Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dewi Fathonah

Nim : 196069
Kelas : 2019-B
Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia
Mata Kuliah : Dramaturgi

KEHANCURAN YUNANI KUNO, INGGRIS PADA JAMAN RENAISSANCE


RAKYATNYA LEBIH LONGGAR DARIPADA PERANCIS, SIAPA PENGUASANYA
DAN APA PERBEDAANYA

Kehancuran Yunani Kuno

Yunani tengah dilanda kekacauan,hutang negara yang banyak,pengganguran dimana-mana


menjadi gambaran Yunani pada saat ini.Namun ini bukan pertama kalinya negri para dewa itu
mengalami kekacauan.Tak lain penyebabnya adalah sifat manusia-manusia yang menjadi
penghuni Yunani kala itu,keegoisan mereka kemudian berakhir pada kehancuran. Dahulu,Yunani
dikenal sebagai salah satu peradaban terkuat di seluruh dunia,tempat lahirnya berbagai ilmu
pengetahuan dan budaya,Yunani Kuno dipuja-puja berbagai bangsa di dunia kala itu.Namun
Yunani kuno juga mempunyai masa kelamnya. Kondisi geografis yang Yunani miliki
mengakibatkan terpecahnya Yunani ke dalam beberapa negara bagian atau lebih dikenal dengan
sebutan polis.Walaupun secara fisik hampir sama,namun tiap-tiap polis ini memiliki perbedaanya
masing-masing,seperti dalam hal pemerintahan dan kebudayaan. Perbedaan-perbedaan ini
menumbuhkan rasa gengsi dari masing-masing polis yang biasa muncul pada para
bangsawan.Hal ini kemudian menimbulkan persaingan dalam berbagai hal,mulai persaingan dari
hal kecil seperti dalam bidang olahraga (olimpiade) hingga hal yang lebih serius seperti
perebutan dalam mengisi kursi pemerintahan dan peperangan antar Polis. Sifat gengsi ini
kemudian menimbulkan keegoisan dari tiap polis,sehinga muncul ketidakinginan untuk Yunani
yang bersatu,hal inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor kehancuran peradaban Yunani
kuno. Ada suatu kejadian penting dalam sejarah Yunani kuno yang kemudian membawa Yunani
kepada kehancuran. Pada tahun 431 SM terjadi suatu perang bernama Perang Peloponnesos,
perang anatara koalisi Liga Peloponnesos yang dipimpin bangsa Sparta melawan Liga Delia
yang dipimpin oleh bangsa paling makmur di seantero Yunani,Athena.Sparta dan Athena
merupakan bangsa terkuat pada masa Yunani Kuno,namun keduanya juga merupakan musuh
bebuyutan. Kedua bangsa ini padahal merupakan pahwalan bagi Yunani kuno pada masa
itu,pasalnya Sparta dan Athena sempat bekerja sama ketika seluruh Yunani sempat bersatu saat
bangsa Persia datang menyerbu.Yunani yang dibawah suatu kesatuan kemudian berhasil
mengusir Persia yang merupakan bangsa kuat pada saat itu,pengusiran atas bangsa Persia ini
menunjukan bahwa Yunani dapat menjadi kesatuan yang kuat jika mau bekerja sama.
Kuil Poseidon saat senja. (Guzla/Thinkstock)

Setelah Persia berhasil diusir,kemudian Athena memanfaatkan kondisi dengan mencoba


menguasai beberapa wilayah Persia,mengingat Persia yang sedang lemah akibat baru kalah
perang.Kesuksesan Athena atas penguasaan beberapa wilayah Persia ini kemudian memberikan
peningkatan dalam bidang ekonomi bagi bangsa Athena. Dengan meningkatnya perekonomian
bangsa Athena ini,mereka kemudian juga memperkuat militer mereka,armada laut mereka
kemudian menjadi yang terkuat di Yunani.Hal ini kemudian membuat takut Sparta akan
dominasi Athena di Yunani.Sehingga kemudian Sparta beserta. Ketakutan Sparta ini kemudian
berakhir pada berkobarnya sebuah perang,Sparta dibantu sekutunya kemudian melakukan
serangan besar-besaran terhadap Athena.Sparta kemudian berhasil memenangkan peperangan
dan membuat bangsa Athena sebagai budaknya,Sparta kemudian menjadi kekuatan terbesar di
seantero Yunani. Perang yang memakan waktu 27 tahun ini kemudian mengakibatkan seluruh
Yunani mengalami kemiskinan dan penderitaan dan berakhir pada kehancuran.Raja Philip II dari
kerajaan Makedonia kemudian melihat melemahnya Yunani sebagai suatu kesempatan.Ia
kemudian menyerang dan berhasil menguasai Yunani sebagai daerah jajah

