PEMBAHASAN
A. PERADABAN YUNANI-ROMAWI KUNO SEBAGAI DASAR
PERADABAN BARAT
Kebudayaan Yunani kuno disebut jugaKebudayaan
Hellas. Lokasinya di semenanjung Balkan, Eropa Tenggara ;
penuh dengan teluk dan tanjung sedangkan daratannya
merupakan dataran tinggi yang kurang subur. Itulah sebabnya
terjadinya berbagai komunitas yang satu sama lain agak terpisah
dan berdiri sendiri, terciptalah polis (negara kota). Polis yang kuat
menjelma menjadi suatu negara seperti : Athena, danSparta.
Kemudian menyusul dari utara Yunani yaitu Macedonia dan
yang terkenal Iskandar Yang Agungmenciptakan Hellenisme di
abad IV BC. Merupakan tokoh sejarah sebagai pelopor
Imperialisme, sebab wilayah kekuasaannya sejak Mesir, Arab
Utara, Mesopotamia sampai India.
Dari kebudayaan Yunani sebelum Hellenisme (apa
artinya), yang terkenal adalah seni bangunan
(arsitektur), Pollyteisme dengan Dewa utamanya adalah Zeus serta tradisi oleh raga sebagai alat
perkenalan/pemersatu antar polis-polis yaitu Olympiade. Warisan lain yang terkenal yang menjadi akar/dasar
kebudayaan Eropa Modern adalah filsafat yang merupakan induk Ilmu Pengetahuan. Dibidang ilmu politik (berasal
dari kata polis) muncul istilah antara lain : Demokrasi (demos = rakyat/warga, kratein = kekuasaan) ; Republik (Res
= keputusan/hukum, Publica = masyarakat/umum) yang nantinya timbul istilah individualisme, Liberalisme,
Kapitalisme, Kolonialisme, Imperialisme. (Jelaskan masing-masing istilah itu).
Yunani kaya akan filosof (ahli filsafat/ahli fikir). Filsafat adalah renungan yang mendalam tentang sesuatu
untuk mencari kebenaran atau agar menjadi orang yang bijaksana. Dengan demikian yang utama adalah otak/fikir
yang nantinya menjadi suatu faham disebutRasionalisme. Polis-polis hidupnya bebas, berfilsafat berarti berpikir
bebas tak terikat pada alam. Kelanjutannya mereka (manusia) itu bebas dari alam, berhadapan dengan alam ;
bahkan alam menjadi objek pemikiran manusia.
Bangsa Yunani seperti halnya dengan bangsa lain takut dengan alam sehingga muncul berbagai dewa
penguasa alam dan ini di tantang oleh kaum rasionalisme, sehingga mereka di tuduh menentang dewa, seperti halnya
filsof Sokrates (469-399 BC) atau muridnya Plato (429 348). Menurut Plato negara itu bukan di pimpin oleh
seorang raja, tetapi sekelompok orang yang arif dan bijaksana serta pandai, dengan demikian pemikiran ini
melahirkan istilah : Aristokrasi (pemerintahan oleh golongan bangsawan), Oligarkhi (pemerintahan oleh
sekelompok kecil, yang sekarang disebut golongan elit). Pemikiran Plato itu sulit/sukar dilaksanakan, hanya
merupakan angan-angan saja (Utopia).
Rationalisme berkembang dalam kehidupan kemasyarakatan yaitu munculnya berbagai Ilmu Pengetahuan
yang bermacam-macam dan juga yang khusus (Spesialisasi). Ilmu pengetahuan yang murni (pure
science) melahirkan teori/hukum/dalil, sedangkan ilmu pengetahuan terapan(applied science) melahirkan peralatan
yang disebut teknologi. (ingat IPTEK harus diimbangi dengan IMTAQ, sebab kalau tidak dunia akan hancur karena
teknologi).
Dibidang kehidupan masyarakat lainnya, termasuk bidang ketatanegaraan (politik) timbul berbagai aliran
filsafat atau faham/isme/ideologi yaitu menjelang berakhirnya abad Pertengahan (V-XV AD).
1. Reneissance : kebangunan kembali atau cita-cita ingin pembaharuan segalah hal, meninggalkan yang dianggap kolot
dan mencari niali-nilai baru. Sebabnya di abad pertengahan yang kuasa segalah sesuatu termasuk adanya pemikiran
baru yang menentukan gereja/paus. Berarti masa itu Eropa mengalami mental in-activityartinya pemikiran beku
sebab di larang/takut dengan gereja. Itulah sebabnya Eropa mengalami abad gelap, sebaliknya waktu itu dunia Islam
tekun mempelajari dan mengembangkan kebudayaan/pengetahuan dari Yunani Kuno.
2. Humanisme : suatu faham atau gerakan untuk kembali mempelajari dan mengembangkan kebudayaan antik (kuno),
yaitu kebudayaan Yunani dan Romawi kuno.
3. Aufklarung : suatu faham rationalisme jangan hanya mendewakan akal untuk ilmu pengetahuan saja, tetapi
digunakan untuk mempertinggi peradaban manusia, sehingga hidupnya menjadi aman dan bahagia. Pokoknya :
manusialah pusat segalah-galahnya dan segalah ilmu pengetahuan untuk kepentingan manusia.
4. Romantisme : faham yang memntingkan perasaan (intuisi) dan kepribadian manusia dan jangan hanya akal saja.
Hendaknya manusia kembali kepada perasaan, kepribadiannya (harkat dan martabatnya) yang berarti juga kembali
kepada alam.
