“FEODALISME”
- Mawar oktavia
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SEJARAH
BAB I
PENDAHULUAN
Pada abad pertengahan di Eropa yakni yang dimulai dengan runtuhnya Romawi dan
berakhir pada masa reinassanse abad ke-14, sekitar abad ke-3 Romawi pecah menjadi dua wilayah
yaknia Romawi barat dan Romawi Timur. Sistem feodalisme yang terjadi mengakibatkan
munculnya kelas penguasa, ningrat, borjuis, aristokrat dan kelas bawah yang terdiri dari buruh,
petani dan hamba. Sistem yang demikian menjadikan kelas bangsawan dan lain sebagainya untuk
mengambil alih dan memonopoli sistem perekonomian.
Sistem pemerintahan Negara Indonesia adalah demokrasi. Namun nilai-nilai
feodalisme itu kian bertahan dan berkembang dalam wujud neo feodalisme yang sebenarnya
bertolak belakang dengan paham dan prinsip demokrasi yang tumbuh pada persamaan. Alasan
dalam penulisan makalah ini adalah bahwa penulis ingin memahami dan mengetahui secara lebih
mendalam tentang sistem feodalisme yang terjadi di Negara-negara Eropa dan secara khusus sistem
feodalisme yang terjadi di Negara Indonesia. Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah
ini adalah mengetahui apa itu sistem feodalisme yang terjadi di sebuah Negara secara khusus
Negara Indonesia, mengetahui perkembangan sistem feodalisme.
Rumusan masalah
Tujuan
PEMBAHASAN
Feodalisme merupakan sebuah paham. Istilah feodalisme berasal dari bahasa Frankis
(Perancis kuno) yang berbunyi feud, dan yang berarti pinjaman, terutamalah tanah yang
dipinjamkan, dan itupun untuk suatu maksud politik. Lawan kata itu adalah all- ôd atau milik
sendiri. Sedangkan, istilah “feudal” (dalam konteks Eropa) yang berasal dari kata Latin “feudum”
yang sama artinya dengan fief, ialah sebidang tanah yang diberikan untuk sementara kepada
seorang vassal (penguasa bawahan atau pemimpin militer) sebagai imbalan atas pelayanan yang
diberikan kepada penguasa (lord) sebagai pemilik tanah tersebut. Dalam hal ini foedalisme berarti
penguasaan hal –hal yang berkaitan dengan masalah kepemilikan tanah ,khususnya yang terjadi di
Eropa Abad Pertengahan.
Dalam konsep dasar foedal dikatakan bahwa seluruh tanah kerajaan beserta isinya itu
berasal dari raja.Raja sebagai pemilik tanah-tanah luas yang terbentang di wilayah
kerajaannya.Pengertian yang lain dijelaskan bahwa feodalisme adalah sebuah sistem pemerintahan
dimana seorang pemimpin, yang biasanya seorang bangsawan, memiliki anak buah banyak yang
juga masih dari kalangan bangsawan juga tetapi lebih rendah dan biasa disebut vasal. Sedangkan
para vasal pada gilirannya ini juga mempunyai anak buah dan abdi-abdi mereka sendiri yang
memberi mereka upeti.
Ada setidaknya empat komponen utama yang membentuk sistem feodal yaitu :
a) Lord adalah pemilik tanah, biasanya seorang bangsawan dari keluarga raja atau kalangan
agamawan (uskup, biarawan)
b) Vassal atau Knights adalah kaum bangsawan yang memberikan jasa (umumnya dalam bentuk
dukungan militer) kepada Lord dengan imbalan berupa tanah yang disewakan
d) Serf atau penggarap tanah ialah petani yang mengerjakan lahan pertanian dengan status
setengah budak. Feodalisme mulai tumbuh pada percampuran kebudayaan Roma danJerman.
Tentu saja percampuran kedua kebudayaan ini kemudian menimbulkan sebuah sistem baru yang
disebut feodalisme.
1. Budaya militer suku-suku bangsa Jerman, berupa kebiasaan para pemimpin pasukan untuk
membagikan rampasan perang kepada para prajurit sebagai imbalan atas pelayanan mereka. Pola
ini merupakan dasar hubungan feodal (lord-vassal)
2. Sistem kepemilikan tanah Romawi yang menjadi semakin penting ketika perdagangan
mundur akibat perang. Para petani miskin yang tidak mampu membayar pajak sering mengalihkan
tanahnya kepada bangsawan atau tuan tanah, yang kemudian meminjamkan tanah itu kepada para
petani miskin untuk dikelola. Pada praktiknya para petani yang terikat pada tanah yang bukan
miliknya ini berkedudukan setengah budak.
Pertama kali Feodalisme muncul di Perancis dan Jerman pada abad ke-9 dan 10. Ini
bertepatan dengan gaya militer besar diselenggarakan oleh Normandia. Unsur-unsur rezim
Romawi dipindahkan ke feodalisme Eropa. Villa Roma dan tanah mereka diberikan kepada para
pemimpin militer secara sementara sebagai imbalan bagi loyalitas mereka ke Roma dan kaisar.
