1. PENGERTIAN PEMERINTAHAN
a. Dalam arti luas:
Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badab legislatif,
eksekutif, dan yudikatif di suaru negara dalam mencapai tujuan negara.
b. Dalam arti sempit :
Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta
jajarannya dalam mencapai tujuan negara.
c. Menurut Utrecht ada 3 pengertian :
1) Pemerintahan adalah gabungan dari semua badan kenegaraan yang memiliki
kekuasaan untuk memerintah (legislatif,Eksekutif, Yudikatif).
2) Pemerintahan adalah gabungan badan-badan kenegaraan tertinggi yang memiliki
kekuasaan memerintah (Presiden, Raja, Yang dipertuan Agung).
3) Pemerintahan dalam arti kepala negara (Presiden) bersama kabinetnya.
d. Menurut Austin Ranney.
Pemerintahan adalah proses kegiatan pemerintah dalam membuat dan menegakkan
hukum dalam suartu negara.
e. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia pemerintahan berarti :
1) Proses, cara, perbuatan memerintah.
2) Segala urusan yang dilakukan negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat
dan kepentingan negara.
2. BENTUK PEMERINTAHAN KLASIK
Ajaran Plato ada 5 bentuk pemerintahan :
a. Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh kaum endekiawan sesuai
dengan pikiran keadilan.
b. Timokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang yang ingin
mencapai kemasyhuran dan kehormatan.
c. Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh golongan hartawan.
d. Demokrasi adalah bentuk pemerintahanyang dipegang oleh rakyat jelata.
e. Tirani adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang tiran (sewenang-wenang)
dan jauh dari keadilan.
a. Monarki adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh satu orang demi kepentingan
umum.
b. Tirani adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seorang demi kepentingan
pribadi.
c. Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok cendekiawan
untuk kepentingan umum.
d. Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok cendekiawan demi
kepentingan kelompoknya.
e. Politeia adalh bentuk Pemerintahan yang dipegang oleh seluruh rakyat untuk kepentingan
umum.
f. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang tertentu demi
kepentinagn sebagian orang.
Ajaran POLYBIOS yaitu dikenal denagn teori siklus Polybios, yang dapat digambarkan sbb:
Monarki adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya kekuasaannya atas nama rakyat dengan
baik dan dipercaya tapi dalam perkembangannya penguasa (raja) tidak lagi menjalankan
pemerintahan untuk kepentingan umum tapi menindas rakyat dan sewenang-wenang, maka
bentuk onarkmi bergeser menjadi tirani.
Dalam situasi pemerintahan tirani munculah perlawanan dari kaum bangsawan dan pemerintahan
diambil alih kaum bangsawan yang memperhatikan kepentingan umum, maka pemerintahan
tirani bergeser menjadi aristokrasi.
Aristokrasi yang semula memperhatikan kepentingan umum tidak lagi menjalankan keadilan tapi
hanya mementingkan diri dan kelompoknya sehingga pemerintahan aristokrasi bergeser ke
oligarki.
Dalam pemerintahan oligarki yang tidak memiliki keadilan, maka rakyat mengambil alih
kekuasan untuk memperbaiki nasibnya. Rakyat menjalankan kekuasaan negara demi kepentingan
rakyat, maka pemerintahan oligarki bergeser ke demokrasi.
Pemerintahan demokrasi yang awalnya baik, lama kelamaan banyak diwarnai kekacauan , KKN,
kebobrokan dan hukum sulit ditegakkan sehingga pemerintahan demokrasi ini berpindah ke
pemerintahan okhlokrasi.
Dari pemerintahan okhlokrasi ini muncul seorang yang berani dan kuat yang dengan kekerasan
dapat memegang pemerintahan, maka pemerintahan okhlokrasi bergeser ke pemerintahan
oligarki kembali. Dengan demikian menurut POLYBIOS antara pemerintahan yang satu dengan
lainnya memiliki hubungan kausal (sebab dan akibat).
a. Monarki Absolut adalah bentuk pemerintahan suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja,
ratu, syah, atau kaisar yang kekuasaannya tidak terbatas. Raja merangkap merangkap
sebagai penguasa legislatif, eksekutif dan yudikatif yang disatukan dalam perbuatannya.
Raja adalah Undang-undang itu sendiri. Contoh: Prancis di masa Raja Louis XIV
semboyannya L’ etat C’est Moi (negara adalah aku).
b. Monarki Konstitusional adalah bentuk pemerintahan suatu negara yang dikepalai oleh
seorang raja yang kekuasaanya dibatasi oleh undang-undang dasar (konstitusi).terjadinya
monarki konstitusional ada 2 cara :
1) a.Datang dari raja sendiri karena ia takut dikudeta. Contoh: Jepang dengan hak octroi.
b. Karena adanya revolusi rakyat kepada raja. Contoh Inggris yang melahirkan Bill of
Rights I tahun 1689, yordania, Denmark, Arab Saudi dan Brunai Darussalam.
