Anda di halaman 1dari 19

[Sistem Pemerintahan]

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam mengatur
pemerintahannya sesuai dengan kondisi negara masing-masing. Sistem pemerintahan
mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa
negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap
memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang
kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunyai sistem
pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya
desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah
laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan
politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu
dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem
pemerintahan tersebut.Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem
pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda
pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya
perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.
Setiap Negara memiliki sistem untuk menjalankan kehidupan permerintahannya. Sistem
tersebut adalah sistem pemerintahan. Ada beberapa macam sistem pemerintahan di dunia ini
seperti presidensial dan parlementer.
Kedua sistem pemerintahan yang ada dan berkembang saat ini tak lepas dari kelebihankelebihan dan juga berbagai kekurangan. Setiap negara harus memahami karakteristik negaranya
sebelum menerapkan sistem pemerintahan agar dalam penyelenggaraan pemerintahan tidak
menemui hambatan-hambatan yang besar.

[Sistem Pemerintahan]

Sistem Pemerintahan Parlementer


Kelebihan :

Pengaruh rakyat terhadap politik yang dijalankan sangat besar sehingga suara rakyat
sangat didengarkan oleh parlemen

Dengan adanya parlemen sebagai perwakilan rakyat maka pengawasan pemerintah dapat
berjalan dengan baik

Pembuat kebijakan bisa ditangani secara cepat sebab gambang terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini disebabkan kekuasaan eksekutif dan
legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.

Sistem pertanggungjawaban dalam pembuatan dan juga pelaksanaan kebijakan publik


sangat jelas.

Kelemahan :

Kabinet sering dibubarkan karena mendapatkan mosi tidak percaya Parlemen

Keberhasilan sangat sulit dicapai jika partai di negara tersebut sangat banyak( banyak
suara).

Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka


menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi
menteri atau jabatan eksekutif lainnya

Sistem Pemerintahan Presidensial


Kelebihan :

Menteri tidak dapat di jatuhkan Parlemen karena bertanggung jawab kepada presiden.

Pemerintah dapat leluasa waktu karena tidak ada bayang-bayang krisis kabinet

Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya sebab tidak tergantung pada parlemen

Masa jabatan badan eksekutif lebih pasti dengan jangka waktu tertentu. Misalkan, masa
jabatan Presiden Amerika Serikat selama empat tahun, sedangkan Presiden Indonesia
lima tahun.

[Sistem Pemerintahan]

Penyusun program kerja kabinet lebih mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.

Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif sebab dapat diisi oleh
orang luar termasuk juga anggota parlemen sendiri.

Kelemahan :

Pengawasan rakyat lemah

Pengaruh rakyat dalam kebikajan politik negara kurang mendapat perhatian

Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung badan legislatif sehingga dapat


menimbulkan kekuasaan mutlak

Sistem pertanggungjawaban kurang begitu jelas

Pembuatan keputusan/kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif


dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang
lama.

[Sistem Pemerintahan]
BAB II
PEMBAHASAN

Sistem Pemerintahan Indonesia


1. Tahun 1945-1949
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Semula sistem pemerintahan yang digunakan adalah presidensial tetapi sebab kedatangan
sekutu(agresi militer) dan berdasarkan Maklumat Presiden no X tanggal 16 November 1945
terjadi pembagian kekusaaan dimana kekuasaan eksekutif dipegang oleh Perdana Menteri maka
sistem pemerintahan indonesia menjadi Sistem Pemerintahan Parlementer.
2. Tahun 1949-1950
Sistem Pemerintahan : Quasy Parlementer
Bentuk pemerintahan Indonesia saat itu adalah serikat dengan konstitusi RIS sehingga sistem
pemerintahan yang digunakan adalah parlementer. Namun karena tidak seluruhnya diterapkan
maka Sistem Pemerintahan saat itu disebut Quasy Parlementer
3. Tahun 1950-1959
Sistem Pemerintahan: Parlementer
4. Tahun 1959-1966
Sistem Pemerintahan: Presidensial
Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 yang isinya
1. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945.
2. Pembubaran Badan Konstitusional
3. Membentuk DPR sementara dan DPA sementara
5. Tahun 1966-1998
Sistem Pemerintahan: Presidensial

[Sistem Pemerintahan]
POKOK-POKOK SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
(Sebelum dan Setelah Amandemen UUD 1945)
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum diamandemen
tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara
tersebut sebagai berikut.

Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).

Sistem Konstitusional.

Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah Majelis


Permusyawaratan Rakyat.

Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab kepada
Dewan Perwakilan Rakyat.

Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas


Pemerintahan orde baru dengan tujuh kunci pokok diatas berjalan sangat stabil dan kuat.
Pemerintah memiliki kekuasaan yang besar. Sistem Pemerintahan Presidensial yang dijalankan
pada era ini memiliki kelemahan pengawasan yang lemah dari DPR namun juga memiliki
kelebihan kondisi pemerintahan lebih stabil.
Di akhir era orde baru muncul pergerakan untuk mereformasi sistem yang ada menuju
pemerintahan yang lebih demokratis. Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan sebuah
pemerintahan yang konstitusional(berdasarkan konstitusi). Pemerintahan yang konstitusional
adalah yang didalamnya terdapat pembatasan kekusaaan dan jaminan hak asasi. Kemudian
dilakukanlah

amandemen

Undang-undang

Dasar

1945

sebanyak

kali,

tahun:

1999,2000,2001,2002. Berdasarkan Konstitusi yang telah diamandemen ini diharapkan sebuah


sistem pemerintahan yang lebih demokratis akan terwujud.
Pokok-pokok Sistem Pemerintahan Setelah Amandemen

[Sistem Pemerintahan]

Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara
terbagi dalam beberapa provinsi.

Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem pemerintahan


presidensial.

Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil
presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.

Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.

Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR. DPR memiliki
kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.

Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan dibawahnya.

Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan


parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada
dalam sistem presidensial. Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia
adalah sebagai berikut;

Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi, DPR
tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung.

Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau persetujuan dari
DPR.

Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau persetujuan


dari DPR.

Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan
hak budget (anggaran)
Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia. Hal itu
diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan baru tersebut, antara
lain adanya pemilihan secara langsung, sistem bikameral, mekanisme cheks and balance, dan
pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk melakukan pengawasan dan
fungsi anggaran.

[Sistem Pemerintahan]

Sistem Pemerintahan Inggris

Inggris adalah sebuah negara kesatuan (Unitary State) dengan sebutan United Kingdom yang
terdiri dari: England, Wales, dan Irlandia Utara.Pemerintahannya berbentuk Monarki dan sistem
kenegaraan yang terdesentralisasi. Negara Inggris menganut sistem pemerintahan parlementer
dimana kekuasaan pemerintah terdapatpada perdana menteri dan menteri (bisa juga disebut
kabinet). Sedangkan kekuasaan sebagai kepala negara berada di tangan Ratu. Seperti teori dari
sistem pemerintahan parlementer, Ratu tidak mempunyai kekuasaan politik karena Ratu hanya
berperan sebagai simbol kedaulatan dan persatuan negara.

[Sistem Pemerintahan]
Negara yang terbentuk pada 1 Mei 1707 ini menerapkan sistem pemerintahan parlementer
dengan bentuk pemerintahan monarki konstitusional (monarki parlementer). Kekuasaan legislatif
berada di tangan parlemen atau biasa disebut House of commons dan House of Lords. Di negara
ini yang berhak untuk membubarkan parlemen adalah badan eksekutif yang anggotanya terdiri
dari Raja/ratu serta kabinet. Negara Inggrs ini juga menerapkan sistem dua partai (two party
system), yaitu partai konservatif dan partai buruh. Kedua partai ini selalu bersaing.

Berikut ini adalah skema sistem pemerintahan yang berjalan di Negara Inggris :

Keterangan :
# House of Lords
Anggotanya sekitar 1200 orang yang terdiri dari Uskup Agung gereja Inggris, para keluarga
bangsawan, serta orang-orang yang dianggap berjasa terhadap Negara.

# House of Commons

[Sistem Pemerintahan]
Anggotanya berjumlah sekitar 659 orang yang dipilih dengan equal size districts (sistem
distrik dengan porsi yang sama). Masa tugasnya selama 5 tahun. Atas dasar kebutuhan politik,
Perdana Menteri akan menetapkan pemilihan dan jika kabinet mendapat mosi tidak percaya atau
gagal, maka kabinet tersebut harus membubarkan diri. Partai yang memenangkan pemilu berhak
untuk membentuk cabinet.
# Mahkamah Agung
Merupakan badan peradilan yang ditunjuk oleh kabinet namun dalam menjalankan tugasnya
mereka menjalankan peradilan yang bebas dan tidak memihak.