Adapun dari Romawi sifatnya hanya melanjutkan pemikiran kebudayaan Yunani Kuno dengan pengaruh yang lebih
luas karena memiliki wilayah luas yaitu Mediterainne yang juga disebutImperium Romanum. Secara khusus
warisannya yang juga ditiru dan dikembangkan Eropa modren (apa bedanya Modernisasi dan Westernisasi?) adalah
tentang Organisasi dan Hukum.Dibidang organisasi berkaitan dengan mengatur negara, administrasi negara dan
kemiliterannya. Sedangkan dibidang hukum berkaitan dengan ketentuan-ketentuan menjaga keamanan serta tata
tertib masyarakat, pada hal wilayahnya luas dengan berbagai macam etnis dengan kebudayaan yang berbeda. Hal ini
disatukan dengan hukum yang sama dan kemudian terkenal dengan Hukum Kontinental (Hukum Daratan Eropa).
Karena organisasi militer yang tangguh dan hukum yang sama, maka cukup lama atau masa sebelum kekuasaan
Gereja ; Imperium Romawi Berjaya.Sesudah abad V AD berangsur-angsur diambil alih gereja tetapi di abad modern
digali dan dikembangkan oleh Dunia Barat.
Khusus tentang faham/ide/cita-cita sesuadah abad XV AD muncul : individualisme, Liberalisme,
Kapitalisme, Kolonialisme, Nasionalisme, Konstitusionalisme, Sosialisme, dan Komunisme. (jelaskan masing-
masing istilah tersebut). Yang jelas isme-isme itu dasarnya dari kebudayaan Yunani-Romawi Kuno, kemudian
dikembangkan sehingga menimbulkan berbagai isme baru menjadi dasar penyebab adanya berbagai revolusi di
dunia barat. Di Eropa Barat sistem pemerinyahan seperti dunia lainnya adalah monarki absolut karena dasarnya
adalah feodalisme(Feud = tanah milik raja, feudum = tanah pinjaman kepada ksatria/bangsawan yang berjasa
kepada raja. Feodalisme adalah faham bahwa pemerintahan didasarkan kepada kepemilikan tanah yaitu milik raja).
Umumnya dengan sistem monarki absolut (apa artinya), kecuali di Inggris sudah mulai ada monarki konstusional
berdasarkan Magna Charta 1215, sebab raja ditempatkan di bawah hukum, suatu benih demokrasi modern.
Gambar Robespiere
Revolusi meletus dan raja Louis XVI dihukum goulitine (pacung) sebab menolak UUD dan membubarkan Legislatif
1792. pemenang (golongan III) berselisih dan berperang. Kelompok borjuis tetap mengehendaki monarki
kontitusional dan kelompok ini disebut Gironde. Gironde takut terhadap rakyat jelata kalau nantinya ikut berkuasa.
Sebaliknya rakyat jelata (Montagne)tetap menhendaki repoblik dan ternyata menang. Pimpinan Montagne
yaitu Robespiere untuk mengatasi perlawanan Gironde yang juga didukung oleh sisa monarki absolut, melakukan
penindasan yang kejam, diberlakukan hukum rimba karena itu disebut masa Pemerintahan Terror(1793-1794).
Tindakan ini juga terhadap kaum revolusioner yang dianggap memusuhi Robespiere dan akhirnya mereka berbalik
memihak Gironde. Robespiere di tangkap dan di hukum guillotine.
Montagne membubarkan Convetion pada 1795 yang hanya terdiri dari wakil rakyat
jelata saja (Montagne) sebagai pengganti Legislatif dahulu (1791-1792). Kemudian untuk
mengatasi kekacauan tanpa legislatif atau convetion dibentuk pemerintahan Directoire (1795-
1799). Dari lima anggota Directoire yang paling menonjol adalahNapoleon Bonaparte, karena
diangkat sebagai konsul dan terbentuklah pemerintahan Consulat (1799-1804). Tujuannya
selain mengatasi kekacauan dalam negeri juga mengatasi kepungan kerajaan-kerajaan di Eropa
lainnya. Sebab Revolusi Perancis bisa menjalar ke Eropa dan mengancam kedudukan para raja.
Karena kemenangannya(Napoleon Bonaparte) terhadap serangan dari luar yaitu
dalamPerang Koalisi I (1792-1797) maupun ke II (1799-1802) akhirnya diangkat sebagai Kaisar (1804-1815).
Dengan demikian revolusi Perancis kembali kepada Monarki Absolut lagi. Memang sejarah membuktikan hampir
setiap ada revolusiakibatnya ada perang saudara dan tokoh yang paling menonjol dari pemenang biasanya menjadi
Raja atau Diktator atau Presiden seumur hidup.
termasuk didalamnya begitu banyak, serta periode waktu yang amat luas adalah wujud kekomplekskannya.
Historiografi Yunani dan Romawi merupakan dasar dari historiografi Eropa. Sejarah historiografi Eropa akan
dilihat sebagai gejala yang terikat oleh waktu (time bound) dan terikat oleh kebudayaan (culture bound)
zamannya.
Historiografi Eropa Kuno dipelopori oleh Herodotus dalam bentuk logographoi yang kemudian dikenal dalam
bentuk prosa. Perubahan bentuk dari puisi ke prosa ini membuat Herodotus menjadi Bapak Sejarah. Bentuk
penulisan logographoi dapat mengubah tradisi yang ada yaitu dari mistis menjadi bentuk rasional.
