2. Monarki Absolut
Pengertian Monarki absolut adalah bentuk monarki yang berprinsip bahwa
seorang raja mempunyai kuasa penuh untuk memerintah negaranya. Berbeda
dengan sistem monarki konstitusional, perdana menteri dalam kerajaan
monarki mutlak hanya memainkan peranan simbolis.
Pada zaman modern ini, hanya terdapat lima monarki mutlak, yaitu Arab
Saudi, Brunei, Swaziland,Oman, dan Qatar.
1. Arab Saudi (Raja Abdullah ibn ‘Abd AI-‘Aziz As-Sa’ud);
2. Brunei (Sultan Hassanal Bolkiah Mu’izzadin Waddaulah);
3. Swazi land (Raja Mswati III);
4. Oman (Sultan Qaboos ibn Said As-Said);
5. Qatar (Emir Hamad bin Khalifa Ath-Thani).
Sekian dari informasi ahli mengenai pengertian monarki dan macam macam
monarki, semoga tulisan informasi ahli mengenai pengertian monarki dan
macam macam monarki dapat bermanfaat.
2.Ideologi Liberal
A. PENGERTIAN LIBERALISME
Liberalisme adalah salah satu jenis paham atau ideologi yang mengutamakan kebebasan atau
kemerdaan individu dalam segala hal, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, agama, dan
lainnya. Paham Liberalisme merupakan paham yang menolak segala bentuk pembatasan terhadap
suatu individu. Menurut paham ini, masyarakat dan negara harus selalu menghormati dan melindungi
kebebasan individu, karena masyarakat dan negara juga terbentuk karena adanya individu. Dalam
masyarakat modern saat ini, liberalisme biasanya dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, karena
keduanya memegang kuat konsep kebebasan. Orang-orang yang menganut paham ini disebut
leberalis. Walaupun kebebasan individu ini tidak ada pembatasnya, tetapi bukan berarti kebebasan ini
adalah kebebasan yang mutlak, karena kebebasan tersebut harus bisadipertanggungjawabkan. Jadi
tetap ada keteraturan dalam ideologi ini, dengan kata lain, bebas bukan yang sebebas-bebasnya.
B. SEJARAH LIBERALISME
Meskipun ada banyak informasi berbeda tentang awal mula lahirnya liberalisme, tetapi kebanyakan
sejarawan biasanya akan merujuk pada peristiwa revolusi Perancis abad ke 18. Pada masa ini terjadi
protes terhadap kepincangan sistem yang telah berakar kuat di Perancis. Sebagai warisan sejarah, saat
itu di Perancis terdapat pemisahan golongan, ada golongan berhak istimewa dan golongan tanpa hak.
Golongan pertama menguasai segalanya, mereka terdiri dari keluarga kerajaan, dan pemuka agama.
Golongan kedua tidak memiliki hak apapun, mereka adalah rakyat prancis (baik yang kaya maupun
yang miskin). Golongan tanpa hak ini, baik dia rakyat kaya atau miskin, mereka harus patuh pada
golongan dengan hak istimiwa.
Karena dinilai terlalu banyak ikut campur dalam bidang ekonomi, sosial, agama, dan politik. Maka
golongan tanpa hak menuntuk kemerdekaan dan memperjuangkan kebebasan mereka. Pada tahun
1789 merupakan puncak Revolusi Perancis, orang-orang yang mengadakan revolusi ini kemudian
disebut dengan golongan liberal. Gerakan mewujudkan liberalisme membutuhkan waktu yang
panjang dan lama, Perancis sendiri baru benar-benar dapat melaksanakan liberalisme pada tahun
1870. Kemudian setelah itu Liberalisme menyebar luas ke negara Eropa lainnya.
Beberapa faktor yang mendukung penyebaran Liberalisme di Eropa antara lain adalah :
1. Trauma Sejarah
Dominasi agama kristen pada abad pertengahan membuat peradaban barat mengalami masa pahit
yang disebut dengan “Zaman Kegelapan”. Pada masa kekuasaan kristen ini masyarakat mengalami
tindakan brutal yang sangat tidak manusiawi.
2. Kekurangan Liberalisme
Individu yang memiliki sumber daya lebih cenderung mengekspoitasi golong pekerja,
sehingga akan timbul masalah, yang kaya semakin kaya, sedangkan yang miskin semakin miskin.
Muncul monopoli terhadap masyarakat kecil atau miskin.
Karena pers dikuasai oleh pihak swasta. Berita yang disajikan bisa saja hanya untuk
mendukung misi dan kepentingan mereka.
Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Persaingan yang bersifat bebas membuat banyak
orang yang pendapatannya sangat besar, dan tidak sedikit yang pendapatannya sanagt kecil.
Akan muncul kelompok masyarakat yang menganggap dirinya lebih rendah dari masyarakat
lain.