NIM.19102055(KARYAWAN).
Sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata, yaitu sistem dan
pemerintahan. Kata sistem dalam bahasa Inggris mengandung makna system,
yang berarti tatanan, susunan, jaringan, dan cara. Sedangkan istilah sistem dalam
bahasa Yunani (systema) mengandung pengertian : 1) sebagai keseluruhan yang
tersusun dari banyak bagian, dan 2) hubungan yang berlangsung antara satuan-
satuan atau komponen-komponen secara teratur.
2.Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang utuh, di dalamnya terdapat
komponen-komponen yang pada gilirannya merupakan sistem yang tersendiri.
1.Pemerintah dalam arti luas adalah semua lembaga negara yang oleh konstitusi
negara disebut sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan. Hal ini, misalnya,
terdapat di Indonesia di dalam UUD 1945, segala urusan yang dilakukan oleh
negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan negara,
kekuasaan pemerintah tidak hanya menjalankan fungsi eksekutif saja melainkan
juga meliputi fungsi lainnya, termasuk legislatif dan yudikatif.
Suatu negara menerapkan sistem pemerintahan yang berbeda dengan negara lain.
Hal ini disebabkan situasi dan kondisi yang berbeda sehingga melahirkan sistem
presidensil atau parlementer. Situasi menunjuk pada sejarah perjuangan bangsa
tersebut, dan kondisi menunjuk pada karakteristik penduduk, adat-istiadat,
keibasaan, dan letak geografis negara yang bersangkutan. Pada dasarnya sistem
pemerintahan yang dilakukan di negara-negara demokrasi menganut sistem
presidensial atau parlementer. Kedua sistem tersebut memiliki beberapa bentuk
variasi.
2.Sistem Pemerintahan Presidensial
2. Pemerintahan Parlementer
d.Anggota parlemen terdiri atas orang-orang partai politik yang memenangkan pemilihan
umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki peluang menjadi
mayoritas dan berkuasa di parlemen.
e.Pemerintah/kabinet terdiri atas para menteri dan perdana menteri sebagai pemimpin
kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksanakan kekuasaan eksekutif.
f.Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif berada pada perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari parlemen.
Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang mendapat
dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktu-waktu parlemen
dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen menyampaikan mosi tidak
percaya kepada kabinet.
h.Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet, maka prsiden/raja atas saran
dari pedana menteri dapat membubarkan parlemen. Selanjutnya, diadakan pemilihan
umum lagi untuk membentuk parlemen baru