Para Sejarawan Yunani pada umumnya berasal dari golongan keluarga yang berada dalam lingkup kekaisaran.
Mereka disamping menjadi seorang sejarawan, diantaranya juga sudah ada yang menjalani profesi sebagai
guru, dokter, militer, politikus, atau pegawai. Profesi ini tetap mereka jalani baik itu dari sebelum mereka menjadi
sejarawan ataupun saat mereka masih menjadi seorang sejarawan. Para Sejarawan pada zaman Yunani ini
menulis tentang sejarah lama, kontemporer, ataupun sejarah zamannya sendiri. Lingkup geografinya mencakup
Yunani dan sejarah lokal khususnya sejarah Attica. Sejarawan Yunani umumnya menulis atau mengisahkan
tentang sejarah masa lampau berdasarkan pada cerita rakyat, kisah-kisah yang disampaikan secara turun-
temurun oleh para penulis terdahulu. Pada awalnya tradisi penulisan sejarah pada zaman Yunani kuno adalah
apa yang disebut dengan tradisi Homerus.
Pada masa Romawi Kuno para sejarawan selain menjadi seorang penulis, pekerjaan utama mereka juga ada
yang bekerja sebagai perwira tentara, pegawai pemerintahan, dan profesi lainnya. Mereka akan menulis jika
sudah berhenti bekerja dan memperoleh kebebasan untuk menulis tanpa adanya hambatan. Para Sejarawan itu
menulis sesuai dengan apa yang menjadi pengalaman atau apa yang mereka kerjakan.
Pada zaman Romawi, Sejarawan sangat mengkhayati dan menyukai kesustraan. Mereka merupakan sastrawan
dan pencerita yang baik sehingga dapat menghasilkan sejarah yang retoris, dramatis, dan psikologis. Penulis
sejarah zaman Romawi memiliki kebiasaan untuk membaca naskah secara terbuka untuk umum terlebih dahulu
sebelum melakukan publikasi sejarah. Para Sejarawan Yunani kebanyakan tertarik pada hal-hal yang bersifat
kosmopolitan berbeda dengan penulis zaman Romawi yang hanya mengenal satu tema yakni Roma. Jadi,
secara umum perkembangan historiografi zaman Romawi berjalan sesuai dengan sejarah perkembangan
kekaisarannya. Karya-karya yang dihasilkan pada zaman ini banyak terkait dengan sejarah Romawi sejak
Generasi awal dari para sejarawan Romawi adalah Pictor, dan Cato. Sayangnya tentang siapa mereka sedikit
sekali diketahui orang. Julius Caesar, salah seorang negarawan dan Panglima perang Romawi yang benar-
benar sukses, dan sekaligus pula penulis sejarah yang masyhur. Pada masa Julius Caesar (100-44 SM)
penulisan sejarahnya mulai berbeda pada segi bahasa. Bahsa Romawi mulai digunakan. Memang mula-mula,
bahasa Yunani masih digunakan dan model tulisan sejarahnya-pun masih menerapkan sistem Yunani.
Dalam Commentaries on the Gallic Wears, Julius Caesar berhasil mengetengahkan topik yang disajikannya
secara jelas, obyektif serta cermat, sekalipun kdang-kadang dia menyebutkan reputasi yang telah dicapainya.
Sayangnya nasib tragis terjadi pada akhir hayatnya, dia dibunuh pada 44 SM. Pembunuhan politik ini telah
melahirkan perang saudara di Romawi yang baru berakhir setelah berlangsung selama 10 tahun.
Homer merupakan sastrawan masyhur Yunani yang terkenal dengan karya klasiknya Illiad dan Odyssey. Dia
telah dianggap sebagai pelopor sejarawan Yunani. Sebenarnya buku Illiad dan Odyssey yang bertemakan epik,
sulit untuk dimasukkan dalam konteks buku sejarah yang baik. Mungkin anggapan tersebut karena Homer telah
memberikan keterangan mengenai sejarah zamannya atau setidaknya seseorang setelah membaca tulisan
tersebut akan bangkit keinginannya untuk mengetahui sejarah Yunani selanjutnya.
Herodotus terlahir dalam keluarga aristokratik Halicarnassus, di barat daya Asia Kecil. Ia hidup pada jaman
keemasan kebudayaan Yunani khususnya Athena, yaitu suatu periode atau masa damai antara perang-perang
Persia dan Perang Peloposesia. Masa itu adalah masa puncak perkembangan Yunani, yang akhirnya juga
dikenal sebagai kebudayaan klasik, dan berkembang ke seluruh Eropa dan dunia. Semua sejarah kebudayaan
barat seperti sastra, hukum, sosial, ekonomi dan sebagainya bisa dianggap adobsi dari Yunani dan Romawi.