Rakyat Inggris Pada Jaman Renaissance Lebih Longgar Daripada Perancis

Abad Pertengahan terutama pada masa-masa awal (mulai dari abad ke-11) bisa dibilang
adalah masa-masa dimana pengaruh Perancis dominan. Ciri-ciri dari Abad Pertengahan ini
diantaranya perubahan pusat peradaban dari Mediterania dan Laut Utara kePerancis dan Sungai
Rhine. Perkembangan sosial dan politik Eropa mendapat pengaruh dari budaya Perancis, tak
terkecuali kerajaan di Inggris, meskipun letaknya berada di luar daratan Eropaatau Eropa
kontinental(Rowse, 1943, hlm. 28). Selain itu, maraknyafeodalisme menjadi ciri khas kehidupan
Abad Pertengahan di Eropa. Feodalisme diartikan sebagai suatu sistem yang ada di Eropa sekitar
abad ke-9 sampai dengan abad ke-12, merupakan dasar pemerintahan lokal, pembuatan undang-
undang, menyusun dan mengatur angkatan perang, sertaberbagai seluk beluk yang berhubungan
dengan kekuasaan eksekutif. Dalam doktrin feodal dikatakan bahwa seluruh tanah kerajaan
beserta isinya berasal dari raja. Pada zaman Renaissance mengapa rakyat Inggris dikatakan lebih
longgar, karena di zaman itu Inggris sudah mengenakan pakaian dan aksesoris tren yang lebih
modern dan rakyat Inggris sudah bisa mengatur perekonomian menjadi stabil serta Inggris juga
telah memakmurkan rakyatnya. Inggris menjadi negara yang paling mendominasi industrialisasi,
masyarakat Inggris langsung menikmati keuntungan langsung pada zaman itu. Industrialisasi
tampaknya telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Inggris. Sedangkan di Perancis
melakukan perubahan besar-besaran ini ditandai dengan jatuhnya monarki absolut di Perancis.
Kekuasaan yang absolut telah membuat rajab menjadi korup dan menyelewengkan kekuasaan
demi kepentingan diri dan keluarganya, terjadi krisis ekonomi, yang dipicu gagal panen selama
beberapa tahun, membuat Hal ini membuat harga-harga barang kebutuhan pokok naik tinggi.
Pemerintah tak bisa berbuat apa-apa karena kerajaan terlilit banyak utang untuk membiaya
kehidupan keluarga kerajaan yang bermewah-mewah serta untuk membiayai perang dengan
Inggris dalam rangka mempertahankan koloni di benua Amerika. keburukan sistem pajak
kerajaan, dimana pajak sebagai pendapatan negara untuk membayar hutang negara . kebencian
penduduk terhadap Permaisuri Marie Antoinette (1755-1793) sebagai pemboros. Kebiasaan
menghambur-hamburkan uang Negara membuat ia dijuluki Madame Defi cit yang secara harfi
ah berarti “Ratu Defi sit”. Demikian pula keluarga kerajaan hidup bermewah-mewah ditengah
disaat penduduk sedang terpuruk dilanda krisis ekonomi. Ada tiga kelas sosial di Perancis, yakni
bangsawan selaku pemilik tanah, kaum borjuis (pengusaha) dan petani. Terjadi diskriminasi
pada kaum petani dan para borjuis membayar pajak, namun tidak menikmati pajak yang
terkumpul karena hasil pajak untuk membayar hutang yang sedang dililit hutang. Lemahnya
kepemimpinan Raja Louis XVI. Kepemimpinan Louis XVI, yang cenderung merangkul kaum
bangsawan dan klerus yang mendominasi parlemen, gagal mengatasi krisis ekonomi dan
keuangan secaramemang kerap melontarkan kritik tajam di parlemen terhadap kepemimpinan
Louis XVI. Takut dikudeta dan kehilangan kekuasaan, Louis XVI kemudian memilih untuk
mengakomodasi kepentingan mereka sekalipun mengorbankan kepentingan Negara dan bangsa

Raja Louis XVI naik tahta pada tahun 1774, di tengah kekacauan ekonomi di Perancis.
Dalam kondisi itu, Louis masih melanjutkan dukungannya terhadap Perang Kemerdekaan
Amerika melawan Inggris. Pajak dibebankan secara luar biasa kepada masyarakat biasa,
sedangkan golongan agamawan dan aristokrat tetap dapat menikmati kehidupan sebagaimana
mestinya. Kebencian rakyat terhadap kerajaan dan golongan elit ini juga terinspirasi dari ide
“Pencerahan” yang menginginkan perubahan mendasar dari kehidupan bernegara. Rakyat
mempertanyakan kembali absolutism kekuasaan raja, aristokrat dan agamawan yang tidak
membela rakyat miskin, kebebasan beragama, serta keinginan mewujudkan kesetaraan dalam
berbagai sendi kehidupan.