2) Monarki Parlementer adalah bentuk pemerintahan suatu negara yang dikepalai oleh
seorang raja dengan sistem parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
Dalam monarki perlementer kekuasaan eksekutif dipegang oleh Kabinet (Perdana
Menteri) yang bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi raja sebagai kepala negara
(simbol kekuasaan) dan tidak dapat diganggu gugat. Contoh: Inggris, Belanda, dan
Malaysia.
4. BENTUK PEMERINTAHAN REPUBLIK
1. Sistem Pemerintahan Parlementer adalah sistem pemerintahan dimna parlemen atau badan
legislatif memiliki peran penting dalam pemerintahan.
Ciri-ciri atau karakteristik pemerintahan parlementer sebagai berikut :
a. Raja, ratu atau presiden sebagai kepala negara tidak memiliki kekuasan pemerintahan.
b. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri
c. Parlemen adalah satu-satunya lembaga yang anggotanya dipilih langsung rakyat melalui
pemilihan Umum.
d. Eksekutif adalah kabinet bertanggung jawab kepada legislatif atau parlemen.
e. Bila parlemen mengeluarkan mosi tak percaya kepada menteri tertentu atau seluruh
menteri maka kabinet harus menyerahkan mandatnya kepada kepala negara.
f. Dalam sistem dua partai yang ditunjuk membentuk kabinet segali gus sebagai perdana
menteri adalah ketua partai politik pemenang pemilu.
g. Dalam sistem banyak partai formatur kabinet membentuk kabinet secara koalisi dan
mendapat kepercayaan parlemen.
h. Bila terjadi perselisihan antara kabinet dengan parlemen maka kepala negara
menganggap kabinet yang benar maka parlemen dibubarkan oleh kepala negara.
Catatan:
Bila parlemen dibubarkan maka tanggung jawab pelaksanaan pemilu terletak pada
kabinet dalam tempo 30 hari. Bila partai politik yang menguasai parlemen menang
dalam pemilu maka kabinet akan terus memerintah. Tetapi apabila yang menang dalam
pemilu tersebut adala partai oposisi maka kabinet mengembalikan madatnya kepada
kepala negara dan partai pemenang pemilu akan membentuk kabinet baru.
a. Pembuatan kebijakan cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat anatar legislatif
dengan eksekutif.
b. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
c. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet berhati-
hati dalam menjalankan pemerintahan.
a. Kedudukan eksekutif stabil sebab tidak tergantung pada legislatif atau parlemen.
b. Masa jabatan eksekutif jelas, misalnya 4 tahun, 5 tahun atau 6 tahun
c. Penyususnan program kabinet mudah karena disesuaikan dengan masa jabatan.
d. Legislatif buakn tempat kaderisasi eksekutif sebab anggota parlemen tidak boleh
dirangkap pejabat eksekutif.
a. Pemisahan jabatan karena larangan rangkap jabatan antara anggota parlemen dengan
menteri atau kabinet.
b. Kontrol dan keseimbangan (check and balances) yaitu masing-masing cabang kekuasaan
diberi kekuasaan untuk mengontrol cabang kekuasaan lain.
3. Sistem pemerintahan di negara komunis.
Lembaga legislatif di Uni Soviet dijalankan oleh lembaga yang bernama Soviet Tertinggi
URRS (STU) yang terdiri dari 2 majelis yaitu majelis Uni dan majelis bangsa-bangsa.
Majelis uni mencerminkan kepentingan bersama seluruh penduduk URSS ( mirip DPR)
sedangkan majelis bangsa-bangsa mencerminkan bangsa-bangsa dan suku bangsa yang
terdapat di wilayah URSS ( semacam Senat). Siviet tertinggi (STU) memilih presidium
soviet tertinggi (semacam badan pekerja MPR) yang merupakan lembaga yang amat
berkuasa di Uni Soviet.
Kekuasaan Eksekutif dijalankan oleh dewan menteri yang bertanggung jawab dan tunduk
kepada Siviet Teretinggi URSS. Kekuasan nyata pemerintahan di Uni Soviet berada di
tangan pemimpin partai komunis.
a. Amerika serikat adalah negara republik berbentuk Federasi (federal) terdiri dari 50
negara bagian.
b. Adanya pemisahan kekuasaan yang tegas antara legislatif, eksekutif dan yudikatif yang
didasarkan pada sistem check and balances.
c. Kekuasaan eksekutif adalah prewsiden sebgai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan.
d. Kekuasan legislatif ditangan parlemen yang beernama Kongres. Kongres terdiri dari dua
kamar yaitu senat dan badan perwakilan (The House of Representatives). Anggota senat
dipilih melalui pemilu yang merupakan wakil dari negara-negara bagian, setiap negara
bagian 2 orang wakil. Jadi anggota senat itu 100 senator, masa jabatan 6 tahun.
