DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPUH :
Dra.Hotmaria Tampubolon M.Pd
1|Page
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya lah,
penulis dapat menyelesaikan Tugas Critical Journal dengan Mata Kuliah Busana Anak Dalam
proses penyajiannya, tugas ini berusaha disusun dengan baik.
Kami menyadari bahwa tugas Critical Journal ini masih memiliki kekurangan, baik dari
segi isi maupun dari segi penulisan. Oleh karena itu,saya mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari segenap pembaca.
Kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pengampuh kami Ibu
Dra.Hotmaria Tampubolon, M.Pd yang telah memberikan tugas ini.
Demikian, semoga tugas Critical Journal Busana Anak ini dapat bermanfaat dengan baik dan
benar. Terima Kasih
2|Page
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………….i
Daftar Isi…………………………………………….………………………………………….ii
Bab I Pendahuluan……………………………………….……………………………………..1
A. Latar Belakang………………………………………………...…………………………….1
B. Tujuan…………………………………………………………..…………………………..1
C. Identitas Jurnal…………………………………………………………...………………….2
Bab II Pembahasan……………………………………………………………………………..3
- Ringkasan Jurnal 1……………………………………………………….…………………..3
- Ringkasan Jurnal 2……………………………………………………...……………………..4
- Ringkasan Jurnal 3…………………………………………………….……………………...5
Bab III Isi Pembahasan…………………………………………………………………………6
- Pembahasan Jurnal 1…………………………………………………………………………6
- Pembahasan Jurnal 2…………………………………………………………….……………7
- Pembahasan Jurnal 3…………………………………………………………………………9
Bab IV Penutup……………………………………………………………..………………..10
A. Kesimpulan…………………………………………………………………..……………12
B. Saran……………………………………………………………………………….……….13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...…….14
BAB I
3|Page
4
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Busana dalam arti umum adalah bahn tekstil atau bahan lainya yang sudah
dijahit atau tidak dijahit, yang biasa dipakai atau disampirkan untuk menutupi tubuh
seseorang. Busana dalam arti sempit, dapat diartikan sebagai bahan tekstil yang
disampirkan atau dijahit terlebih dahulu, dan dipakai untuk menutupi tubuhseseorang
yang langsung menutup kulit, ataupun tidak langsung menutup kulit. Busana anak
dapat diklasifikasikan berdasarkan usia, antara lain: Busanabatita usia 1 -3 tahun.
Busana anak prasekolah usia 3 -5 tahun (balita). Busanaanak sekolah usia 6- 12 tahun.
Persyaratan busana anak pada dasarnya adalahbicara tentang kualitas busana anak itu
sendiri. Kualitas yang dimaksud adalahkualitas produk yaitu busana anak dalam hal
pemilihan bahan, aksesorisnya sertateknik penyelesaian busana anak itu sendiri.
Pemakaian busana anak harusdisesuaikan dengan kesempatan busana anak dan
memenuhi persyaratan busanaanak yang baik. Adapun persyaratan busana anak yang
baik dapat dilihat dari:desain, tekstur, bahan, warna, corak, hiasan, dan teknik
menjahit
2. Tujuan
3. Identitas Jurnal
4|Page
5
Jurnal Pertama
2. Download : https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tatabusana/article/
view/8588
4. Tahun : 2014
Jurnal Kedua
substraction cutting
2. Download : http://journal.isi.ac.id/index.php/corak/article/view/2690
Jurnal Ketiga
1. Judul : Perancangan motif untuk busana casual ready to wear anak perempuan usia 1-3
tahun sebagai penunjang aktivitas social media sharing urban mama
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ringkasan Jurnal
5|Page
6
Jurnal 1:
Pada pembuatan smock ukuran sangat penting karena ukuran merupakan suatu keselarasan
dalam pembuatan suatu busana. Pembuatan smock berpengaruh pada hasil jadi smock.
