Anda di halaman 1dari 11

BAB II

SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.13 Menganalisis system pemerintahan di 4.13 Menyaji hasil analisis tentang
Indonesia sistem pemerintahan di Indonesia

TUJUAN
Setelah membaca dan menggali informasi didik dapat :
 Menganalisis sistem pemerintahan di Indonesia
 Menganalisis sistem pemerintahan di Indonesia sebelum dan sesudah perubahan UUD
1945
 Menyaji hasil analisis tentang sistem pemerintahan di Indonesia
 Menyaji hasil analisis tentang sistem pemerintahan di Indonesia sebelum dan sesudah
perubahan UUD 1945

A. Sistem Pemerintahan
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu keseluruhan, terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai
hubungan fungsional terhadap keseluruhan. Dengan demikian dalam usaha ilmiah
sistem adalah suatu tatanan atau susunan yang berupa suatu struktur yang terdiri
dari bagian-bagian atau komponen yang berkaitan antara satu dengan lainnya
secara teratur dan terencana untuk mencapai suatu tujuan.
2. Pengertian Pemerintahan
Pengertian pemerintahan diartikan adalam arti luas dan dalam arti sempit. dalam
arti yang luas, pemerintahan adalah segala bentuk kegiatan atau aktifitas
penyelenggaraan negara yang dilakukan oleh organ-organ negara yang mempunyai
otoritas atau kewenangan untuk menjalankan kekuasaan. Pengertian
pemerintahan seperti ini mencakup kegiatan atau aktifitas penyelenggaraan
negara yang dilakukan oleh eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Sedangkan
dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah aktivitas atau kegiatan yang
diselenggarakan oleh fungsi eksekutif, presiden ataupun perdana menteri, sampai
dengan level birokrasi yang paling rendah tingkatannya. Dari dua pengertian
tersebut, maka dalam melakukan pembahasan mengenai pemerintahan negara
titik tolak yang dipergunakan adalah dalam konteks pemerintahan dalam arti luas.
Yaitu meliputi pembagian kekuasaan dalam negara, hubungan antar alat-alat
perlengkapan negara yang menjalankan kekuasaan tersebut.
Dengan demikian, jika pengertian pemerintahan tersebut dikaitkan dengan
pengertian sistem, maka yang dimaksud dengan sistem pemerintahan adalah suatu
tatanan atau susunan pemerintahan yang berupa suatu struktur yang terdiri dari
organ-organ pemegang kekuasaan di dalam negara dan saling melakukan

1
hubungan fungsional di antara organ-organ tersebut baik secara vertikal maupun
horisontal untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki. Jadi, sistem
pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara,
hubungan antar lembaga negara, dan bekerjanya lembaga negaradalam mencapai
tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan. Tujuan pemerintahan negara
pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan negara. Misalnya, tujuan
pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
B. Sistem Pemerintahan Negara
a. Sistem pemerintahan presidensiil
Dalam sistem pemerintahan presidensiil, badan eksekutif dan legislatif memiliki
kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara
langsung seperti dalam sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh
rakyat secara terpisah
Ciri-ciri dari sistem pemerintahan presidensial adalah sebagai berikut.
1. Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen,
tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis.
2. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab
kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau
legislatif.
3. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan
presiden tidak dipilih oleh parlemen.
4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem
parlementer.
5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan.
Anggota parlemen dipilih oleh rakyat.
6. Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.
Sistem pemerintahan Presidensial merupakan sistem pemerintahan di mana
kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung
jawab kepada parlemen (legislatif). Menteri bertanggung jawab kepada presiden
karena presiden berkedudukan sebagai kepala Negara sekaligus kepala
pemerintahan. Contoh Negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia.
Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :
 Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada
parlemen.
 Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.
Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun,
Presiden Indonesia adalah lima tahun.

2
 Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu
masa jabatannya.
 Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena
dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :


 Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat
menciptakan kekuasaan mutlak.
 Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
 Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar
antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan
memakan waktu yang lama.

b. Sistem pemerintahan parlementer


Pada prinsipnya sistem pemerintahan parlementer menitik beratkan pada
hubungan antara organ negara pemegang kekuasaan eksekutif dan legeslatif.
Sistem ini merupakan sisa-sisa peninggalan sistem pemerintahan dalam arti paling
luas yakni morankhi. Dikatakan demikian karena kepala negara apapun sebutanya
mempunyai kedudukan yang tidak dapat di ganggu gugat. Sedangkan
penyelenggara pemerintah sehari-hari diserahkan kepada menteri.

Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut :


1. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya
dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki
kekuasaan besar sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif.
2. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang
memenangkan pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan
umum memiliki peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan
besar di parlemen.
3. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri
sebagai pemimpin kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk
melaksakan kekuasaan eksekutif. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif berada
pada perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Anggota kabinet
umumnya berasal dari parlemen.
4. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang
mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa
sewaktu-waktu parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota
parlemen menyampaikan mosi tidak percaya kepada kabinet.
5. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala
pemerintahan adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah

3
presiden dalam negara republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kepala
negara tidak memiliki kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebgai
symbol kedaulatan dan keutuhan negara.
6. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau
raja atas saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen.
Selanjutnya, diadakan pemilihan umum lagi untuk membentukan parlemen
baru.
Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer
 Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi
penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan
eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.
 Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik
jelas.
 Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga
kabinet menjadi barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer :
 Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas
dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh
parlemen.
 Kelangsungan kedudukan kabinet tidak bisa ditentukan berakhir sesuai dengan
masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
 Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota
kabinet adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena
pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat
mengusai parlemen.
 Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.
Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi
bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.
c. Sstem pemerintahan semipresidensiil
Sistem pemerintahan semipresidensiil atau yang biasa juga disebut dual executive,
merupakan gabungan system presidensiil dan parlementer. Dalam sistem ini
presiden dipilih oleh rakyat sehingga memiliki kekuatan yang besar, presiden
menjalankan pemerintahan bersama sama dengan perdana menteri. Dalam
prakteknya, sangat mungkin terjadi pembagian tugas, misalnya presiden mengelola
urusan luar negeri sedangkan perdana menteri mengurus persolan dalam negeri,
selain memiliki presiden sebagai kepala Negara, system semi presidensiil juga
mempunyai perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.
Contoh Negara yang menganut system ini adalah, Mauritania, Guinea-Bissau,
Namibia

4
A. Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia
Secara teori, bedasarkan UUD NRI Tahun 1945, Indonesia menganut system
pemerintahan presidensiil. Dimana kekuasaan eksekutifnya dipilih melalui pemilihan
umum dan terpisah dengan kekuasaan legislatif. Selain itu menurut UUD NRI Tahun
1945 tidak menganut system pemisahan kekuasaan atau separation of power (trias
politika) murni sebagai mana diajarkan Montesquieu, tetapi menganut system
pembagian kekuasaan (distribution of power)
• Tujuh Kunci Pokok dalam Sistem Pemerintahan Indonesia
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berdasarkan Pasal II Aturan Tarnbahan terdiri atas Pernbukaan dan pasal-
pasal. Tentang sistern pemerintahan negara Republik Indonesia dapat
dilihat dalarn pasal-pasal sebagai berikut:
a. Indonesia adalah Negara hukum (rechtstaat) Tercanturn di dalarnPasal 1 ayat
(3) yaitu Negara Indonesia adalah negara hokum
b. Sistem konstitusional
Secara eksplisit tidak tertulis, narnun secara subtantif dapat dilihat
pada pasal-pasal sebagai berikut:
1) Pasal 2 ayat (1), yaitu bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat
terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggota Dewan Perwakilan Daerah yang pilih melalui pemilihan
umum dan' diatur lebih lanjut dengati undang-undang
2) pasal 3 ayat (3), yaitu bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat
hanya dapat memberhentih an. Presiden dan / atau Wakil Presiden
dalam masajabatannya menurut Undang-Undang Dasar
3) Pasal 4 ayat 1, yaitu bahwa Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang
Dasar
4) Pasal 5 ayat (1) dan (2), yaitu bahwa Presiden berhak
mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Per-
wakilan Rakyat. Presiden menetapkan peraturan pemerintah
untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.
c. Kekuasaan negara tertinggi berada di tangan Majelis
Permusyawaratan Rakyat
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
undang-undang dasar. Sesuai dengan pasal2 ayat (1) bahwa MPR
terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan
Daerah. MPR berdasarkan pasal 3 berwenang:
1) mengubah dan menetapkan UndangUndang Dasar
2) melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden
3) memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa
jabatannya menurut Undang-Undang Dasar

d. Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi


menurut Undang-Undang Dasar
1) Pasal 3 ayat (2), yaitu bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat

5
melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden
2) Pasal 4 ayat (1) dan (2), yaitu bahwa Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang
Dasar. Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu
orang Wakil Presiden
e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan
Rakyat
Dengan rnernperhatikan pasal-pasal tentang kekuasaan
pernerintahan negara (Presiden) dari Pasal 4 sarnpai dengan 16, dan
Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal19 sarnpai dengan 22B), rnaka
ketentuan bahwa Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
rnasih relevan. Sistern pernerintahan negara Republik Indonesia
rnasih rnenerapkan sistern pernerintahan Presidensial.
f. Menteri negara ialah pembantu Presiden, menteri negara tidak
bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Presiden dibantu oleh rnenteri-rnenteri negara. Menteri-rnenteri
diangkat dan diberhentikan oleh presiden yang pernbentukan,
pengubahan dan pernbubarannya diatur dalarn undang-
undang/pasal17).
g. Kekekuasaan kepala negara tidak tak terbatas
Presiden sebagai kepala negara, kekuasaannya dibatasi oleh undang-
undang. MPR berwenang rnernberhentikan Presiden dalarn rnasa
jabatannya (Pasal 3). Dernikian juga DPR, selain rnernpunyai hak
interpelasi, hak angket dan rnenyatakan pendapat,juga hak
rnengajukan pertanyaan, rnenyarnpaikan usul dan pendapat serta
hak irnunitas (Pasal 20 A ayat 2 dan 3).
Selain itu, DPRjuga rnernpunyai wewenang rnengajukan usul kepada
MPR untuk rnengadakan sidang istirnewa guna rnerninta
pertanggungjawaban Presiden, apabila Presiden dianggap sungguh-
sungguh rnelanggar hukurn berupa pengkhianatan terhadap negara,
korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan
tercela.

• Periodesasi Sistem Pemerintahan Indonesia


1. Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut Konstitusi RIS
Sistem Pemerintahan Indonesia menurut konstitusi RIS adalah sistem
Pemerintah Parlementer yang tidak murni. Pasal 118 konstitusi RIS antara
lain :
a. Presiden tidak dapat di ganggu gugat
b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan
pemerintah
c. Ketentuan pasal tersebut menunjukkan bahwa RIS mempergunakan
sistem pertanggung jawaban menteri.

6
2. Sistem Pemerintahan Indonesia menurut UUDS 1950
UUDS 1950 masih tetap mempergunakan bentuk sistem pemerintahan
seperti yang diatur dalam konstitusi RIS. Di dalam pasal 83 UUDS 1950
dinyatakan :
a. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat
b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan
pemerintah, baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-
masing untuk bagiannya sendiri-sendiri.
3. Sistem Pemerintahan menurut UUD 1945 sebelum diamandemen:
a. Kekuasaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR.
b. DPR sebagai pembuat UU.
c. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan.
d. DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan.
e. MA sebagai lembaga pengadilan dan penguji aturan.
f. BPK pengaudit keuangan.
4. Sistem Pemerintahan setelah amandemen
a. MPR bukan lembaga tertinggi lagi.
b. Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang
dipilih oleh rakyat.
c. Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.
d. Presiden tidak dapat membubarkan DPR.
e. Kekuasaan Legislatif lebih dominan.

Negara indonesia adalah negara yang berbentuk republik. Pemerintahan republik


adalah suatu pemerintahan dimana seluruh atau sebagian rakyat memegang
kekuasaan yang tertinggi di dalam negara. Oleh karena itu, kadaulatan berada di
tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar.
Perkembangan sistem pemerintahan Indonesia dari tahun 1945 hingga sekarang
adalah sebagai berikut:

1. Sistem Pemerintahan Periode 1945-1949


Lama periode: 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Bentuk Negara: kesatuan, bentuk pemerintahan: republik,
Sistem pemerintahan: presidensial, konstitusi: UUD 1945
2. Sistem Pemerintahan Periode 1949-1950.
Lama periode: 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950
Bentuk Negara: Serikat (Federasi), Bentuk Pemerintahan: Republik,
Sistem Pemerintahan: Parlementer Semu (Quasi Parlementer), Konstitusi:
Konstitusi RIS

3. Sistem Pemerintahan Periode 1950-1959


Lama periode: 15 Agustus 1950 – 5 Juli 1959

7
Bentuk Negara: Kesatuan, Bentuk Pemerintahan: Republik
Sistem Pemerintahan: Parlementer, Konstitusi: UUDS 1950
4. Sistem Pemerintahan Periode 1959-1966 (Orde Lama)
Lama periode: 5 Juli 1959 – 22 Februari 1966
Bentuk Negara: Kesatuan, Bentuk Pemerintahan: Republik,
Sistem Pemerintahan: Presidensial, Konstitusi: UUD 1945
5. Sistem Pemerintahan Periode 1966-1998 (Orde Baru)
Lama periode: 22 Februari 1966 – 21 Mei 1998
Bentuk Negara: Kesatuan, Bentuk Pemerintahan: Republik,
Sistem Pemerintahan: Presidensial, Konstitusi: UUD 1945
6. Sistem Pemerintahan Periode 1998 – sekarang
Lama periode: 21 Mei 1998 – sekarang
Bentuk Negara: Kesatuan, Bentuk Pemerintahan: Republik
Sistem Pemerintahan: Presidensial, Konstitusi: UUD 1945

LATIHAN SOAL

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Yang termasuk ciri ciri sistem pemerintahan Presidensiil adalah…


