Dosen Pengampu :
Ma’rifatun Nashikhah, S.Pd, M.Pd
Mita Yuniati, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh:
NI’MATUL AZIFAH
NIM 20050404057
2020 B
FAKULTAS TEKNIK
2022
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmad
dan Hidayah Inayah serta Ridho-Nya penulis dapat meneyelesaikan laporan perencanaan
praktik pembuatan busana anak pada mata kuliah Busana Anak.
Selesainya laporan perencanaan praktik ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan
banyak pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ma’rifatun Nashikhah, S.Pd, M.Pd.
selaku dosen pembimbing mata kuliah Busana Anak. Teman-teman S1 Pendidikan Tata
Busana angkatan tahun 2020. Kepada semua pihak yang banyak membantu dan mendukung
penyusunan laporan perencanaan praktek ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan perencanaan praktek ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi usaha penulis.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Busana Merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Ini artinya busana merupakan
Kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekno
logi, kegiatan dan aktifitas seseorang semakin banyak, sehingga Dibutuhkan berbagai jenis
busana yang dapat dipakai sesuai dengan kegiatan tersebut.Maka dari itu, ketika seseorang
ingin memenuhi kebutuhan berbusana, ia tidak hanya bertolak pada fungsi dan tujuan
utama dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan akan busana
melibatkan pertimbangan-pertimbangan lain yang dianggap penting dan perlu
penyesuaian, seperti kesempatan, usia, jeniskelamin serta trend mode yang sedang
berkembang pada masanya.
Busana anak adalah segala sesuatu yang dipakai anak mulai ujung rambut sapai
ujung kaki. Segala pelengkap busana yang dikenakan anak seperti bando, topi, tas
merupakan busana (Hasanah, 2011: 3) . Pada dasarnya dalam pemilihan busana anak
adalah busana yang sederhana, longgar sehingga memberi keleluasaan bagi anak dalam
memakainya selain itu kepraktisan dan keserasian. Dalam pembuatan busana tersebut
harus memperhatikan beberapa faktor yaitu : usia, bahan, warna, desain, dan teknik
penyelesaian.
Pada busana anak perempuan lebih banyak variasi model dan corak kainnya
dibandingkan variasi busana untuk anak laki–laki. Ciri-ciri busana anak perempuan :
1. Busana cenderung agak longgar sehingga mudah dan leluasa untuk bergerak
2. Mudah mengenakan dan membukanya
3. Mempunyai kantung (saku) yang dapat dipakai untuk menyimpan sesuatu
4
4. Jenis kainnya mudah diserap keringat, kuat dan mudah perawatannya
5. Tidak mudah kusut
6. Warna bahan busana untuk anak –anak yang cocok adalah warna yang cerah (warna
panas), seperti jingga, kuning dan merah. Warna – warna ini memberi kesan riang,
gembira dan cocok dengan sifat anak.
7. Sesuai dengan badan anak yang masih kecil, ragam busana yang cocok untuk anak
adalah yang bercorak kecil.corak ini dapat berupa bola – bola, binatang yang lucu, garis,
atau kotak – kotak. Corak bahan yang besar tidak cocok untuk busana anak, seperti
ragam bunga besar.
Pada busana anak laki – laki variasi model dan corak kainnya lebih sederhana
dibandingkan variasi busana untuk anak perempuan. Ciri-ciri busana anak laki-laki
1. Busana cenderung agak longgar sehingga mudah dan leluasa untuk bergerak
2. Mudah mengenakan dan membukanya
3. Mempunyai kantung (saku) yang dapat dipakai untuk menyimpan sesuatu
4. Jenis kainnya mudah diserap keringat, kuat dan mudah perawatannya
5. Tidak mudah kusut
6. Warna bahan busana untuk anak –anak yang cocok adalah warna yang cerah (warna
panas), seperti jingga, kuning dan merah. Warna – warna ini memberi kesan riang,
gembira dan cocok dengan sifat anak.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistematika praktek dalam pembuatan busana anak dalam kesempatan
bermain?
2. Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan busana anak dalam
kesempatan bermain?
3. Bagaimana teknik membuat rancangan kebutuhan bahan, harga, dan kebutuhan
waktu dalam pembuatan busana anak untuk kesempatan bermain.
5
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistematika praktek dalam pembuatan busana anak dalam
kesempatan bermain.