Sebelum membuat smock terlebih dahulu membuat pola, dalam pola tersebut bisa langsung
dibuat di atas kain yang akan digunakan. Untuk ukurannya menyesuaikan anatomi tubuh atau
busana yang akan dibuat pada penelitian ini, peneliti akan menerapkan smock pada busana
pesta anak. Busana pesta anak merupakan busana yang dipakai oleh anak-anak untuk
menghadiri acara khusus. Busana anak dibagi menjadi tiga kesempatan diantaranya adalah
busana pesta pagi, busana pesta siang, dan busana pesta malam. Jadi untuk ukuran besarnya
smock menyesuaikan desain strukturnya kalau busana anak bidangnya kecil maka ukuran pola
smocknya juga kecil. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variable terhadap hasil jadi variasi flower smocking pada busana pesta anak
berdasarkan ukuran pola ½ cm, 1 cm, dan 1 ½cm.
Jurnal Kedua:
Kreatifitas manusia memberikan ide tentang proses pembuatan busana secara berbeda.
Saat ini muncul satu teknik baru, yaitu teknik substraction cutting yang merubah proses
pembuatan busana. Teknik substraction cutting di ciptakan oleh Julian Roberts. Teknik
substraction cutting merupakan teknik cutting yang pada pelaksanaannya menghilangkan
sebagain kecil dari lembaran kain, sehingga tidak banyak kain yang terbuang. Kain tersebut di
6|Page
7
jahit sedemikian rupa sehingga menghasilkan busana yang memiliki nilai keunikkan yang
muncul dari hasil potongan dan jahitan yang diaplikasikan. Prinsip dari teknik ini adalah
merancang dengan pola dan bukan menciptakan desain dengan pola. Untuk busana anak
dengan beberapa percobaan menggunakan ukuran kain yang berbeda-beda, peletakkan pola
serta jahitan Tunnel juga diterapkan secara berbeda.
Penggunaan kain dapat divariasi dengan 2 jenis kain yang berbeda motif atau warna.
Proses awal di buat terlebih dahulu pola dasar anak kemudian dirubah pada garis leher dan
kerung lengan untuk di bentuk sesuai desain. Teknik Substraction cutting memberikan desain
busana yang tak terduga dalam setiap pembuatannya. Dengan Teknik Substraction cutting
untuk menghasilkan busana akhir yang relatif sama pajang depan dan belakang, dapat
diperoleh dengan membuat lipatan awal kain dibuat tidak sama panjangnya. Penggunaan dua
pola lingkaran yang di satukan pada pembuatan busana anak dengan teknik Substraction
cutting tidak disarankan, karena akan menyulitkan pada saat penggunaan busana. Dua
lingkaran yang dijahitkan akan memberikan batasan yang mengurangi kelonggaran dalam
mengenakan busana.
Penggunaan satu pola lingkaran dapat digunakan untuk memberikan volume pada busana
anak. Volume yang berlebih yang diakibatkan karena lipatan dan jahitan dapat di selesaikan
dengan teknik draping, untuk dibuat sebagai hiasan yang menjadi bagian dari busana anak.
Teknik Substraction cutting membuang kain yang relatif sedikit, Teknik Substraction cutting
memberikan kecepatan proses dalam pembuatannya, karena tahapan pecah pola tidak perlu
dilakukan, meskipun busana anak yang dibuat memiliki volume di beberapa bagian.
Jurnal Ketiga:
Kaum Urban Mama memanfaatkan media sosial sebagai salah satu sarana untuk sharing
bagaimana fesyen yang diciptakan untuk anak perempuan kepada para orang tua dan sesama
Urban Mama lainnya. Dengan fenomena tersebut, menjadikan sebuah peluang untuk
menciptakan sebuah produk fesyen yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk sharing kepada
para orang tua dan Urban Mama yang lainnya. Kaum Urban Mama sering menampilkan foto
anak kaum Urban Mama dengan menggunakan pakaian bermotif dan casual di media sosial.
7|Page
8
Hal tersebut menjadikan sebuah peluang untuk menciptakan suatu inovasi motif baru untuk
ditampilkan di dalam media social kaum Urban Mama.
Di dalam perancangan ini produk ditujukan bagi kaum Urban Mama yang memiliki gaya
hidup up to date yang dimana media social sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.
2. Teknik Digital Printing yaitu teknik cetak kain dengan menggunakan teknologi mesin
yang dijalankan oleh sebuah operator berupa komputer.
