 Hue (panas dan dingin)


Sifat panas dan dingin suatu warna sangat dipengaruhi oleh huenya. Hue
merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna,
seperti merah, kuning, dan biru. Perbedaan antara merah dan kuning ini adalah
perbedaan huenya. Hue dari suatu warna mempunyai sifat panas dan dingin.
Warna-warna panas adalah warna yang berada pada bagian kiri dalam lingkaran
warna, yang termasuk dalam warna panas ini yaitu warna yang mengandung
unsur merah, kuning, dan jingga. Warna panas ini memberi kesan berarti
agresif, menyerang, membangkitkan, gembira, semangat, dan menonjol.
Sedangkan warna yang mengandung sifat dingin yaitu hijau, biru, ungu. Warna
dingin lebih bersifat tenang, pasif, tenggelam, melankolis, serta kurang menarik
perhatian.
 Value (terang dan gelap)
Sifat terang dan gelap suatu warna disebut dengan value warna. Value adalah
dimensi gelap terang. Value dapat disebut dengan istilah tone, nada, atau
nuansa. Value warna ini terdiri atas beberapa tingkat. Untuk mendapatkan
value ke arah yang lebih tua dari warna aslinya disebut dengan shade, dilakukan
dengan penambahan warna hitam. Sedangkan untuk warna yang lebih muda
disebut dengan tint, dilakukan dengan penambahan warna putih. Benda hanya
dapat terlihat karena adaya cahaya, baik cahaya alam maupun cahaya buatan.
Jika diamati pada suatu benda terlihat bahwa bagian-bagian permukaan benda
tidak diterpa oleh cahaya secara merata, ada bagian yang terang dan ada
bagian yang gelap. Hal ini menimbulkan adanya nada gelap terang pada
permukaan benda.
Kegunaan value :
a. Mengubah cahaya yang mengenai objek atau benda ke dalam bentuk
tiga dimensi semu atau menciptakan sifat keruangan, misalnya value
terang untuk daerah yang terkena cahaya, value sedang untuk cahaya
normal, dan value gelap untuk bagian yang tidak terkena cahaya
b. Untuk menciptakan datau menilai karya seni, misalnya value terang
memiliki karakter positif, meriah, ringan. Value normal memiliki
karakter jujur, murni dan terbuka. Value gelap karakternya berat,
dalam dan menakutkan.
 Intensitas (cerah dan kusam)
Sifat cerah dan kusam suatu warna dipengaruhi oleh kekuatan warna atau
intensitasnya. Warna-warna yang mempunyai intensitas kuat akan kelihatan
lebih teran, sedangkan warna yang mempunyai intensitas lemah akan terlihat
kusam.
PENGGOLONGAN WARNA

 Warna primer
Beratus-ratus warna yang terdapat di dunia ini dibuat berdasarkan tiga warna.
Tiga warna utama ialah merah, kuning, dan biru. Ketiga warna ini disebut warna
primer.
 Warna sekunder
Warna sekunder diperoleh dari percampuran dua warna primer. Jika kuning dan
merah dicampur dalam jumlah yang sama akan terjadi warna jingga. Kuning dan
biru dalam jumlah yang sama bila dicampur terjadi warna hijau. Merah dan biru
menjadi warna ungu.
 Warna penghubung / antara
Bila warna primer dan sekunder yang berdekatan dicampur dalam jumlah sama
akan dihasilkan warna yang berbeda, dan disebut warna penghubung atau
warna antara.
 Warna tertier
Kelompok warna tertier adalah percampuran dari warna sekunder antara dan
warna sekunder dalam jumlah yang sama sehingga menghasilkan warna
kecoklatan.
 Warna kuarter
Kelompok warna kuarter adalah percampuran dari warna tersier dan warna
antara dalam jumlah yang sama sehingga menghasilkan warna kecoklatan.
Warna coklat yang dihasilkan adalah coklat keunguan, coklat kejinggaan, dan
coklat kehijauan.
 Warna netral
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi
1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di
alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

Penggolongan warna menurut ahli warna :


BAB IV
KOMBINASI WARNA
Pengertian kombinasi warna
Untuk

Anda mungkin juga menyukai