Herodotus adalah pelopor perubahan bentuk penulisan dalam bentuk syair atau puisi menjadi prosa
(logographoi). Selain itu, ia berusaha menghilangkan kesan mitos pada penulisan sejarahnya. Sehingga beliau
mendapat gelar bapak sejarah. Selain tulisannya merupakan karya sejarah, ia juga menulis tentang antropologi
dan sosiologi. Karya klasik Herodotus, "History of the Persian Wars", menceritakan tentang perang Yunani dan
Persia pada 478 SM yang dimenangkan oleh Yunani. Dalam buku tersebut Herodotus berhasil menyakinkan
Kelemahan dari penulisan Herodotus yakni kurang daya kritisnya terhadap suatu permasalahan, dapat dilihat
dari tidak adanya seleksi yang dilakukannya dalam penerimaan hal-hal yang berkaitan dengan dewa-dewa,
mitos dan legenda yang ada dalam tulisannya. Dia juga dianggap tidak patriotis, karena dia tidak hanya memuji
Yunani namun juga Persia. Namun demikian, Herodotus berhasil menulis kisah nyata, sebagian besar
sumbernya didapat dari penyelidikan langsung dan hasil catatan-catatan perjalanannya dalam mengikuti perang
Yunani tersebut serta dapat dipercaya. Berbeda dengan pendahulu dan teman-teman sejamannya yang banyak
menulis cerita-cerita mitos dan kepahlawanan, Herodotus lebih tertarik pada sejarah manusia, dalam karyanya
dia bisa dianggap sebagai awal atau perintisan penulisan sejarah ilmiah.
Selain Herodotus ada sejarawan Yunani lain yang terkenal yaitu Thucydides. Thucydides menonjol dalam hal
metode penelitiannya maupu kualitas hasil dari karyanya. Kelebihan Thucydides dibandingkan Herodotus
adalah dalam karyanya yang telah mengembangkan studi mengenai arkeologi (ilmu purbakala). Disamping itu
Thucydides juga melakukan penelitian mengenai perilaku dari para politis dan orang-orang militer dalam krisis
militer. Dengan mengutamakan aspek-aspek politik dan militer tersebur Thucydides telah berusaha memperoleh
fakta-fakta secara yang lebih kritis dengan menjauhi semua hal-hal yang berbau mitos. Dia dianggap sebagai
sejarawan yang menggunakan metode kritis pertama di dunia. Ia juga sering disebut bapak sejarah politik
karena tulisannya yang kental dengan aroma militer dan politik, dan wajar saja karena karirnya selain sebagai
Salah satu karya Thucydides yaitu karyanya tentang perang Athena-Sparta sebagai representasi Demokrasi vs
Tirani. Menurut laporannya, perang tersebut dimenangkan oleh Sparta. Selain itu, ia menulis Peloponesian War
(431-404 SM) dapat dianggap sebagai laporan perang oleh saksi mata yang tidak memihak. Sekalipun sejarah
yang ditulisnya terbatas pada politik, diplomasi, dan perang, tetapi tetap akurat dan menghindari penjelasan
supernatural. Karya Thucydides memberikan sumbangan besar dalam ilmu sejarah. Thucydides telah berusaha
untuk menggunakan kritik sumber dan metode sejarah dalam penulisannya. Thucydides beranggapan bahwa
kekuatan dalam penulisan sejarah tergantung pada data yang akurat dan relevansi dengan menyeleksi berbagai
sumber, sehingga diharapkan tulisannya nanti akan menjadi sebuah karya sejarah kritis.
4. Polybius (198 SM - 125 SM)
Polybius adalah sejarawan yang banyak terpengaruh oleh Thucydides. Ia adalah sejarawan masa peralihan. Ia
adalah orang Yunani yang banyak dibesarkan di Roma karena pada masa-masa itu terjadi perpindahan
kekuasaan dari Yunani ke tangan Roma. Polybius berjasa dalam mengembangkan metode kritis dalam
penulisan sejarah. Jika Herodotus kebanyakan menulis tentang periode awal Yunani, maka Polybius banyak
menulis tentang perpindahan kekuasaan dari Yunani ke Romawi. Sama halnya dengan Thucydides, ia juga
melihat sejarah itu pragmatis, sejarah adalah filsafat yang mengajar melalui contoh. Ia banyak menulis sejarah
kontemporer pada waktu itu. Teori besarnya pada sejarah politik adalah siklus pemerintahan yaitu, monarki,
tirani, aristokrasi, oligarki, demokrasi, anarki. Polybius membedakan analisis dalam tiga unsur, yaitu awal
Julius Caesar adalah Jendral Romawi yang mengalahkan Gaul. Ia adalah seorang jendral yang mendapatkan
pendidikan dalam bidang sejarah, filsafat, retorika dan militer. Masa Julius Caesar, penulisan sejarahnya mulai
berbeda pada segi bahasa. Bahasa Romawi mulai digunakan dalam penulisan sejarah. Meskipun pada awalnya
bahasa Yunani masih digunakan dan model tulisan sejarahnya-pun masih menerapkan sistem Yunani. Julius
Caesar merupakan penulis "Commentaries on Gallic" Wars yaitu memoir yang melukiskan suku Gallia, dan Civil
War adalah pembelaannya mengapa perang itu dilakukan. Lukisannya tentang Gallia menjadi sumber yang
amat penting tentang adat istiadat bangsa itu. Maka, tulisannya seperti salah satu laporan antropologis.
Komentar-komentarnya berdasar pada keakuratan, tidak berat sebelah, dan lebih dari sebuah narasi
kemenangan pribadinya. Karenanya, ia menjadi seorang tokoh sejarah dan penulis sejarah.
