Anda di halaman 1dari 3

Perkembangan Fashion Pada Masa Byzantium

Busana tidak hanya sebagai pelengkap kebutuhan primer manusia sehari-hari tapi juga
menjadi salah satu cara manusia mengekspresikan identitas diri masing-masing individual.
Tren busana yang mengalami perubahan dari tahun ke tahun menuntut produsen
busana memproduksi produk busana secara terus menerus. Namun masih banyak
konsumen busana yang tidak memperhitungkan satu halpenting yang dihasilkan oleh
industri fashion bersamaan dengan rilisnya produkproduk busana terbaru yang akan
dipasarkan ke khalayak umum.
Kata fashion merupakan kata yang berasal dari bahasa latin, factio yang berarti membuat
dan melakukan. Oleh karena itu, arti asli fashion ini mengacu pada kegiatan; fashion
merupakan sesuatu yang dilakukan orang, namun dalam perkembangan sejarahnya fashion
diartikan sebagai sesuatu yang dikenakan. Pengertian ini hampir serupa dengan pendapatnya
Polhemus dan Procter sebagaimana yang dikutip oleh Malcolm Barnard mengatakan bahwa
dalam masyarakat barat kontemporer, fashion kerapkali dipergunakan sebagai sinonim dari
istilah “dandanan”, “gaya”, dan “busana”.1
Byzantium sendiri adalah suatu kerajaan dari kekaisaran romawi timur yang sangat kaya
megah dan mewah sekitar 300ad-1450ad. Istilah bizantium berasal dari Byzantium, sebuah
koloni yang didirikan oleh seorang Bernama byzas. Terletak di sisi eropa Bosporus, yang
merupakan selat yang menghubungkan laut hitam ke mediterenia situs Byzantium secara
ideal terletak sebagai transit dari titik perdagangan antara eropa dan asia(konstationopel).2
Mode untuk kaum elit sering berubah selama berabad abad tetapi elemen penting dari
kostum tetap cukup konsisten. Kemewahan yang ekstrim menjadi ciri khas dari era ini. Dan
juga merupakan tandingan dari kebanyakan pakaian abad pertengahan eropa. Bentuk dasar
busana pada era ini ialah bentuk busana bungkus. Mode pakaian ini masi berlangsung pada
sampai saat ini.
Ciri khas busana pada masa ini ialah dalmatica sebuah tunik dengan a line mempunyai
bagian sisi yang terbuka atau terbelah untuk kaum elit ataupun kerajaan disulam atau dihias
menggunakan permata.3 Sampai sekarang penggunaan dalmatica masih sering digunakan.
Dalmatica Byzantium terbuat dari kain yang cukup sederhana, biasanya linen, wol, atau
katun.bergantung pada kekayaan pemakainya. Sampai sekarang ini masih digunakan oleh
pemuka pemuka agama katolik. Tentunya dengan mode yang telah diperbarui.
Pemakaian busana pada masa ini cukup sederhana karena menggunakan pola baju yang
sedederhana karena hanya berupa tunik. Pola yang dimaksud adalah potongan kain yang

1
Malcolm Barnard, Fashion sebagai Komunikasi; cara Mengkomunikasikan Identitas Social, Seksual, Kelas dan
Gender terj. Idy Subandi Ibrahim (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), hlm. 13.
2
A.A Vasiliev, History of the Byzantine Empire (London WC2E 8LU, England 1958) hlm.487
3
Dr. Wesnina, M. SN. Sejarah Perkembangan Mode Busana (Bandung: Jl. Cikutra,2021) hlm.92
dipakai sebagai contoh untuk membuat baju,ketika bahan digunting.4 Tetapi pemakaiannya
terlihat cukup mewah karena bahan yang digunakan.
Selain dalmatica, busana yang terkenal pada masa ini ialah stola. Stola merupakan gaun
Panjang yang dijahit melalui kedua sisi dari ujung sampai kelengan.stola biasanya dikenakan
dengan ikat pinggang yang ditempatkan didada.5 Biasanya terbuat dari linen atau wol
ringan.stola juga dapat terbuat dari sutra,kain yang disukai oleh orang yang sangat kaya pada
masa itu. Seperti banyak pakaian Byzantium, stola didasarkan pada stola Wanita yang
dikenakan di Kekaisaran Romawi (27 SM – 476 M)
Pada masa ini,kehidupan antara rakyat biasa dengan anggota kekerajaan benar-benar sangat
berbeda dari segi pakaian. Di sisi lain, kehidupan yang jauh berbeda dengan kehidupan dua
golongan kerajaan dan juga kalangan rakyat jelata. Kemiskinan dan kelaparan kerapkali
mendera mereka, sehingga moralitas yang dikembangkan oleh rakyat jelata cenderung
irasional.6 Di samping itu, Persepsi diri rakyat kecil selalu diliputi dan dikuasai oleh perasaan
serba nerima, menyerah kepada nasib dan lain sebagainya.
Pada zaman Justinian, gaun diubah menjadi tunika atau chiton Panjang yang digunakan oleh
kedua jenis kelamin. Kelas atas mengenakan dalmatica lain diatas tunika.7 Satu satunya
perbedaan pada masa ini ialah penggunaan superhumeral pada anggota kekaisaran dan juga
permaisuri memakai palium dengan 2 hingga 3 untaian yang dihiaskan permata.8

Abstrack
4
Dra. Porrie Muliawan, Kontruksi Pola Busana Wanita(Jakarta: jl. Kliwang, 2020) hlm.2
5
Dr. Wesnina, M. SN. Op.cit, hlm.93
6
Sartono Kartodirjo, Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah (Yogyakarta: Gadjah Mada Press,
1994), hlm. 149.
7
Dr. Wesnina, M. SN. Sejarah Perkembangan Mode Busana (Bandung: Jl. Cikutra,2021) hlm.93
8
Ibid.
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan busana pada masa kerajaan
byzantine, pakaian tidak hanya sekedar fungsi biologis semata, tetapi memiliki fungsi sosial
yaitu lebih kepada budaya dan gaya hidup identitasnya sendiri pada zaman itu. Hal ini
mengacu pada budaya yang berkembang sebagai akibat dari pergeseran paradigma, sehingga
ternyadinya perbedaan yang signifikan terhadap busana anggota kerajaan dan juga busana
rakyat biasa pada masa itu. Tetapi, pada masa sekarang busana dengan khas byzantine yang
di hiaskan oleh corak corak yang indah bisa digunakan oleh siapapun tanpa memandang ras
dan juga kedudukan.

Anda mungkin juga menyukai