Pendahuluan
A. Pengertian Sistem
B. Pengertian Politik
Jadi pada sistem campuran ini kedudukan Presiden tidak hanya sebagai
serimonial saja, tetapi turut serta didalam pengurusan pemerintahan,
adanya pembagian otoritas didalam eksekutif.
Sistem Politik Indonesia dan Sistem Politik di Indonesia, kedua istilah ini
sering dipersamakn tetapi dilain pihak sering pula dibedakan secara tegas.
Sistem politik harus mempunyai kapabilitas dan dapat memelihara
identitasnya dalam suatu periode tertentu, dan tentunya kapabilitas
tersebut selalu berada dalam suatu wilayah tertentu (dalam arti tidak
selalu bersifat geografis). Oleh karena itu, Sistem Politik Indonesia tiada
lain adalah sistem politik yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini,
Indonesia adalah pemberi sifat kekhasan kepada suatu sistem politik
tertentu.
Dapat disebutkan arti sebutan itu adalah sistem yang pernah berlaku saja,
jelas tidak akan tergambar atau bahkan tidak pernah disinggung soal
sistem sebagaimana adanya sekarang dan sistem yang berlaku selama
eksistensi negara Indonesia. Tetapi bila diberi makna sebagai sistem
sebagaimana adanya sekarang atau yang sedang berlaku di Indonesia, ia
akan kehilangan konteksnya yang erat dengan sejarah politik Indonesia
serta perspektif dan proyeksi politik Indonesia ke masa depan. Sebagai
jalan tengah agar tidak berkurang arti dan bobot istilah yang
dipermasalahkan, maka dipakai istilah : Sistem Politik Indonesia. Dari
sudut argumen inilah dapat dinyatakan bahwa Sistem Politik di Indonesia
lebih sempit cakupannya daripada Sistem Politik Indonesia kecuali
apabila penafsirannya menakup tiga hal yang disebutkan diatas.
Bab 2
A. Sebelum Kemerdekaan
Bila dikatakan bahwa Bangsa Indonesia terjajah selama lebih kurang 350
tahun oleh Bangsa Belanda, hal tersebut tidak benar karena kenyataannya
masyarakat Aceh tidak pernah berhasil dikuasai secara keseluruhan oleh
pihak Belanda. Setelah kesadaran bahwa perlawanan harus dilakukan
bersama-sama muncul Budi Utomo pada tahun 1908, Syariat Islam
(1911), Partai Nasional (1927), dan pada tanggal 28 Oktober resmi
pemuda-pemudi dari seluruh Indonesia berkumpul untuk mengucap
Sumpah Pemuda. Pada tahun 1921 SDI menjadi SI dan mendapat
pemimpin organisasi baru yaitu H.O.S Tjokroaminoto (1883-!934).
Perubahan SdI menjadi SI bukan hanya perubahan nama saja, tetapi
terutama dalam perubahan orientasi yaitu dari komersial ke politik. Pada
tahun 1914 Belanda yang membawa marxisme mendirikan ISDV. Saat
ada revolusi di Rusia, hal tersebut memberikan dorongan kepada ISDV
untuk menyebarkan Marxisme di Indonesia. Pada tanggal 23 Mei 1920
ISDV di ubah menjadi PKI dengan SI cabang Semarang sebagai pusatnya
dan Semaun sebagai ketua yang pertama.
B. Kemerdekaan
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia mengumandangkan Proklamasi
Kemerdekaan. Sejak dari itu, sejarah bangsa Indonesia merupakan sejarah
suatu bangsa yang masih muda dalam menyusun politik pemerintahan.
Landasan berpijaknya adalah konstitusi dan ideologi yang mereka
ciptakan sendiri sesuai perkembangan budaya masyarakatnya. Faktor
ruang dan waktu adalah yang paling banyak menentukan
penumbuhkembangnya.
Dalam periode ini yang dipakai sebagai pegangan adalah UUD 1945.
Tanggal 5 Oktober 1945, dikeluarkan maklumat pemerintah yang
menyatakan berdirinya Tentara Keamanan Rakyat yang dipimpin
Supriyadi. Tanggal 16 Oktober 1945 diadakan kongres Komite Nasional
Indonesia (KNIP) di Malang. Disini Drs. Mohamad Hatta mengeluarkan
Maklumat X yang berisi penegasan terhadap kata bantuan dalam pasal IV
Aturan Peralihan UUD 1945.
Dalam periode ini Republik Indonesia menjadi negara serikat. Hal ini
terjadi sejak Gubernur Jenderal DR. Van Mook dikirim ke Indonesia
dengan tujuan untuk memporak porandakan keutuhan dan kesatuan
Republik Indonesia yang baru merdeka dengan politik devide et impera
yang di milikinya. Pada periode ini terjadi beberapa pertempuran yang
pada akhirnya tercipta perdamaian melalui beberapa perjanjian seperti
perjanjian linggar jati, perjanjian renville, dan konverensi meja bundar
yang akhirnya pada 27 Desember 1949 Belanda mengakui Kedaulatan
Republik Indonesia dengan syarat berbentuk serikat.