Titus Livius lahir di Padua, tahun 59 SM. Livius merupakan sejarawan Romawi, sehingga karya-karya yang
dihasilkan berkisar pada imperium Romawi. Karyanya yang terkenal adalah History of Rome. Livius
merupakan orang pertama yang menggunakan imajinasi dalam karya-karyanya. Dalam penulisannya, Livius
mengorbankan kebenaran sejarah demi sebuah retorika, hal ini dikarenakan dia telah menulis sejarah Romawi
sebagai sebuah dunia dengan segala semangat patriotismenya. Kisah tentang berdirinya kota Roma menjadi
Tacitus adalah sejarawan Romawi. Ia menulis Annals Histories dan Germania. Tulisannya berada di tengah-
tengah antara Livius yang penuh retorika dan Polybius yang cenderung pada sejarah kritis. Dia berusaha
mengemukakan sebab moral keruntuhan Romawi. Tacitus berusaha melihat ke belakang bukan ke depan
untuk melihat akar-akar persoalan politik yang terjadi di tahun-tahun awal Imperium Romawi. Selain itu, dia juga
menulis tentang bangsa Jerman dan menjadi satu-satunya literatur tentang Jerman pada waktu itu. Banyak
sejarawan mengakui bahwa tulisan Tacitus memiliki kualitas tulisan sastra yang cukup tinggi. Dia sangat rajin
dalam menginvestigasi dokumen dan sumber lainnya, dan akurat dalam penilaiannya pada tokoh-tokoh yang
terlibat dan kejadiannya. Dia mengisahkan secara detail mengenai sebuah kerajaan yang tengah bergerak
menghancurkan dirinya sendiri. Banyak orang mengatakan bahwa Tacitus merupakan suara otentik Roma
kuno dan pelukis besar zaman kuno. Setiap halaman dari tulisannya menunjukkan kemampuan retorik. Tacitus
memakai orasi langsung dan orasi buatan untuk melukiskan karakter, meringkaskan pemikiran kelompok-
kelompok, menyampaikan rumor masyarakat, memperkuat penegasan dan posisi moral politik.
Historiografi Eropa Kuno sebagai awal perkembangan penulisan sejarah di eropa mempunyai ciri khas yang
unik. Penulisan sejarah pada masa Eropa kuno ini bersifat perkembangan. Sejarawan yang pada setiap periode
waktunya mengungkapkan pada penulisan sejarahnya dengan orientasi yang berbeda. Secara perkembangan,
Eropa kuno yang ditandai dengan era Yunani dan Romawi telah menunjukkan pemikiran yang brilian pada
Pada orientasinya, peradaban Eropa kuno memang berkaitan pada mitos-mitos dewanya dan kekuatan
supernatural pada cerita-cerita yang dibawakan, namun hal tersebut tidak mempengaruhi penulisan sejarah
pada masa itu. Usaha memberikan sentuhan realistis terus dilakukan terutama pada masa Thucydides yang
setegak-tegaknya menggunakan metode sejarah kritis, kecuali pada masa awal kemunculan penulisan sejarah
pada masa Homer yang penceritaannya berupa syair dan puisi. Namun, hal tersebut memang kurang bisa
terhindarkan pada masa setelah Homer, penulisan sejarah masa itu berusaha menghindarkan cerita mitos dan
supernatural. Orientasi lain muncul ketika pada penulisan sejarahnya banyak mengandung unsur-unsur
kepahlawanan karena sejarah yang ditulis berdasar pada orientasi militer-politik yang kental dengan retorika
dipengaruhi karena pada masa itu merupakan sekitaran perang dan juga perjuangan imperium besar yang ada
pada masa-masa munculnya peradaban-peradaban kuno di dunia. Sejarawan yang menulis kisah-kisah
perjuangan tersebut kebanyakan menjadi orang yang terlibat dalam perang, seperti Thucidides dan Julius
Berdasarkan penyajiannya penulisan awal historiografi eropa kuno dalam bentuk puisi atau syair seperti seperti
dalam tulisan Homer. Namun dalam perkembangannya tulisan tersebut lambat laun berubah menjadi bentuk
prosa. Herodotus mengubah model bentuk syair atau puisi tersebut pada bentuk prosa. Kemudian pada masa
Thucidides berkembang lebih kompleks dengan pengolahan data dengan kritik sumber sehingga menjadi
sejarah kritis yang pertama kali. Tulisan tersebut kemudian dianggap sebagai dokumen.
Seiring berjalannya waktu, tradisi penulisan di kawasan Yunani juga ikut mengalami perkembangan. Mulai dari
tradisi penulisan menurut Homer yang berkutat pada mitologi dan epos, kemudian muncul Lolograf. Logograaf
pada zaman Yunani biasanya digunakan untuk sebutan para penulis prosa, para penulis pidato, ataupun untuk
para penulis sejarah yang kebenaran faktanya kurang bisa dipertanggungjawabkan. Para penulis sejarah yang
pertama adalah mereka yang mengumpulkan semua hal yang ingin mereka ketahui tanpa melakukan suatu
kritik sumber, berbagai hal yang khas dan menarik perhatian seperti dongeng, sejarah pendirian kota-kota,
kejadian-kejadian yang aneh, cerita mengenai keadaan geografis atau etnografi dari negara-negara asing. Para
Logograaf itu diantaranya Cadmus, Dionysius, Charon, Acusilaus, namun dari semua penulis sejarah tersebut
yang paling terkenal Hecatacus dan Hellanicus dari Mytilene (Lesbos). Beberapa karya Hellanicus diantaranya
berbentuk mitografi mengenai awal adanya manusia dan mengenai sejarah kota Troya.