3. Teknik Jahit yaitu teknik menggabungkan potongan- potongan kain yang telah dipola
terlebih dahulu dengan menggunakan jarum dan benang .
Dengan adanya perancangan ini, variasi busana bermotif akan bertambah. Dengan
terciptanya motif – motif unik dan menarik, menambah jumlah koleksi busana bermotif yang
ada di pasaran. Selain itu dengan motif ini telah tercipta motif dengan konsep yang matang
dengan tujuan yang jelas, serta target market yang sesuai. Sehingga dapat mempermudah
konsumen dalam memilih motif yang diminati.
BAB III
ISI PEMBAHASAN
Jurnal Pertama:
Ditinjau dari maksud dan tujuan, penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen.
Yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Variabel didefinisikan sebagai suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel bebas
8|Page
9
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah perbedaan ukuran
pola smock yaitu ukuran variasi flower smocking ½ cm, 1 cm, dan 1 ½ cm. Variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil jadi variasi flower
smocking pada busana pesta anak yang meliputi aspek kerapian, bentuk, dan jatuhnya smock.
Variabel kontrol adalah variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh
variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel kontrol adalah desain busana pesta anak,
smock yang di buat adalah variasi flower pattern, kain yang digunakan adalah kain satin
dengan kandungan polyester 100% dan poliasetat 0%, warna kain merah muda, teknik
menjahit, orang yang mengerjakan variasi flower smocking dan busana pesta anak, alat yang
digunakan.
Jurnal Kedua:
Substraction Cutting dapat dikatakan merupakan salah satu proses pembuatan busana
yang baru dan belum banyak digunakan saat ini. Teknik Substraction cutting menggunakan
metode pengurangan, jadi bentuk yang dihasilkan dibuat dengan cara menghilangkan kain,
bukan menambah kain. Penghilangan kain menciptakan ruang bagi tubuh dan membentuk kain
yang jatuh di sekitar tubuh. Teknik ini memiliki prinsip merancang pakaian dengan pola.
Teknik Tunnel: Pada penelitian ini di terapkan teknik Tunnel untuk membuat
9|Page
10
busana anak. Teknik Tunnel biasanya digunakan untuk pembuatan busana wanita.
Ukuran bahan yang digunakan minimal 150 cm x 180 cm. Proses awal
penggunaan teknik ini, kain dibuat selonsong dan ditutup di salah satu sisinya.
Pola badan depan dan belakang diletakkan berhadapan, sedangkan pola lingkaran di
letakkan dibagian bawah pola badan dengan jumlah genap, karena lingkaran tersebut nantinya
akan saling di satukan. Setelah meletakkan pola pada kain, kain dipotong sesuai dengan
bentuk pola dan diberikan tanda rader. Proses menjahit diawali dengan menjahit bahu, sisi
dan menyatukan lingkaran yang sudah dibuat.
Penyelesaian kerung lengan , kerung leher dan rok bagian bawah dapat dilakukan
menggunakan berbagai teknik jahit. Hasil akhir dari busana yang dibuat dengan teknik Tunnel
secara umum memiliki panjang yang berbeda antara depan dan belakang, volume didapatkan
karena sambungan selongsong, sambungan sisi dan pola lingkaran yang disatukan. Besar dan
bentuk volume, tergantung dari peletakkan pola.
Kecepatan proses pembuatan busana dengan teknik Substraction cutting sudah nampak
pada pembuatan pola. Pada proses pembuatan busana pada umumnya, untuk menghasilkan
busana dengan desain1,2,dan 3, memerlukan tahapan pecah pola yang rumit, setelah itu di
lakukan proses cutting bahan. Pada penerapan teknik Substraction cutting tahapan pecah pola
tidak perlu dilakukan.
