Anda di halaman 1dari 7

A.

Sistem pemerintahan negara


Sebelumnya kami memberikan definisi sebagai sistem pemerintah ,
dapat kita ketahui di kalimat sistem pemerintahan terdiri dari dua buah
kata,maka terlebih dahulu kita menjelaskan pengertian kata “sistem”
kemudian baru pengertian kata “pemerintahan”.
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “systema” yang
mempunyai arti sebagai berikut: Pertama, sesuatu keseluruhan yang tersusun
dari sekian banyak bagian. Kedua, hubungan yang belangsung di antara
satuan-satuan atau kompones secara teratur. Dengan kata lain “systema” itu
mengandung arti sehimpun bagian atau komponen yang saling berhubungan
secara teratur dan merupakan satu keseluruhan.
Menurut Carl J. Friedrik “System” adalah “sesuatu keseluruhan yang
terdirdari beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut mempunya hubungan
fungsional terhadap keseluruhan, sehingga hubungan itu menimbulkan
ketergantungan antara satu dengan bagian yang lainnya. Akibatnya jika salah
satu bagian tidak bekerja dengan baik maka akan mempengaruhi keseluruhan1.
Sedangkan pengertian “pemerintahan” adalah prinsip yang
membentuk satu kesatuan yang berbhubungan satu sama lain untuk mengatur,
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu
atau kelompok individu satu sama lain dengan Negara dengan Negara lain.2
Pemerintahan merupakan bagian dari fungsi politik dalam
ketatanegaraan, dan tata cara pemerintahan, dasar dasar pemerintahan, apapun
dalam hal kekuasaan Negara tertuang dalam sebuah konsensus awal
pembentukan Negara. Sistem politik merupakan sistem yang terbuka, karena
sistem ini memiliki tantangan dan tekanan.
Menurut Rusadi Kartaprawira tentang sistem politik adalah
mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peturan dalam struktur
politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukan suatu proses yang
langgeng . interaksi teradi antara pemerintahan dan masyarakat dalam rangka

1
Mahmuzar, Sistem Pemerintahan Idonesia sebelum dan sesudah amandemen.
(Bandung 2014) 13-14
2
proses pembuatan kebijakan dan keputusn yang mengikat tentang kebaikan
bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
B. Sistem pemerintahan
Sistem perintahan di Indonesia cukup dinamis, ada beberapa sistem
pemerintahan yang pernah diterpkan oleh pemerintah Indonesia hal ini
berkaitan dengan kepentingan pemerintah dalam rangka melanggengkan
kekuasaanya.,dan sistem politik internal serta suhu politik global. Pada
awal pemerintahan presiden pertama Indonesia menghadapi system
presidensil, kemudia berubah menjadi parlementer dan kembali lagi pada
system presidensil ketika dimasa soeharto Indonesia lebih condong kearah
quasi , di era pasca reformasi kembali menjadi presidensil lagi.
Sistem pemerintahan yang paling prinsip dan paling dikenal di
dunia adalah sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan
presidensil. Sistem pemerintahan parlementer murni terdapat di Inggris
sedangkan sistem pemerintahan presidensil terdapat di Amerika serikat.
1. Sistem pemerintahan Parlementer, merupakan suatu sistem
pemerintahan dimana pemerintahan (eksekutif) bertanggung jawab
kepada parlemen. Dalam sistem pemerintahan ini, parlemen
mempunyai kekuasaan yag besar da mempunyai kewenagan untuk
melakukan pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan perdana
menteri bertanggung jawab kepada parlemen. Ciri-ciri dan syarat
sistem parlementer adalah Pemerintahan parlementer di dasarkan
pada prinsip pembagian kekuasaan, adanya tanggung jawab yang
saling menguntungkan antara legeslatif, dengan eksekutif, dan
antara presiden dan kabinet dan eksekutif dipilih oleh kepala
pemerintahan dengan persetujuan legislatif.3
Ada berapa pendapat tentang ciri-ciri sistem pemerintahan
parlementer di Inggris antara lain:
Menurut Arend Lijphart adalah sebagai berikut:
a. Manjelis menjadi parlemen.
b. Eksekutif dibagi dalam dua bagian.
c. Kepala negara mengangkat kepala pemerintahan
d. Kepala pemerintahan mengangkat menteri-menteri