2. Untuk mengetahui berbagai kebutuhan alat dan bahan yang akan dibutuhkan dalam
pembuatan busana anak dalam kesempatan bermain.
3. Untuk mengetahui teknik membuat rancangan kebutuhan bahan, harga, dan
kebutuhan waktu dalam pembuatan busana anak untuk kesempatan bermain.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Dalam pemilihan busana rekreasi sebaiknya harus cermat dalam pemilihan bahan,
desain, warna, serta tekstur kain agar nyaman jika dipakai.
• Busana Anak Laki-Laki, merupakan suatu setelan busana dari ujung kepala hingga
ujung kaki yang dipakai oleh anak berjenis kelamin laki-laki.
8
9
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK
A. Daftar Ukuran
No. Nama Ukuran Ukuran Badan
10
B. Gambar Inspirasi Atau Moodboard
MOODBOARD
Alpukat atau avokad adalah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama. Tumbuhan
ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan
dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di
daerah-daerah tropika lainnya di dunia. Alpukat identik dengan beberapa suku, salah satunya adalah
Suku Aztec. Konon, Suku Aztec mengenal buah Alpukat sebagai lambang cinta tertinggi.
Alpukat sendiri memiliki bentuk lucu, jika buah alpukat dibelah terdapat biji didalamnya,
dari bentuk tersebut tercipta busana anak dengan siluet S dan A. Kemudian buah alpukat memiliki
warna berwarna hijau atau kekuningan tergantung kematangannya dan ada yang berbintik–bintik
ungu pada kulitnya. Ketika daging alpukat sudah masak, tekstur buahnya lunak dan warnanya hijau
kekuningan.
Karena memiliki bentuk dan warna yang cocok dengan anak-anak sehingga menginspirasi
pembuatan desain busana anak dengan rentan usia 5-10 tahun.
11
C. Desain Produksi
12
DESAIN PRODUKSI 1
Lengan Licin
Variasi Tali
Variasi Kancing
Variasi Kerut
Variasi Kerut
13
DESAIN PRODUKSI 2
14
D. Pola Dasar Skala ¼
Metode Djumiah
15
16
17
E. Pecah Pola Skala ¼
18
F. Rancangan Bahan
85 Cm
19
45 Cm
35 Cm
20
G. Sistematika Kerja
No. Jenis Pekerjaan Foto Kegiatan
1. Mencari desain [Mencari inspirasi
desain dan moodboard]
2. Membuat desain
3. Konsultasi desain
21
5. Menyiapkan alat dan bahan [bahan
untuk membuat pola dan menjahit
busana anak]
6. Memotong pola
22
8. Menggunting bahan utama dan lapisan
23
Proses Menjahit Blus
24
13. Menjahit Rompok pada leher
25
26
Proses Menjahit Overal
27
19. Menjahit bagian sisi rok overal
dengan kampuh balik
28
22. Menyetrika Blus dan Overal yang
siap di fitting
11. 25 menit
Memasang Resleting jepang pada bagian belakang blus
12. 20 menit
Menjahit bagian badan ( kampuhbagian sisi, bahu dan
sisi lengan menggunakan kampuh balik)
13. 10 menit
Menjahit Kerut lengan dengan Benang karet
29
14. Menjahit rompok pada leher 10 menit
Proses Overal
17. 25 menit
Menggabungkan bagian depan dan belakang bahan
utama dan lapisan
18. Menjahit bahan utama dengan lapisan 15 menit
19. Menggunting kampuh yang terlalu besar kemudian 10 menit
membalik bahan
20. Menjahit bagian sisi rok overal dengan kampuh balik 20 menit
21. Menjahit kerut pada bagian bawah rok dengan kampuh 25 menit
balik yang dirubah
22. 30 menit
Memasang Motif hiasan alpukad pada overal
I. Rancangan Harga
No. Nama Bahan Jumlah Harga Satuan Harga
Keseluruhuan
1. Kain Katun Toyobo Hijau 1m Rp 22.500 Rp 22.500
Tua
30
8. 1 pcs Rp 6.000 Rp 6.000
Lem UHU
7ml
J. Meletakkan Bahan
31
32
K. Hasil Jadi Busana
33
BAB IV
PENUTUP
Selain itu, penulis juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami, semoga dapat diterima di hati dan kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
34