Dalam periode ini yang dipakai sebagai pegangan adalah Konstitusi RIS.
Undang-undang dasar ini terdiri dari Mukadimah, 197 Pasal dan 1
lampiran. Dalam pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa Republik Indonesia
yang serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang
demokrasi dan berbentuk federasi. Sdangkan dalam Ayat dilakukan oleh
pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
C. Orde Lama
D. Orde Baru
Ketika Presiden Soekarno mengalami berbagai penyakit tuanya yang
dikonsultasikan kepada dokter Cina dari Beijing, berbagai kelompok
mulai gelisah memperhitungkan bagaimana mereka dapat lebih naik ke
puncak kekuasaan. Ada dua kelompok penekan Angkatan Darat yang
diisukan waktu itu yaitu Dewan Jenderal (mereka yang ingin
menggulingkan Soekarno) dan Dewan Revolusi (yang sangat setia
membela Soekarno).
E. Orde Reformasi
Pada tanggal 1 Mei 1998 Pak Harto akhirnya mengundurkan diri yang
disambut oleh masyarakat. Pengganti beliau adalah wakil presiden Prof
Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie menggantikan beliau dengan
mengucap sumpah di Istana Merdeka karena tidak mungkin
melangsungkannya di gedung rakyat MPR karena diduduki oleh
mahasiswa..
Bab III
Wewenang dan kekuasaan Presiden dibagi menjadi dua jenis yaitu selaku
kepala negara dan selaku kepala pemerintahan. Cara membedakannya
adalah sebagi berikut[2] :
g. Menerima surat keperayaan dari negara lain melalui duta dan
konsul negara lain
h. Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan tingkat
nasional
Partai politik adalah salah satu dari infrastruktur politik, sedangkan infra
struktur politik di Indonesia meliputi keseluruhan kebutuhan yang
diperlukan di bidang politik dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas yang
berkenaan dengan asal mula, bentuk dan proses pemerintahan pada
tingkat negara. Hal tersebut dapat dikaji dengan melihat berbagai
organisasi, sistem dan prosedur kerja. Oleh karena itu ada organisasi
politik yang resmi tampak seperti partai politik, perkumpulan buruh,
nelayan, pedagang, organisasi wanita, pemuda, pelajar, dan lain-lain.
Tetapi ada pula organisasi abstrak yang tidak resmi namun sangan
menguasai keadaan sebagai elite power yang disebut juga dengan grup
penekan (pressure group) seperti kelompok kesukuan, fanatisme
keagamaan dan kelompok tertentu yang berdasarkan almamater.
Bab IV
A. Pemilihan Umum
1. Penyuaraan
Dalam literatur ilmu politik dikenal juga dengan dua sistem pemilihan,
yakni sistem distrik (satu daerah pemilih memilih satu wakil ) dan sistem
perwakilan berimbang ( satu daerah pemilih memilih beberapa wakil ).
1. Sistem Distrik
Sistem ini merupakan sistem pemilihan umum yang paling tua dan di
dasarkan pada kesatuan geografis. Setiap kesatuan geografis mempunyai
satu wakil dalam DPR. Kelemahan sistem distrik diantaranya:
1.
1. sistem ini kurang memperhitungkan adanya partai-partai
kecil dan golongan minoritas.
2. Sistem ini kurang representative karena calon yang kalah
dalam suatu distrik, otomatis kehilangan suara yang telah
mendukungnya.
2. Sistem Perwakilan Berimbang
Sistem ini awalnya dimaksudkan untuk menghilangkan beberapa
kelemahan dari sistem distrik. Gagasan pokoknya adalah bahwa jumlah
kursi yang diperoleh oleh suatu golongan atau partai politik sesuai dengan
jumlah suara yang diperolehnya. Dalam pelaksanaanya, sistem
perwakilan berimbang ini sering dikombinasikan dengan beberapa
prosedur, antara lain sistem daftar, baik sistem daftar tertutup amupun
sistem daftar terbuka. Kelemahan dari sistem ini adalah :
b. wakil yang terpilih merasa dirinya lebih terkait kepada partai dan
kurang merasa loyalitas kepad orang atau masyarakat yang telah
memilihnya
1. Langsung
2. Umum
3. Bebas
4. Rahasia
5. Jujur
6. Adil
Keanggotaan KPU 1999 terdiri dari unsure partai politik dan pemerintah,
yakni 1 orang masin-masing partai politik peserta pemilu dan 5 wakil
pemerintah. Masa keanggotaan KPU adalah 5 tahun. Tata kerja disusun
dan diterapkan oleh KPU. Dalam pelaksanaan tugasnya KPU dibantu
oleh sekretariat umum, wakil sekretariat umum, organisasi dan tata kerja
secretariat KPU ditetapkan dan diberhentikan oleh Presiden.
