Anda di halaman 1dari 4

NAMA/NIM : HANIFAH NUR HIDAYATI/232131109

PRODI/KELAS: HUKUM PIDANA ISLAM/1-C

TAHUN : 2023

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

RESUME MATERI

Materi : Negara dan Bentuk Pemerintahan

Penyaji : Winda Fitriana, S.Pd., M.Pd.

A. Pengertian Negara dan Bentuk Negara

Negara adalah institusi yang dibentuk oleh kumpulan orang yang


hidup dalam wilayah tertentu dengan tujuan yang terikat dan taat terhadap
perundang undangan serta memiliki peverintahan sendiri. Negara dibentuk
atas dasar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan
anggotanya dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan mereka.

Benrtuk negara merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis


dan peninjauan secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara sosiologis
jika negara dibuat secara keseluruha tanpa melihat isinya, sedangkan secara
yuridis jika negara peninjauan hanya dilihat dari isinya atau strukturnya.

B. Pengertian Pemerintahan

Secara umum, peverintahan adalah proses atau cara pemerintahan


dalam menjalankan wewenangnya di berbagai bidang dalam rangka
mengelola berbagai urusan negara untuk kesejahteraan masyarakat.

C. Macam- macam Bentuk Pemerintahan


1. Bentuk Pemerintahan monarki (kerajaan)
Leon Duguit dalam bukunya Traite de Droit Constitutional
membedakan pemerintahan dalam bentuk monarki dan republik.
Perbedaan antara bentuk pemerintahan “monarki” dan “republik” menurut
Leon Duguit, adalah ada pada kepala negaranya. Jika ditunjuk berdasarkan
hak turun – temurun, maka kita berhadapan dengan Monarki. Kalau
kepala negaranya ditunjuk tidak berdasarkan turun – temurun tetapi
dipilih, maka kita berhadapan dengan Republik.
Dalam praktik – praktik ketatanegaraan, bentuk pemerintahan
monarki dan republik dapat dibedakan atas:
a) Monarki absolut
Monarki absolut adalah bentuk pemerintahan dalam suatu
negara yang dikepalai oleh seorang (raja, ratu,, syah, atau kaisar)
yang kekuasaan dan wewenangnya tidak terbatas. Perintah raja
merupakan wewenang yang hrus dipatuhi oleh rakyatnya. Pada
diri raja terdapat kekuasaan eksekutif, yudikatif, dan legislatif
yang menyatu dalam ucapan dan perbuatannya. Contoh Perancis
semasa Louis XIV dengan semboyannya yang terkenal L’etat
C’est Moi (negara adalah saya).
b) Monarki konstitusional
Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan dalam
suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja yang kekuasaannya
dibatasi undang – undang dasar (konstitusi).
Proses monarki kontitusional adalah sebagai berikut: Ada
kalanya proses monarki konstitusional itu datang dari raja itu
sendiri karena takut dikudeta. Contohnya: negara Jepang dengan
hak octroon. Ada kalanya proses monarki konstitusional itu
terjadi karena adanya revolusi rakyat terhadap raja. Contohnya:
inggris yang melahirkan Bill of Rights I tahun 1689, Yordania,
Denmark, Aarab Saudi, Brunei Darussalam.
c) Monarki parlementer
Monarki parlementer adalah bentuk pemerintahan dalam suatu
negara yang dikepalai oleh seorang raja dengan menempatkan
parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam
monarki parlementer, kekuasaan, eksekutif dipegang oleh kabinet
(perdanan menteri) dan bertanggung jawab kepada parlemen.
Fungsi raja hanya sebagain kepala negara (simbol kekeuasaan)
yang kedudukannya ridak dapat diganggu gugat. Bentuk monarki
parlementer sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di negara
Inggris, Belanda, dan Malaysia.
2. Bentuk Pemerintahan Oligarki
Oligarki adalah kekuasaan yang dikendalikan oleh sedikit orang, tetapi
memiliki pengaruh dominan dalam pemerintahan. Oligarki merupakan
tipe klasik suatu bentuk kekuasaan. Kata oligarki berasal dari bahasa
Yunani, yaitu oligoi berarti "beberapa" atau "segelintir" danarche berarti
"memerintah".
Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh beberapa
orang, namun untuk kepentingan beberapa orang tersebut (bentuk negatif).
Hampir senada dengan itu, menurut Aristoteles, oligarki adalah bentuk
pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok cendekiawan demi
kepentingan kelompoknya.
Negara-negara Oligarki :
a. Uni Soviet Di Uni Soviet saat rezim Stalin, hanya anggota
Partai Komunis yang mendukung birokratisasi Stalin saja dapat
memegang jabatan pemerintahan, sisanya disingkirkan atau
dibunuh dengan kejam.
b. Afrika Selatan Di Afrika Selatan sebelum 1994, orang-orang
minoritas berkulit putih memerintah secara oligarki atas
mayoritas penduduk Afrika Selatan berkulit hitam. Politik
rasisme ini secara resmi pada 1948 disebut aparteid.

3. Bentuk Pemerintahan Republik


Dalam pelaksaaan bentuk pemerintahan republik dapat dibedakan
menjadi republik absolut, republik kontitusional, dan republik
parlementer.
a. Republik absolut

Dalam sistem republik absolut, pemerintahan bersifat


diktator tanpa ada pembatasan kekuasaan. Penguasa
mengakibatkan konstitusi dan untuk melegitimasi kekuasaannya
digunakanlah partai politik. Dalam pemerintahan ini, parlemen
memang ada, namun tidak berfungsi.

b. Republik konstitusional

Dalam sistem republik konstitusional, presiden memegang


kekuasaan kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun,
kekuasaan presiden dibatasi oleh konstitusi. Di samping itu,
pengawasan yang efektif dilakukan oleh parlemen.

c. Republik parlementer

Dalam sistem republik palementer, presiden hanya


berfungsi sebagai kepala negara. Namun, presiden tidak dapat
diganggu – gugat. Sedangkan kepala pemerintah berada di tangan
perdana menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen.
Dalam sistem ini, kekuasaan legislatif lebih tinggi dari pada
kekuasaan eksekutif

Anda mungkin juga menyukai