Sebelum membahas tentang Sistem Pemerintahan Inggris terlebih dahulu kita harus tahu
pengertian sistem pemerintahan. Baca selengkapnya tentang >> pengertian sistem pemerintahan.
Negara Inggris(United Kingdom) merupakan negara kesatuan atau unitary state yang terdiri
dari Skotlandia, Wales, Inggris, dan Irlandia Utara yang memiliki bentuk pemerintahan monarki
atau kerajaan. Inggris dikenal sebagai ibu atau pencetus sistem pemerintahan parlementer (the
mother of parliament) sebab Inggris lah yang membuat sebuah sistem pemerintahan parlemen
yang dapat diterapkan dengan baik untuk pertama kali. Sistem ini memeberikan hak kepada
masyarakat untuk memilih wakilnya melalui pemilihan umum yang demokratis untuk dapat
mengatasi persoalan sosial ekonomi kemasyarakatan sehingga tercipta kesejahteraan rakyat.
Kostitusi di inggris tidak tertulis(konvensi) dalam bentuk teks namun tersebar dalam bentuk
pelbagai hukum, peraturan, dan konvensi. Sistem Pemerintahan Inggris dijalankan oleh Perdana
Menteri sebagai kepala pemerintahan dibantu para menteri. Ratu dan Raja Inggris hanyalah
kepala negara yang berfungsi sebagai simbol kenegaraan(simbol kedaulatan, keagungan dan
persatuan negara).
Parlemen atau Dewan Perwakilan terdiri dari dua ruang (bikameral), yakni House of
Commons & House of Lord. House of Commons atau disebut juga Majelis Rendah adalah badan
perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat di antara calon-calon partai
politik. House of Lord atau Mejelis Tinggi adalah perwakilan yang berisi para bangsawan dengan
berdasarkan warisan. House of Commons memiliki keuasaan yang lebih besar daripada House of

[Sistem Pemerintahan]
Lord. Inggris menerapkan Parliament Soverengnity, artinya kekuasaan yang sangat besar pada
diri parlemen.
Kabinet merupakan menteri-menteri yang dipimpin oleh perdana menteri. Kabinet tersebut
yang benar-benar melaksanakan roda pemerintahan. Anggota kabinet pada umumnya berasal dari
House of Commons. Perdana menteri merupakan pemimpin dari partai mayoritas di House of
Commons. Masa jabatan kabinet sangat tergantung pada kepercayaan dari House of Commons.
Parlemen memiliki kekuasaan membubarkan kabinet dengan mosi tidak percaya.
Terdapat oposisi yang dijalankan oleh partai yang kalah dalam pemilu. Para pemimpin
oposisisi membuat semacam kabinet tandingan. Jika sewaktu-waktu kabinet runtuh, partai
oposisi dapat menggantikan penyelenggaraan pemerintahan. Sistem Pemerintahan negara Inggris
Inggris menggunakan sistem dwipartai. Di Inggris berdiri 2 partai yang saling bersaing dan
memerintah. Partai tersebut adalah Partai Buruh dan Partai Konservatif. Partai yang menang
dalam pemilu dan mayoritas di parlemen merupakan partai yang memerintah, sedangkan partai
yang kalah menjadi partai oposisi.
Badan Peradilan ditentukan oleh kabinet sehingga tak ada hakim yang dipilih. Meskipun
demikian, mereka melaksanakan peradilan yang adil(bebas dan tidak memihak), termasuk juga
memutuskan sengketa antara warga dengan pemerintah.
Inggris sebagai negara kesatuan menerapkan sistem desentralisasi. Kekuasaan pemerintah
daerah berada pada Council (dewan) yang dipilih oleh rakyat di daerah. Sekarang ini, Inggris
terbagi dalam tiga daerah, yaitu England, Wales dan Greater London.