Di tengah tekanan keuangan dan amarah rakyat yang tak terbendung ini, Raja Louis XVI
memutuskan untuk memanggil forum Etats Generaux. Forum ini bertujuan untuk mendengar
pendapat rakyat dari tiga golongan, terkait dengan kondisi yang ada. Meskipun berjumlah besar,
pendapat rakyat sebagai etats ketika sering diabaikan oleh raja dan kedua etats lainnya.
Assemblee Nationale (Majelis Nasional) dibentuk pada tahun 1789, melepaskan diri dari Etats
Generaux. Gerakan ini kemudian berkembang semakin radikal dalam menentang kalangan elit

Perbedaan Zaman Renaissance

1. Masyarakat Eropa mulai pergi dari wilayah pedessan menuju ke kota-kota besar
perdagangan dan industry dengan harapan kehidupan yang lebih baik.
2. Kehidupan masyarakat tidak lagi mau dikekang oleh ikatan gereja yang mengedepankan
surgawi. Masyarakat menjadi materealistik sehingga mendesak kehidupan beragama.
3. Berkembannya paham Rasionalisme yang mengutamakan kebenaran akal dan pikiran,
mulai adanya kebebasan berpendapat dan masyarakat menjadi lebih humanis
4. Masyarakat mulai ingin bebas dari sistem Feodalistik atau sistem kerajaan menjadi
masyarakat yang bebas.
Tokoh- Tokoh Era Renaissance

Ilmu pengetahuan yang tumbuh maju pada masa ini merupakan bidang astronomi. Tokoh-
tokohnya yang populer bagaikan berikut:

 Rogen Bacon (1214- 1294)

Dia berkomentar kalau pengalaman( empirik) jadi landasan utama untuk dini serta tes akhir
untuk seluruh ilmu pengetahuan. Matematik ialah ketentuan absolut buat mencerna seluruh
pengetahuan. Sekalipun Roger Bacon menyarankan pengalaman bagaikan basis ilmu
pengetahuan, tetapi dia sendiri tidak meninggalkan tulisan ataupun karya yang lumayan baerarti
untuk ilmu pengetahuan. Dia banyak bergerak pada lapangan politik serta agama, sehingga
kesimpulannya ditahan dalam penjara.

 Copernicus (1473- 1543)

Dia mengajukan komentar yang asing untuk komentar universal pada masa itu. Dia berkata kalau
bumi serta planet seluruhnya mengelilingi matahari, sehingga matahari jadi pusat
(Heliosentrisme). Komentar ini bertentangan dengan komentar universal yang berasal dari
Hipparchus serta Ptolomeus yang menyangka kalau bumi bagaikan pusat alam semesta
(geosentrisisme).

Prinsip Heliosentrisme ini setelah itu dilanjutkkan oleh George Joachim (Rheticus) yang
menyusun novel bertajuk De Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Perputaran Alam
Semesta). Novel tersebut dimulai dengan sebagian syarat dasar yang berbunyi: Awal, segala
alam semesta ialah bola (Spherical); Kedua, seluruh barang angkasa serta bumi pula ialah bola;
Ketiga, seluruh barang angkasa bergerak secara tertib dalam lintasan yang bulat (circular
uniform motion).

 Tycho Brahe (1546- 1601)

Dia tertarik pada system astronomi baru yang diperkenalkan oleh Copernicus. Dia membuat alat-
alat berdimensi besar buat mengamati benda- benda angkasa secara lebih cermat. Pada tahun
1572 Brahe mengamati timbulnya bintang baru di gugusan Cassiopeia, ialah bintang yang brilian
sepanjang 16 bulan saat sebelum padam lagi. Bintang itu dinamakan Nova ataupun Supernova,
yang sangat bergantung dari besarnya serta massanya.