Struktur organisasi Pemilu 2004 terdiri atas KPU, KPU Propinsi, KPU
Kabupaten/ Kota, PPK, PPS melaksanakan pemungutan suara di TPS dan
membentuk KPPS, PPLN untuk warga yang tinggal di luar negeri,
KPPSLN, Panwaslu. Untuk keperluan tugas operasional, KPU
dilengkapi Sekretaris Jenderal yang dipimpin oleh Sekertaris Jenderal
dan dibantu oleh Wakil Sekertaris Jenderal. Sekertaris Jenderal dan Wakil
Sekertaris Jenderal adalah PNS yang diangkat dan diberhentikan oleh
Keputusan Presiden.
1. Pemilu 1955
UU Pemilu dibuat pertama kali di Indonesia pada pascakemerdekaan,
yakni UU no 7 Tahun 1953 tentang pemilihan umum. Tujuan pemilihan
umum yang diselenggarakan 1955 adalah: menjelmakan kemauan rakyat
yang akan menjadai dasar kekuasaan penguasa, membentuk konstituante.
Pemilu pertama dilaksanakan di seluruh tanah air kecuali Irian Barat,
memperebutkan 27 kursi DPR, Pemilu diikuti oleh 15 daerah pemilihan,
dengan jumlah pemilih 43. 104. 464 orang. Pemilu 1955 menjlankan
sistem pemilu secara langsung.
1. Pemilu 1971
1. Pemilu 1977
1. Pemilu 1982
1. Pemilu 1987
1. Pemilu 1992
1. Pemilu 1997
1. Pemilu 1999
1. Pemilu 2004
1.
1. Tahap pertama adalah pemilu untuk memilih partai politik
dan anggotanya untuk dicalonkan menjadi anggota DPR,
DPRD dan DPD.
2. Tahap kedua adalah untuk memilih pasangan calon presiden
dan wakil presiden secara langsung.
3. Tahap ketiga adalah babak terakhir yang dilaksanakan hanya
apabila pada tahap kedua, belum ada pasangan calon yang
mendapatkan suara lebih dari 50 % dari suara keseluruhan.
Bab V
WAYANG salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling
menonjol di antara banyak karya budaya lainnya. Budaya wayang
meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni
lukis, seni pahat, dan juga seni perlambang. Budaya wayang, yang terus
berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan media penerangan,
dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan.
Alasan mereka cukup kuat. Di antaranya, bahwa seni wayang masih amat
erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi bangsa Indonesia,
khususnya orang Jawa. Panakawan, tokoh terpenting dalam pewayangan,
yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong, hanya ada dalam pewayangan
Indonesia, dan tidak di negara lain. Selain itu, nama dan istilah teknis
pewayangan, semuanya berasal dari bahasa Jawa (Kuna), dan bukan
bahasa lain. Sementara itu, pendapat kedua menduga wayang berasal dari
India, yang dibawa bersama dengan agama Hindu ke Indonesia. Mereka
antara lain adalah Pischel, Hidding, Krom, Poensen, Goslings, dan
Rassers. Sebagian besar kelompok kedua ini adalah sarjana Inggris,
negeri Eropa yang pernah menjajah India.
Wayang sebagai suatu pergelaran dan tontonan pun sudah dimulai ada
sejak zaman pemerintahan raja Airlangga. Beberapa prasasti yang dibuat
pada masa itu antara lain sudah menyebutkan kata-kata “mawayang” dan
`aringgit’ yang maksudnya adalah pertunjukan wayang.
B. Lakon Utama
Wayang Kulit memiliki banyak filosofi yang dapat dipelajari oleh kita.
Filosofi wayang kulit ada bukan hanya saat pertunjukan saja, tetapi
sebelum pertunjukan dimulaipun ada filosofi yang dapat diambil.
Lihatlah wayang yang berjajar di depan sebelum pementasan dimulai.
Wayang selalu dijajarkan sesuai peran wayang tersebut. Peran wayang
yang berwatak jahat (Butho), selalu diletakkan di pinggir jauh dari
dalang. Sementara wayang yang berwatak baik dan bijaksana akan
diletakkan berada di dekat dalang. Bila kita iteroretasikan pada kehidupan
kita bahwa orang-orang yang baik dan bijaksana selalu akan dekat kepada
Tuhan, sementara orang yang berwatak jahat akan menjauh dari Tuhan.
Sehingga mengajarkan kita untuk selalu baik dan bjaksana.