[Sistem Pemerintahan]

Sistem Pemerintahan Amerika Serikat


Amerika Serikat terbentuk pada tahun 1787 dan terdiri dari 50 negara bagian. Amerika
Serikat merupakan sebuah negara Republik Federal yang menganut sistem pemerintahan
Presidensiil dimana Presiden berperan sebagai badan esksekutif dan Konggres berperan sebagai
badan legislatif. Sedangkan Majelis Tinggi ada di tangan Senat dan Majelis Rendah berada di
tangan House of representative (Dewan Perwakilan Rakyat)
Di Amerika Serikat terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas antara Legislatif, Eksekutif,
dan Yudikatif. Pemisahaan ini terdiri dari pemisahan bagian pelaksana maupun fungsi serta
kekuasaan dari badan-badan tersebut yang membatasai satu sama lain dengan menggunakan asas
checks and balances yang berarti saling mengawasi untuk menjaga keseimbangan). Sedangkan
keadilan ditegakkan melalui Badan Yudikatif atau Mahkamah Agung (Supreme Court) yang
bebas dari pengaruh badan Legislatif dan Eksekutif serta menjamin hak-hak kebebasan dan
kemerdekaan individu serta menjamin tegaknya hukum (rule of law).
Amerika Serikat merupakan sebuah negara serikat/federal berbentuk republik beribukota di
Washington D.C. yang mempunyai 50 negara bagian. Sedangkan sistem pemerintahan yang
dianut adalah Sistem Pemerintahan Presidensial. Presiden Amerika adalah kepala negara juga
sekaligus sebagai kepala pemerintahan.
Terdapat pemisahan kekuasaan yang jelas antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang
dinamakan Separation of Power Teory yang berasal dari ajaran Trias Politika (Montesquieu)
yang membedakan kekuasaan dalam suatu negara dipisahkan menjadi 3 cabang kekuasaan :
a. Eksekutif

: kekuasaan yang melaksanakan Undang-Undang

[Sistem Pemerintahan]
Kekuasaan eksekutif dipengang oleh Presiden yg dipilih oleh masyrakyat. Presiden
menduduki jabatan sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Presiden dan wapres dipilih
melalui pemilihan umum, jadi tidak memberikan pertanggungjawaban kepada Kongres namun
jika presiden dinyatakan melakukan pelanggran berat(high crimmines and misdemeasnors) &
kejahatan yaitu kegiatan melawan negara atau hukum seperti : membunuh, korupsi besar,
penghianatan, dll maka presiden dapat dipecat/dimakzulkan (impeachment).
b. Legislatief

: kekuasaan yang menyusun/membuat Undang-Undang

Kekuasaan legislatif berada pada parlemen atau disebut Konggres (congress). Konggres
terdiri atas dua kamar, yakni Senat & House of Representatif. Anggota Senat (perwakilan dari
negara bagian) perwakilan tiap tiap negara bagian masing-masing dua orang jadi jumlahnya ada
100 senator. Sedangkan House of Representatif (Dewan Perwakilan Rakyat) ditentukan
berdasarkan jumlah penduduk.
c. Yudikatif

: kekuasaan yang mengawasi pelaksanaan UU dan memberikan sanksi

bagi pelanggar UU
Ini dimaksudkan agar terwujudnya check and balance sehingga tidak ada kekuasaan yang
terlalu dominan. Kekuasaan yudikatif ada di tangan Mahkamah Agung (Supreme of Court) yang
bebas dan merdeka dan tidak dapat dipengaruhi oleh kekuasaan yang lainnya.

Sistem Kepartaian
Amerika Serikat menerapkan sistem kepartaian dwipartai. Hanya terdapat dua partai yang

dominan di Amerika Serikat, yakni Partai Republik dan Demokrat.

Sistem Pemilu
Pemilu di Amerika menggunakan sistem distrik.Perbedaan Pemilu Sistem Proporsional dan

Sistem Distrik
1. Sistem distrik
Sistem ini berdasarkan lokasi daerah pemilihan, bukan berdasarkan jumlah penduduk. Dari
semua calon, hanya akan ada satu pemenang. Dengan begitu, daerah yang sedikit penduduknya
memiliki wakil yang sama dengan daerah yang banyak penduduknya, dan tentu saja banyak

