Dosen Pengampu :
Hj. U.NURZIA,SH.,M.,Hum
Disusun Oleh :
Ahmad Imam Anhariza Gusyuliardi
20. 3142
B. Sistem Pemerintahan
pemerintahan terdiri dari dua suku kata, yaitu “sistem” dan “pemerintahan”.
Kata “sistem” berarti menunjuk pada hubungan antara pelbagai lembaga negara
sedemikian rupa sehingga merupakan suatu kesatuan yang bulat dalam menjalankan
mekanisme kenegaraan. Dalam praktik penyelenggaraan suatu negara jika kita tinjau
dari segi pembagian kekuasaan negara bahwa organisasi pemerintahan negara itu
bersusun, bertingkat dan terdiri atas berbagai macam alat perlengkapan (organ) yang
berbeda satu sama lain berdasar tugas dan fungsi masing-masing (pembagian secara
horizontal) maupun dalam satu bagian dibagi menjadi organ yang lebih tinggi dan
rendah (pembagian secara vertikal).
Perbedaan Monarkhi dan Republik lebih jelasnya dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Kerajaan atau Monarkhi, ialah negara yang dikepali oleh seorang Raja dan
bersifat turun-temurun dan menjabat untuk seumur hidup. Selain Raja, kepala
negara suatu Monarkhi dapat berupa Kaisar atau Syah (kaisar Kerajaan Jepang,
Syah Iran dan sebagainya). (Contoh Monarkhi Inggris, Belanda, Norwegia,
Swedia, Muang Thai).
2. Republik: (berasal dari bahasa Latin: Res Publica = kepentingan umum), ialah
negara dengan pemerintahan rakyat yang dikepalai oleh Seorang Presiden sebagai
Kepala Negara yang dipilih dari dan oleh rakyat untuk suatu masa jabatan tertentu
(Amerika Serikat 4 tahun Indonesia 5 tahun). Biasanya Presiden dapat dipilih
kembali setelah habis masa jabatannya.
Ada dua macam kabinet ekstra parlementer dalam sejarah ketatanegaraan Belanda
dan Indonesia.
1. Zaken kabinet, yaitu suatu kabinet yang mengikat diri untuk menyelenggarakan
suatu program yang terbatas.
2. National Kabinet (Kabinet Nasional), yaitu suatu kabinet yang menteri-
menterinya diambil dari berbagai golongan masyarakat. Kabinet macam ini
biasanya dibentuk dalam keadaan krisis di mana komposisi kabinet diharap
mencerminkan persatuan nasional.