BAB I
PENDAHULUAN
Secara etimologis negara berasal dari kata staat ataupun state berakar dari
Bahasa latin yaitu status yang berarti memenpatkann dalam keadaan berdiri, atau
berasal dari Bahasa Sansekerta, negara berarti wilayah, kota atau penguasa.
menarik perhatian sejak ribuan tahun lalu dan sudah menjadi objel penyelidikan
manusia jauh sebelum istilah negara di kenal. Menurut catatan sejarah, ribuan
tahun sebelum masehi, negara sudah dipelajari oleh manusia. Bangsa Yunani
Kuno merupakan bangsa yang pertama mempelajari negara. Maka, tidak slaah
kalua dikatakan bahwa cikal bakal ilmu pengetahuan adalah, produk kebudayaan
Yunani Purba (Yunani Kuno). Akan tetapi, metode yang dipakai bangsa Yunani
untuk menyelidiki negara pada waktu itu belum menggunakan metode ilmiah
sebagaimana dikenaal pada zaman sekarang.
1
Dr Teuku Saiful Bahri Johan, Ilmu Negara Dalam Peradaban
Globalisasi Dunia (Yogyakarta: Cv Budi Utama, maret 2014), hal.65
2
Socrates, Plato, Aristoteles, Zeno dan Epicorus. Sampai sekarang karya para ahli
bangsa Yunani Kuno tersebut masih tetap menjadi bahan pustaka yang penting di
Nomoi (The Law). Murid plato yakni Aristoteles mengena negara dan hokum
ditulis dalam Politea (The Republic), Politicus (The Stateman), Nomoi (The Law),
Politica, dan Ethica Nicomachea.
BAB II
PEMBAHASAN
ilmiah karena tidak memakai metode ilmiah seperti metode ilmiah ilmu
oleh pemikir-pemikir bangsa Yunani Kuno untuk meneliti negara sehingga ilmu
pengetahuan (Science) modern. Dengan demikian, pada zaman Yunani Kuno, ilmu
Negara belum dapat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan ilmiah (Science).
berbagai negara kota2. Metode komparatif tersebut sebagai perintis metode ilmu
pengetahuan empiris.
kenegaraan, bangsa Romawi tidak cukup berperang penting karena tidak ada karya
bangsa tersebut. Bangsa romawi lebih sibuk mengurus negara dan memperluas
daripada urusan yang lain. Di samping itu, bangsa Romawi tidak memiliki cukup
bukan bangsa pemikir seperti bangsa Yunani Kuno. Oleh karena itu, ilmu
berarti sehingga cenderun masih sama seperti pada zaman Yunani Kuno, yakn
Karya asli bangsa romawi adalah dalam bidang ilmu pengetahuan hukum
dogmatis. Salah satu karya agung bangsa Romawi yang terkenal sampai sekarang
adalah dibidang sistem hukum. Sebagai contoh, asas-asas system hokum Romawi
Kuno seperti asas unus testis nullus testis masih berlaku sampai sekarang di negara
pada abad ke-5 dan peristiwa itu menandai permulaan Abad Pertengahan. Abada
2
DR. Hotman P. Sibuea SH.,MH., Ilmu Negara, (Jakarta: Erlangga,
2014), hal.3
5
Pertengahan berlangsung sepanjang sepuluh abad yakni mulai dari abab ke-5
sampai dengan abad ke-15. Akan tetapi, kerajaan Romawi Timur jatuh ke tangan
Eropa Barat seperti jerman, Prancis, Italia, Belanda dan inggris mengembangkan
karya Bangsa Yunani Kuno dan Bangsa Romawi. Ahli-ahli ilmu pengetahuan
Eropa Barat dan Inggris yang terkenal antara lain adalah Sir Issac Newton, Francis
Beacon, Blaise Pascal, Galileo Galilei, Copernicus, dan Kepler.
pengetahuan modern (Science) dengan meniru metode ilmiah ilmu-lmu alam yang
menfaatnya oleh umat manusia. Hal itu yang mendorong keinginan untuk
menerapkan metode ilmiah ilmu-ilmu alam pada cabang ilmub pengetahuan yang
lain seperti ilmu hukmu, teologi, ilmu pengetahuan social, dan sebagainya.
kenegaraan yang terkenal dari Eropa pada Abad pertenganhan antara lain adalah
6
Agustinus dan Thomas Aquino. Agustinus terkenal dengan teori civitas dei
Thomas Aquinas terkenal dengan teori lex aeterna, lex divina, lex naturalis, dan
ius constitutum.
dipengaruhi oleh pemikiran teologis. Pada pola piker yang dominan pada masa itu
kehendak tuhan. Raja dianggap sebagai wakil Tuhan di Dunia. Dengan demikian,
ilmiah (Science) menurut konsep dan kriteria ilmu pengetahuan yang berkembang
pada zaman sekarang.