[Sistem Pemerintahan]
suara terbuang. Karena wakil yang akan dipilih adalah orangnya langsung, maka pemilih bisa
akrab dengan wakilnya.
Kelebihan Pemilu sistem Distrik
Sistem ini merangsang terjadinya integrasi diantara partai, disebabkan kursi kekuasaan yang
diperebutkan hanya satu.
Perpecahan partai dan pembentukan partai baru bisa dihambat, bahkan bisa mendorong
penyederhanaan partai secara natural.
Distrik ialah daerah kecil, karena itu wakil terpilih kemungkinan akan dikenali dengan baik
oleh komunitasnya, dan hubungan dengan pemilihnya menjadi lebih dekat
Untuk partai besar, lebih gampang untuk memperoleh kedudukan mayoritas di parlemen.
Jumlah partai yang terbatas menyebabkan stabilitas politik mudah tercapai.
Kelemahan Pemilu Sistem Distrik
Partai besar lebih berkuasa karena terdapat kesenjangan persentase suara yang diperoleh
dengan jumlah kursi di partai politik
Partai kecil dan minoritas merugi sebab sistem ini menyebabkan banyak suara terbuang.
Sistem ini kurang mewakili kepentingan masyarakat heterogen & pluralis.
Anggota Parlemen terpilih cenderung mengutamakan kepentingan daerahnya dibanding
kepentingan nasional.
2. Sistem Proporsional
Sistem yang melihat pada jumlah penduduk yang merupakan peserta pemilih. Berbeda
dengan sistem distrik, wakil dengan pemilih kurang dekat karena wakil dipilih melalui tanda
gambar kertas suara saja. Sistem proporsional banyak dianut oleh negara multipartai, seperti
Italia, Indonesia, Swedia, dan Belanda.
Kelebihan Pemilu Sistem Proporsional
Dinilai lebih mewakili suara rakyat sebab perolehan suara partai sama dengan persentase
kursinya di parlemen.
Setiap suara dihitung dan tidak ada yg terbuang jadi partai kecil & minoritas memiliki
kesempatan memperoleh suara dan menempatkan wakilnya di parlemen. Sistem ini dianggp
lebih memihak masyarakat pluralis dan heterogen.

[Sistem Pemerintahan]

Kekurangan Sistem Proporsional


Sistem proporsional ini kurang mendukung adanya integrasi partai politik. Jumlah partai
yang semakin banyak menghambat integrasi partai.
Wakil rakyat kurang dekat dengan pemilihnya, tapi lebih dekat dengan partainya. Hal ini
memberikan kedudukan yang kuat pada dewan pimpinan partai untuk menentukan wakilnya
di parlemen.
Banyaknya partai yang bersaing menyebabkan kesulitan bagi suatu partai untuk menjadi
mayoritas. Hal ini menyebabkan sulitnya mencapai stabilitas politik dalam parlemen, karena
partai harus menyandarkan diri pada koalisi.

Electoral College
Dalam sistem pemilu di USA, pilihan rakyat tak mutlak menentukan kemenangan seorang
calon presiden/kandidat sebab dalam pelaksanana pemilihan calon presiden & wakil presiden,
Amerika Serikat memakai sistem Electoral College. Electoral College adalahdewan pemilih
yang akan memilih presiden. Anggotanya dipilih oleh rakyat pada hari pemilu. Para utusan itu
sudah berjanji di awal untuk memilih kandidat tertentu. Jumlah utusan pada dewan pemilih yaitu
dua orang ditambah jumlah anggota DPR dari negara bagian tersebut. Jadi, beberapa negara
bagian memiliki jumlah utusan terbanyak, seperti contohnya, California, dan menjadi begitu
menentukan dalam pemenangan pemilu. Dengan demikian, pemilihan presiden dan wakil
presiden sebenarnya merupakan pemilu dengan cara tidak langsung tetapi diwakilkan pada
dewan pemilih sebab pemenangnya ditentukan oleh suara para pemilih dalam Electoral College
saat hari pencoblosan.

Tata cara pelaksanaan pemilu presiden dan wakil presiden di Amerika:


Dalam rangka pelaksanaan pemilihan umum presiden & wakil presiden di Amerika
Serikat ,masyarakat menggunakan hak pilihnya sebanyak dua dua kali,yaitu :

Pertama, untuk memilih calon presiden yang populer.

[Sistem Pemerintahan]

Kedua, untuk memilih utusan berjumlah 538 yang mewakili 50 negara bagian.Utusan

inilah yang berhak memilih presiden. Jadi, pilihan rakyat hanya berguna untuk menentukan
popularitas kandidat.