Para militer memberikan mereka pelayanan, terutama dalam hal militer, memberikan
perlindungan. Ide-ide ini diadopsi di Eropa. Bangsawan Eropa meningkatkan daya kerja dari
hibah tanah dari raja dengan imbalan jasa militer, maka lahirlah feodalisme Eropa.
Sistem sosial saat itu membagi umat manusia dalam dua kelas yaitu kelas raja atau
para priyayi (government) dan kelas rakyat jelata (the governed). Pengkotakan ini berlaku
selamanya. Jabatan dalam struktur pemerintahan kerajaan hanya dipegang oleh para priyayi.
Dalam strata sosial interen kerajaan, priyayi ada yang termasuk pada golongan tinggi dan golongan
rendah. Priyayi tinggi terutama mereka yang menjabat pemerintahan pada struktur jabatan tinggi
misalnya Bupati, sedangkan priyayi rendah adalah mereka yang menduduki jabatan pemerintahan
pada strata yang rendah misalnya wedana.
FeodalismejugaberkembangpadamasakolonialBelanda,
WalaupunBelandamengembangkansistemkapitalismeperkebunan di Indonesia yaitu
dengan model “TanamPaksa”, namundalampelaksanaannya tidaklepasdaritatanan yang feodal,
denganmenggunakanbantuan orang-orang lokal.Dalam melaksanakan pemerintahan dan
melenggangkan kekuasaannya di Indonesia Pemerintah Kolonial menerapkan system pemerintahan
tidak langsung yang memanfaatkan system feodalisme yang sudah berkembang di Indonesia. Ciri
khas feodalisme adalah ketaatan mutlak dari lapisan paling bawah terhadap atasannya. Hubungan
antara para kolonialis dengan para feodal adalah hubungan yang saling memanfaatkan dan saling
menguntungkan, sedangkan rakyatlah yang menjadi objek penindasan dan penghisapan dari kedua
belah pihak.
Feodalisme yang terjadi pada zaman Kerajaan Hindu
Adalah pembagian kasta dan menguasai Nusantara sekitar 10 abad lamanya.
Feodalisme pun membekas keras dalam benak manusia Indonesia, pengaruhnya pun tidak mudah
dihapus begitu saja, sehingga feodalisme masih ada dan berubah menjadi neo-feodalisme
menjelang abad ke 21 ini. Contoh dari unsur feodalisme yang menonjolkan tentang jenjang atau
tingkat masyarakat seperti apabila ada seorang menteri atau pejabat mengadakan pesta pora
pernikahan anaknya, seluruh karyawan atau “balakeningratannya” akan ikut serta dalam kegiatan
tersebut, mereka diberi seragam sesuai dengan fungsi dan derajatnya, ada yang menjadi ketua
panitia, penerima tamu tertentu, penerima tamu biasa dan seterusnya (contoh konkritnya seperti
pernikahan Ibas dan Aliya). Dengan kata lain manusia Indonesia itu terbiasa dengan pengkotak-
kotakkan dalam fungsi dan derajatnya sebagai karyawan dan juga sebagai pelayan “Bapak” seperti
lazimnya dalam sistem feodalisme.
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara umum sistem feodal yang terjadi pada abad pertengahan, yang mana suatu
sistem dalam masyarakat saat itu terdapat dua kelas sosial yaitu kelas penguasa tuan tanah dan
kelas pekerja yakni para budak belian. Hubungan diantara tuan tanah dengan hambanya sering
bersifat eksploitasi yang ekstrim. Tapi pada dasarnya masih terlihat suatu hubungan yang saling
menguntungkan, masing-masing pihak memberikan imbalan-imbalan yang sangat penting untuk
mempertahankan kehidupan dalam keadaan dimana organisasi dan stabilitas politik sudah tidak
terorganisir lagi.
Karena dengan adanya sistem itu pihak yang duduk pada kursi pemerintahan bisa langsung
melakukan koordinasi dengan bawahannya. Dengan adanya komunikasi tersebut pemerintahan
dapat berjalan dengan lancar. Misalnya pada sistem sewa tanah yang kemudian bukan saja
diharapkan dapat memberikan kebebasan dan kepastian hukum kepada para petani dan merangsang
juga arus pendapatan negara yang mantap.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://nurmarifa8.blogspot.com/2014/10/perkembangan-feodalisme.html
2. http://euissundani.blogspot.com/2014/12/paham-feodalisme.html
3. http://evieekayuliati1.blogspot.com/2014/12/sejarah-intelektual-paham-
feodalisme.html
4. Henry S. Lucas, Sejarah Peradaban Barat Abad Pertengahan (Yogyakarta
: PT. Tiara Wacana Yogyakarta, 1993), hlm. 141
5. http://lelaunairhistory11.blogspot.com/2012/05/peradaban-dan-
masyarakat-foedal-eropa.html
6. http://halimahk.blogspot.com/2012/04/feodalismedi-eropa-makalah-
bertujuan.html
7. http://maulied-sweety.blogspot.com/2012/12/pengertian-feodalisme.html
8. http://www.pergerakankebangsaan.org/?p=679
9. http://www.hendria.com/2010/06/feodalisme.html
10. http://sejarah.kompasiana.com/2011/01/24/feodalisme-di-asia
11. http://media .isnet.org/iptek/100/Shih.html
12. http://www.pergerakankebangsaan.org/?p=679