A. Kedudukan Presiden dengan Parlemen bisa saling menjatuhkan
B. Presiden dapat dijatuhkan oleh Parlemen
C. Menteri selain bertanggung jawab pada Presiden juga pada DPR
D. Presiden dan DPR punya hak prerogative untuk memberhentikan Menteri
E. Menteri hanya bertanggungjawab pada presiden saja
2. Presiden dapat diberhentikan yang dilakukan oleh hakim tertinggi pada Mahkamah
Agung, jika Presiden melakukan pelanggaran hukum disebut….
A. Hak Prerogative
B. Hak Angket
C. Hak Budget
D. Impeachment
E. Supreme of Court
3. Badan Legislatif punya kedudukan yang lebih dominan dari badan eksekutif
disebut….
A. Sistem Pemerintahan langsung oleh rakyat
B. Sistem Parlementer
C. Sistem Presidensiil
D. Sistem Demokrasi
E. Sistem Monarki

4. Badan Legislatif dan badan Eksekutif mempuyai kedudukan sejajar dan saling
melakukan control disebut….

8
A. Sistem Pemerintahan langsung oleh rakyat
B. Sistem Parlementer
C. Sistem Presidensiil
D. Sistem Demokrasi
E. Sistem Monarki
5. Berikut ini yang merupakan kekurangan Sistem Presidensiil adalah….
A. Keputusan merupakan tawar menawar legislative dan eksekutif
B. Kedudukan eksekutif stabil
C. Dapat mencegah kekuasaan yang absolute
D. Sistem chek and balance
E. Program pemerintah dapat disesuaikan masa jabatan eksekutif

6. Yang menggunakan sistem pemerintahan presidensiil adalah….


A. Amerika, Indonesia dan Malaysia
B. Amerika, Indonesia dan Pakistan
C. Indonesia, Inggris dan RRC
D. India, Indonesia dan Amerika
E. India, Malaysia dan Indonesia
7. Yang merupakan ciri sistem parlementer adalah….
A. Kekuasaan eksekutif lebih besar dari Legislatif
B. Parlemen tidak dapat menjatuhkan kabinet
C. Kepala Negara juga kepala pemerintahan
D. Kabinet dapat dijatuhkan Parlemen
E. Eksekutif berkedudukan sejajar dengan legislatif
8. Berikut ini yang merupakan kekurangan sistem parlementer adalah….
A. Menteri lebih berhati hati menjalankan tugasnya
B. Kabinet diangkat berdasarkan suara terbanyak di parlemen
C. Lebih mudah menyesuaikan pendapat antara eksekutif dan legislative
D. Kedudukan eksekutif tidak stabil
E. Banyak menteri yang menjabat berdasarkan keahliannya tanpa peduli di
didukung partai atau tidak
9. Lembaga negara manakah yang ada setelah perubahan UUD....
A. MK
B. DPR
C. DPRD
D. MPR
E. BPK

10. Perubahan UUD 1945, dilakukan oleh….


A. Presiden
B. Presiden & Wakil
C. Presiden, Wakil dan Menteri

9
D. DPR
E. MPR
11. Lembaga negara yang membuat Undang-Undang yaitu….
A. Presiden
B. Presiden & Wakil
C. Presiden, Wakil dan Menteri
D. DPR
E. MPR
12. Sistem pemerintahan dimana badan legislatif (parlemen) mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi dari pada badan eksekutif'(pemerintah) disebut
sistem pemerintahan….
A. Parlementer
B. Presidensiil
C. Negara Bagian
D. Demokrasi secara langsung
E. Komunis
13. Sistem pemerintahan dimana badan legislatif dan badan eksekutif mempunyai
kedudukan yang sejajar dan saling melakukan kontrol melalui mekanisme check
and balances disebut sistem pemerintahan….
A. Parlementer
B. Presidensiil
C. Negara Bagian
D. Demokrasi secara langsung
E. Komunis
14. Negara yang menggunakan sistem parlementer adalah….
A. Inggris, Amerika, Indonesia
B. Inggris, India, Prancis
C. India, Indonesia, Inggris
D. Amerika , RRC, Inggris
E. Amerika , RRC, Pakistan
15. Berikut ini merupakan kekurangan sistem pemerintahan Presidensiil yaitu….
A. Mekanisme Chek and balance
B. Mencegah kekuasaan absolute
C. Kedudukan eksekutif lebih stabil
D. Program pemerintahan disesuaikan masa jabatan
E. Keputusan hasil tawar menawar legislatif dan eksekutif

Uraian

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem


2. Jelaskan perbedaan pengertian pemerintahan dalam arti luas dan dalam arti sempit
3. Sebutkan tujuh kunci sistem pemerintahan di Indonesia
4. Sebutkan periodesasi sistem ketatanegaraan Indonesia
5. Jelaskan perbedaan kepala negara dan kepala pemerintahan dalam sistem
pemerintahan presidensiil dan sistem pemerintahan parlementer

10
11

Anda mungkin juga menyukai