Sistem Pemerintahan Prancis


Negara

Prancis

saat

ini

(terkenal dengan istilah Republik


Kelima) merupakan sebuah negara
Republik dan berbentuk negara
kesatuan. Prancis menganut sistem
pemerintahan semi presidensiil. Hal
tersebut
menjalankan

dikarenakan dalam
roda

pemerintahan,

Presiden sebagai kepala negara dan


kepala pemerintahan dibantu oleh
seorang Perdana Menteri. Hal ini
berbeda
pemerintahan

dengan
yang

sistem
presidensiil

secara murni dimana Presiden


hanya

menjalankan

pemerintahan seorang diri dengan hanya dibantu cabinet.


Untuk urusan legislative, Prancis menggunakan sistem parlemen 2 pintu (bikameral)
yang terdiri dari National Assembly (sidang Nasional) dan Senat Tidak Berpendapat (Perliament
Sovereignity). Dalam menjalankan sistem pemerintahan di prancis, kabinet yang anggotanya
terdiri dari dewan-dewan menteri berada dibawah kepemimpinan Perdana Menteri. Sedangkan
Presiden bersama dengan Sidang Nasional dan Parliement Sovereignity akan mengangkat
Dewan Konstitusi. Dewan Konstitusi ini anggotanya terdiri dari 9 orang yang tugas utamanya
adalah mengawasi ketertiban dalam proses pemilihan presiden dan parlemen serta mengawasi
pelaksanaan referendum. Konstitusi yang dianut oleh Negara Prancis adalah konstitusi tertulis.

[Sistem Pemerintahan]
Namun bila dibandingkan dengan negara-negara yang lain, konstitusi Prancis ini lebih regid
(lebih kaku).
Republik Prancis adalah sebuah republik semi-presidensial uniter dengan tradisi
demokratis yang kuat. Konstitusi Republik Kelima disetujui melalui referendum tanggal 28
September 1958. Sehingga memperkuat kewenangan eksekutif dengan parlemen. Parlemen
Prancis adalah sebuah badan legislatif bikameral yang terdiri dari Majelis Nasional (Assemble
Nationale) dan Senat. Kekuasaan legislatif Senat terbatas; dalam penentangan antara kedua
pihak, Majelis Nasional memiliki perkataan terakhir, kecuali untuk hukum konstitusional dan
lois organiques (hukum yang disediakan langsung oleh konstitusi) dalam beberapa hal.
Pemerintah memiliki pengaruh kuat dalam pembentukan agenda Parlemen.
Parlement franais adalah cabang legislatif dan deliberatif (parlemen Pemerintah
Prancis). Sistem parlementer di Prancis adalah bikameral, dan Parlemen terdiri dari "Majelis
Tinggi(chambre haute), merupakan Senat Prancis (Snat) "Majelis Rendah" (chambre
basse), merupakan Majelis Nasional Prancis (Assemble nationale) tempat berbeda yaitu Palais
du Luxemboruguntuk Senat danPalais Bourbon untuk Majelis Nasional.

Hukum Dalam Negara Prancis


Prinsip dasar bahwa Republik Prancis harus menghargai tercantum dalam Deklarasi Hak
Asasi Manusia dan Warga Negara 1789 Prancis menggunakan sebuah sistem hukum sipil; yang
berarti, hukum berasal terutama dari peraturan tertulis; hakim tidak membuat hukum, tapi
mengartikannya (meskipun jumlah penerjemahan hakim dalam beberapa hal menjadikannya
sama dengan hukum kasus). Prinsip dasar peraturan hukum tercantum dalam Kode Napoleon.
Dalam perjanjian dengan prinsip Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara hukum
seharusnya hanya mlarang aksi yang merugikan masyarakat. Seperti Guy Canivet, presiden
pertama Mahkamah Kasasi, menulis mengenai pengelolaan penjara: Kebebasan adalah
peraturan, dan larangannya adalan pengecualian; larangan kebebasan apapun harus dibuat
oleh Hukum dan harus mengikuti prinsip kewajiban dan perbandingan.

