Lembaga Eksekutif
by : Bakran Suni
Pengertian
Pengertian eksekutif, menurut Austin Ranney
adalah para pejabat politik yang memegang peranan
pelaksanaan kebijakan dimana mereka dipilih atau
diangkat untuk waktu terbatas dengan tugas
memprakarsai kebijakan serta mengggerakkan kerja.
Birokrasi.
Negara modern , memiliki pejabat eksekutif
dengan sebutan bervariasi, diantaranya Presiden, Perdana
Menteri, atau Konselor. Bentuk dari lembaga eksekutif
bias secara individual atau kolektif, seperti Kabinet,
Lembaga Kementerian, Politburo atau Presidium.
Sebagai sebuah lembaga yang memegang
peranan
penting dalam setiap Pemerintahan (core of
government), eksekutif memiliki 2 fungsi dasar,yaitu
Kepala Negara, dalam hal eksekutif menjalankan
fungsi formal kenegaraan.
Kepala Pemerintahan, birokrasi sebagai pelaksana
kebijakan.
Sementara itu terdapat 4 type prinsipil kekuasaan
eksekutif sebagai kepala negara yang dimiliki
negara-negara modern.(Ranney 1993 270-271).
Type-type tersebut yaitu :
Monarki keturunan (Hereditary Monarch), dimana
eksekutif menduduki kepala negara atas dasar keturunan.
Termasuk dalam kategori ini, misalnya Ratu Inggris, Raja
Belgia, Kaisar Jepang.
Monarki yang dipilih.(Elected Monarch), dimana
eksekutif biasanya dipilih dan diseleksi oleh parlemen
atau komite pemilihan khusus. Tipe ini biasanya presiden
yang tidak memiliki kekuasaan dalam pembuatan
kebijakan.Contohnya, Presiden Austria, Italia, India dsb.
Kepala Pemerintahan Yang di Pilih Langsung
(Directly Elected Heads of Government) dimana
eksekutif di pilih langsung oleh warga negara.
Termasuk dalam kategori ini, Indonesia, Amerika
Serikat, dsb.
Swiss Collegial Executif, dimana eksekutif
terdiri dari 7 anggota Federal Council yang diseleksi
dan di pilih setiap 4 tahun oleh parlemen.
Mereka di pimpin oleh seorang Presiden
Konfederasi yang dirotasi setiap tahun yang juga
berfungsi sebagai pimpinan seremonial.
Dalam pandangan atau Doktrin trias Politika,
lembaga eksekutif, merupakan lembaga yang
melaksanakan kekuasaan eksekutif. Lembaga ini
melaksanakan Undang-Undang yang telah di buat
oleh lembaga legislative.
Dalam sistem politik demokrasi yang dianut
oleh negara-negara modern saat ini, terdapat 2
(dua) ciri dan praktek lembaga eksekutif
Kedua macam lembaga eksekutif tersebut adalah
Sistem Presidensial dan Sistem Parlementer.
Sistem Presidensial yaitu
Lembaga Eksekutif adalah Presiden dan
Menteri-Menteri yang diangkat oleh
Presden.Oleh karena itu, Menteri-menteri hanya
bertanggung jawab kepada Presiden.
Dalam sistem Presidensial , kelangsungan
lembaga eksekutif tidak bertanggung jawab
kepada lembaga legislative.dalam sistem ini,
kedudukan lembaga eksekutif lebih dominan
dibandingkan dengan parlementer.
Sistem Parlementer yaitu
Lembaga Eksekutif terdiri dari pada
Perdana Menteri dan Menteri-menteri.
Perdana Menteri merupakan pimpinan Kabinet
dan mereka bertanggung jawab kepada
Parlemen.Kelangsungan Kabinet sangat
tergantung kepada dukungan mayoritas
parlemen.
Dalam sistem parlementer yang menganut
asas monarki konstitusional, Raja merupakan
lembaga eksekutif yang tidak dapat diganggu gugat.
Perdana Menteri dan Menteri dinamakan sebagai
bagian eksekutif yang bertanggung jawab.
Raja sering dinamakan sebagai Kepala negara
sehingga peranannya sering bersifat serimonial,
sementara Perdana Menteri disebut sebagai Kepala
Pemerintahan yang melaksanakan tugas
pemerintahan sehari-hari.
Dalam negara-negara yang menganut sistem politik
demokrasi, lembaga eksekutif biasanya
menyelenggarakan dan melaksanakan undang-undang
yang telah ditetapkan oleh legislatif.
Sesuai dengan asas Trias Politika, lembaga legislatif
merumuskan undang-undang dan eksekutif
melaksanakan undang-undang.
Berkembangnya kompleksitas maslah negara telah
mendorong lahirnya konsep negara kesejahteraan
(welfare state).Konsep negara kesejahteraan ini
menghendaki peran yang lebih luas lagi dari negara untuk
menjamin kesejahteraan warga negaranya.
Hal ini berarti eksekutif sudah harus terjun
dalam masalah permusan undang-undang atau
pembuatan undang-undang bersama lembaga
legislatif.
Perkembangan ini di dorong banyak faktor, seperti
perkembangan teknologi, proses modernisasi,terjalinnya
hubungan politik dan ekonomi antar negara, krisis
ekonomi dan revolusi sosial.
Disamping itu eksekutif di tunjang oleh tenaga
kerja yang terampil dan ahli, serta fasilitas yang memadai,
sementara fasilitas yang dimiliki legislatif sangat terbatas.
WEWENANG BADAN EKSEKUTIF
Kekuasaan badan eksekutif mencakup
beberapa bidang Administratif, yakni kekuasaan
untuk melaksanakan undang-undang dan
peraturan perundangan lainnya dan administrasi
negara Legislatif, yaitu membuat rancangan
undang-undang dan membimbingnya dalam
badan perwakilan rakyat sampai menjadi
undang-undang.
Keamanan, artinya kekuasaan untuk
mengatur Polisi dan Angkatan bersenjata,
menyelenggarakan perang, pertahanan negara,
serta keamanan dalam negeri Yudikatif,
memberi grasi, amnesty dan abolisi
Diplomatik, yaitu kekuasaan untuk
menyelenggarakan hubungann diplomasi
dengan negara lain.
BENTUK PEMERINTAHAN dan PEMBAGIAN
BADAN EKSEKUTIF.