Pada zaman renaissans, ilmu negara memasuki babak baru . tokoh utama
pemikir kenegaraan zaman renaissans adalah Niccolo Machiavelli dan Jean Bodin.
menulis karyanya berdasarkan bahan-bahan yang diambil dari masa lalu ditarik
kekuasaan negara lemah. Oleh karena itu, kedua tokoh di atas melahirkan teori
yang pada dasarnya bertujuan untuk melahirkan negara yang memiliki kekuasaan
yang kuat.
negara. Kemauan serta kehendak negara terwujud dalam hokum yang berbentuk
jelas berbeda dari ajaran teokratis yang dikemukakan Agustinus dan Thomas
Aquinas yang sudah disinggung di atas.
dengan ajaran (teori politik) menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
dan singa jika diperlukan. Singa adalah hewan yang kuat dan buas tetapi tidak
harus dapat meniru kedua sifat hewan tersebut demi kebesaran dan kejayaan
negara jika memang keadaan menghendaki harus demikian.
Jean bodin adalah ahli piker besar tentang negara dan hokum kebangsaan
Pranci. Bodin dikenal sebagai pelopor teori kedaulatan yang bersifat ilmiah. Jean
Bodin mengemukakan gagasan bahwa dalam suatu negara perlu ada “summa
potestas” atau kedaulatan dengan ciri-ciri tunggal, asli, abadi dan tidak dapat
dibagi-bagi. Summa potestas perluh ada dalam suatu negara untuk mencegah
terpecah0pecah terbuka lebar. Ajaran Jean Bodin dikenal sebagai teoti kedaulatan
negara yang menghasilkan monarki absolut.
kemudian melahirkan suatu aliran baru di Jerman yang disebut aliran ilmu
berusaha memisahkan diri dari metode yang dipakai dalam hokum perdata dan
mencari metode sendiri yang sesuai dengan karakteristik hukum public yang
berbeda dari hokum perdata. Tokoh aliran ini, yakni von Gerber dan Paul Laband,
8
menemukan metode yang sesuai untuk hukum public yakni metode penyelidikan
yang disebut rechtsdogmatisch.
menjadi ilmu pengetahuan ilmiah (science) seperti ilmu pengetauan yang lain.
dam mempengaruhi ilmu negara Indonesia. Pada waktu fakultas hukum pertama
kali dibuka di Universitas Gadjah Mada belum ada kurikulum adalah Fakultas
dipengaruhi oleh dan mengikuti perkembangan ilmu negara Belanda3. Sejak itu,
ilmu negara menyebar ke seluruh fakultas hukum di Indonesia sebagai mata kuliah
pengantar bagi hukum tata negara yang diajarkan pada semester berikutnya.
3
DR. Hotman P. Sibuea SH.,MH., Ilmu Negara, (Jakarta: Erlangga,
2014), hal. 7
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulam
ilmiah karena tidak memakai metode ilmiah seperti metode ilmiah ilmu
Yunani Kuno, ilmu Negara belum dapat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan
ilmiah (Science). Di mada bangda Romawi tidak ada cukup berperan penting
karena tidak adanya bukti monumental, karena bangsa Romawi lebih sibuk
mengurus negara dan perluasan wilayahnya.
ada kurikulum adalah Fakultas hukum hukum Universitas Gadjah Mada dan
perkembangan ilmu negara Belanda. Sejak saat itu ilmu negara mulai hadir di mata
perkuliahan di setiap Uninersitas.
10
DAFTAR PUSTAKA
Saiful Teuku Bahri Johan, Ilmu Negara Dalam Peradaban Globalisasi Dunia,
CV Budi Utama, Yogyakarta: Maret 2014