Karya pada masa apapun dan siapa yang membuat sudah pasti akan menampakkan kekurangan maupun
kelebihannya masing-masing. Hal ini juga tercermin pada masa historiografi eropa kuno. Masa-masa peradaban
Yunani dan Romawi memiliki kriteria tertentu yang dianggap sebagai ide-ide yang sekarang digunakan
kebanyakan orang. Ide-ide tersebut berasal dari berbagai pemikiran yang muncul pada masa itu. Hal itu pula
yang mencerminkan sifat-sifat yang kini dianggap paling mutakhir pada perkembangan zaman ini oleh
kebanyakan orang. Salah satunya yaitu tentang nasionalisme. Rasionalistis dan demokrasi dicoba dipakai
sebagai pendidikan bangsa Yunani dan Romawi pada perkembangnnya. Jika dilihat dari segi penulisannya,
historiografi eropa kuno menampakkan usaha interpetasi pada penggalian sumber seperti yang dilakukan
Herodotus. Ia mencoba menampakkan sejarah yang tidak berat sebelah. Pada masa Thucydides dan Polybius,
metode sejarah kritis berusaha diterapkan. Hal tersebut yang menjadi cikal bakal penulisan sejarah hingga kini.
Hal tersebut juga yang menampakkan kemajuan perkembangan historiografi pada umumnya.
Beberapa kekurangan yang ada dalam historiografi eropa kuno bisa dilihat dari usaha untuk menghilangkan sifat
berat sebelah, namun karya-karya pada masa itu tetap ada unsur keterpihakkan juga. Penulis sejarah yang
mengajukkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme justru malah menampakkan mengagungkan bangsa yang
sedang ditulisnya. Pasalnya, hal ini terlihat pada posisi sejarawan yang menulis cerita tersebut. Telah
disinggung bahwa kebanyakan penulisnya adalah orang yang terlibat dalam perang. Perang tersebut adalah
peristiwa yang mereka tulis, sehingga kesan bangga akan perang yang dimenangkan pada peristiwa tersebut
jelas tampak pada penulisan sejarah Eropa kuno. Lain lagi pada kasus Livius yang banyak mengorbankan
1. Zaman Tiga Negara Zaman Tiga Negara atau juga dikenal dengan nama Samkok bahasa Inggris: Three
Kingdoms Era (220 - 280) adalah sebuah zaman di penghujung Dinasti Han di mana Cina terpecah menjadi tiga
negara yang saling bermusuhan. Faktor2 penyebab munculnya 3 negara : - Runtuhnya Dinasti Han - Munculnya
Tokoh2 Jendral Perang yang Hebat ( sebagai tindakan dari penumpasan Pemberontakan ) Tiga Negara : - Wei
(220-265) - Wu (222-280) - Shu (221-263) : Cao-Cao, Cao Pi : Sun Quan : Liu Bei Berakhirnya Zaman Tiga
Negara diawali dengan runtuhnya kerajaan Shu, yang kemudian tunduk kepada dengan Wei, yang pada saat itu
Sima Yan, berhasil merebut tahta Kerajaan Wei dari Keluarga Cao. Kemudian Sima Yan mendirikan Negara Jin,
maka dari situlah akhir dari masa tigas negara yang merupakan masa peperangan 3 blok wilayah selama
kurang lebih 40 tahun lamanya.
2. Revolusi Cina Dinasti terakhir yang memerintah di Cina sebelum timbulnya nasionalisme adalah Dinasti Ching
dari Manchu. Pada saat itu, bangsa Barat (Inggris) mulai datang ke Cina. Mereka bertindak sebagai imperialis.
Oleh karena itu, Cina berusaha melawan Inggris. Kedua pihak berhadapan sebagai lawan dalam Perang Candu.
Cina melarang perdagangan candu yang dilakukan Inggris.Peristiwa ini menandai bangkitnya nasionalisme
Cina. Gerakan nasionalis Cina muncul di bawah pimpinan Dr. Sun Yat Sen. Gerakan ini bertujuan untuk
menumbangkan kekuasaan bangsa Manchu yang dianggap sebagai pemerintah asing. Faktor penyebab
terjadinya revolusi nasional di Cina pada tahun 1911 sebagai berikut: 1) Timbulnya angkatan baru berpaham
modern yang memperoleh pendidikanBarat. Mereka mencita-citakan adanya Cina baru modern dan jaya. 2)
Pemerintah Manchu dianggap pemerintah asing yang kolot dan tidak memikirkan keperluan rakyat. 3)
Terjadinya peristiwa Wuchang Day. Pada tanggal 9 Oktober 1910 rumah yang dijadikan tempat
menyembunyikan mesiu meledak.
3. Sebelum terjadi tindakan apa pun dari pemerintah Manchu, pagi harinya tanggal 10 Oktober 1911, kaum
nasionalis mengumumkan berdirinya Republik Cina. Republik Cina pada mulanya hanya berperan di Cina
Selatan dengan Nanking sebagai ibu kotanya. Di Cina Utara kekuasaan Manchu di bawah Kaisar Pu Yi masih
ada. Kaisar Pu Yi pada saat itu masih kanak-kanak sehingga segala urusan pemenntahan berada di tangan
Jenderal Yuan Shih Kai. Untuk menghindari jatuhnya korban, Dr. Sun Yat Sen berunding dan menyerahkan
pimpinan kepada Jenderal Yuan Shih Kai. Tanpa pertumpahan darah, kekuasaan Manchu dapat diakhiri sejak
tanggal 12 Februari 1912. Kaisar Pu Yi dapat tinggal di Manchuria dengan gaji cukup. Yuan Shih Kai pun
menjadi Presiden Republik Cina yang wilayahnya mencakup seluruh Cina. Dr. Sun Yat Sen mendirikan Partai
Nasionalis Cina (Kuo Min Tang) dan melaksanakan Trisila yang dikenal dengan ajarah San Min Cui. Ajaran ini
memuat nasionalisme, demokrasi, dan sosialisme.