3
e. Kementerian adalah badan kolektif
f. Menteri biasanya merupakan anggota parlemen
g. Pemerintah bertanggung jawab secara politik kepada majelis
h. Kepala negara dapat memubarkan parlemen
i. Parlemen sebagai suatu kesatuan memiliki supremasi atas
kedudukannya yang lebih tinggi dari bagian-bagian pemerintah
dan majelis tetapi mereka tiak saling menguasai
j. Pemerintah sebagai suatu kesatuan secara tidak langgsung
bertanggung jawab kepada para pemilih (rakyat)
k. Palemen adalah fokos dalam sistem politik karena ada
penyatuan eksekutif dengan legeslatif.
Sedangkan menurut H.D Trail menyebutkan ciri-ciri sistem
pemerintah Inggris sebagai berikut:
a. Kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri dibentuk oleh atau
berdasarkan atas kekuasan yang menguasai parlenter.
b. Para anggota cabinet munggkin semuanya anggota parlemen,
mungkin pula tidak seluruhnya dan mungkin pula seluruhnya
bukan anggota cabinet.
c. Kabinet dan ketuanya (perdana menteri) bertanggung jawab
kepada parlemen. Apabila cabinet atau seorang atau beberapa
orang anggotanya mendapatkan mosi tidak percaya dari
parlemen, maka cabinet atau seorang atau beberapa orang harus
mengundurkan diri dari cabinet.
d. Sebagai imbangan dapat di jatuhkannya cabinet oleh
parlemen,maka kepala negara (Presiden atau Raja/Ratu) atas
saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen. 4

2. Sistem pemerintahan presidensil merupakan merupakan sistem


pemerintahan dimana kepala negara pemerintahannya di pegang
oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada
parlemen (legislatif). Menteri bertanggung jawab kepada presiden

4
Ibd hal 34-35
karena presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan.ciri- ciri sistem pemerintahan presidensial:
Pemerintahan Predensial pada prinsip pemisahan kekuasaan,
eksekutif tidak mempunyai kekuasaan untuk menyatu dengan
legeslatif cabinet bertanggung jawab kepada presiden dan eksekutif
dipilih melalui pemilu.
Ada berapa pendapat tentang ciri-ciri sistem pemerintahan
presidensial di Amerika:
Menurut Arend Lijphart adalah
a. Majelis tetap sebagai majelis saja.
b. Eksekutif tidak dibagi tetapi hanya ada seorang peresiden yang
dipilih oleh rakayat untuk masa jabatan tertentu pada saat
majelis diilih.
c. Kepala pemerintah adalah kepala negara.
d. Presiden mengangkat kepala departemen (menteri) ynag
merupakan bawahannya
e. Presiden adalah eksekutif tunggal
f. Anggota majelis tidak boleh menduduki jabatan pemerintahan
dan sebaiknya pemerintah tidak boleh menjadi anggota majelis.
g. Eksekutif bertanggung jawab terhadap konstitusi
h. Presiden tidak dapat membubarkan atau memaksa majelis
i. Majelis berkedudukan lebih tinggi dari bagian-bagian
peerintahan lain dan tidak ada perleburan bagian eksekutif
dengan legeslatif seperti dalam sebuah parlemen
j. Eksekutif bertanggung jawab langsung terhadap pemilih
k. Tidak ada focus kekuasaan dalam sistem politik.

Sedangkan menurut C.F Strong ciri-ciri sistem pemerintahan


predensial di Amerika seriakat sebagai berikut:
a. Presiden selain berkedudukan sebagai kepala negara juga
sebagai kepala pemerintahan
b. Presiden mempunyai wewenang mengangkat para meneri yang
merupakan bawahannya
c. Presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam pemilu, sehingga
presiden dalam masa jabatan tidak bisa di jatuhkan oleh
parlemen
d. Sebagai imbangannya presiden tidak pula dapat membubarkan
parlemen
e. Presiden bertanggung jawab kepada konstitusi

Berdasarkan perbedaan pendapat dari kedua ciri sistem


pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan presidensial
menurut Arend Lijphart dan C.F Strong dapat di simpulkan yaitu
dalam sistem pemerintahan parlementer kepala pemerintahan
biasanya di jabat oleh perdan menteri pemerintahan adalah
eksekutif bergntung pada mosi atau kepercayaan badan legeslatif ,
sedangkan dalam sistem pemerintahan presidensial kepala
pemerintahn disebut dengan presiden dipiih untuk masa jabatan
tertentu yang telah ditentukan dalam konstitusi dan dalam keadaan
normal tidak dapat di paksa untuk mengundukan diri oleh badan
legeslatif kecuali dengan tindakan impeachment, melalui prosedur
yang melimpah dari instansi politik ke instansi teknik yudikatif
karena melanggar hukum dan kesusilaan seperti di Amerika
serikat. 5

5
Ibd hal 35−36

Anda mungkin juga menyukai