Sedangkan badan perwakilan merupakan wakil dari rakyat amerika serikat yang dipilih
langsung untuk jabatan 2 tahun.
e. Kekuasaan yudikatif dipegang oleh Mahkamah Agung.
f. Menganut sitem 2 partai yaitu Demokrat dan republik.
g. Pemilihan umum menganut sistem distrik
a. Inggris adalah negara kesatuan (United Kingdom) terdiri dari england, scotand, wales,
irlandia utara, berbentuk kerajaan (monarki).
b. Kekuasan pemerintahan ditangan kabinet (Perdana Menteri)
c. Raja adalah simbol kedaulatan dan persatuan negara.
d. Parlemen terdiri dari 2 kamar yaitu House of commons (majelis Rendah) dan house of
lords (majelis Tinggi). Majelis rendah adalah badan perwakilan rakyat dimana
anggotanya dipilih oleh rakyat dari calon partai politik. Majelis Tinggi adalah
perwakilan yang bberisi para bangsawan berdasarkan warisan.
e. Adanya oposisi dari partai yang kalah dalam pemilu.
f. Menganut sistem 2 partai yaitu konservatif dan partai buruh.
g. Badan peradilan ditunjuk oleh kabinet maka tidak ada hakim yang dipilih.
SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK RAKYAT CINA
Tidak satu katapun di UUD 1945 yang menyebutkan bahwa sistem pemerintahan negara kita
adalah sistem presidensial. Negara kita menganut presidensial dapat kita pahami dari ketentuan
yang terdapat dalam UUD 45 sebagai berikut:
a. Bentuk negara adalah kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas dengan 35 provinsi
termasuk daerah istimewa.
b. Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem presidensial.
c. Pemegang kekuasaan eksekutif adalah presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan.
d. Kabinet atau menteri diangkat dan diberhentikan serta bertanggungjawab kepada
presiden.
e. Parlemen pemegang kekuasaan Eksekutif yang terdiri dari 2 kamar yaitu DPR dan DPD
yang merupakan sekaligus anggota MPR. Anggota DPR dipilih rakyat melalui pemilu
dengan sitem proporsional terbuka, DPD dipilih rakyat secara langsung melalui pemilu
yang berasal dari masing-masing provinsi sejumlah 4 orang setiap provinsi dengan sistem
pemilihan distrik perwakilan banyak.
f. Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung dan badan peradilan di
bawahnya.
1. Negara indonesia adalah negara hukum (Jiwa pasal 1 ayat 3 UUD 1945).
2. Sistem Konstitusional (jiwa pasal 2 ayat 1, pasal 3 ayat 3, pasal 4 ayat 1, pasal 5 ayat
1 dan 2 )
3. Kekuasaan negara tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Jiwa pasal 2
Ayat 1). Tugas dan wewenang MPR berdasarkan pasal 3 UUD 1945, adalah :
a. megubah dan menetapkan UUD 1945
b. Melantik presiden dan wapres
c. Dapat memberhentikan presiden dan atau wakil presiden dalam masa
jabatannya menurut UUD 45.
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi menurut UUD 1945, (jiwa
Pasal 3 ayat 2, pasal 4 ayat 1 dan 2).
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. Tentang presiden diatur dalam pasal
4 sampai pasal 16 UUD 45 sedangkan DPR diatur dalam pasal 19 sampai pasal 22 B.
6. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggung jawab
Kepada DPR (jiwa pasal 17 Uud 45).
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas (jiwa pasal 3 ayat 3, pasal 20 A ayat 2
Dan 3).
8. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilakukan menurut UUD 45 (pasal 1).
9. MPR lembaga bikameral atau sistem 2 kamar yaitu DPR dan DPD (pasal 2 UUD 45).
10. Masa jabatan presiden maksimal 2 periode (pasal 7 UUD 45).
11. Pencantuman HAM (pasal 28 A sampai pasal 28 J);
12. Presiden dan wakil presiden dipilih lansung.
13. Penghapusan DPA diganti dengan Dewan pertimbangan di bawah presiden.
14. Penghapusan GBHN sebagai tugas MPR.
15. Pembentukan Mahkamah Konstitusi dan Komisi yudisial (pasal 24 B dan pasal 24 C).
16. Anggaran pendidikan minimal 20% (pasal 31).
17. Negara kesatuan tidak boleh diubah (pasal 37).
18. Penjelasan UUD 45dihapus.
19. Penegasan demokrasi ekonomi.