4. Riwayat singkat Sun Nyat Sen dan Cita-Citanya Sun Yat Sen lahir 12 November 1866 meninggal 12 Maret
1925 pada umur 58 tahun) adalah seorang pemimpin kunci revolusi Cina dan diakui secara luas sebagai Bapak
Negara Cina Modern, baik di Cina maupun Taiwan Dia adalah seorang revolusioner dan pemimpin politik.
Sebagai pelopor Nasionalis Cina, Dia sering disebut sebagai Bapak Pendiri Republik Cina. Dia adalah Presiden
sementara pertama saat Republik Cina (ROC) didirikan pada tahun 1912 dan kemudian mendirikan Partai
Kuomintang (KMT), di mana ia menjabat sebagai pemimpin pertama. Warisan Sun berupa karyanya dalam
mengembangkan filsafat politik yang dikenal sebagai 3 Prinsip Rakyat (Three Principles of The People):
Nasionalisme, Demokrasi, dan kemakmuran masyarakat.
5. Kekuasaan Shogun dan Runtuhnya Kekuasaan Shogun di Jepang Awal kemunculan shogun bermula pada
kemenangan keluarga Minomoto terhadap keluarga Taira. Perang ini bermula pada konflik yang terjadi antara
Minomoto dan Taira . konflik ini dilatarbelakangi oleh ketidaksenangan keluarga Minomoto terhadap keluarga
Taira yang mencontoh cara cara bangsawan dan lebih cenderung mengikuti gaya keluarga Fujiwara yang
telah mereka gulingkan. Setelah keberhasilan Minomoto-no-Yoritomo dalam pengusiran keluarga Taira, ia tidak
melanjutkan peperangan dan membiarkan peperangan dijalankan oleh adiknya. Sementara itu ia menetap pada
basis yang didirikanya di Kamakura untuk mengawasi wilayah timur Jepang. Kemudian di kamakura Yoritomo
mendirikan beberapa lembaga administrative seperti : 1) 2) 3) Samurai-dokoro yaitu lembaga yang mengawasi
para samurai yang menjadi pengikutnya. Mandoko yaitu lembaga yang mengatur urusan-urusan umum.
Monchujo yaitu lembaga yang mengurus peradilan. Setelah kekalahan taira ia menolak pindah ditempatkan ke
Kyoto. Yorimoto mengusulkan kepada kaisar di biara untuk membentuk jabatan baru diantaranya 1)Membentuk
Shugo pegawai yang bertugas untuk bertanggung jawab akan pengawasan dan pengendalian para samurai di
wilayah masing masing. Shugo ditempatkan di setiap propinsi. 2)Membentuk Jito pegawai yang bertugas
mengawasi tanah dan memungut pajak ditempatkan di tanah milik Negara dan shoen seluruh jepang.
6. System pemerintahan keshogunan awal Pemerintahan shogun dianggap sebagai permulaan system feodal.
Pemerintahan shogun dibantu dengan adanya ikatan tuan dan hamba antara Yoritomo dan para samurai di
wilayah timur. Yoritomo disebut yang dipertuan Kamakura sedangkan para samurai yang menjadi pengikutnya
disebut Gokenin (tentara bayaran). Antara kedua pihak terjadi hubungan paternalistis dan pengabdian setia.
Yang dipertuan Kamakura melindungi tanah yang diwarisi oleh tentara bayaran dari nenek moyangnya dan
member hadiah tanah atas jasa jasan mereka. Sementara itu tentara bayaran dengan setia mengabdi kepada
bakufu,mengerjakan tugas militer dan memenuhi tanggung jawab keuangan. Sehingga pada masa itu terjadi
dua pemerintahan ganda yang pertama pemerintahan sipil, dipimpin oleh kaisar. Sedangkan pemerintahan
militer dipimpin oleh Shogun atau jendral. 3 Kekuasaan besar pada masa Keshogunan : - Kamakura -
Muromachi - Tokugawa
7. Faktor-Faktor yang menyebabkan Runtuhnya masa Keshogunan Akhir pamerintahan shogun diakibatkan oleh
sikap bakufu lin noushuke yang tidak mengindahkan penolakan dari istana dan menandatangani perjanjian
dagang dengan Amerika Serikat. Pada tahun 1858 perjanjian dagang dan persahabatan di tandatangani antara
Jepang dan Amerika Serikat. Perjanjian itu kurang adil: disamping Shimuda dan Hakodate, empat pelabuhan
lain yaitu Kanagawa,Nagasaki, Niigata dan hyogo serta kota Edo dan Osaka terbuka buat perdagangan. Selain
itu di akui pula hak menetap bagi warga Amerika, penempatan seorang mentri dan konsul, serta hak ekstra
territorial buat warga Negara Amerika. Kedua Negara itu juga mengadakan perjanjian Pabean dalam beberapa
tahun berikutnya perjanjian serupa dengan Belanda, Rusia, Inggris dan Prancis. Akibat dari sikap dari li
Nausoke menyebabkan kekesalan yang makin meluas dalam keluarga kaisar. Dan berkembang pada gerakan
anti bakufu yang makin meluas dikalangan rakyat. Akhir masa keshogunan ditandai atas kehendakya
Yoshinobhu yang waktu itu menjabat menjadi shogun dan mengusulkan pengembalian pemerintahan kepada
istana dan diberikan kepada kaisar yang pada waktu itu menjabat yaitu Kaisar Meiji. Setelah peristiwa tersebut
maka berakhirlah masa keshogunan.
