Anda di halaman 1dari 1

Tapai adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang dihasilkan dari proses

peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat, seperti singkong dan singkong. Tapai bisa
dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan tapai singkong. Bila dibuat dari
singkong hitam maupun singkong putih, hasilnya disebut "tapai pulut" atau "tapai
singkong".Dalam proses fermentasi tapai, digunakan beberapa jenis mikroorganisme
seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida
utilis, Saccharomycopsis fibuligera, Pediococcus sp., dan lain-lain.
Tapai merupakan makanan yang sudah dikenal baik oleh masyarakat. Selain dapat
dikonsumsi secara langsung, tapai dapat dijadikan olahan lain atau dicampur dengan makanan
dan minuman lainnya. Contohnya: tapai pulut untuk campuran cendol dan es campur, atau dapat
juga diolah kembali menjadi wajik dan dodol.
Kentang, Potato (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang
memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut “kentang” pula. Umbi kentang sekarang
telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan
dari Amerika Selatan. Kentang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Salah satunya yaitu
jika umbi ini merupakan penawar racun alami asam yang berlebihan atau asidosis. 
Kentang adalah sumber karbohidrat. Ia juga kaya mineral dan vitamin. Khasiat dari
kentang antara lain adalah mencegah kanker, pengobatan asam urat, ginjal, sistem lambung dan
jantung, untuk kesehatan lever, jaringan otot, untuk proses peremajaan kulit.
Kandungan gizi kentang dalam 100 gr kentang antara lain: Protein 2,00 gr, lemak 0,30 gr,
karbohidrat 19,10 gr, kalsium 11,00 mg, fosfor 56,00 mg, serat 0,30 gr, besi 0,30 mg, vitamin B1
0.09 mg, vitamin B2 0,03 mg, vitamin C 16,00 mg, dan niacin 1,40 mg.
Oleh karena keunggulan tapai dan manfaat dari kentang, maka kami mencoba membuat
langsung produk makanan hasil bioteknologi yaitu tapai kentang. 

Anda mungkin juga menyukai