[Sistem Pemerintahan]
Hukum Prancis terbagi menjadi dua bagian utama: hukum pribadi dan hukum umum.
Hukum pribadi meliputi, biasanya, hukum sipil dan hukum kriminal. Hukum umum meliputi,
hukum administratif dan hukum konstitusional. Tetapi, dalam praktik, hukum Prancis terdiri dari
tiga bagian utama: hukum sipil; hukum kriminal dan hukum administratif.
Prancis tidak mengakui hukum agama, ataupun pengakuan keyakinan religius atau
moralitas sebagai motivasi untuk penetapan larangan. Sebagai konsekuensi, Prancis tidak lagi
memiliki hukum pengumpatan atau hukum sodomi (terakhir dihapus tahun 1791). Tetapi
"serangan terhadap kesusilaan umum" (contraires aux bonnes murs) atau perusak perdamaian
(trouble l'ordre public) telah digunakan untuk menekan kembali ekspresi publik atas
homoseksualitas atau prostitusi jalanan.
Hukum hanya dapat digunakan pada masa depan dan bukan masa lalu (hukum ex post
facto dilarang) dan harus dilaksanakan, hukum harus secara resmi diterbitkan dalam Journal
Officiel de la Rpublique Franaise.

[Sistem Pemerintahan]

Sistem Pemerintahan Jepang


Jepang adalah sebuah negara kepulauan yang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke7 SM. Jepang merupakan sebuah negara yang paling disegani di wilayah Asia karena memiliki
tekhnologi
lebih

yang

maju

jauh

dibandng

dengan negara-negara di
sekitarnya.

Di

Jepang

terdapat 47 pemerintah
daerah tingkat prefektur
(setingkat provinsi) dan
memiliki lebih dari 3300
pemerintah daerah pada
tingkat
kepala

bawah.

Para

pemerintah

daerah tersebut dipilih


oleh rakyat setempat melalui pemilihan.
Bentuk negara Jepang sendiri adalah sebuah negara yang monarki konstitusional yang
sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang. Mengenai sistem pemerintahan, Jepang
menjalankan sistem pemerintahan parlementer, sama seperti yang dijalankan di Negara Inggris
dan Kanada. Sejak tahun 1947 di Jepang mulai berlaku sebuah konstitusi atau Udang-Undang
Dasar yang didasarkan pada tiga prinsip, yaitu : kedaulatan rakyat, hormat terhadap hak - hak
asasi manusia, dan penolakan perang. Di dalam konstitusi ini juga menetapkan tentang tiga
kemandirian badan pemerintah yang terdiri dari :
Badan Legislatif biasa disebut Diet atau parlemen.
Badan Eksekutif terdiri dari anggota kabinet.

[Sistem Pemerintahan]
Badan Yudikatif berfungsi sebagai pengadilan hukum.
Di Jepang, jabatan kepala negara ada di tangan Kaisar. Walaupun demikian, fungsi Kaisar
sebagai kepala negara hanyalah sebagai seremonial belaka. Karena kedudukan Kaisar sendiri
diatur dalam Undang-Undang Dasar sebagai simbol dan pemersatu rakyat. Sehingga Kaisar
Jepang hanya bertindak sebagai kepala negara yang mengurusi segala urusan yang berhubungan
dengan diplomatik. Sedangkan untuk jabatan kepala pemerintahan ada di tangan perdana
menteri.
Diet sebagai badan tertinggi dari kekuasaan negara juga berfungsi sebagai pembuat
undang-undang. Anggota Diet terdiri dari Majelis Rendah dengan 480 anggota dan Majelis
Tinggi dengan 242 anggota. Para anggota Diet akan memilih Perdana Menteri dari kalangan
mereka sendiri. Kemudian Perdana Menteri terpilih akan membentuk kabinet. Kabinet akan
bertugas dibawah kepemimpinan Perdana Menteri, tetapi kabinet dalam mejalankan tugasnya
akan bertanggung-jawab kepada Diet.
Kewenangan Yudikatif ada di tangan Mahkamah Agung serta pengadilan-pengadilan
yang lebih rendah. Di Jepang, pengadilan-pengadilan yang mengurusi masalah hukum terdiri
dari: Pengadilan Tinggi, Pengadilan Distrik, dan Pengadilan Sumir (menangani kasus ringan,
seperti pelanggaran lalu lintas). Mahkamah Agusng sendiri terdiri dari Ketua Mahkamah Agung
dan 14 hakim lainnya. Ketua Mahkamah Agung dan semua anggotanya ditunjuk oleh kabinet.

Anda mungkin juga menyukai