Desain dilakukan pada saat mempersiapkan kombinasi kain. Hasil desain lebih ekspresif
dan tidak terduga. Untuk proses pada teknik menjahitnya, relatif lebih cepat, beberapa
finishing harus dilakukan terlebih dahulu sebelum dilanjutkan pada proses cutting. Finishing
kain tersebut dilakukan pada setiap sisi dan hasil sambungan
10 | P a g e
11
Jurnal Ketiga:
memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap
berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan (Creswell 2010:4).Pada penelitianini, dalam
pengumpulan data penulis menggunakan beberapa cara, yaitu:
observasi, studi pustaka dan wawancara Di dalam perancangan ini produk ditujukan bagi
kaum Urban Mama yang memiliki gaya hidup up to date yang dimana media sosial sudah
menjadi kebutuhan sehari – hari. Berdasarkan hasil data lapangan dan pengamatan penulis
terhadap laman style and gears pada forum The Urban Mama, serta berdasarkan hasil
wawancara terhadap 18 orang TUM Family, dalam menampilkan gaya berpakaian buah hati,
kaum Urban Mama lebih sering menampilkan gaya berbusana untuk anak perempuan dengan
memakaikan busana bermotif hewan dan geometris. Selain itu untuk fungsi busana yang
sering dibeli oleh kaum Urban Mama adalah busana casual untuk berpergian sebagai contoh
simple dress, jumpsuit, kaos dan celana panjang dengan berbahan katun maupun polyester.
11 | P a g e
12
Untuk rentang usia anak yang sering ditampilkan di laman style and gears rata – rata adalah
usia 1 – 5 tahun.
Berdasarkan pertimbangan dari hasil penelitian dan data lapangan yang telah
diperoleh, produk akhir dari penelitian ini akan berupa motif untuk busana casual
anak perempuan. Motif tersebutmemiliki pola one way print. Yang dimana desain
Perancangan motif ini akan mengangkat konsep kontras dimana di dalam unsur
tiap motif memiliki berbagai ragam karakter. Dimana bentuk motif terdapat motif
yang terbentuk dengan outine yang tegas, disisi lain terdapat bentuk motif yang
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada jurnal pertama, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil jadi
yang terbaik antara ukuran pola variasi flower smocking ½ cm, 1 cm, 1 ½ cm
yang diterapkan pada busana pesta anak adalah ukuran smock 1 cm karena ukuran
ini proporsi dengan busana pesta anak dan smocknya membentuk motif timbul
yang rapi.
cutting untuk menghasilkan busana akhir yang relatif sama panjang depan dan
belakang, dapat diperoleh dengan membuat lipatan awal kain dibuat tidak sama
12 | P a g e
13
pembuatannya, karena tahapan pecah pola tidak perlu dilakukan, meskipun busana
Pada jurnal ketiga, Dengan rancangan busana yang simple, komposisi motif
yang mengangkat kosep simplicity, akan membuat kaum urban mama sangat
tertarik terhadap produk akhir yang telah dirancang. Hal tersebut akan memacu
kaum urban mama untuk membeli dan mengenakan busana tersebut untuk anak
akhir dari perancangan ini, urban mama akan men-sharing kegiatan anak tersebut
dengan busana yang dikenakan ke dalam media social kaum urban mama
B. Saran
Agar dalam proses pembuatan variasi flower smocking dapat sesuai dengan
2. Terdapat banyak ukuran pola yang bisa digunakan untuk membuat smock.
Kemudian untuk jurnal ketiga, Dengan sudah terciptanya motif untuk anak
lebih lanjut untuk menciptakan inovasi terbaru dalam industry tekstil. Sehingga
akan tercipta ketentuan – ketentuan yang sah untuk pembuatan motif khusus
untuk anak perempuan. Seperti bentuk karakter motif, dan unsur – unsur yang
diangkat.
variasi desain yang menarik dan unik untuk memperbaharui dan membuat inovasi
pada busana bermotif untuk anak. Desain yang cocok dan sesuai dengan usia anak
13 | P a g e
14
Demikianlah critical journal report mata kuliah busana anak ini, jika terdapat
DAFTAR PUSTAKA
Perbedaan ukuran pola smock terhadap hasil jadi variasi flower smocking pada busana pesta
anak
Perancangan motif untuk busana casual ready to wear anak perempuan usia 1-3 tahun sebagai
penunjang aktivitas social media sharing urban mama Volume dan Hal : Vol 4, No Desember
2017 Maulida Fauzia Kusumaputri
14 | P a g e