Temuan bintang Nova serta Supernova ini menggugurkan pemikiran yang dianut pada masa itu
kalau angkasa itu tidak hendak berganti sejauh masa, serta wujudnya hendak senantiasa abadi.
Pada tahun 1577 Brahe bisa mengamati suatu cornet, yang nyatanya lebih jauh dari planet
Venus. Temuan ini pula meyakinkan kalau benda- benda angkasa tidak melekat pada Crystaline
spheres, melainkan dating dari tempat yang tadinya tidak bisa dilihat buat setelah itu menghilang
lagi. Benda- benda angkasa terapung leluasa dalam ruang angkasa.
 Johannes Keppler (1571- 1630)

Dia seseorang pakar matematika yang jadi asisten Tycho Brahe. Dia melanjutkan riset Brahe
tentang gerak benda- benda angkasa. Kepler menciptakan 3 buah hokum yang memenuhi
penyelidikan Brahe tadinya, ialah:

Kalau gerak barang angkasa itu nyatanya bukan bergerak menjajaki lintasan circle–seperti yang
dikemukakan oleh Brahe- namun gerak itu menjajaki lintasan elips. Orbit seluruh planet berupa
elips.

Dalam waktu yang sama, hingga garis penghubung antara planet serta matahari senantiasa
melintasi bidang yang luasnya sama.

Dalam perhitungan matematik teruji kalau apabila jarak rata- rata 2 planet A dab B dengan
matahari merupakan X serta Y, sebaliknya waktu buat melintasi orbit tiap- tiap merupakan P
serta Q, hingga P2: Q2= X3: Y3.

 Galileo Galilei (1546- 1642)

Sebagian pokok temuan Galileo di luar bidang astronomi yang ditulis dalam karyanya yang
bertajuk De Motu bisa diringkas sebagai berikut.

Jumlah waktu yang sama untuk jatuhnya semua benda dari materi yang sama, tanpa memandang
bobot, bila benda-benda itu melewati medium yang sama. Atau dengan kata lain, benda-benda
yang jatuh bersamaan akan memerlukan waktu yang bersamaan pula untuk sampai di tanah.

Semau lintasan benda jatuh berbentuk lurus. Ha ini memberikan sugesti adanya idealism, bahwa
lintasan benda yang tidak tertanggu membentu garis lurus.

Baik benda yang jatuh tegak lurus, maupun yang mengikuti bidang miring, masing-masing
mencapai tanah pada waktu yang sama. Hal ini memberikan sugesti untuk kemudian
melaksanakan eksperimen jatuhnya benda mengikuti bidang miring. Untuk mencapai idealisasi
“tidak terganggu apapun”, maka bidang makin lama makin dilicinkan, sehingga jatuhnya benda-
benda melalui bidang miring praktis dalam waktu yang sama.

Selain itu dibidang miring diletakkan ukuran-ukuran. Untuk pertama kalinya ukuran (measure-
ment) dimasukkan sebagai unsur dalam lapangan ilmu pengetahuan.Berdasarkan idealisasi, maka
hasil percobaan dapat dihitung terlebih dahulu; dengan kata lain terjadilah peramalan
(prediction).

Ramalan itu kemudian diperiksa dengan percobaan berulang kali, yang hasilnya dihitung secara
rata-rata.
Oleh karena anatara ramalan dan hasil percobaan ada persesuaian yang meyakinkan, maka teori
yang didasarkan pada idealisasi dapat diterima sebagai hukum tentang pergerakan benda-benda
yang bebas dan yang mengikuti garis lurus.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Galileo ini menanamkan pengaruh yang kuat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan modern, karena menunjukkan beberapa hal seperti:
pengamatan (observation), penyingkiran (elimition) segala hal yang tidak termasuk dalam
peristiwa yang diamati, idealisasi, penyusunan teori secara spekulatif atas peristiwa tersebut,
peramalan (prediction), pengukuran (measurement), dan percobaan (experiment) untuk menguji
teori yang didasarkan pada ramalan matematik.

Referensi

https://www.studiobelajar.com/revolusi-perancis/#:~:text=Revolusi%20Perancis%20adalah
%20sebuah%20gerakan,yang%20sudah%20berlangsung%20berabad%2Dabad.&text=Revolusi
%20kemudian%20mampu%20menggulingkan%20kekuasaan,pemerintahan%20yang%20baru
%20dan%20otentik

https://histma.fib.ugm.ac.id/2017/12/21/semua-kelas-bisa-bergaya-tren-pakaian-dan-aksesoris-
di-eropa-dan-amerika-pada-abad-kesembilan-belas/

https://nationalgeographic.grid.id/amp/13299984/kisah-kehancuran-yunani-pada-masa-kuno

https://www.kompasiana.com/satria123/56b3e2d6b77a6170048b456e/belajar-dari-kehancuran-
yunani-kuno?page=2

https://7uylrefk6bact6wouh3nvk5omu-mkzbd4dzakkw2-en-m-wikipedia-org.translate.goog/
wiki/French_Renaissance

https://nanopdf.com/download/zaman-renaissance_pdf

Anda mungkin juga menyukai