Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN EROPA PADA MASA ABAD PERTENGAHAN

“SISTEM FEODALISME”

Para ilmuwan biasa membagi sejarah eropa dengan 3 periode, yaitu, Eropa klasik,
Eropa pertengahan, dan Eropa modern. Abad pertengahan sendiri adalah periode sejarah di
Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat dibawah
prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monakhinasional,
dimulainya penjelajahan samudera, kebangkitan humanisme, serta reformasi Protestan
dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517.

Abad pertengahan menunjuk pada periode dalam sejarah Eropa, antara zaman Eropa
kuno dan zaman modern. Keruntuhan Kekaisaran Romawi pada tahun 470 M. Dianggap
sebagai awal periode sejarah ini, sedang masa renaisans dianggap sebagai akhirnya.

Abad pertengahan sendiri dibagi menjadi tiga tahap: tahap awal atau sering disebut
abad kegelapan, tahap perkembangan, dan tahap akhir. Istilah abad pertengahan awalnya
digunakan oleh kaum humanis pada akhir abad ke-15 M untuk menyebut periode antara
zaman kebudayaan klasik hellenis/Yunani dan zaman kebangkitan kembali kebudayaan itu.

 Kondisi Eropa pada Abad Pertengahan

Sejak Kekaisaran Romawi mengalami kemunduran dan keruntuhan, tidak ada


imperium(Kerajaan/Kekaisaran) Eropa yang dapat mengisi kekosongan kekuasaan politik
tersebut. Raja dan dinasti silih berganti berkuasa antara lain dinasti Meroving, Frankia,
Kapet, Otto dan Hohenstaufen. Namun, kekuasaan mereka pada umumnya tidak berlangsung
lama. Di antara para penguasa itu, hanya Karel Agung atau Charlemagne dari Frankia yang
memerintah cukup lama dan baik. Ia berhasil melebur daerah-daerah yang luas di Eropa
menjadi satu imperium yang kokoh.

Meskipun demikian, tidak dapat dinafikan pada abad pertengahan kota-kota Eropa
mengalami kehancuran. Kota-kota itu menjadi tidak aman karena menjadi sasaran
penyerbuan, perampokan, pemerkosaan, dan pembunuhan. Akibatnya, penduduk kota
terpaksa meninggalkan rumah dan memencar ke wilayah pedalaman.

Di pedalaman mereka bertani untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kota Roma, kota
terbesar di Barat dengan penduduk hampir satu juta jiwa, bahkan berubah menjadi kota sepi
yang berpenduduk hanya beberapa ribu jiwa. Sementara kehidupan mereka cukup
memprihatinkan.

Pada masa itu berkembang sistem feodalisme dengan pertanian sebagai pusat
kehidupan. Feodalisme merupakan sebuah sistem. Istilah feodalisme berakar dari bahasa
Perancis dari kata “Feod” yang berarti tanah. Tanah dalam pengertian feodalisme merupakan
suatu bentuk kekuasaan terhadap mayoritas lahan yang dikuasai oleh sekumpulan orang
dalam sistem aristokrasi. Pada Abad Pertengahan di Eropa, istilah feodalisme merujuk pada
kekuasaan politik dan militer. Kekuasaan politik dan militer ini diberikan oleh pemegang
kekuasaan monarki (raja) kepada penguasa-penguasa lokal sebagai bentuk imbalan atas
pelayanan yang diberikan kepada kerajaan.

Penguasa-penguasa lokal ini yang kemudian dikenal sebagai lord. Lord bukan hanya
berkuasa terhadap tanah seperti era merkantilism dan renaissance. Feodalisme telah
berkembang di Eropa khususnya di Eropa Barat sejak abad ke-5 dan ke-12 (atau ke-15),
merupakan rentang waktu yang panjang sejak awal Pada Pertengahan. Pada masa
tersebut, lord berkuasa atas politik setempat dan memiliki kekuatan militer.
Marc Bloch (sejarawan Perancis) menjelaskan banyak corak Feodalisme Abad
Pertengahan sehingga akan sulit menemukan karakteristik secara rinci mengenai feodalisme,
setidaknya dalam kalangan akademisi. Dalam pengertian klasik François-Louis Ganshof,
menggambarkan feodalisme sebagai seperangkat hubungan timbal-balik secara hukum dan
adanya kewajiban militer bagi para ksatria, dan perguliran dengan 3 konsep yaitu, lords,
vassals, and fiefs.

Ada setidaknya empat komponen utama yang membentuk sistem feodal yaitu:

1. Lord adalah pemilik tanah, biasanya seorang bangsawan dari keluarga raja atau
kalangan agamawan (uskup, biarawan)
2. Vassal atau Knights adalah adalah kaum bangsawan yang memberikan jasa
(umumnya dalam bentuk dukungan militer) kepada Lord dengan imbalan berupa
tanah yang disewakan
3. Fief adalah tanah yang disewakan berupa lahan-lahan pertanian
4. Serf atau penggarap tanah ialah petani yang mengerjakan lahan pertanian dengan
status setengah budak.
Ragam pengertian yang variatif mengenai feodalisme mengerucut pada sebuah inti
pembahasan bahwa feodalisme adalah tanah dimana manusia itu hidup. Tanah memegang
peranan penting dalam kehidupan sosial dan politik di Eropa. Konteks tanah dalam
kehidupan sosial berarti tempat untuk hidup, disamping itu secara politis sebagai wilayah
kekuasaan dari penguasa-penguasa lokal. Feodalisme merupakan sistem yang menjadi bagian
dari sejarah dan peradaban manusia. Dari sini kita mengenal bahwa terdapat variable-variabel
yang menentukan kedudukan atau kekuasaan. Salah satunya dinilai dari sebidang tanah yang
dipahami dari pelbagai persfektif.

Pada masa itu masyarakat hidup dalam berbagai kelompok, yakni bangsawan sebagai
tuan tanah, orang bebas yang menjadi golongan ksatria pengabdi bangsawan, dan petani
yang hidup memprihatinkan dan bergantung pada bangsawan.

Masyarakat zaman pertengahan pada umumnya tidak mengenal pemerintah pusat.


Mereka hanya bertanggung jawab kepada bangsawan tuan tanah. Dunia mereka sempit dan
terbatas. Mereka hanya memahami dialek (variasi bahasa yang berbeda-beda menurut
pemakaian) mereka sendiri. Jarang sekali mereka merasa perlu berhubungan dengan orang
lain di luar daerah mereka. Sampai akhir abad ke-10 M, tidak ada selusin kota di seluruh
Eropa yang benar-benar memiliki kehidupan. Selain itu tidak ada satu kota pun yang
berpenduduk lebih dari 20.00 jiwa. Kondisi menyedihkan ini berbanding terbalik dengan
kehidupan dunia Islam di timur yang sedang mengalami masa keemasannya.

Baru pada abad ke-11, terjadi pertumbuhan kota dengan kehidupan perdangan yang
berkembang. Kota-kota utama abad ke11 antara lain Paris di Prancis, Hamburg dan Koln di
Jerman, Vvenesia, Genoa, Pisa dan Amalfi di Italia.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.hariansejarah.id/2017/03/feodalisme-di-eropa-abad-v-sampai-abad.html

https://wawasansejarah.com/abad-pertengahan-eropa/ (diakses pada 1 Mei 2019)

Anda mungkin juga menyukai