8. Restorasi Meiji Restorasi Meiji merupakan suatu gerakan pembaruan yang dipelopori oleh Kaisar Mutsuhito,
atau Kaisar Meiji. Restorasi Meiji dikenal juga dengan sebutan Meiji Ishin, Revolusi, atau pembaruan. Restorasi
Meiji merupakan suatu rangkaian kejadian yang menyebabkan perubahan pada struktur politik dan sosial
Jepang. Restorasi Meiji terjadi pada tahun 1866 sampai 1869, tiga tahun yang mencakup akhir zaman Edo dan
Awal zaman Meiji. Restorasi Meiji bisa dikatakan sebagai jaman pencerahan Jepang setelah selama 200
tahun lebih menutup diri dari hubungan luar di bawah kepemimpinan rezim Tokugawa. Dengan adanya
Restorasi Meiji ini masa dimana Jepang akan menjelma menjadi negara yang maju pun dimulai. Sejalan dengan
arti dari kata meiji sendiri, yaitu yang berpikiran cerah. Bangsa Jepang kemudian mulai berbenah diri dan
berusaha mengejar ketertinggalannya dari bangsa Eropa Barat. Restorasi Meiji berhasil menjadikan bangsa
Jepang menjadi bangsa yang modern pada waktu itu. Jepang yang seperti diketahui saat itu merupakan negara
kuno dan miskin dengan sakokunya(isolasi) menjelma menjadi salah satu kekuatan yang disegani di Asia
Timur.Banyak kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam dibidang industri, pemerintahan, pendidikan maupun
militer akibat dari Restorasi Meiji. Kemajuan-kemajuan tersebut dicapai hanya dalam kurun waku kurang dari 50
tahun
9. Dampak Restorasi Meiji Restorasi Meiji ini dibarengi degan re-organisasi dalam pemerintahan dan
pembaharuanpembaharuan dalam bidang sosial ekonomi dan kebudayaan. Pemerintahan Tenno menjadi
kepala negara (bersifat dewa abadi). Dihapuskannya sistem feodalisme. Daimnyo-daimnyo atau bangsawan
dirubah kedudukannya dan dijadikan sebagai pegawai negeri dan tanah-tanah yang mereka kuasai diserahkan
kepada Tenno. Pemerintahan diatur secara barat dengan adanya kabinet dan parlemen. Disahkannya UUD
pada tanggal 11 Februari 1890 oleh Tenno. Militer Dalam bidang militer pemerintahan yang baru membangun
angkatan perangnya secara modrn, di mana angakatan darat dipegang oleh keluarga Chosu dan dibuat secara
Jerman, dan angkatan Laut dipegang oleh keluarga Satsuma dibentuk secara Inggris. Industri Hal ini ditempuh
dengan melakukan modernisasi pada mesin-mesin produksi yang dibutuhkan bagi modernisasi perusahaan the,
sutera, pertanian dan kemudian industri. Mesin-mesin tersebut diekspor secara besar-besaran dari Inggris,
berikut ahli-ahli tekniknya didatangkan dari luar negeri terutama Inggris untuk mendirikan pabrikpabrik, dok-dok
dan pusat-pusat listrik. Dengan timbulnya industri timbul juga golongan baru di Jepang yaitu kapitalis baru yang
berkuasa di bawah militer.
10. Pendidikan Restorasi Meiji juga membawa perubahan pada bidang pendidikan, dimana anakanak Jepang mulai
endapatkan pendidikan secara barat hal yang tidak mungkin terjadi pada masa Shogun. Dalam system baru ini
tiap anak yang berumur 6 tahun sudah dikenakan kewajiban belajar dan itu berlaku bagi semua penduduk.
Untuk tiap 600 penduduk diadakan 1 sekolah rendah. Negara dibagi menjadi 8 daerah pendidikan, tiap daerah
diberi 32 buaj sekolah menengah dan 1 buah universitas. Hal yang terpenting adalah pengiriman pelajar-pelajar
keluar negeri untuk menyempurnakan ilmu pengetahuannya tenatang Barat. Sekembalinya ke Jepang mereka
ditugaskan dalam pembangunan dan modernisasi Negara. Hal ini sangat berhasil karena dalam 50 tahun
jepang sudah menjadi Negara modern.
11. Jepang Muncul Sebagai Negara Imperialis ( 1894-1945) Faktor yang menyebabkan Jepang muncul Sebagai
Negara Imperialis : Eksplosi Penduduk Retriksi (Pembatasan) Imigrasi Bangsa Jepang Perkembangan Industri
Jepang Harga Diri Sebagai Negara Besar Ajaran Shinto tentang Hakko-Ichi-U Jepang sebagai negara Imperialis
ditandai dengan timbulnya Perang Melawan Jepang yang dilakukan Oleh Cina, dan perang jepang melawan
Rusia yang akhirnya dimenangkan Oleh jepang